Beberapa minggu lagi semua siswa kelas 3 SMP maupun SMA akan menghadapi Ujian Nasional.
Gonjang-ganjing Ujian Nasional (UN) telah menjadi polemik yang tak terselesaikan di Indonesia.
Setiap tahun ada saja masalah yang mencuat terkait penyelenggaraan UN. Beberapa diantaranya
seperti makelar jawaban, jual beli soal, pencurian soal, unjuk rasa, kasus-kasus bunuh diri, frustasi
dan dampak psikologis terkait siswa/siswi yang tidak lulus dan lain-lain.
Ini merupakan kendala antara suatu “cita-cita mulia“ dan “penerapan yang belum tercapai”. Di
satu sisi, sebuah cita-cita mulia untuk meningkatkan “kualitas pendidikan” di Indonesia. Di mana
pemerintah menginginkan pendidikan di Indonesia bisa seperti negara lain. Selain itu, negara akan
menjadi maju, karena akan "banyak" rakyat yang menjadi pintar. Di sisi lain, pemerintah belum
memiliki kemampuan untuk "meningkatkan Standarisasi dan Kualitas", baik itu kualitas pengajar,
standarisasi kurikulum, dan standarisasi gedung Sekolah.
Selain itu, UN sering dimanfaatkan untuk kepentingan di luar pendidikan, seperti kepentingan
politik dari para pemegang kebijakan pendidikan atau kepentingan ekonomi bagi segelintir orang.
Oleh karena itu, tidak heran dalam pelaksanaannya banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan,
seperti kasus kebocoran soal, pencontekan yang sistemik dan disengaja, merekayasa hasil pekerjaan
siswa, dan bentuk-bentuk kecurangan lainnya.
Sampai saat ini pun belum ada pola baku sistem ujian akhir untuk siswa. Perubahan sering terjadi
seiring dengan pergantian pejabat. Hampir setiap pejabat ganti, kebijakan sistem juga ikut berganti
rupa. Akhirnya permainan kotor yang selama ini disembunyikan di bawah karpet ketahuan juga.
Kebiasaan mengatrol siswa dan menyulap angka selama bertahun-tahun telah menipu publik dan
membuat bangsa ini kembali tidak mau belajar dari kesalahan.
Selama ini belum ada formula yang efektif untuk menggantikan UN. Pemerintah dituntut untuk
menaikkan standar pendidikan. Cara pemerintah yang dapat dilihat orang awam adalah dengan
selalu menaikkan angka standar lulus. Jika standar ini diterapkan terus, bagaimana dengan sekolah
di desa terpencil yang gurunya cuma tiga orang untuk melayani tiga kelas?
Bagaimana dengan sekolah yang yang tidak memiliki sarana prasarana seperti laboraturiun dan
perpustakaan? apakah mereka akan mampu menjawab soal yang sama dengan anak-anak di ibukota
yang jelas sekali perbedaannya? tidak adanya pemerataan ini menyebabkan penerapan UN tidak
dapat meratakan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sistem ujian yang diharapkan adalah suatu sistem yang mampu membantu penyelenggara
pendidikan menegakkan akuntabilitas publik, memberikan balikan yang bermanfaat kepada sistem
pendidikan untuk meningkatkan mutu kinerja dan efektivitasnya, serta mampu mengendalikan dan
mendorong terjadinya peningkatan mutu pendidikan (sekurang-kurangnya prestasi akademik
peserta didik).
Maka, sudah sepatutnyalah pemerintah melakukan proses restrukturalisasi dan revitalisasi pada
dunia pendidikan di Indonesia. Jangan hanya mengurusi masalah politik, ekonomi, dan lain
sebagainya tapi malah melupakan sebuah sektor fundamental yang merupakan sebuah platform
yang esensial dalam proses reformasi menuju Indonesia yang lebih baik dan tentu saja lebih cerdas
di masa depan.
Pikirkan dengan matang memikirkan kebijakan–kebijakan yang menyangkut banyak faktor seperti
Ujian Akhir ini karena pendidikan itu menyangkut kecerdasan bersama. Semoga mutu pendidikan di
Indonesia dapat menjadi lebih baik dengan memperbaiki segala aspek pendidikan dengan tidak
merugikan satu pihak manapun dengan menindak keras kecurangan-kecurangan yang menyelimuti
dunia pendidikan kita. KabarIndonesia
Dakwah
Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Oleh: A Nizami
Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al
Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu
orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat di bawah:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]
Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu
pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu
dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.
Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti
mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan
di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing
bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis
edar tertentu:
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)
Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-
benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu
pengetahuan masa kini.
Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus
dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam
semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa
permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi
modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-
menerus “mengembang”.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George
Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan
mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika
mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa
bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Gunung yang Bergerak
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al
Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak
bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk
pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan
bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian
bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.
Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50
tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan
yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan
bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya
bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang
meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri
dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini,
Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan
Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan
perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-
20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-
lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil.
Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan
bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan
berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak,
dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya,
Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe;
General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut
tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga
menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini.
(National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-
baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu
Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al
Qur’an, 15:22)
Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia
“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan
sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan
hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian
diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu
itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk
mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya
bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran
Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar
Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur
dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan
Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia,
Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa
Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press,
1997, s. 287-299.)
Diselamatkannya Jasad Fir’aun
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang sesudahmu” [QS 10:92]
Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia
menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru
kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu
ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.
Injil & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya Al-Quran yang
kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt, sehingga bisa menjadi
pelajaran bagi kita semua.
Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada
cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat ditemukan beliau (karena di Injil &
Taurat pun tidak disebut). Makam Fir’aun, Piramid, yang tertimbun tanah baru ditemukan oleh
arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817. Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena
memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).
Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan
Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga
menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak
ditentukan.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka
tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]
Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak
mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di
dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda
yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk
mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa
kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.
Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan
dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki
cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan
Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi
Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan
bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang
berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan
positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah
sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan
berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh
meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”,
persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui
secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan. syiarislam.wordpress.com
Hidup Sederhana
Oleh Makmun Nawawi
"Tidak bakal susah orang yang hidup sederhana." Demikian sabda Nabi Muhammad SAW dalam
riwayat Imam Ahmad. Hadis ini hanyalah salah satu dari sekian banyaknya sabda Nabi yang
menyerukan pentingnya hidup sederhana. Dan, prinsip kesederhaan ini tidak hanya terucap melalui
kata-kata tetapi juga mengejawantah dalam laku keseharian beliau.
Ibnu Amir pernah memberikan kesaksian perihal hebatnya kesederhanaan dan ketawadhuan
Rasulullah, di tengah kedudukannya yang luhur di antara umat manusia. "Aku pernah melihat Rasul
melempar jumrah dari atas unta tanpa kawalan pasukan, tanpa senjata, dan juga tanpa pengawal."
Menurut Ibnu Amir, Rasul menaiki keledai berpelanakan kain beludru dan dibonceng pula. Sering
menjenguk orang yang sakit, mengantar jenazah, menghadiri undangan dari seorang budak,
mengesol sandalnya, menambal pakaiannya, dan mengerjakan pekerjaan rumah bersama istri-
istrinya.
Pernah suatu ketika, Rasulullah bertemu dengan seorang laki-laki yang kemudian gemetar karena
kewibawaan beliau. Melihat hal itu, Muhammad SAW berujar untuk menenangkan laki-laki tersebut,
"Tenanglah aku bukanlah seorang raja, namun aku hanyalah anak dari wanita Quraisy yang makan
dendeng."
Saat dia berkumpul dan berbaur dengan para sahabatnya, tak tebersit sedikit pun sikap untuk
menonjolkan dirinya. Sehingga, manakala ada seorang tamu asing datang ia tak bisa membedakan
Rasulullah dengan para sahabatnya. Ini memaksanya bertanya yang mana Rasulullah.
