Anda di halaman 1dari 2

Badut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Perangko Badut

Badut adalah seorang penghibur yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan
berpakaian aneh, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu. Profesi badut
sebenarnya cukup tua. Konon, sejak zaman Yunani kuno dan Romawi kuno.

Mereka tak hanya membuat tertawa orang-orang kaya yang stres lewat
pertunjukan. Tapi juga menghibur dan mencari nafkah di jalan-jalan atau yang
dikenal dengan istilah ngamen. Dengan kemampuan berpantomim dengan
gerakan-gerakan slapstik yang konyol, boleh jadi merekalah salah satu penjaja
hiburan jalanan tertua di dunia.

Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Penggunaan kata badut
 2 Sejarah badut
 3 Badut kini

 4 Lihat pula

[sunting] Penggunaan kata badut


Belakangan, istilah badut sendiri melebar ke mana-mana. Hampir semua pelawak
dan pemancing tawa, kini juga kerap dijuluki sebagai badut. Bahkan orang serius
yang sedang bertingkah laku konyol sering dikatakan badut. Sebagai istilah, badut
mengalami perluasan makna.
Menurut sejarahnya, badut mengacu pada seseorang dengan dandanan lucu
(kadang-kadang meniru karakter komik), make-up tebal dan kostum berwarna
unik, mempunyai kemampuan memperagakan mimik lucu dan gerakan-gerakan
konyol, tanpa sedikit pun melepas kata-kata. Inilah yang membedakannya dengan
pelawak konvensional.

[sunting] Sejarah badut


Di Abad Pertengahan (sekitar tahun 500 M hingga 1.500 M) terdapat karakter
badut yang sangat terkenal. Masyarakat Eropa, khususnya Italia, mengenalnya
sebagai arlecchino atau harlequin, yang dipopulerkan kelompok sandiwara
commedia dell `arte. Kostum yang digunakan masih sangat sederhana.

Sedangkan busana badut seperti yang dikenal sekarang, sesungguhnya hasil


perkembangan kostum yang pernah populer di Jerman dan Inggris, sekitar abad
ke-18 M. Kala itu, dandanan dan gaya pantomim Pickellherring begitu terkenal.
Cirinya, baju dan sepatu "gombrong" (kebesaran), penutup kepala warna-warni,
serta renda besar yang melingkar di seputar leher sang badut.

Pada abad ke-18 M ini pula, badut mulai menjadi bagian penting dari pertunjukan
sirkus. Maklum, atraksi sirkus biasanya dipenuhi adegan-adegan akrobat yang
menegangkan. Nah, kehadiran makhluk aneh pemancing tawa diharapkan bisa
mengendurkan kembali urat saraf yang meregang. Hingga saat ini, aksi para badut
tetap menjadi mata acara yang ditunggu-tunggu.

Salah satu pelopor pemakaian kostum badut modern, sekaligus bintang sirkus di
awal abad ke-18 M, adalah karakter Jocy yang diciptakan Joseph Grimaldi.
Konon, kelebihan Jocy yang membuatnya dikenang dalam sejarah perbadutan
adalah kemampuannya menghidupkan tokoh badut yang diperankan. Jocy tak
sekadar melucu, tapi juga memainkan perasaan penontonnya, lewat mimik sedih,
bahkan ketakutan.

Anda mungkin juga menyukai