Anda di halaman 1dari 15

Definisi Pelabuhan Secara Umum

Dalam Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan,


Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat
kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar
muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra
dan antar moda transportasi.

Pengertian Secara Umum, Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung


samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan
barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya
memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan
membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang
berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta
yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas
penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.

Ditinjau dari sub sistem angkutan (Transport), maka pelabuhan adalah


salah satu simpul dari mata rantai kelancaran angkutan muatan laut dan
darat. Jadi secara umum pelabuhan adalah suatu daaerah perairan yang
terlindung terhadap badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar
(turning basin), bersandar/membuang sauh,sedemikian rupa sehingga
bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat
dilaksanakan; guna mendukung fungsi-fungsi tersebut dibangun dermaga
(piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas penerangan, telekomunikasi
dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ke kapal yang
bersandar di pelabuhan menuju pelabuhan selanjutnya dapat
dilaksanakan.

Secara teknis pelabuhan adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan
Maritim, dimana padanya dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau
bersandar dan kemudian dilakukan bongkar muat.
Fasilitas-Fasilitas Pelabuhan

Sesuai Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 70 tahun 1996


tentang Pelabuhan dalam Pasal 8 merupakan daerah yang digunakan
untuk :

a. Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi :

1. Perairan tempat labuh

1. Kolam labuh
2. Alih muat antar kapal
3. Dermaga
4. Terminal penumpang
5. Pergudangan
6. Lapangan penumpukan
7. Terminal peti emas, curah cair, curah kering dan RO-RO
8. Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa
9. Fasilitas bunker
10. Instalasi air, listrik dan telekomonikasi
11. Jaringan jalan dan rel kereta api
12. Fasilitas pemadam kebakaran
13. Tempat tunggu kendaraan bermotor

b. Fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi :

14. Kawasan perkantoran untuk mengguna jasa pelabuhan;


15. Sarana umum;
16. Tempat penampungan limbah;
17. Fasilitas pariwisata, pos, dan telekomunikasi;
18. Fasilitas perhotelan dan restoran ;
19. Areal pengembangan pelabuhan;
20. Kawasan perdagangan;
21. Kawasan industri.

Fasilitas bangunan pelabuhan adalah suluruh bangunan / konstruksi


yang berada dalam daerah kerja suatu pelabuhan baik itu di darat
maupun di laut yang merupakan saran pendukung guna memperlancar
jalannya kegiatan yang ada dalam pelabuhan.

Bangunan Pelabuhan berdasarkan letaknya:

a. Di laut:

 Alur pelayaran

Yaitu daerah yang dilalui kapal sebelum masuk ke dalam wilayah pelabuhan. Alur
ayaran ini dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu (pertama) artificial channel adalah alur
yang sengaja dibuat sebagai jalan masuk kapal ke dermaga dengan mengadakan
pengerukan dan (kedua) natural channel yaitu alur pelayaran yang telah terbentuk
sedemikian rupa oleh alam

 Kolam
Pelabuhan

Daerah disekitar dermaga yang digunakan kapal untuk melakukan aktivitasnya. Kolam
Pelabuhan Minimal harus memiliki ukuran Panjang (L)= B + 1,4 B + 1,5 B + 30m, dan
Lebar (W) = 1,5 B (dimana B = Lebar kapal) dan turning basin = 4 L tanpa tug boat dan
1,7 L sampai dengan 2 L dengan tug boat


Breakwater/talud

Salah satu bangunan pelabuhan yang berfungsi untuk melindungi daerah pelabuhan
dari gelombang dan sedimentasi, yaitu dengan memperkecil tinggi gelombang sehingga
kapal dapat berlabuh dan bertambat dengan tenang serta dapat melakukan bongkar
muat dengan lancer. Talud ini dapat di bagi menjadi 3 jenis yaitu (a) penahan
gelombang batu alam (rubble mounds breakwater). (b) penahan gelombang batu
buatan (artificial breakwater) (c) penahan gelombang dinding tegak.

 Dermaga

Sarana Tambatan Bagi Kapal Bersandar Untuk Bongkar/Muat Barang Atau


Embarkasi/Debarkasi Penumpang
b. Di darat:

 Jalan

adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki. lintasan
ini menghubungkan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Fungsi jalan adalah
untuk melancarkan kegiatan bongkar muat di pelabuhan

 Lapangan
penumpukan
 Gudang

adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari
kapal atau yang akan dimuat ke kapal.

