Kertas kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan kecil dengan
laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat penting dalam profesi
membuat berbagai tipe bukti seperti yang telah dibahas dalam Bab 3, untuk
kerja.
SA seksi 339 kertas kerja paragraf 03 mendefinisikan kertas kerja sebagai berikut:
ikhtisar dari dokumen-dokumen perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat
Menurut SA seksi 339 kertas kerja paragraf 05, kertas kerja harus cukup
1
atau informasi lain yang dilaporkan serta standar auditing yang dapat diterapkan
sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di audit.
seperangkat kertas kerja yang lengkap merupakan syarat yang penting dalam
oleh auditor terdiri dari berbagai tahap audit yang dilaksanakan dalam berbagai
waktu, tempat, dan pelaksanaan setiap tahap audit tersebut menghasilkan berbagai
terhadap klien yang sama dalam periode akuntansi yang berlainan, auditor
memerlukan informasi mengenai: sifat usaha klien, catatan dan sistem akuntansi
sifat kerahasiaan yang melekat pada kertas kerja, auditor harus selalu menjaga
kertas kerja dengan cara mencegah terungkapnya informasi yang tercantum dalam
perhitungan.
3. Ringkas, kertas kerja harus dibatasi pada informasi yang pokok saja dan
relevan dengan tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas.
3
pekerjaan sifatnya serta memudahkan auditor dalam memperoleh
Program audit, merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsur
tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit.
Program audit berfungsi sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk menetapkan
Working trial balance, suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar pada
akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk
adjustment dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-
saldo setelah koreksi auditor yang akan tampak dalam laporan keuangan auditan.
Dalam proses audit, working trial balance digunakan untuk meringkas adjustment
dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor kepada klien serta saldo
akhir tiap-tiap akun buku besar setelah adjustment atau koreksi oleh auditor.
biasanya diberi nomor urut dan untuk jurnal penggolongan kembali diberi
Skedul utama, ini digunakan untuk menggabungkan akun-akun buku besar yang
4
Skedul pendukung, dalam setiap skedul pendukung harus dicantumkan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh auditor dalam memverifikasi dan menganalisis unsur-
unsur yang dicantumkan dalam daftar tersebut, metode verifikasi yang digunakan,
pertanyaan yang timbul dalam audit, serta jawaban atas pertanyaan tersebut.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks kertas kerja adalah
sebagai berikut:
1. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat di sudut atas atau di sudut
bawah.
b. Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya, kertas kerja yang
5
d. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjustment,
tersebut.
1. Indeks angka, kertas kerja utama dan skedul utama diberi indeks dengan
2. Indeks kombinasi angka dan huruf, kertas kerja utama dan skedul utama
3. Indeks angka berurutan, kertas kerja dberi dengan angka yang berurutan.
6
SUSUNAN KERTAS KERJA
macam tipe kertas kerja. Untuk memudahkan review atas kertas kerja yang
dihasilkan oleh berbagai asisten dan staf auditor, berbagai kertas kerja tersebut
Auditor biasanya menyelenggarakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap
kliennya:(1) arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan,
yang disebut arsip kini, (2) arsip permanen untuk data yang secara relatif tidak
2. Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab para manager
4. Copy surat perjanjian penting yang mempunyai masa laku jangka panjang
dibentuk klien.