Anda di halaman 1dari 3

8 Tips Meningkatkan Kemesraan dengan Pasangan

by Hingdranata Nikolay

Berikut saya share 8 hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kemesraan dengan
pasangan Anda. Semoga membantu.
1. Hubungan selalu menjadi NOMOR 1
Ini nasihat bermanfaat yang pernah diberikan oleh John Maxwell mengenai hubungan suami-istri.
Apapun yang terjadi, apapun yang dialami, apapun yang didengar, apapun yang dilihat, dirasakan,
INGAT bahwa hubungan antara suami dan istri adalah nomor satu. Harus tetap di tempat teratas.
Tidak ada satu masalah pun yang patut diletakkan di atas hubungan tersebut. Saat pasangan
sepakat hal ini, maka tidak ada satupun kejadian, kasus, masalah, yang sanggup meretakkan
hubungan. Saat ada tantangan dalam hubungan, dan saat hubungan tersebut selalu diletakkan di
atas tantangan tersebut, maka FOKUS keduanya adalah semua penyelesaian harus tetap berujung
pada betapa PENTING-nya untuk menjunjung tinggi hubungan keduanya.
2. SENGAJA bertambah mesra
Tidak ada satu hubungan pun akan bertambah mesra dengan seleksi alam semata. Tidak ada satu
hubungan pun yang bertambah rekat dan intim, dengan hanya mengharapkan proses sehari-hari
yang mengatur dan menyebabkannya terjadi. Suami dan istri harus dengan SENGAJA melakukan
hal-hal yang dapat menambah kemesraan atau meningkatkan keintiman. Prinsip bermanfaat yang
bisa dipertimbangkan adalah bahwa: secara keseluruhan, sebuah hubungan hanya akan mengarah
ke salah satu: bertambah baik atau bertambah buruk. PILIH salah satu. Saat Anda MEMILIH untuk
meningkatkan hubungan, maka Anda juga harus dengan SENGAJA meningkatkan hubungan
tersebutl. PIKIRKAN dan LAKUKAN berbagai hal yang dapat meningkatkan hubungan. Proses alami
tidak akan melakukannya untuk Anda! Anda dan pasangan lah yang MEMUTUSKAN sendiri mau
bertambah mesra atau tidak. Anda dan pasangan yang MELAKUKANNYA!
3. MENGHORMATI dalam perbedaan
Pernikahan adalah untuk MELENGKAPI. Kita seringkali lupa hal ini, karena itu berpikir pernikahan
adalah untuk menyamakan semua hal, terutama pasangan harus bisa menyamakan dan
menyesuaikan semua hal terhadap preferensi kita. Padahal prinsipnya sederhan sekali. Saya
ulangi sederhana sekali. Saling melengkapi berarti keduanya tidak lengkap. Saling melengkapi
berarti tidak ada sudah lengkap. Dan yang menjadi perbedaan tersebutlah yang akan melengkapi
kita. INGAT bahwa dalam hidup ini kita tidak mungkin setuju semua hal dari orang lain, demikian
pula sebaliknya, tidak mungkin semua hal dari kita disetujui semua orang, termasuk pasangan
kita. Dan dalam perbedaan tersebutlah seni berhubungan tampil. Ini yang bisa Anda pikirkan dan
lakukan: MENGHORMATI! Itu saja? Betul. Dalam pernikahan, sebagaimana dalam berbagai
konteks lain dalam hidup, kita tidak dapat saling menyetujui dalam setiap hal. Di situlah
MENGHORMATI diperlukan. Tidak perlu setuju, yang penting MENGHORMATI. Dan agar keduanya
bisa tetap saling MENGHORMATI tanpa lubang konflik terlalu besar, sepakati MODEL DUNIA siapa
yang berlaku di konteks tertentu. Misalnya dalam hal keuangan, siapa yang in-charge, dalam hal
pekerjaan siapa yang MEMUTUSKAN, dalam hal dapur siapa, dalam hal anak, dan seterusnya.