Bayangkan, seorang tokoh publik kelas dunia-akhirat sulit dikenali lantaran kesederhanaan dan
ketawadhuannya. Memilih hidup sederhana tidak identik dengan hidup miskin, atau
memerosokkannya dalam kemiskinan, sebagaimana tecermin dalam hadis di atas. Sementara itu, di
kalangan sahabat kita mengenal Mush'ab bin Umair.
Pemuda ini kaya raya, tampil trendi, dan serbamewah namun ketika tersibghah dengan nilai-nilai
Islam, ia menjadi pemuda yang sederhana. Demikian Islam menginspirasi umatnya, yakni sederhana
dalam berbagai hal, mulai dari cara berpakaian, bertempat tinggal, berkendaraan, dan sebagainya.
Bukan sebaliknya, bergaya hidup secara berlebih-lebihan, glamour, boros, dan bermegah-
megahan. Allah berfirman, "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (al-A'raf: 31).
Mengapa demikian, karena terbukti gaya hidup mewah, berlebih-lebihan, konsumtif, dan boros,
seringkali menyeret pelakunya untuk melakukan hal apa pun demi memenuhi segenap nafsu dan
ambisinya, serta memuaskan gengsinya. Entah dengan cara korupsi, mencuri, menipu, dan
tindakan negatif lainnya. Wallahu a'lam bish-shawab. repbulika
Agrobisnis
Mengembangkan Usaha Pertanian Organik
By galeriukm
Pertanian Organik kini menjadi idola baru dalam dunia bisnis pertanian (Agrobisnis), hal ini
seiring dengan munculnya kegelisahan sekaligus kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya
mengkonsumsi makanan, sayuran dan buah-buahan yang bebas dari bahan-bahan kimia. Produk
pertanian selama ini menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis
dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Gaya hidup sehat dengan slogan “Back to Nature”
telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang penuh dengan bahan kimia.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami
tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah
menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan
produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah
melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus
beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes)
dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan
permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air
dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat
besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu
pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis
tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Peluang Pertanian Organik di Indonesia
Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha
lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah
untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan
tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan
luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang
belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya
telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia.
Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.
Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang
diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti
Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh
negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.
Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada
masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain:
1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik.
2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar
steril dari bahan agrokimia.
3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut.
Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun
secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain : 1) masih banyak
sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi
untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa
olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.
Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia harus ditujukan untuk memenuhi
permintaan pasar global. Oleh sebab itu komoditas-komoditas eksotik seperti sayuran dan
perkebunan seperti kopi dan teh yang memiliki potensi ekspor cukup cerah perlu segera
dikembangkan. Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor terbesar kedua setelah
Brasil, tetapi di pasar internasional kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.
Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru,
karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani
seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling
penting lembaga tani tersebut harus dapat memperkuat posisi tawar petani.
Pertanian Organik Modern
Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia
secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan
pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara
umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan.
Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin
berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia,
molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.
Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh
negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus
dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan
residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.
Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak
disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi
menjadi dua kriteria yaitu:
a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi
penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable
Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian
OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk
merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan
perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.
b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti
misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan
pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian
organik.
Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di
Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat, serta
peternakan. Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian
organik Indonesia sudah dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.
Kategori Komoditi Pertanian Organik:
Tanaman Pangan Padi
Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun,
labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis. Perkebunan
Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi. Rempah dan obat Jahe, kunyit,
temulawak, dan temu-temuan lainnya. Peternakan Susu, telur dan daging. Galeriukm
Budidaya ikan nila telah banyak dilakukan sebagai kegiatan sampingan maupun dikelola sebagai
sebuah usaha yang mendatangkan profit. Sesungguhnya ikan nila bisa dijadikan alternatif bisnis
dalam skala bisnis usaha kecil ataupun usaha sampingan dengan pengelolaan yang lebih baik dan
intensif. Dengan menerapkan teknologi dan inovasi baru dalam budidaya ikan nila, sukses
bisnis bisa diraih. Kunci keberhasilan budidaya ikan nila sebagai bisnis adalah memacu
pertumbuhan ikan nila agar lebih cepat besar dengan bobot yang maksimal.
Ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk memacu pertumbuhan ikan nila
dan ikan budidaya lainnya. Pada tulisan terdahulu telah dibahas mengenai penambahan probiotik
yang mampu meningkatkan pertumbuhan ikan. Cara lain yang cukup sederhana untuk memacu
pertumbuhan ikan nila adalah dengan cara memotong bagian ekor nila.
Logikanya sederhana saja, bagian ekor ikan nila merupakan titik tumpu pergerakan ikan nila,
dengan memotong bagian ekor secara tegak lurus akan mengurangi pergerakan ikan nila. Degan
berkurangnya pergerakan ikan nila membuat asupan makanan tidak diubah menjadi energi tetapi
diubah menjadi daging ikan nila. Sehingga dalam masa pemeliharaan yang sama diperoleh bobot
ikan nila yang lebih besar.
Penelitian Teknologi Memacu pertumbuhan ikan nila dengan pemotongan ekor ikan nila ini telah
dilakukan oleh Margaretha Solang, dosen Universitas Negeri Gorontalo di Danau Limboto, Kota
Gorontalo. Langkah penelitian ini dilakukan bersama para Mahasiswanya, dengan memotong ekor
benih ikan nila usia satu bulan. Hasil pemotongan ekor ikan nila ini nampak dalam masa 1-1.5
bulan setelah pemotongan. Hasilnya bobot ikan nila bisa meningkat dua kali lipat. Dalam
masa panen biasanya per kilogram berisi 6 ekor, sedangkan dengan teknologi pemotongan ini per
kilogran berisi 3 ekor ikan nila.
Sampel yang diambil dalam penelitian tersebut adalah dengan pemeliharaan ikan nila pada jaring
apung berukuran 6×6 meter. Dengan teknologi pemotongan ekor ikan nila, terbukti mampu
meningkatkan pendapatan petani di kawasan danau Limboto. Budidaya ikan nila yang semula sudah
kembali bergairah berkat inovasi Ibu Margaretha.
Teknologi yang sederhana dalam memacu mertumbuhan ikan nila ini mungkin sudah dikenal di
beberapa tempat lain, namun belum banyak diterapkan secara umum. Dengan sedikit inovasi dalam
bisnis budidaya ikan menghasilkan sukses besar. Selamat mencoba. Galeriukm
Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele
Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan lain-lain. Pada tulisan terdahulu sudah
dituliskan mengenai Budi Daya Ikan Guramih Pada Kolam Terpal, pada kesempatan ini akan
dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif
lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode
Budi Daya ini adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit, modal yang tidak
terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele Dumbo merupakan ikan yang memiliki
beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat
bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele
dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk”
Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan
lele dumbo dengan terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan
Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal
usaha yang besar. Analisis budi daya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam berbagai model untuk
konsumsi dan pembibitan.
Model Budi Daya Lele Dumbo
Peluang usaha Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk
antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit
merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan
Lele Dumbo Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan
Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo
sampai 1 kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor ke atas biasanya digunakan pada kolam
pemancingan yang berisi Lele dumbo.
Nasional
Menteri Terpukul Kasus Citibank
Jakarta-Berita Agara: Mantan Direktur Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi, Feri Wibisono,
resmi ditarik kembali ke Kejaksaan Agung dan dilantik menjadi Kabiro Perencanaan pada Jaksa
Agung Muda Pembinaan pada Senin.
Selain melantik Feri Wibisono, Jaksa Agung Basrief Arief juga melantik 12 pejabat eselon II
Kejagung lainnya.
Jaksa Agung Basrief Arief dalam sambutannya, menyatakan pelaksanaan serah terima jabatan itu,
hakikatnya bagian dari pelaksanaan fungsi manajemen organisasi kejaksaan dalam rangka
peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur kejaksaan.
"Serta sebagai wujud atau manifestasi dari proses regenerasi yang efektif dan kontinyu,
mengingat aspek sumber daya manusia," katanya.
Dikatakan, aparatur kejaksaan merupakan faktor fundamental yang memegang peranan sangat
dominan dalam menentukan dinamika laju gerak dan eksistensi organisasi kejaksaan baik saat ini
maupun di masa-masa yang akan datang.
