Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH

KOMUNIKASI DATA
PENDETEKSIAN KESALAHAN

Disusun oleh :

M. Hidayat A. R. / L2F008056
M. Yanuar Ary S. / L2F008058
Ragil Aji Prastomo / L2F008078
Yuli Syarif / L2F008100

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNDIP
2011
PENDETEKSIAN KESALAHAN

Ada banyak jumlah teknik yang digunakan untuk pendeteksian kesalahan


transmisi dan koreksi/perbaikan. Berikut adalah teknik yang paling biasa
digunakan untuk tujuannya masing – masing.

1.1 Vertical Redundancy Check (Pengecekan Redundansi Tegak lurus) atau


Parity Check (Pengecekan Parity)
VRC atau Pengecekan Parity cukup simpel. Ini9 merupakan teknik yang
paling murah. Pada metode ini pengirim melampirkan sebuah bit penambahan
tunggal yang disebut bit parity pada pesan sebelum dikirim. Ada dua skema
disini, yaitu parity ganjil dan parity genap. Pada parity ganjil diberikan
beberapa bit, sebuah penambahan bit parity ditambahkan saat jumlah bit 1 di
bit-bit tersebut termasuk bit parity ganjil adalah ganjil. Pada parity genap
diberikan beberapa bit, sebuah penambahan bit parity ditambahkan saat
jumlah bit 1 di bit-bit tersebut termasuk bit parity genap adalah genap.
Sebagai contoh, sebuah pesan berisi 1100011, yang mana jumlah bit yang
bernilai 1 adalah 4. Mari kita asumsikan menggunakan bit parity genap. Maka
bit parity yang akan ditambahkan adalah bit 0, agar jumlah bit 1 bernilai
genap sesuai skema bit parity genap menjadi 11000110, kemudian dikirim.
Lalu pada penerima, penerima menghitung jumlah bit 1. Jika genap maka
dipastikan menggunakan bit parity genap sehingga bit parity 0 dilepas dan
pesan kembali menjadi 1100011.
Berlawanan dengan bit parity ganjil. Maka bit parity yang akan ditambahkan
adalah bit 1, agar jumlah bit 1 bernilai ganjil sesuai skema bit parity ganjil
menjadi 11000111, kemudian dikirim.
Lalu pada penerima, penerima menghitung jumlah bit 1. Jika ganjil maka
dipastikan menggunakan bit parity ganjil sehingga bit parity 1 di akhir dilepas
dan pesan kembali menjadi 1100011.
1.2 Longitudinal Redundancy Check (Pengecekan Redundansi Membujur)
LRC atau pengecekan redundansi membujur merupakan sebuah blok dari bit-bit
yang diatur dalam bentuk daftar (array). Sebagai contoh jika kita ingin
mengirim 32 bit, kita susun mereka pada daftar dengan 4 baris. Lalu bit parity
dari tiap baris dihitung menurun dan sebuah baris baru dari 8 bit terbentuk. Ini
kemudian menjadi bit parity dari keseluruhan blok. Contoh untuk pesan :
11110000 01010101 00001010 11100010 digunakan bit parity genap maka
menjadi :
11110000
01010101
00001010
11100010
0 1 0 0 1 1 0 1 --> baris baru berisi bit parity genap
sehingga hasil akhirnya : 11110000 01010101 00001010 11100010 01001101

1.3 Cyclic Redundancy Check (Pengecekan Redundansi Berputar)


CRC merupakan sebuak blok bit kecil yang mana dilampirkan pada blok data
dan dikirm oleh pengirim, menggunakan algoritma matematika. Pata tempat
tujuan, penerima memisahkan blok data, menghitung kembali CRC
menggunakan algoritma yang sama dan mencocokkan CRC yang diterima
dan yang dihitung. Ketidakcocokan menandakan error. Algoritma yang
digunakan ini memungkinkan untuk mengganti beberapa bit spesifik pada
lokasi yang spesifik di blok data untuk mendapatkan CRC yang sama, akan
teapi kemungkinan ini sangatlah jarang. Hal ini membuat CRC kuat dan
banyak digunakan secara luas.
Fitur utama dari CRC adalah
1. CRC sangat kokoh dan merupakan metode pendeteksian kesalahan yang
lebih baik dari lainnya. Hal ini karena algoritma untuk menghitung CRC yang
dipilih memberikan panjang dari blok data dalam bit, yang mana hanya
berjunlah sedikit permutasi atau kombinasinya untuk CRC yang sama.
2. CRC biasanya diimplementasikan di hardware (modem) daripada software.
Ini membuat operasinya sangat cepat, lewat biaya yang sedikit lebih mahal.
Bergantung pada metode yang digunakan CRC, tipe modem yang digunakan
juga harus sesuai. Untuk menghitung CRC, dua komponen dasar hardware
yang digunakan adalah gerbang XOR dan sebuah register geser (shift
register). Dengan kombinasi keduanya, kita dapat menghitung CRC dari tiap
data.
3. Data yang ditaransmisikan dibagi dalam beberapa jumlah blok yang terdiri
dari beberapa bit. Setelah ini, sebuah blok diperlakukan sebagai sebuah string
besar dari 1 dan 0 dalam biolanganbiner. Ini kemudian dibagi oleh bilangan
prima dan sisanya disebut CRC. Ini merupakn metode yang normal.