 Kantor, terminal penumpang


 Bak air, emplasemen dll.

Bangunan Pelabuhan berdasarkan prioritas pengunaannya:

a. Infrastruktur (Fasilitas Pokok)

 Alur pelayaran
 Kolam pelabuhan
 Breakwater/talud
 Dermaga
 Jalan

b. Suprastruktur (Fasilitas Penunjang)

 Lapangan penumpukan
 Gudang
 Kantor
 Terminal penumpang, dll

1. Klasifikasi Pelabuhan

 Klasifikasi pelabuhan dari sudut teknis

Dari sudut teknis, pelabuhan dapat dibagi menjadi :

1. Pelabuhan Alam (natural and protected harbour), adalah suatu daerah


yang menjurus ke dalam ('inlet') terlindung oleh suatu pulau, jazirah
atau terletak di suatu teluk, sehingga nafigasi dan berlabuhya kapal
dapat dilaksanakan.

Contoh: Dumai, Cilacap, New York, Hamburg dan sebagainya.


2. Pelabuhan Buatan (artificial harbour), adalah suatu daerah perairan
yang dibuat manusia sedemikian, sehingga terlindung terhadap
ombak/badai/arus, sehingga memungkinkan kapal dapat merapat.

Contoh: Tanjung Priok, Dover, Colombo dan sebagainya.

1. Pelabuhan Semi Alam adalah (Semi natural harbour)

Contoh: Palembang

 Klasifikasi pelabuhan dari sudut jasa yang diberikan

Dari sudut jasa yang diberikan,pelabuhan dibagi menjadi:

1. Golongan (a). Ditinjau dari pemungutan jasa-jasa:


2. Pelabuhan yang diusahakan, yaitu pelabuhan dalam binaan
Pemerintah yang sesuai kondisi, kemampuan dan pengembangan
potensinya, diusahakan menurut azas hukum perusahaan.
3. Pelabuhan yang tidak diusahakan, Yaitu pelabuhan dalam pembinaan
Pemerintah yang sesuai kondisi kemampuan dan pengembangan
potensinya masih menonjol sifat "overheid-zorg".
4. Pelabuhan otonom, yaitu pelabuhan yang diserahkan wewenangnya
untuk mengatur diri sendiri.

1. Golongan (b).ditinjau dari jenis perdagangan:


2. Pelabuhan Laut, ialah pelabuhan yang terbuka untuk jenis
perdagangan dalam dan luar negeri yang menganut Undang-Undang
Pelayaran Indonesia.
3. Pelabuhan Pantai, ialah pelabuhan yang tebuka untuk jenis
perdagangan Dalam Negeri.

1. Golongan (c) Ditinjau dari jenis pelayanan kepada kapal dan


muatannya.
2. Pelabuhan Utama (mayor port), yaitu merupakan pelabuhan yang
melayani kapal-kapal besar dan merupakan pelabuhan
pengumpul/pembagi muatan.
3. Pelabuhan Cabang (feeder port), merupakan pelabuhan yang melayani
kapal-kapal kecil yang melayani pelabuhan utama.

 Ditinjau dari segi penyelenggaraannya

1. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk


kepentingan pelayanan masyarakat umum
2. Pelabuhan Khusus adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk
kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu

 Ditinjau dari segi penggunaannya

1. Pelabuhan Ikan
2. Pelabuhan Minyak
3. Pelabuhan Barang
4. Pelabuhan Campuran
5. Pelabuhan Militer

Berikut ini foto - foto dan definisi tentang pelabuhan Gilimanuk


Pelabuhan Gilimanuk adalah pelabuhan penyeberangan antara Bali dengan pulau
Jawa, tepatnya antara Gilimanuk dengan Ketapang. Penyeberangan di Selat Bali
dengan menggunakan ferry yang dilayani oleh 24 kapal, dengan iklim dan cuaca
baik hampir tidak menghadapi kendala.
Lintas penyeberangan Gilimanuk-Ketapang  setiap hari diprediksikan melayani
23.380 orang dari kapasitas yang tersedia untuk mengangkut 37.496 orang.
Dengan penerapan tiket elektronik dan upaya modernisasi lainnya, termasuk
komputerisasi dan pemasangan kamera pengintai serta perbaikan fasilitas kapal,
sarana penyeberangan  akan mampu memuaskan pengguna jasa.
 