"Agenda reformasi birokrasi kejaksaan yang telah kita tetapkan dan jalankan bersama, merupakan
titik awal yang menandai adanya perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi kejaksaan,"
katanya.
Sementara itu, pejabat eselon II yang dilantik, antara lain Sugiyanto dare Kepala Kejaksaan Tinggi
(Kajati) Jawa Barat menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan (Jambin) Kejagung,
dan Yuswa Kusumah Affandi Basri dari Inspektur III pada Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas)
menjadi Kajati Jawa Barat.
Muhammad Basri Akib dairy Kajati Maluku Utara menjadi Inspektur III pada Jamwas, Muhammad
Kohar dari Wakil Kajati (Wakajati) Sumatera Barat menjadi Kajati Maluku Utara, Sution Usman Adji
dari Kajati Sumatera Utara menjadi Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejagung, dan AK
Basuni Masyarif dari Direktur Ekonomi dan Keuangan pada Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel)
menjadi Kajati Kajati Sumut. Ant
Kuta-Berita Agara: Briptu Norman Kamaru, anggota Brimob Polda Gorontalo yang pandai berjoget
India, mendapat sambutan meriah dari warga Bali saat tampil pada pentas Opera Van Java atau OVJ
di sentral parkir Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu sore.
Bahkan, saat baru datang hendak menuju panggung, Norman yang didampingi seorang perwira
menengah berpangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP) sudah mendapat sambutan istimewa dan
tepukan tangan penonton.
Sejumlah penonton hendak menyalami dan memotret Norman, namun tidak diberi kesempatan
oleh panitia.
Ketika tiba giliran pentas bersama Sule, Parto, Andre, Aziz dan Nunung, anggota polisi itu kembali
mendapatkan tepukan meriah.
Ia kemudian didaulat berjoget dengan iringan musik dari kelompok musik asal Bali Superman is
Dead (SID).
Para pemain OVJ tidak kalah heboh juga ikut berjoget bersama Norman, yang namanya ramai
setelah goyang Indianya beredar luas di situs youtube.com.
Meskipun disambut meriah, Norman tampak tidak bisa mengimbangi lawakan dari para pemain
OVJ.
Selain seorang perwira menengah, pada acara yang ditonton ribuan masyarakat di lapangan
terbuka tersebut juga dihadiri Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga
Ana yang mengenakan jaket kulit warna merah.
Pentas OVJ di lokasi berkumpulnya wisatawan lokal yang hendak menuju Pantai Kuta itu
berlangsung meriah. Para penonton yang kepanasan terpaksa disemprot dengan air oleh petugas
pemadam kebakaran.
Parto dan kawan-kawan dalam pentas bertajuk Sang Seniman itu tampil dengan mengutip
sejumlah kata dalam bahasa Bali, seperti "ken-ken kabare" atau "bagaimana kabarnya?".
Parto yang biasa menjadi dalang dalam pentas itu mengenakan pakaian adat Bali dengan dominasi
warna merah.
Pada acara tayangan tunda tersebut, penonton berkesempatan menyampaikan rasa cintanya
kepada calon pasangan yang diincarnya. Lakon seperti itu diawali dengan adegan Nunung yang
menyampaikan rasa cinta kepada drumer SID.
Mendapatkan kenyataan seperti itu, seperti biasa, Aziz Gagap menunjukkan sikap cemburunya
dengan membenturkan diri pada tembok atau memakan benda-benda tiruan dari gabus, seperti ban
mobil. Namun dalam adegan itu, pernyatan cinta Nunung kepada sang drumer ditolak sehingga Aziz
bergembira.
Pada malam harinya, OVJ tampil live dengan membawakan lakon berjudul "Bulan di Denpasar". Ant
Jakarta-Berita Agara: Penyidik Polri didampingi Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan
(PPATK) melaksanakan gelar perkara kasus pembobolan uang nasabah Citibank dengan tersangka
Inong Malinda Dee.
"Gelar perkara selain dengan PPATK juga bersama Bank Indonesia dan Citibank," kata Direktur
Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal (Tipideksus Bareskrim) Polri Brigjen Pol
Arief Sulistyo di Jakarta, Senin.
Polri sudah meminta PPATK untuk melengkapi permintaan hasil temuan penyidikan. "Saat ini baru
diketahui satu nasabah Citibank yang ditransfer dananya, tentunya ada transfer yang lain dan
tentunya ada transfer yang lain," kata Arief.
Tersangka Malinda menjabat sebagai Senior Relationship Manager di Citibank sudah ditahan di
Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
Modus operandi yang dilakukan pelaku sebagai karyawan bank dengan sengaja telah melakukan
pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa slip transfer.
Slip transfer penarikan dana pada rekening nasabah untuk memindahkan sejumlah dana milik
nasabah tanpa seijin nasabah ke beberapa rekening yang dikuasai oleh pelaku.
Malinda Dee langsung mengalirkan dananya ke 30 rekening dari berbagai bank. Salah satu
rekening atas nama tersangka saat ini sudah dibuka dengan total nilai sebesar Rp11 miliar.
Sementara sisanya rekening lain masih diblokir dan masih proses ijin untuk dibuka rekeningnya.
Penyidik telah menyita barang bukti diantaranya 29 formulir transfer yang disalurkan kepada
beberapa rekening.
"Ada empat mobil milik Milanda yang telah disita, semua dibeli dengan kredit dan telah dibayar
uang mukanya," kata Arief menambahkan.
Masing-masing mobil, Hummer, Ferrari merah seri F430 Scuderria, Mercedez Benz warna putih
dengan seri E350 dua pintu dan Ferrari merah bernopol B 125 Dee seri California.
"Mobil-mobil tersebut yang dibeli dengan cara kredit diduga menggunakan uang nasabah,"
katanya.
Beberapa langkah Polri yang dilakukan untuk mengejar aset milik tersangka Malinda adalah
bekerjasama dengan PPATK terkait dengan aliran dana. Ant
Arifinto (istimewa)
Jakarta-Berita Agara: Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto secara
resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI, namun tidak keluar dari PKS.
"Dengan seluruh kesadaran diri saya, tanpa paksaan dari siapapun dan pihak manapun, demi
kehormatan diri dan partai saya, setelah pernyataan ini, saya akan segera mengajukan kepada
partai saya untuk mundur dari jabatan sebagai anggota DPR RI," kata Arifinto saat jumpa pers di
Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, meskipun mundur sebagai anggota DPR RI, dirinya tetap bekerja di partai.
"Saya akan tetap bekerja untuk kepentingan partai saya, baik dalam posisi saya sebagai atau
bukan sebagai anggota DPR RI," tambah anggota Komisi V DPR RI itu.
Pendiri Partai Keadilan (sekarang PKS) itu mengatakan, pengunduran dirinya itu adalah bentuk
tanggungjawab demi keberlangsungan, kesinambungan dan nama baik dan kebesaran partainya.
"Semoga keputusan yang saya ambil membawa kebaikan dan pembelajaran yang bermanfaat bagi
diri saya, partai, konstituen, seluruh anggota DPR RI. Semoga ini menjadi pewarisan positif dan
konstruktif bagi bangsa dan negara pada masa yang akan datang," kata Arifinto.
Setelah tidak menjadi anggota DPR, Arifinto berjanji pada dirinya untuk terus menerus
memperbaiki diri dengan senantiasa beristigfar, mengkhatamkan Al-Quran, meminta taushiyah
kepada para ulama, bersedekah pada fakir miskin.
PKS Hargai Mundurnya Arifinto
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI menghargai sikap Arifinto yang memilih mengundurkan
diri dari keanggotaan DPR terkait perilakunya dalam sidang Paripurna DPR pekan lalu.
Arifinto, ujar Ketua Fraksi PKS DPR RI Mustafa Kamal di Gedung DPR di Jakarta Senin, telah
menyatakan mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR kepada PKS dalam kesempatan
konferensi pers di DPR Senin siang.