1.4 Pemulihan setelah Kesalahan


Ada banyak cara untuk pemulihan setelah kesalahan. Pertama pendeteksian.
Jika kita mengikuti skema, pengiran beberapa bentuk pengakuan
(acknowledgement), penerima akan mengirim sebuah pengakuan positif /
positive acknowledgemant (ACK) kembali ke penerima jika segala sesuatu
OK. Jika terjadi kesalahan akan dikirm pengakuan negatif / negative
acknowledgemant (NAK) ke pengirim. Pengirm akan menunggu hingga
menerima ACK atau NAK lalu memutuskan akan mengirim kembali atau
tidak dan mengirim blok berikutnya.

Metode Berhenti-dan-tunggu / stop-and-wait


Ini merupakan metode yang simpel, diman pengirim mengirim data lalu
menuggu ACK dari penerima. Bila sudah ada maka pengirim akan mengirim
frame berikutnya. Hanya dengan mendapatkan ACK, maka pengirim akan
mengirim frame yang berikutnya. Sehingga terbentuk aliran Data-ACK-Data-
ACK-....
Hanya saja metode ini membuat transmisi sangat lambat, selain itu bila data
yang dikirimkan masih berada di tengah dan waktu tunggu untuk mengirim
data berikutnya sudah habis, maka pengirim akan mengirim data berikutnya,
sehingga receiver bisa mengaggap kedua data tersebut sama.
Metode kembali-ke-n / Go-back-n
Pada metode ini, pengirim mulai mengirim kembali frame terakhir yang tidak
diakui (unacknowledgement) walaupun bagian frame setelahnya telah diterima
dengan baik oleh penerima. Sebagai contoh pengirim mengirim frame 0,1,2
dan telah samapai dengan baik di penerima, tetapi frame 3 error, lalu penerima
mengirim NAK ke pengirim. Saat NAK diterima ternyata si pengirim telah
menerima frame 4,5 dan 5, sehingga mengirim kembali frame 3, 4, dan 5,
meskipun frame 4 dan 5 sudah diterima dengan baik. Penerima yang
mengetahui adanya duplikasi pun membuang frame yang sama / terduplikasi.

Metode Penggeseran Jendela / Sliding Window


Teknik pergeseran jendela merupakan variasi dari teknik kembali ke-n.
Biasanya data dibagi ke frame – frame. Pengakuan/ ACK dari metode stop-
and-wait mengambil bagian di setiap frame. Jadi pengirim harus mengirim
sebuah frame, menunggu ACK, dan hanya jika diterima, ia akan mengirim
frame berikutnya. Trik untuk menambah efisiensi dalah mengirim banya frame
secara bersamaan, mengecek CRC-nya satu per satu dan mengirim ACK untuk
semua dan meminta sekumpulan frame berikutnya. Metode ini berdasarkan
atas filosofi di atas tadi.
Pada teknik ini mekanisme pengiriman digambarkan sebagai sebuah jendela
khayal yang terdiri dari n-frame yang dsapat dikirim pada satu waktu.
Kemudian setelah frame – frame tersebut terkirim, maka frame tadi akan
bergesr ke kana dan digantikan oleh frame – frame berikutnmya.
Sebagai contoh bila jumlah maximumnya adalah 8 frame per window, lalu
frame 1-3 dikirimkan dan telah mendapat ACK. Sehingga frame ke-4 dan
dikirimkan. Karena frame 1-2 telah mendapatkan ACK maka frame tersebut
bergeser ke kanan dan frame ke 9, 10 dan 11 bergeser ke kaan masuk ke dalam
jendela.
13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Anda mungkin juga menyukai