Dimasa datang PT. Indonesia Ferry ASDP berniat melengkapi Pelabuhan
Gilimanuk dengan pusat perbelanjaan modern atau mal, hotel bintang, retoran
dan factory outlet guna menggerakkan perekonomian di wilayah barat Bali dan
meningkatkan pelayanan bagi penumpang.

PELABUHAN GILIMANUK

Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sebagai pelabuhan yang menghubungkan dua buah


pulau yang cukup padat yaitu pulau Bali dan pulau Jawa merupakan pintu masuk dan
keluar yang penting bagi lalu lintas pariwisata maupun ekonomi bagi kedua buah pulau.
Bagi pulau Bali sendiri, pelabuhan Ketapang – Gilimanuk merupakan pintu utama bagi
lalu lintas barang dan jasa yang masuk dan keluar pulau Bali, baik itu yang berupa
komoditas pangan seperti buah dan sayur, komoditas kerajinan, bahkan juga sebagai
pintu utama bagi wisatawan yang ingin ke Pulau Dewata selain melalui Bandara Ngurah
Rai.
Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk merupakan BUMN di bawah departemen Perhubungan
Republik Indonesia, kegiatan utama dari pelabuhan ini adalah jasa penyeberangan
antara pulau Bali dan Jawa yang merupakan bagian dari kegiatan Angkutan Sungai Dan
Penyeberangan (ASDP). Sehingga tidak terdapat aktivitas peti kemas barang atau
pengepakan barang (cargo) pada pelabuhan ini. Karena pelabuhan ini merupakan
pelabuhan yang saling berpasangan, maka apabila ada salah satu pelabuhan yang tidak
dapat beroperasi sebagaimana mestinya, akan memberikan dampak bagi aktivitas
pelabuhan yang lain sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas penyeberangan di
wilayah tersebut. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan segala bagian dari
pelabuhan ini sangatlah perlu dilakukan guna menjaga kelancaran aktivitas
penyeberangan antara ke dua pulau ini. Dengan banyaknya kapal yang masuk karena
berkembangnya lalu lintas angkutan laut, teknologi, keamanan, meningkatnya
penumpang antar pulau, maka kualitas peran dan fungsi pelabuhan perlu ditingkatkan
salah satunya dengan cara pengoptimalan pelayanan jasa Terminal Penumpang
maupun fasilitas-fasilitas penunjang lain yang terdapat di pelabuhan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan, pelabuhan Ketapang -


Gilimanuk berusaha sebaik mungkin untuk mengoptimalkan pelayanan jasa Terminal
Penumpang yang mengacu kepada standar nasional dan standar internasional. Standar
itu terkait dengan kelengkapan peralatan, keamanan, ketersediaan infrastruktur, dan
kedalaman alur serta kolam pelabuhan bagi bersandarnya kapal-kapal. Untuk itu perlu
penyediaan fasilitas dan pelayanan jasa Terminal Penumpang yang baik agar dapat
memberikan kepuasan kepada para pengguna jasanya.

Pengenalan Pelabuhan Gilimanuk

Pelabuhan Gilimanuk mulai mengalami perkembangan dari tahun 1983 sampai


1996. Pelabuhan Gilimanuk merupakan pelabuhan penyeberangan yang dikelola
oleh perusahaan BUMN yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan berada di
bawah Departemen Perhubungan. ASDP sendiri adalah singkatan dari Angkutan
Sungai, Danau, dan Penyeberangan. Pelabuhan ini dikelola ASDP karena
termasuk ke dalam penyeberangan darat. Pelabuhan ini terletak di desa
Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Pelabuhan ini
sebenarnya bernama resmi Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk karena operasional
pelabuhannya harus bersamaan dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan alami yang tidak perlu dilakukan
pendalaman.

Fasilitas Pelabuhan Gilimanuk

Pelabuhan Gilimanuk memiliki luas areal kurang lebih 4 hektar. Fasilitas-fasilitas


yang terdapat di Pelabuhan Gilimanuk antara lain :

- Dermaga Movable Bridge (MB) sebanyak 2 buah

- Dermaga ponton sebanyak 1 buah

- Dermaga Landing Craft Machine (LCM) sebanyak 2 buah


- Tempat parkir pengunjung dan tempat parkir siap muat ke dermaga seluas 900
m2

- Terminal Penumpang

- Kantor Operasional Pelabuhan

- Ruang VIP

- Ruang Tunggu

- Jembatan Timbang (namun kini tidak dapat beroperasi lagi)

Selain itu terdapat pula fasilitas berupa 34 unit CCTV untuk memonitor keadaan
pelabuhan.

