m Siklus hidrologi yg tak berujung dan tak berpangkal
disepakati dimulai dari saat jatuhnya air dipermukaan
bumi.
m Jatuhnya air dalam bentuk padat atau cair
dipermukaan bumi disebut presipitasi.
m Peristiwa presipitasi selalu didahului oleh proses
kondensasi atau sublimasi atau kombinasi dari kedua
proses tsb.
adalah perubahan uap air menjadi air.
Sublimasi
adalah perubahan langsung dari uap air menjadi es
atau sebaliknya
Tidak semua proses kondensasi atau sublimasi segera
diikuti proses presipitasi. Sebagai contoh proses
pembentukan awan yg merupakan proses kondensasi
tidak selalu segera diikuti terjadinya hujan.
m Telah lama diketahui oleh para ahli hidrologi bahwa hanya
± 25% dari seluruh presipitasi yg jatuh di daratan mengalir
ke laut melalui permukaan dan aliran bawah tanah.
m Sedangkan sisanya± 75% kembali ke udara melalui proses
evaporasi dr permukaan air, tanah, batu dan benda lain di
permukaan bumi serta melalui proses transpirasi.
m Uap air merupakan faktor penting dalam proses terjadinya
presipitasi.
m Tidak ada presipitasi jika tidak dijumpai uap air di udara.
m ×aktor utama :
m Massa uap air
m Inti-inti kondensasi
m Berdasarkan cara terjadinya dibagi 3 tipe
m Persipitasi siklonik
m Persipitasi konvektif
m Persipitasi orografik
m Ú
: tjd di tropika ; sore hari stlh panas maks ;
bersamaan saat matahari di titik zenith - 2x di lintang kecil, 1x di 23
1/2oLU/LS.; cukup lebat.
m Ú
: hujan krn adanya angin musim yg
melewati lautan ; di Ind. musim hujan tjd Okt - pril (angin
musim barat).
m Ú : tjd di daerah sedang ; sepanjang tahun ; udara naik
di daerah depresi, tjd kondensasi pada ketinggian tertentu.
m Ú : terjadi di daerah front; di lintang 60o-70o; tidak
lebat.
m Ú : tjd di lereng pegunungan yg berhadapan dgn arah
datangnya angin. Udara yg bergerak ke puncak mjd udara kering
ketika turun ke sisi lereng belakang (daerah bayangan hujan). Pada
kondisi tertentu tjd hujan es.
Hujan Konvektif
m Hujan ini biasanya terjadi pada cakupan wilayah yang sempit dengan
waktu yang relatif singkat. Hujan ini terdiri dari arus-arus lokal yang
hangat dan lembab yang biasnya membentuk awan comuli atau
berkembang menjadi awan comulinimbus. Sehingga menghasilkan
hujan yang lebat disertai kilat dan guntur dan sering disertai air. Hujan
konvektif ditandai dengan:
1. terpencar-pencar(setengah dari total hujan jatuh pada awal 10% dari interval
waktu) , pada luasan yang relatif sempit (20-50 Km) atau sering berupa hujan
lokal.
2. Banyak hujan konveksi mempunyai siklus musiman dan harian yang
berhubungan dengan pemanasan radiasi surya.
Hujan Orografik
Ȉ Hujan yang dihasilkan oleh naiknya udara lembab secara paksa oleh
dataran tinggi atau pegunungan. Curah hujan tahunan didataran tinggi pada
umumnya lebih tinggi dari pada dataran rendah sekitarnya terutama pada
arah hadap angin.
o o ÃÃÃÃ o
dimana :
R = curah hujan daerah/wilayah (mm)
n = d titik pengamatan
R1, R2, Rn = curah hujan di tiap-tiap titik
pengamatan (mm)
2. Cara Thiesen : cara ini dipergunakan apabila curah hujan tidak
tersebar secara merata di seluruh daerah yg bersangkutan.
o
o ÃÃÃÃ o
o o ÃÃÃÃ o
o o ÃÃÃ
o o ÃÃÃÃ o
dimana :
R = curah hujan daerah (mm)
R1, R2, «., Rn = curah hujan di tiap-tiap titik pengamatan
A1, A2, «., An = bagian daerah yg mewakili titik-titik
pengamatan
W1, W2, «., Wn = A1, A2, A3
A A A
^
J
dimana :
A = luas areal
d = tinggi hujan pada isohiet 0, 1, 2, «. n
A1, A2, «., An = luas bagian areal yg dibatasi oleh
isohiet-isohiet yg bersangkutan
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7
d0=10 mm
d1=20 mm d6 d7
d2 d3 d4 d5
Y
Ë Y Ë Y Ë Y Ë Y
Ë Y Ë Y
Ë Y Ë Y Ë Y
Ë Y Ë Y
Sherman (1905
|
Ë Ë | Ë | Ë |
Ë | Ë |
Ë Ë | Ë | Ë |
Ë | Ë |
a
Y
Ë Y Ë Y Ë Y Ë Y
Ë Y Ë Y
Ë Y Ë Y Ë Y
Ë Y Ë Y
Ú an Asam ?
m Pencemaran udara penyebabnya: (CO2, CO, SO2, NO,
NO2, C×C, debu)
m Pencemaran air penyebabnya: (deterjen,plastik, L.RT,
L.I, L.P).
m Pencemaran tanah penyebabnya: (deterjen, plastik,
L.RT, L.I, L.P)
m Pencemaran suara penyebabnya (industri, pesawat
terbang, kendaraan bermotor, dll).
!" # ! #$#!%è#$#
Ú
Ú
)
I 1Ɗ6
II Ag b 1
IV ering 6
GBB, BK = Mohr
ô e
Q
A 0 6 Q < 0,143 gt b
0,143 6 Q < 0,333 b
^ 0,333 6 Q < 0,6 g b
D 0,6 6 Q < 1,0 edg
E 1,0 6 Q < 1,67 g er g
F 1,67 6 Q < 3,0 er g
G 3,0 6 Q < 7,0 gt er g
H Q 7,0 r b er g
wone BB
berurutan/th
A >9
B 7Ɗ9
^ 5Ɗ6
D 3Ɗ4
E <3
#
G %$#%,#!G
m Alat pengukur hujan, mengukur tinggi hujan seolah-olah air
hujan yang jatuh ke tanah menumpuk ke atas merupakan
kolom air.
m Air yang tertampung volumenya dibagi dengan luas corong
penampung, hasilnya adalah tinggi/tebal, satuan yang dipakai
adalah milimeter (mm).