Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang terjadi akibat degenerasi organ yang
bersangkutan oleh berbagai sebab,
1. primary degenerative disease : penyebsb jelas tidak diketahui
2. secondary degenerative disease : penyebab jelas diketahui
OSTEOARTHRITIS
Merupakan proses degenerasi, tidak bisa sembuh
1. Etiologi
1. Primary degenerative disease
2. Berhubungan dengan aging, trauma,kelainan bawaan, infeksi, dll.
2. Osteoarthritis sekunder
1. Diawali proses trauma, avasculair necrosis, metabolic
2. Pada obesitas, beban yang lebih dapat mempercepat terjadinya OA
3. Patogenesis : belum diketahui
4. Patologi
– Chondromalacia : perlunakan tulang rawan
– Proses subchondral marrow reparative : kerusakan tulang rawan
– Small bodies cartilage free in the joint
– Osteophyte
– Kista subchondral
5. Gambaran radiologis
– Joint space narrowing (cartilage): penyempitan pada antara femur-tibia
(N:8-10mm), makin lama dapat bersatu (grade IV-V)
– Subchondral bone hyperthrophy: pada foto Ro terlihat sclerotic (putih)
– Osteophyte formation: bentuk jalu (pelebaran tulang ke segala arah)
– Subchondral bone formation
6. Terapi
i. Konservatif
NSAID
Fisioterapi : melatih otot dan melenturkan sendi
Modifikasi aktivitas :istirahat, kurangi pekerjaan yang menggunakan sendi
yang sakit, jangan olahraga, bagi beban sendi (misal pakai walker, brace,
kruk)
ii. Pembedahan
Dilakukan pada keadaan lanjur dimana proses degenerasi terus
berkembang dan terapi konservatif gagal.
Arthroscopy
– Meneropong sendi, untuk mengetahui adanya tulang rawan yang lepas,
sekaligus melepaskannya
– Shaving rambut-rambut yang tumbuh akibat erosi cartilago
Osteotomies
Umumnya OA menekan lututbagian medial sehingga kaku bebentuk O,
untuk mengurangi beban agar tidak berat di medial, dilakukan osteotomi,
yaitu pemotongan sebagian tulang sehingga axiz tibo femoral menjadi
valgus
Arthroplasty
Pergantian seluruh sendi (mahal), bila pasien tidak mampu, dapat
dilakukan pembuangan seluruh patella, kemudian femur & tibia gerak
berjalan kaku
Arthrodesis
Fiksasi untuk menyempurnakan fusi permukaan sendi dalam
meningkatkan proliferasi sel tulang
7. Stadium OA
1. Stadium I : tulang rawan seperti rambut, strading : kerusakan awal cartilage
2. Stadium II : tulang rawan ada yanglepas
3. Stadium III : kerusakan tulang rawan jelas
4. Stadium IV : kerusakan tulang rawan jelas, luas dan terlihat tulang
8. Cardinal Sign dari OA
– Adanya penyempitan dari jont space
– Sclerotic
– Subchondral bone process
– Chondromalacia
– Subchondral cyste
– Osteophyte formation
Stadium IV
Stadium II
RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)
1. Pathogenesis
a. Unknown antigens (virus, bakteri)
b. Genetik (HLA-type DR4)
c. Pembentukan Antibodi
d. Destruksi kartilago
e. Osteoporosis periarticulair
f. Subluxasi, dilokasi, deformitas (keonsekuensi lanjut dari kerusakan jaringan
sekitar)
2. Pathology
a. Synovitis
– Terjadi kerena adanya reaksi antigen antibody di daerha synovial, tagetnya
jaringan synovial sehingga terjadi inflamasi
– Jaringan synovial berfungsi menghasilkan cairan sendi, terdapat 3 sel:
Sel A : Memproduksi nutrisi untuk rawan sendi elalui difusi pada
waktu sendi digerakan, bukan melalui arteri. Jika sendi
tidak gerak maka sendi akan atrofi karena tidak mendapat
suplai nutrisi
Sel B : Makrofag
Sel C : mix function (precursor nutrisi dan makrofag)
b. Pannus
eksudat inflamatorik di luar lapisan sel sinovial pada bagian dalam sendi
c. Rheumatoid nodul
Nodul subkutaneus yang terdiri dari focus sentral nekrosis yang dikelilingi
oleh korona fibroblast mirip pagar
3. Klinis
– Sering terjadi, 30-40 tahun, wanita:pria=3:1
– Onset insiduosus, polyarthritis simetris
– Foto Ro:
Erosi tulang
Soft tissue swelling : lebih nyata daripada OA (karena pada RA terjadi
synovitis)
Juxta articular osteoporosis : gambaran foto Ro hitam pucat
– Laboratoris : factor Rheumatoid (+)
4. Terapi
a. NSAID, rest, gold, steroid
b. Total Knee Replacment
5. Perbedaan OA dengan RA