Anggota Fraksi PKS, Arifinto, tertangkap kamera wartawan tengah membuka gambar porno
melalui iPad-nya ketika rapat Paripurna DPR, Jumat (8/4), tengah berlangsung.
Fraksi PKS menilai bahwa langkah Arifinto tersebut telah membangun kultur baru di perpolitikan
Indonesia yaitu siap mundur secara sukarela untuk menunjukkan tanggung jawab kepada publik.
Kamal menilai, Arifinto menunjukkan penghargaan yang tinggi kepada institusi DPR sebagai
lembaga tinggi negara dan juga kepada PKS yang ia ikut rintis sejak awal.
"Secara pribadi dan juga sebagai Ketua Fraksi PKS (saya) berharap seluruh kader dan simpatisan
dapat menerima pilihan Arifinto dan tidak berlarut-larut tenggelam dalam permasalahan ini," kata
Mustafa.
Masih banyak agenda partai yang harus dijalani dan semua kerja untuk bangsa harus diteruskan.
Pengajuan mundur dari Arifinto menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki tanggung jawab
yang besar dan sikap ksatria.
"Terlepas bahwa di internal masalah ini juga diproses sesuai aturan, namun Pak Arifinto memberi
contoh yang baik untuk kader, untuk pejabat publik dan untuk seluruh rakyat Indonesia, bahwa
pejabat publik harus memikirkan publik yang lebih luas dalam setiap pikiran dan tindakannya," ujar
Kamal.
Mustafa Kamal memastikan bahwa setelah ini Fraksi akan mengantarkan surat dari Arifinto yang
meminta mundur dari jabatan sebagai anggota DPR kepada pimpinan partai.
Ia juga menekankan bahwa di PKS sistem berjalan dengan semestinya. Di PKS, menurutnya, tidak
ada keistimewaan antara seorang pimpinan, anak buah, pendiri atau pun pengurus biasa, dalam hal
menjaga aturan dan etika partai.
Meski demikian ia mengingatkan agar publik juga bisa berempati terhadap kehidupan pribadi
Arifinto dan keluarganya. Ant
ACEH
GeRAK Aceh : Anggota Dewan Rampas Uang Rakyat
Banda Aceh-Berita Agara: Sampai saat ini masih banyak anggota DPRA dan DPRK di Aceh yang
belum mengembalikan secara penuh (lunas) dana Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) dan dana
Bantuan Penunjang Operasional (BPO). Padahal, masa tugas mereka untuk periode 2004-2009 dapat
dikatakan sudah selesai. Kondisi tersebut bukan hanya bentuk tidak taat hukum melainkan juga
prilaku yang melukai hati rakyat.
Demikian disampaikan oleh Kadiv Kajian dan Advokasi Kebijakan Publik GeRAK Aceh Isra Safril
dalam siaran persnya, Senin (11/4) di Banda Aceh. GeRAK menyampaikan hasil monitoring media
dari medio September 2009 — Maret 2011.
"60 persen anggota dewan di Aceh belum mengembalikan dana tersebut secara penuh. Baru
sebagian kecil yang baru lunas. Malah beberapa DPRK, tingkat pengembalian masih di bawah 10
persen,"ujarnya.
Kondisi ini tentu sangat memiriskan. Perilaku anggota dewan yang tidak memberikan keteladan
kepada rakyat dalam menghormati hukum. Padahal mekanisme untuk pengembalian tersebut sudah
di atur dalam Permendagri No. 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan
Daerah, Penganggaran Dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional
Plmpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi
Intensif Dan Dana Operasional.
"Pengembalian dana TKI dan BPO wajib dan kalau tidak dilakukan bisa dikenakan sanksi pidana
dengan menggunakan pasal tindak pidana korupsi,"ancam Isra Safril.
Apalagi dana TKI dan BPO tersebut merupakan uang yang diberikan kepada pimpinan dan anggota
DPRD setiap bulan untuk mendorong peningkatan kinerja pimpinan dan anggota DPRD, artinya dana
yang begitu besar tersebut jika dikembalikan akan menunjang pembangunan dan peningkatan
kualitas masyarakat di Aceh.
Menyikapi fenomena tersebut, GeRAK Aceh bersama kelompok masyarakat sipil lainnya mendesak
anggota DPRA dan seluruh DPRK di Aceh yang belum melunasi tunggakan dana TKI dan BOP agar
segera mengembalikannya ke kas daerah masing-masing.
GeRAK Aceh juga mendesak adanya transparasi di tubuh DPRA dan DPRK di seluruh Aceh bersama
dengan perangkat Sekretariat-nya dalam mensikapi persoalan pengembalian dana TKI dan BOP
tersebut.
"Selama ini kan nyaris proses pengembalian dua dana itu sangat tertutup. Rakyat tidak tahu siapa
saja yang telah mengembalikan dan siapa yang belum mengembalikan,"ujar putra Lamno tersebut.
theglobejournal
Banda Aceh-Berita Agara: Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sedang berkonsultasi kepada
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai jadwal pelaksanaan Pemilukada Aceh. Pemilukada Aceh
terancam terhambat karena sampai saat ini qanun yang mengatur tentang itu belum juga disahkan
oleh Dewan Prwakilan Rakyat Aceh(DPRA).
“Mengenai keterlambatan pengesahan qanun Pemilukada Aceh, kami akan komunikasikan ini ke
atasan kami ke KPU pusat, apabilah memang qanun ini tidak disahkan kami juga akan menggunakan
Qanun Nomor 7, dan sampai sekarang tidak ada wacana dari kami untuk menunda Pemilukada
tersebut,” kata Ilham Syahputra di kantor KIP Aceh, Senin(11/4).
Jika digunakan peraturan lama itu maka anggarannya juga akan digunakan peraturan anggaran
lama. Ilham juga mengatakan kalau masalah anggaran itu sangat luas pembahasannya.
Sementara mengenai konsekuensi apabila qanun lama itu diberlakukan, ada beberapa hal yang
kurang relevan dari qanun lama. Qanun No. 7 itu akan mengaju kepada rezim Pilkada yang diatur
oleh Nasional, dan harus mengikuti peraturan nasional juga.
“Yang sedang kita jajaki sekarang ini, mungkin tidak pemberlakuan qanun Pilkada itu. Kami masih
komit terhadap pelaksanaan (Pemilukada-red) tanggal 10 -10-2011 itu berdasarkan paraturan KPU,
disamping qanun baru belum siap diselesaikan yang seharusnya awal April qanunnya sudah disahkan
oleh DPRA,”tambah Ilham.
Sementara Sekretaris Kaukus Partai Politik untuk Demokrasi, Rahmat Djailani, mengatakan
dukungan penuh terhadap keputusan KIP apabila tidak tidak disahkan qanun baru itu tetap
diberlakukan qanun lama yang didalamnya ada calon perorangan.
“Kami juga menolak wacana DPRA untuk mengundurkan jadwal Pemilukada,”kata Rahmat.
Theglobejournal
Bireuen-Berita Agara: Maraknya kekerasan yang mengatas namakan agama di Aceh akhir-akhir ini,
ada kaitannya dengan konflik berkepanjangan yang pernah melanda Aceh. Masyarakat Aceh tanpa
sadar telah terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara-cara instan dan keras. Selain itu, ternyata
kultur Aceh yang keras, turut “mendukung” tindakan-tindakan anarkis yang dewasa ini kerap
dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak setuju dengan kelompok lain. Hal ini disampaikan
oleh pengamat sosial dan keamanan Aceh, Aryos Nivada, Senin (11/4).
Kepada The Globe Journal Aryos mengatakan, tumbuh suburnya aksi-aksi anarkisme yang
dilakukan oleh masyarakat juga disebabkan oleh gagalnya implementasi Perpolisian masyarakat
(Polmas). Bila melihat kondisi dimana masyarakat main hakim sendiri terhadap kelompok yang
dianggap berlawanan maka program Polmas tidak memberikan dampak secara permanen di sosial
masyarakat Aceh dalam menangani kasus lokal.