Kalau di setiap konteks keduanya mau selalu sama2 punya hak MEMUTUSKAN, maka tidak ada
perbedaan yang bisa diselesaikan dengan damai. Salah satu harus mau kompromi sesuai
kesepakatan mengenai MODEL DUNIA siapa yang berlaku di konteks tersebut. Sepakati untuk
tetap saling MENGHORMATI dalam perbedaan pendapat dan pandangan. Apabila terjadi perbedaan
pendapat, maka salah satu harus dapat MENGHORMATI keputusan pasangannya yang telah
disepakati untuk berhak MEMUTUSKAN di konteks tersebut.
4. PIKIRKAN dan LAKUKAN sesuai yang diinginkan dalam hubungan tersebut
Pikiran dan tubuh mempunyai koneksi yang luar biasa. Apapun yang kita pikirkan mempunyai
tendensi sangat besar untuk kita katakan dan lakukan. Apapun yang kita pikirkan, saat ditekankan
dalam kualitas representasi yang sangat berkualitas, kita sudah membelinya seperti sebuah
realita. Oleh karena itu, HANYA PIKIRKAN hal-hal yang ingin Anda lihat dan alami dalam
pernikahan. PIKIRKAN-lah hal-hal yang mendukung kemesraan, hubungan baik, keintiman, kasih,
maaf dan sejenisnya. Apapun yang Anda PIKIRKAN cenderung akan Anda KATAKAN dan LAKUKAN.
Karena itu PIKIRKAN-lah hanya yang terbaik untuk pernikahan Anda! Apakah muluk2? Tentu saja!
Apakah itu adalah sebuah impian? Absolutely! Yang mana yang Anda inginkan? Impian terburuk
atau terbaik mengenai hubungan Anda berdua? Saat terjadi pertengkaran, daripada melakukan
persis yang dilakukan orang2 umum yakni langsung MEMIKIRKAN semua kenangan buruk Anda
berdua hanya untuk memenuhi emosi sesaat dan kemudian memicu kebencian lanjutan, kita
sebenarnya justru bisa MEMIKIRKAN berbagai kenangan dan imajinasi terbaik bersama pasangan!
PIKIRKAN berbagai hal manis, kenangan terbaik, harapan tertinggi Anda untuk kehidupan Anda
berdua! PIKIRKAN yang terbaik untuk Anda berdua!
5. PERTAHANKAN citra POSITIF pasangan, dan hanya pertanyakan perilakunya
Dalam kasus apapun, dalam situasi apapun, INGAT bahwa pasangan kita adalah manusia dengan
keterbatasan berpikir dan berperilaku. Kita pun demikian. Saat kita gusar, emosional, bingung,
kecewa, frustrasi, kita tidak selalu dapat memfasilitasi perasaan kita dengan sempurna. Saat ini
terjadi, INGAT bahwa yang penting masing-masing tetap bisa mempertahankan citra POSITIF
pasangan. Masing-masing tetap percaya bahwa pasangannya adalah orang dengan NIAT baik tapi
punya keterbatasan perilaku. Kebodohan, keluguan, naif, keteledoran, kebablasan, dan
sejenisnya, adalah perilaku semata. Pasangan kita jauh lebih baik dari itu. Pisahkan pasangan kita
dari perilakunya dan hanya pertanyakan atau protes perilakunya saja.
6. SEKS itu penting
Pernikahan adalah menyangkut komunikasi? Tentu! SEKS juga! SEKS bukan segalanya, tapi
sangat penting dalam pernikahan. Lebih banyak perselingkuhan terjadi karena persepsi kepuasan
SEKS yang tidak terfasilitasi. Dan yang paling berbahaya adalah saat asumsi sudah ikut campur.