Dermaga Pelabuhan Gilimanuk

Pelabuhan Gilimanuk memiliki 5 buah dermaga yang terdiri dari 2 buah dermaga
MB, 1 buah dermaga ponton, dan 2 buah dermaga beton (LCM).

a. Dermaga Movable Bridge (MB)

Pelabuhan Gilimanuk memiliki dua buah dermaga movable bridge, yaitu dermaga
MB I dan MB III. Dermaga Movable Bridge merupakan dermaga yang dapat
digerakkan turun naik dengan bantuan mesin hidrolik. Jadi ketinggian dermaga
ini dapat disesuaikan dengan ketinggian landasan kapal. Pada mesin pengendali
hidrolik terdapat 3 tombol, yaitu Hidrolic Up (untuk menaikkan dermaga),
Hidrolic Down (untuk menurunkan dermaga), dan tombol emergency. Dermaga
MB ini dibangun pada tahun 1996. Dermaga ini memiliki kemampuan menahan
berat 20 ton.
Gambar 1. Dermaga MB pelabuhan Gilimanuk

Gambar 2. Mesin pengendali hidrolik


Gambar 3. Proses bongkar muatan pada Pelabuhan Gilamanuk

b. Dermaga Ponton

Pelabuhan Gilimanuk memiliki sebuah dermaga ponton yaitu Ponton II. Dermaga
ponton merupakan dermaga yang terbuat dari drum terapung atau landasan kayu
yang dibuat sedemikian rupa. Dermaga ponton ini dibangun pada tahun 1976.
Dermaga ini memilki kemampuan menahan berat sebesar 10 ton.

Gambar 4. Dermaga Ponton


c. Dermaga Landing Craft Machine (LCM)

Pelabuhan Gilimanuk memiliki dua buah dermaga LCM yaitu, Dermaga LCM IV.
Dermaga LCM merupakan dermaga yang terdiri landasan beton tanpa adanya
perangkat tambahan, sehingga kapal dapat menambat tanpa diperlukan adanya
perangkat tambahan seperti bolder dan fender. Dermaga ini memiliki
kemampuan menahan berat diatas 20 ton. Kapal yang biasa berlabuh disini
adalah kapal LCT dan kapal motor penumpang.

Gambar 5. Dermaga LCM

Aktivitas Operasional Pada Pelabuhan Gilimanuk

Pelabuhan Gilimanuk beroperasi selama 24 jam setiap hari kecuali pada ha15
menit.

Jadi apabila suatu kapal tidak dapat menyelesaikan aktivitas bongkar, muat, dan
persiapan yang telah diberikan, maka kapal itu akan diberikan sanksi bagi armada yang
bersangkutan.

Bolder pada Pelabuhan Gilamanuk

Bolder adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan (tambat) kapal di


dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal. Bolder pada semua
dermaga di Pelabuhan Gilimanuk terbuat dari besi cor dan diangker/
ditanamkan pada pondasi dermaga sehingga mampu untuk menahan gaya yang
bekerja pada penambatan kapal di dermaga.
Tabel 1. Jumlah Bolder pada tiap Dermaga pada Pelabuhan Benoa

Jumlah Bolder
No
Dermaga
.
(buah)
1 Dermaga MB I 6
2 Dermaga MB III 6
3 Dermaga Ponton II 2
4 Dermaga LCM 0
Total Jumlah Bolder 14

Sumber : Hasil Pengamatan

Gambar 6. Bolder pada Dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk


Gambar 7. Bolder pada Dermaga Ponton Pelabuhan Gilimanuk

Fender Pelabuhan Gilimanuk

Fender adalah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi
pada saat kapal merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang di
tambatkan bergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan.
Fender di Pelabuhan Gilimanuk menggunakan penahan baja dengan lapisan
karet dibelakangnya untuk menahan gaya benturan kapal. Lapisan karet ini
berbentuk trapesium.

Tabel 2. Jumlah Fender pada tiap Dermaga pada Pelabuhan Benoa

Jumlah Fender
No
Dermaga
.
(buah)
1 Dermaga MB I 5
2 Dermaga MB III 5
3 Dermaga Ponton II 2
4 Dermaga LCM 0
Total Jumlah Bolder 12
Gambar 8. Fender pada Dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk

Gambar 9. Fender pada dermaga ponton Pelabuhan Gilimanuk

Anda mungkin juga menyukai