“Selain akibat kultur yang memang mendukung tindakan kekerasan, meningkatnya aksi amuk
massa dan tindakan sewenang-wenang juga diakibatkan gagalnya penerapan program Polmas
ditengah-tengah masyarakat” kata Aryos.
Menurut Aryos, ulama yang selama ini telah terlanjur masuk ke pusaran kekuasaan, untuk segera
kembali ke khittahnya sebagai pengayom umat. Sebab masyarakat yang resah dan kering ilmu
agamanya, lebih mendengarkan ajakan ulama, daripada seruan pemerintah. Integritas, ulama dan
kaum cerdik pandai Islam, lebih punya tempat dihati masyarakat dibandingkan politisi maupun
pemerintah yang memang sudah carut marut dengan berbagai skandal korupsi.
“Bagi para ulama yang sudah terlanjur masuk kelingkaran kekuasaan, untuk segera kembali ke
khittahnya sebagai pengayom umat. Masyarakat Aceh sekarang ini butuh penyejuk, untuk mereduksi
kekerasan yang semakin hari-semakin meningkat,” sebut Aryos. theglobejournal
Banda Aceh – Berita Agara: Rapat Fraksi Partai Aceh(PA) Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK)
Banda Aceh menuai keributan sehingga berakhir dengan pemukulan terhadap Ketua Fraksi Komisi C
dari Partai PA oleh Wakil Ketua DPRK. Diduga Ketua DPRK tidak dapat menerima masukan yang
disampaikan hingga emosinya meledak seketika. Peristiwa terjadi pada hari Rabu (6/4).
The Globe Journal yang mengumpulkan berbagai keterangan mendapat penjelasan bahwa saat itu
fraksi PA sedang membahas dua item. Yang pertama menyangkut dana Otonomi khusus (Otsus)
tahun 2012 yang akan dibahas pada tanggal 7 April 2011 dan kedua mengenai alat kelengkapan
dewan yang diatur dalam peraturan tata tertib dan sudah pernah di paripurnakan. Tata tertib dewan
sendiri telah berumur dua setengah tahun semenjak ketua Fraksi dilantik.
“Ada isu dari Wakil Ketua DPRK, Abu Sara, bahwa tata tertib itu mau di obok-obok. Kemudian saya
memberi saran kepada mereka bahwa itu tidak boleh, kita harus mengikuti peraturan. Lalu saya
langsung dilempar dengan botol Aqua terbuat dari aluminium, dan disusul lagi dengan tendangan
tapak sepatu serta di tonjok-tonjok sampai saya berdarah-darah. Kemudian dilerai oleh kawan-
kawan,” kata Ketua Fraksi PA), Nasir, kepada The Globe Journal melalui posel, Rabu malam (6/4).
Nasir tidak menerima perlakuan yang demikian. Dia dipermalukan di depan kawan-kawan oleh Wakil
Ketua DPRK yang seharusnya memberi contoh yang baik kepada mereka. Tidak boleh main
kekerasan seperti itu.
“Saya tidak mau tinggal diam, Saya laporkan ini ke polisi karena kita semua dilindungi hukum,
negara kita negara hukum, dan tadi saya juga sudah di visum,” tambah Nasir.
Saat insiden terjadi, Nasir tidak membalas pukulan yang diterimanya, Ia hanya menangkis saja. Dia
berpikir akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.
“Saya melaporkan kejadian ini ke polisi supaya tidak berulang kepada kawan-kawan yang lain.
Dan saya menyesalkan sekali kejadian ini,” ujar Nasir.
Sementara saat The Globe Journal mengkonfirmasi insiden ini kepada Ketua DPRK, Mukhtar
Hasyim, yang bersangkutan membantah telah terjadi pemukulan dalam gedung wakil rakyat
tersebut. Mukhtar mengatakan tidak terjadi apa-apa di DPRK, cuma kejadian tersenggol gelas saja
karena di letakkan diatas meja yang rendah.
“Kalau memang ada terjadi sesuatu pasti saya ceritakan,” kata Mukhtar buru-buru menutup
teleponnya. theglobejournal
Sigli-Berita Agara: Derektur Yayasan Citra Desa Indonesia (CDI) Pidie Muhararizal Hasan,
menyatakan faktor utama terjadinya banjir bandang di Tangse, Pidie disebabkan maraknya ilegal
logging dan survey emas dilakukan sejumlah perusahan penambang pemburu logam mulia itu.
“Pemotongon kayu dan penambangan emas faktor utama terjadinya musibah banjir bandang di
Tansge. Kami sudah jauh-jauh hari menyampaikan pada pemerintah agar itu tidak dilakukan, tetapi
teguran kami itu tidak dihiraukan. Jadi petaka inilah dirasakan” kata Muharizal Hasan.
Menurut dia, kawasan Tangse, Keumala, Mane dan Geumpang adalah daerah kawasan pegunungan
di Pidie yang tanahnya sangat labil dan mudah longsor. Sebab kawasan kawasan pegunungan
tersebut merupakan daerah pegunungan air, sehingga apabila tidak dijaga dengan baik sangat rawan
terjadi bencana alam. “ Dan itu sudah berkali-kali kami sampaikan jauh-jauh hari sebelum musibah
ini terjadi” papar Muharizal.
Terlebih pada masa Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh pasca tsunami dimana banyak
membutuhkan kayu untuk pembangunan rumah. Pada masa itu banyak orang-orang yang tidak
bertanggung jawab tergiur dengan pendapatan besar dan langsung melakukan penebangan kayu
secara besar-besaran. Apalagi pada masa itu aksi ilegal logging sangat tidak terkontor apalagi
dengan dalih pembangunan Aceh kembali pasca tsunami.
“Akibatnya ini baru kita rasakan. Dan ini mungkin masih dalam skala kecil, mungkin akan ada yang
lebih besar lagi apabila kayu-kayu terus ditebang dan tanah gunung terus dibor dengan dalih survey
emas oleh pihak-pihak perusahan di atas pegunungan” katanya.
Menurut Muharizal, dampak dari survey emas yang dialkukan oleh 12 perusahan penambang emas
dikawasan pegunungan Geumpang, Pidie yang bertekatan dengan Tansge juga sangat berpotensi
terjadinya bencana alam banjir bandang. Dan malah survey logam mulia yang dilakukan dengan cara
membor tanah seperti lubang kerongkong di tepi pantai sangat tidak baik terhadap lingkungan.
Dan diperkirakan dalam waktu dekat, tanah yang sudah dilubangin secara berpindah-pindah itu
akan amblas dan kembali menimbulkan banjir bandang. “ Jadi survey emas dengan cara bording itu
apalagi dilakukan secara berpindah-pidah, akan juga menyebabkan banjir bandang” tandasnya.
WaspadaOnline
Budaya
Sang Primadona
Cerpen A. Mustofa Bisri
Ilustrasi
Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.
Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir
akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih
terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.
Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah-- kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah
yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi "primadona"
keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.
Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun --alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan
kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak
jarang aku menjadi juara.
Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam
lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.
Tapi sungguh, aku tidak pernah bermimpi akhirnya aku menjadi artis di ibu kota seperti sekarang
ini. Cita-citaku dari kecil aku ingin menjadi pengacara yang di setiap persidangan menjadi bintang,
seperti sering aku lihat dalam film. Ini gara-gara ketika aku baru beberapa semester kuliah, aku
memenangkan lomba foto model. Lalu ditawari main sinetron dan akhirnya keasyikan main film.
Kuliahku pun tidak berlanjut.
Seperti umumnya artis-artis popular di negeri ini, aku pun kemudian menjadi incaran perusahaan-
perusahaan untuk pembuatan iklan; diminta menjadi presenter dalam acara-acara seremonial;
menjadi host di tv-tv; malah tidak jarang diundang untuk presentasi dalam seminar-seminar
bersama tokoh-tokoh cendekiawan. Yang terakhir ini, boleh jadi aku hanya dijadikan alat menarik
peminat. Tapi apa rugiku? Asal aku diberi honor standar, aku tak peduli.