OA
Dimulai pada sendi-sendi yang menerima beban besar
Terjadinya primer
RA
Dimulai dari sendi-sendi kecil, missal: jari, pergelangan tangan, bahu, siku
Simetris kanan kiri
SERONEGATIVE ARTHRITIS
1. Ankylosing Spondylitis (AS)
Sering ditemukan, usia 15-24 tahun, pria:wanita= 9:1
Arthritis pada vertebra, sendi sakroiliaka & sendi-sendi tepi, terjadi destruksi
kartilago dan erosi tulang
Asimptomatis dalam 1-3 tahun
Gejala:
1. LBPdaerah sacroiliaca
2. nyeri dan kaku hebat saat pagi hari bangun tidur
3. membaik dengan aktivitas
4. arthritis pada sendi-sendi perifer
Pemeriksaan Fisik
1. pergerakan sendi tulang belakang (lumbar)
2. penurunan ekspansi dada
3. Patrick test (+)
Foto Ro
1. sarcolitis, erosi, reactive bone, fusi persendian/sendi hilang (ankylosing)
2. spine: bamboo spine (tl belakang terlihat spt bamboo karena ruas tulang
bersatu), osteoporotic, discus&sendi apophyseal menyempit
Lab
LED ↑, rheumatoid factor (-), HLA B 27 (TIDAK PATOGNOMIK)
Terapi
1. Exercise untuk mencegah fusi pada sendi
2. NSAID
3. Osteotomy spinal
2. Reiter’s Syndrome
Pria,20-40 tahun, sering dihubungkan dengan proses infeksi
Trias : urethritis, conjungtivitis, polyarthritis
Lesi kulit : balanitis circinata, ulkus di mulut, keratodermablennorhagium
Lab: LED ↑, HLA 27, steril pyuria
Foto Ro: periosteitis heel and toes, sarcolitis unilateral spine syndesmophytes
Self limited 6 minggu-6 bulan, bersifat recurrent
Terapi : terapi fisik, NSAID
3. Psoriatic Arthritis
Pada pasien psoariasis (5-7 %)
Ada 5 tipe
1. Asymetrical peripheral polyarthritis,distal interphalangeal joint
2. Arthritis mutilans,osteolysis finger toes
3. Symetrical polyarthritis.
4. Oligoarticular disease,sausage digits
5. Spondyloarthritis psoariatic
Gejala : mengenai jari kaki dan tangan, dan back pain
Lab : LED↑, HLA B27
Foto Ro: erosi, ankylosis distal interphalangeal joint, unilateral sarcolitis
Terapi : terapi fisik, NSAID, emas, imunosupresi
4. Enterophatic Arthritis
Regional enteritis dan colitis, menyebabkan peripheral arthtitis (penyakit enteric
merupakan underlying dissease)
Sering terjadi pada pria
Whipple disease: peripheral arthritis, sacroiliaca involvement
Gejala : oligoarticular pattern, knee and ankle, back pain,
Lab : LED ↑, HLA B27
Foto Ro: arthtritic pattern (erosi, penyempitan ruang sendi dll)
Terapi : terapi underlying diseasenya, pain killer (NSAID)
CRYSTAL INDUCED ARTHRITIS
A. Gout
Pada decade ke 5
Pria lebih banyak
Predisposisi herediter
Ada 2 macam tipe:
o Underexcretion of uruc acid
o Over production of uric acid
Patologi
o Deposisi kristal urat di daerah sendi dan sekitar sendi
o Erosi kartilago sendi
o Subchondral cyste
o Pannus
Gejala
o Nyeri akut mono arthritis
o Demam
o Hyperuricemia
o Tophi/tophus: penonjolan sendi akibat penumpukan asam urat
Terapi: NSAID
B. Chondrocalsinosis
Orang lansia, berhubungan dengan penyakit : OA, hyperparathyroid
Pathogenesis : deposisi calciumpyrophospate dehydrate di dalam fibrocartilage,
synovial dan tendon
Gejala : monoarthritis, pada lutut (dimulai pada sendi besar) dan synovitis
Lab: LED ↑, pada aspirasi synovial terdapat lukositosis
Foto Ro : chondrocalcinosis pada lutut, symphisis pubis, pergelangan tangan
Terapi: NSAID
OTHER MISCELANOUS RHEUMATIC
A. Systimic Lupus Erythematosus
Pada decade 2-4
Pria : wanita 9:, insidensi familial, HLA DR2, HLA DR3
Pathogenesis
o Multisystem disease
o Abnormalitas system humoral seluler
Gejala : demam, lesi kulit, arthritis yang didahului synovitis, multiorgan problem
Lab : anti DNA(+), LE cells, anemia, LED ↑, trombhocytopenia
Terapi : NSAID, steroid, medikasi sitotosik
o Stadium awal : konservatif
o Stadium lanjut: arthroidosis, arthroplasty
B. Scleroderma
Kelainan kulit, struktur bawah kulit, musculoskeletal
Wanita : pria = 4:!
Pathogenesis : fibrosis berlebihan dan perubahan vasculair multiple organ karena
abnormalitas system imun
Gejala :
- Raynaud phenomenon
- Multiple involvement
- Disfungsi esophagus
- CREST syndrome ()