Saat suami atau istri berasumsi pasangannya pasti tidak akan mau melakukan ini-itu, pasti tidak
mau memuaskannya dalam hal tertentu. Atau, berasumsi bahwa pasangan seharusnya tahu
kebutuhan dan keinginannya. Tidak semua kita menikah dengan paranormal yang setiap hari
berusaha meramalkan keinginan dan kebutuhan kita. Jadi komunikasikan kebutuhan dan
keinginan masing-masingnya. Istilah dalam NLP, strategi masing-masing pasangan dalam
memuaskan hasrat SEKS-nya berbeda-beda. Sejauh dalam batas nilai-nilai Anda, ada selalu
PILIHAN untuk membantu pasangan Anda memuaskan NIAT-nya. Milikilah keinginan untuk
mempelajari kebutuhan dan keinginan masing-masing. Dan sama-sama dengan SENGAJA bisa
selalu meningkatkan kualitas hubungan SEKS.
7. RASA HUMOR itu penting
Selain SEKS, unsur pemberi kesejukan dan kebahagiaan bersama adalah RASA HUMOR! Tertawa
bersama adalah tonik terbaik di setiap hubungan. Bahkan saat tidak ada yang lucu sekalipun!
Pasangan dengan RASA HUMOR yang baik lebih mampu melewati berbagai tantangan situasi
dengan lebih efektif. Selalu ada hal yang bisa membuat Anda dan pasangan tertawa. Tonton film
komedi bersama, gali ironi hidup Anda berdua! Lihat sekeliling dan Anda akan temukan banyak
sekali hal yang bisa ditertawakan bersama. Milikilah RASA HUMOR yang baik dan bumbui
hubungan Anda berdua dengan tawa dan kenikmatan!
8. Berikan yang TERBAIK SEKARANG!
Anda tanyakan kepada setiap pasangan mengenai apakah hubungan mereka seharusnya bisa lebih
baik, atau apakah mereka sudah maksimal di dalam hubungan mereka, maka jawaban paling
populer yang Anda akan temukan adalah hubungan mereka belum maksimal, bisa lebih baik,
seharusnya bisa lebih baik, dan sejenisnya. Dan masing-masing pasangan akan menjawab bahwa
mereka merasa seharusnya bisa lebih baik dalam kontribusinya dalam kehidupan pernikahan.
Belum maksimal. Masih bisa lebih baik. Lalu, apa yang ditunggu? Sampai saat yang mana Anda
masing-masing akan memberikan yang TERBAIK? Mari saya pergunakan pembanding ekstrim.
Kenapa para ‘simpanan’ atau orang-orang yang dalam hubungan tidak resmi, justru punya
kecenderungan memberikan yang TERBAIK? Kenapa para (maaf) PSK justru mau memberikan
yang TERBAIK kepada pelanggannya? Kenapa justru rata-rata karyawan outsource justru selalu
ingin memberikan yang TERBAIK? Karena mereka melihat dan merasakan bahwa setiap hari
hubungan tersebut bisa saja berakhir! Karena mereka memilah hubungan menjadi hitungan detik
dan menit! Setiap detik dan menit berarti! Mereka memperlakukan setiap interaksi, komunikasi,
setiap pertemuan, setiap situasi, sebagai ajang pemberian yang TERBAIK dari mereka! Sementara
kita menggunakan hitungan tahun! Hanya pada saat valentine, anniversary, ulang tahun, dll!
Tunggu nanti, tunggu bulan besok, tunggu tahun berikut. Kenapa orang-orang yang sudah dalam
pasangan resmi, entah di pernikahan maupun di pekerjaan, justru menganggap remeh dan tidak
mau memberikan yang TERBAIK setiap hari? Setiap menit? Apa yang ditunggu? Berikan yang
TERBAIK dari Anda, SEKARANG! Perhatian Anda, kasih Anda, maaf Anda, waktu Anda, tenaga
Anda!

Anda mungkin juga menyukai