Soal kuliahku yang tidak berlanjut, aku menghibur diriku dengan mengatakan kepada diriku, "Ah,
belajar kan tidak harus di bangku kuliah. Lagi pula orang kuliah ujung-ujungnya kan untuk mencari
materi. Aku tidak menjadi pengacara dan bintang pengadilan, tak mengapa; bukankah kini aku
sudah menjadi superbintang. Materi cukup."
Memang sebagai perempuan yang belum bersuami, aku cukup bangga dengan kehidupanku yang
boleh dikata serba kecukupan. Aku sudah mampu membeli rumah sendiri yang cukup indah di
kawasan elite. Ke mana-mana ada mobil yang siap mengantarku. Pendek kata aku bangga bisa
menjadi perempuan yang mandiri. Tidak lagi bergantung kepada orang tua. Bahkan kini sedikit-
banyak aku bisa membantu kehidupan ekonomi mereka di kampung. Sementara banyak kawan-
kawanku yang sudah lulus kuliah, masih lontang-lantung mencari pekerjaan.
Kadang-kadang untuk sekadar menyenangkan orang tua, aku mengundang mereka dari kampung.
Ibuku yang biasanya nyinyir mengomentari apa saja yang kulakukan dan menasehatiku ini-itu, kini
tampak seperti sudah menganggapku benar-benar orang dewasa. Entah kenyataannya demikian
atau hanya karena segan kepada anaknya yang kini sudah benar-benar hidup mandiri. Yang masih
selalu ibu ingatkan, baik secara langsung atau melalui surat, ialah soal ibadah.
"Nduk, ibadah itu penting. Bagaimana pun sibukmu, salat jangan kamu abaikan!"
"Sempatkan membaca Quran yang pernah kau pelajari ketika di kampung dulu, agar tidak hilang."
"Bila kamu mempunyai rezeki lebih, jangan lupa bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim."
Ya, kalimat-kalimat semacam itulah yang masih sering beliau wiridkan. Mula-mula memang aku
perhatikan; bahkan aku berusaha melaksanakan nasihat-nasihat itu, tapi dengan semakin
meningkatnya volume kegiatanku, lama-lama aku justru risi dan menganggapnya angin lalu saja.
Sebagai artis tenar, tentu saja banyak orang yang mengidolakanku. Tapi ada seorang yang
mengagumiku justru sebelum aku menjadi setenar sekarang ini. Tidak. Ia tidak sekadar
mengidolakanku. Dia menyintaiku habis-habisan. Ini ia tunjukkan tidak hanya dengan hampir selalu
hadir dalam even-even di mana aku tampil; ia juga setia menungguiku shoting film dan
mengantarku pulang. Tidak itu saja. Hampir setiap hari, bila berjauhan, dia selalu telepon atau
mengirim SMS yang seringkali hanya untuk menyatakan kangen.
Di antara mereka yang mengagumiku, lelaki yang satu ini memang memiliki kelebihan. Dia
seorang pengusaha yang sukses. Masih muda, tampan, sopan, dan penuh perhatian. Pendek kata,
akhirnya aku takluk di hadapan kegigihannya dan kesabarannya. Aku berhasil dipersuntingnya. Tidak
perlu aku ceritakan betapa meriah pesta perkawinan kami ketika itu. Pers memberitakannya setiap
hari hampir dua minggu penuh. Tentu saja yang paling bahagia adalah kedua orang tuaku yang
memang sejak lama menghendaki aku segera mengakhiri masa lajangku yang menurut mereka
mengkhawatirkan.
Begitulah, di awal-awal perkawinan, semua berjalan baik-baik saja. Setelah berbulan madu yang
singkat, aku kembali menekuni kegiatanku seperti biasa. Suamiku pun tidak keberatan. Sampai
akhirnya terjadi sesuatu yang benar-benar mengubah jalan hidupku.
Beberapa bulan setelah Ragil, anak keduaku, lahir, perusahaan suamiku bangkrut gara-gara krisis
moneter. Kami, terutama suamiku, tidak siap menghadapi situasi yang memang tidak terduga ini.
Dia begitu terpukul dan seperti kehilangan keseimbangan. Perangainya berubah sama sekali. Dia jadi
pendiam dan gampang tersinggung. Bicaranya juga tidak seperti dulu, kini terasa sangat sinis dan
kasar. Dia yang dulu jarang keluar malam, hampir setiap malam keluar dan baru pulang setelah dini
hari. Entah apa saja yang dikerjakannya di luar sana. Beberapa kali kutanya dia selalu marah-
marah, aku pun tak pernah lagi bertanya.
Untung, meskipun agak surut, aku masih terus mendapatkan kontrak pekerjaan. Sehingga,
dengan sedikit menghemat, kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlalu terganggu. Yang terganggu
justru keharmonisan hubungan keluarga akibat perubahan perilaku suami. Sepertinya apa saja bisa
menjadi masalah. Sepertinya apa saja yang aku lakukan, salah di mata suamiku. Sebaliknya
menurutku justru dialah yang tak pernah melakukan hal-hal yang benar. Pertengkaran hampir
terjadi setiap hari.
Mula-mula, aku mengalah. Aku tidak ingin anak-anak menyaksikan orang tua mereka bertengkar.
Tapi lama-kelamaan aku tidak tahan. Dan anak-anak pun akhirnya sering mendengar teriakan-
teriakan kasar dari mulut-mulut kedua orang tua mereka; sesuatu yang selama ini kami anggap tabu
di rumah. Masya Allah. Aku tak bisa menahan tangisku setiap terbayang tatapan tak mengerti dari
kedua anakku ketika menonton pertengkaran kedua orang tua mereka.
Sebenarnya sudah sering beberapa kawan sesama artis mengajakku mengikuti kegiatan yang
mereka sebut sebagai pengajian atau siraman rohani. Mereka melaksanakan kegiatan itu secara
rutin dan bertempat di rumah mereka secara bergilir. Tapi aku baru mulai tertarik bergabung dalam
kegiatan ini setelah kemelut melanda rumah tanggaku. Apakah ini sekadar pelarian ataukah
--mudah-mudahan-- memang merupakan hidayah Allah. Yang jelas aku merasa mendapatkan
semacam kedamaian saat berada di tengah-tengah majelis pengajian. Ada sesuatu yang menyentuh
kalbuku yang terdalam, baik ketika sang ustadz berbicara tentang kefanaan hidup di dunia ini dan
kehidupan yang kekal kelak di akhirat, tentang kematian dan amal sebagai bekal, maupun ketika
mengajak jamaah berdzikir.
Setelah itu, aku jadi sering merenung. Memikirkan tentang diriku sendiri dan kehidupanku. Aku
tidak lagi melayani ajakan bertengkar suami. Atau tepatnya aku tidak mempunyai waktu untuk itu.
Aku menjadi semakin rajin mengikuti pengajian; bukan hanya yang diselenggarakan kawan-kawan
artis, tapi juga pengajian-pengajian lain termasuk yang diadakan di RT-ku. Tidak itu saja, aku juga
getol membaca buku-buku keagamaan.
Waktuku pun tersita oleh kegiatan-kegiatan di luar rumah. Selain pekerjaanku sebagai artis, aku
menikmati kegiatan-kegiatan pengajian. Apalagi setelah salah seorang ustadz mempercayaiku untuk
menjadi "asisten"-nya. Bila dia berhalangan, aku dimintanya untuk mengisi pengajian. Inilah yang
memicu semangatku untuk lebih getol membaca buku-buku keagamaan. O ya, aku belum
menceritakan bahwa aku yang selama ini selalu mengikuti mode dan umumnya yang mengarah
kepada penonjolan daya tarik tubuhku, sudah aku hentikan sejak kepulanganku dari umrah bersama
kawan-kawan. Sejak itu aku senantiasa memakai busana muslimah yang menutup aurat. Malah
jilbabku kemudian menjadi tren yang diikuti oleh kalangan muslimat.
Ringkas cerita; dari sekadar sebagai artis, aku berkembang dan meningkat menjadi "tokoh
masyarakat" yang diperhitungkan. Karena banyaknya ibu-ibu yang sering menanyakan kepadaku
mengenai berbagai masalah keluarga, aku dan kawan-kawan pun mendirikan semacam biro
konsultasi yang kami namakan "Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Primadona". Aku pun harus
memenuhi undangan-undangan --bukan sekadar menjadi "penarik minat" seperti dulu-- sebagai
nara sumber dalam diskusi-diskusi tentang masalah-masalah keagamaan, sosial-kemasyarakatan,
dan bahkan politik. Belum lagi banyaknya undangan dari panitia yang sengaja menyelenggarakan
forum sekadar untuk memintaku berbicara tentang bagaimana perjalanan hidupku hingga dari artis
bisa menjadi seperti sekarang ini.
Dengan statusku yang seperti itu dengan volume kegiatan kemasyarakatan yang sedemikian
tinggi, kondisi kehidupan rumah tanggaku sendiri seperti yang sudah aku ceritakan, tentu semakin
terabaikan. Aku sudah semakin jarang di rumah. Kalau pun di rumah, perhatianku semakin minim
terhadap anak-anak; apalagi terhadap suami yang semakin menyebalkan saja kelakuannya. Dan
terus terang, gara-gara suami, sebenarnyalah aku tidak kerasan lagi berada di rumahku sendiri.
Lalu terjadi sesuatu yang membuatku terpukul. Suatu hari, tanpa sengaja, aku menemukan
sesuatu yang mencurigakan. Di kamar suamiku, aku menemukan lintingan rokok ganja. Semula aku
diam saja, tapi hari-hari berikutnya kutemukan lagi dan lagi. Akhirnya aku pun menanyakan hal itu
kepadanya. Mula-mula dia seperti kaget, tapi kemudian mengakuinya dan berjanji akan
menghentikannya.
Namun beberapa lama kemudian aku terkejut setengah mati. Ketika aku baru naik mobil akan
pergi untuk suatu urusan, sopirku memperlihatkan bungkusan dan berkata: "Ini milik siapa, Bu?"
"Apa itu?" tanyaku tak mengerti.
"Ini barang berbahaya, Bu," sahutnya khawatir, "Ini ganja. Bisa gawat bila ketahuan!"
"Masya Allah!" Aku mengelus dadaku. Sampai sopir kami tahu ada barang semacam ini. Ini sudah
keterlaluan.
Setelah aku musnahkan barang itu, aku segera menemui suamiku dan berbicara sambil menangis.
Lagi-lagi dia mengaku dan berjanji kapok, tak akan lagi menyentuh barang haram itu. Tapi seperti
sudah aku duga, setelah itu aku masih selalu menemukan barang itu di kamarnya. Aku sempat
berpikir, jangan-jangan kelakuannya yang kasar itu akibat kecanduannya mengonsumsi barang
berbahaya itu. Lebih jauh aku mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap anak-anak.
Terus terang aku sudah tidak tahan lagi. Memang terpikir keras olehku untuk meminta cerai saja,
demi kemaslahatanku dan terutama kemaslahatan anak-anakku. Namun seiring maraknya tren
kawin-cerai di kalangan artis, banyak pihak terutama fans-fansku yang menyatakan kagum dan
memuji-muji keharmonisan kehidupan rumah tanggaku. Bagaimana mereka ini bila tiba-tiba
mendengar --dan pasti akan mendengar-- idolanya yang konsultan keluarga sakinah ini bercerai?
Yang lebih penting lagi adalah akibatnya pada masa depan anak-anakku. Aku sudah sering
mendengar tentang nasib buruk yang menimpa anak-anak orang tua yang bercerai. Aku bingung.
Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengorbankan rumah tanggaku demi kegiatan
kemasyarakatanku, ataukah sebaiknya aku menghentikan kegiatan kemasyarakatan demi keutuhan
rumah tanggaku? Atau bagaimana? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing! Sumber: kumpulan-
cerpen.blogspot.com)
Puisi-puisi
Sutardji Calzoum Bachri (lahir di Rengat, Indragiri Hulu, 24 Juni 1941; umur 69 tahun)
adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji Calzoum Bachri melanjutkan studinya ke
Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada mulanya Sutardji
Calzoum Bachri mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknyai dimuat
dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana.
Dari sajak-sajaknya itu Sutardji memperlihatkan dirinya sebagai pembaharu perpuisian Indonesia. Terutama
karena konsepsinya tentang kata yang hendak dibebaskan dari kungkungan pengertian dan dikembalikannya
pada fungsi kata seperti dalam mantra.
Pada musim panas 1974, Sutardji Calzoum Bachri mengikuti Poetry Reading International di Rotterdam.
Kemudian ia mengikuti seminar International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat dari Oktober 1974
sampai April 1975. Sutardji juga memperkenalkan cara baru yang unik dan memikat dalam pembacaan puisi di
Indonesia.
Sejumlah sajaknya telah diterjemahkan Harry Aveling ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi
Arjuna in Meditation (Calcutta, India), Writing from the World (Amerika Serikat), Westerly Review (Australia)
dan dalam dua antologi berbahasa Belanda: Dichters in Rotterdam (Rotterdamse Kunststichting, 1975) dan Ik
wil nog duizend jaar leven, negen moderne Indonesische dichters (1979). Pada tahun 1979, Sutardji dianugerah
hadiah South East Asia Writer Awards atas prestasinya dalam sastra di Bangkok, Thailand.
O Amuk Kapak merupakan penerbitan yang lengkap sajak-sajak Calzoum Bachri dari periode penulisan 1966
sampai 1979. Tiga kumpulan sajak itu mencerminkan secara jelas pembaharuan yang dilakukannya terhadap
puisi Indonesia modern.
ANA BUNGA
Terjemahan bebas (Adaptasi) dari puisi Kurt Schwittters, Anne Blumme
Oh kau Sayangku duapuluh tujuh indera
Kucinta kau
Aku ke kau ke kau aku
Akulah kauku kaulah ku ke kau
Kita ?
Biarlah antara kita saja
Siapa kau, perempuan tak terbilang
Kau
Kau ? - orang bilang kau - biarkan orang bilang
Orang tak tahu menara gereja menjulang
Kaki, kau pakaikan topi, engkau jalan
dengan kedua
tanganmu
Amboi! Rok birumu putih gratis melipat-lipat
Ana merah bunga aku cinta kau, dalam merahmu aku
cinta kau
Merahcintaku Ana Bunga, merahcintaku pada kau
Kau yang pada kau yang milikkau aku yang padaku
kau yang padaku
Kita?
Dalam dingin api mari kita bicara
Ana Bunga, Ana Merah Bunga, mereka bilang apa?
Sayembara :
Ana Bunga buahku
Merah Ana Bunga
Warna apa aku?
Biru warna rambut kuningmu
Merah warna dalam buah hijaumu
Engkau gadis sederhana dalam pakaian sehari-hari
Kau hewan hijau manis, aku cinta kau
Kau padakau yang milikau yang kau aku
yang milikkau
kau yang ku
Kita ?
Biarkan antara kita saja
pada api perdiangan
Ana Bunga, Ana, A-n-a, akun teteskan namamu
Namamu menetes bagai lembut lilin
Apa kau tahu Ana Bunga, apa sudah kau tahu?
Orang dapat membaca kau dari belakang
Dan kau yang paling agung dari segala
Kau yang dari belakang, yang dari depan
A-N-A
Tetes lilin mengusapusap punggungku
Ana Bunga
Oh hewan meleleh
Aku cinta yang padakau!
1999
Catatan: Terjemahan Anna Blume dikerjakan untuk panitia peringatan Kurt Schwitters, Niedersachen, Jerman.
OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri
Republikaedisi : 28 November 1999
AYO
Adakah yang lebih tobat
dibanding air mata
adakah yang lebih mengucap
dibanding airmata
adakah yang lebih nyata
adakah yang lebih hakekat
dibanding airmata
adakah yang lebih lembut
adakah yang lebih dahsyat
dibanding airmata
para pemuda yang
melimpah di jalan jalan
itulah airmata
samudera puluhan tahun derita
yang dierami ayahbunda mereka
dan diemban ratusan juta
mulut luka yang terpaksa
mengatup diam
kini airmata
lantang menderam
meski muka kalian
takkan dapat selamat
di hadapan arwah sejarah
ayo
masih ada sedikit saat
untuk membasuh
pada dalam dan luas
airmata ini
ayo
jangan bandel
jangan nekat pada hakekat
jangan kalian simbahkan
gas airmata pada lautan airmata
malah tambah merebak
jangan letupkan peluru
logam akan menangis
dan tenggelam
dikedalaman airmata
jangan gunakan pentungan
mana ada hikmah
mampat
karena pentungan
para muda yang raib nyawa
karena tembakan
yang pecah kepala
sebab pentungan
memang tak lagi mungkin
jadi sarjana atau apa saia
namun
mereka telah
nyempurnakan
bakat gemilang
sebagai airmata
yang kini dan kelak
selalu dibilang
bagi perjalanan bangsa
BATU
batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu janun
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji ?
Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
hati takjatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan
seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?
Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampa mengapa gunung harus meletus sedang
langit tak sampai mengapa peluk
diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai
sedang lambai tak sampai. Kau tahu
batu risau
batu pukau
batu Kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati
janji ?
Memahami Puisi, 1995
BAYANGKAN
untuk Salim Said
direguknya
wiski
direguk
direguknya
bayangkan kalau tak ada wiski di bumi
sungai tak mengalir dalam aortaku katanya
di luar wiski
di halaman
anak-anak bermain
bayangkan kalau tak ada anak-anak di bumi
aku kan lupa bagaimana menangis katanya
direguk
direguk
direguknya wiski
sambil mereguk tangis
lalu diambilnya pistol dari laci
bayangkan kalau aku tak mati mati katanya
dan ditembaknya kepala sendiri
bayangkan
1977
JEMBATAN
Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata
bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi
dalam teduh pekewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna.
Maka aku pun pergi menatap pada wajah berjuta. Wajah orang
jalanan yangberdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota.
Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam
para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan.
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase
indah di berbagai palaza. Wajah yang diam-diam menjerit
mengucap
tanah air kita satu
bangsa kita satu
bahasa kita satu
bendera kita satu !
Tapi wahai saudara satu bendera kenapa sementara jalan jalan
mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, jembatan-jembatan
tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurang
di antara kita ?
Di lembah-lembah kusam pada puncak tilang kersang dan otot
linu mengerang mereka pancangkan koyak-miyak bendera hati
dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak mampu
mengucapkan kibarnnya.
KUCING
ngiau! Kucing dalam darah dia menderas
lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber
gegas lewat dalam aortaku dalam rimba
darahku dia besar dia bukan harimau bu
kan singa bukan hiena bukan leopar dia
macam kucing bukan kucing tapi kucing
ngiau dia lapar dia merambah rimba af
rikaku dengan cakarnya dengan amuknya
dia meraung dia mengerang jangan beri
daging dia tak mau daging Jesus jangan
beri roti dia tak mau roti ngiau ku
cing meronta dalam darahku meraung
merambah barah darahku dia lapar 0 a
langkah lapar ngiau berapa juta hari
dia tak makan berapa ribu waktu dia
tak kenyang berapa juta lapar lapar ku
cingku berapa abad dia mencari menca
kar menunggu tuhan mencipta kucingku
tanpa mauku dan sekarang dia meraung
mencariMu dia lapar jangan beri da
ging jangan beri nasi tuhan mencipta
nya tanpa setahuku dan kini dia minta
tuhan sejemput saja untuk tenang seha
ri untuk kenyang sewaktu untuk tenang
Memahami Puisi, 1995
Sumber: crossfire-net.blogspot.com
Biografi
Nabi Idris a.s
ilustrasi
Nabi Idris a.s. adalah salah seorang Nabi yang disebut dalam Al – Quran. Allah berfirman dalam
Surah Maryam ayat 56 – 57 yang bermaksud:
“Katakanlah kepada mereka wahai Muhammad! Kisah Idris di dalam al-Quran. Sesungguhnya dia
adalah orang yang benar dan seorang nabi. Kami telah mengangkat darjatnya ke tingkatan yang
lebih tinggi.”
Dalam ayat tersebut, Nabi Idris a.s. dipuji oleh Allah s.w.t.. Beliau disebut Allah s.w.t. sebagai
Nabi dan orang yang benar (as-siddiq). Sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad s.a.w., beliau
adalah penghulu kaumnya.
Ibnu Ishak mengatakan bahawa Nabi Idris a.s.adalah orang pertama yang boleh menulis
menggunakan pena. Para ahli tafsir mengatakan bahawa Nabi Idris a.s. adalah moyang kepada Nabi
Nuh a.s. dan telah menjalani kehidupan selama 380 tahun. Beliau adalah orang pertama yang
menulis meggunakan pena dan memakai baju yang berjahit bahkan beliau adalah orang yang mula-
mula menggunakan kulit sebagai pakaian.
Allah mengangkat darjat Nabi Idris a.s.
Terdapat firman Allah swt yang bermaksud, “Dan Kami mengangkat (darjat)nya ke tingkat yang
lebih tinggi”. Penegasan ayat itu seperti dijelaskan oleh Nabi Muhammad s.a.w. sewaktu Baginda
melakukan Isra’ dan Mikraj. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim mengatakan bahawa Rasulullah
s.a.w. berjumpa dengan Nabi Idris di kawasan langit ke-empat.
Suatu ketika, salah satu malaikat pilihan Allah datang kepada Nabi Idris dan beliau berkata:
“Allah menyampaikan wahyu kepadaku begini dan begini”. Maka malaikat itu mengajaknya
berbincang-bincang, sehingga amalnya bertambah. Beliau membawa Nabi Idris di antara kedua
sayapnya lalu dibawa naik ke langit.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahawa ketika Nabi Idris berada di langit ke-empat, Nabi Idris
berkata: “Tolonglah tanyakan kepada Malaikat Maut, berapa lama lagi baki usiaku?”
Malaikat bertanya, sementara Nabi Idris masih bersamanya: “Berapakah lama sisa usianya?”
Malaikat Maut menjawab: “ Aku tidak tahu. Cuba aku lihat dulu”.
Malaikat Maut memerhatikannya lalu berkata : “Engkau baru sahaja menanyakan sisa umur
seseorang yang masanya tinggal sebentar sahaja lagi.”
Malaikat yang mengendong Idris melihat ke bahagian bawah sayapnya. Beliau cuba melihat Nabi
Idris, ternyata pada ketika dilihat itu, Idris telah wafat tanpa diketahuinya. Bagaimanapun, menurut
pengamatan Ibnu Kathir, riwayat itu termasuk kisah Israiliyat dan sebahagian daripadanya ditolak
kebenarannya.
Ibnu Abi Najih mengatakan terdapat riwayat yang diterima dari Mujahid mengenai makna firman
Allah s.w.t. yang bermaksud: “Dan Kami angkat darjatnya ke tempat yang tinggi”. Dikatakan
bahawa Idris a.s. diangkat ke langit dalam keadaan hidup seperti Nabi Isa a.s. yakni tidak dalam
keadaan mati dan jika dikehendaki beliau tidak akan mati hingga sekarang tetapi masalah ini
memerlukan pengkajian yang lebih terperinci.
Antara perintah dan saranan yang disampaikan Nabi Idris kepada kaumnya adalah:
1. Apabila Allah menyeru kamu sekalian, maka niatlah dengan ikhlas, kerjakan puasa, solat dan
segala yang diperintahkan ke atas kamu.
2. Jangan ada perasaan dengki terhadap orang lain yang bernasib baik kerana sebenarnya harta
yang mereka miliki itu hanya sedikit sahaja.
3. Mengumpul harta secara berlebihan tidak memberi manfaat sama sekali terhadap diri
seseorang.
4. Kehidupan seseorang itu hendaklah mengandungi hikmah. Dakwah.Info