SKRIPSI
Disusun Oleh:
Zahroul Munawaroh
(04120038)
FAKULTAS TARBIYAH
Agustus, 2009
KINERJA KEPALA MADRASAH
SKRIPSI
Oleh:
Zahroul Munawaroh
(04120038)
FAKULTAS TARBIYAH
Agustus, 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
Mengetahui,
Skripsi ini aku persembahkan untuk yang selalu hidup dalam jiwaku:
Kedua orang tuaku (Muhajir & Ernifah) yang senantiasa mengiringi langkahku dengan do’a
& tanpa kenal lelah memberikan kasih sayang serta motivasi demi keberhasilanku dalam
mewujudkan cita-cita & mencapai ridho Allah. Semoga Bapak dan Ibu menjadi Ahli surga.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin...
Adik-adikku tersayang Ufin, Umam, & Faiz. Bersamamu kulalui hari-hariku dengan penuh
kasih sayang. Berbakti & banggakan kedua orang tua.
Bapak dan Ibu guruku yang mulia yang selalu menjadi pelita dalam studyku karenamu aku
bisa mewujudkan harapan dan anganku sebagai awal menggapai cita-cita
s Î*sù ÞOçFø Òs% no4qn=¢Á9$# (#rãà2ø $$sù ©!$# $VJ»u Ï% #Y qãèè%ur 4n?tãur öNà6Î/qãZã_ 4 #s Î*sù#
öNçGYtRù'yJôÛ$# (#qßJ Ï%r'sù no4qn=¢Á9$# 4 ¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. n?tã úüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öq¨B
ÇÊÉÌÈ
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut
dibawah ini:
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
Zahroul Munawaroh
KATA PENGANTAR
besar kita Rasulullah saw, pembawa rahmat bagi seluruh alam. Beserta kerabat,
terselesaikan tanpa pengarahan dan bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak.
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan moral material
2.Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang beserta para staf yang telah membantu kelancaran skripsi ini.
4. Bapak Drs. Moh Padil, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
skripsi ini.
6. Bapak Drs. H. Djamil Ali selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
7. Seluruh dewan guru dan pegawai Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kandangan
yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatan serta arahan yang sangat
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Amin.
banyak kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya
Zahroul Munawaroh
NIM. 04120038
DAFTAR TABEL
Kandangan.
Lampiran 11: Program Kerja Tim Ketertiban MAN Kandangan tahun 2008/2009
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................iv
HALAMAN MOTTO..................................................................................v
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING...........................................vi
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................vii
KATA PENGANTAR...............................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................x
DAFTAR ISI................................................................................................xi
ABSTRAK..................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
Siswa..........................................................................……………..41
B. Kehadiran Peneliti....................................................………………62
C. Lokasi Penelitian......................................................……….………61
D. Informan Penelitian..................................................……….………61
E. Sumber Data............................................................……….………62
I. Tahap-Tahap Penelitian..........................................……….………...67
Kandangan.......................................................... ........................118
4. Temuan Penelitian
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
MAN Kandangan...........................................................................145
Kandangan......................................................................................151
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................152
B. Saran...............................................................................................154
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
generasi muda, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung
jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat, hakekat
intelek yang maksimal. Selain itu kepribadiannya terbentuk dengan wajar, yang
sosial dan sifat-sifat lainnya supaya dapat menjadi anggota masyarakat. Jadi
yang cukup.
Apa yang telah disebutkan diatas menjadi lebih penting karena pada
kenyataannya masih sering kita menyaksikan dan mendengar peserta didik saat
1 Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1986), hlm.10
ini yang perilakunya tidak sesuai bahkan bertentangan dengan sikap moral
yang menjurus pada hal-hal yang bersifat kriminal.2 Semua ini tidak lain adalah
juga tak banyak diingkari bahwa orang tua memikul tanggung jawab paling
besar bagi mengajar disiplin kepada anak mereka dan bahwa madrasah serta
orang tua itu, terlebih bila orang tua gagal dalam mengajar disiplin kepada
dibatasi oleh tanggung jawab yang terlibat dalam setiap situasi tertentu. Dalam
hal ini kepala sekolah harus berusaha memajukan atau membatasi kebebasan
kehidupan yang teratur dan disiplin. Sikap disiplin yang kokoh juga akan selalu
memancing datangnya rasa tanggung jawab yang tinggi dari diri manusia
Islam dapat dikatakan sebagai agama yang sarat dengan ritual harian yang
surat Al-Ashr yang isi pokoknya yaitu: “Bahwa semua manusia berada dalam
Sebaliknya apabila sholat dikerjakan terlambat maka akan sia-sia adanya atau
merugi. Jelaslah disini bahwa hidup disiplin sangatlah penting dalam segala
hal, maka perlu untuk senantiasa dilatih dan dibiasakan dalam kehidupan
perilaku siswa. Karena di sekolah siswa berinteraksi dengan para guru yang
mendidik dan mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan segala apa yang
dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk
pengaruh dari orang tuanya dirumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru
tersebut pada dasarnya merupakan salah satu bagian dari upaya pendisiplinan
siswa.
memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa
untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku
tuntutan bagi anak didik untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan
adanya tata tertib sekolah tersebut, diharapkan bagi siswa untuk berdisiplin
salah satu tujuan dari seorang pelajar, seperti yang diungkapkan oleh Piet
5 Amir Dain Indrakusuma. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya: Usana Offset). hlm 142
1. Menolong anak menjadi matang pribadinya dan dan berubah dari sifat
dan kondisi dalam belajar mengajar agar mengikuti segala peraturan yang
sekolah yang dipimpinnya. Hal ini sejalan dengan hadits nabi saw:
( الءمام راع ومسئول عن رعيته )رواه البحاري،كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته
peran serta fungsinya ialah yang paling bertanggung jawab atas segala kegiatan
kearah perkembangan yang lebih baik dan dapat menjanjikan masa depan.
Oleh karena itu untuk mewujudkan itu semua, maka tidak akan sampai kearah
itu tanpa didukung oleh adanya kinerja kepala madrasah yang efektif dan
pemimpin tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari bawahannya. Oleh
ingin mencapai tujuan hidupnya, maka sering kita temui adanya kerjasama
dengan orang lain. Hal ini dilaksanakan mengingat berbagai kegiatan yang
terarah akan lebih mudah dicapai dari pada dikerjakan sendiri. Keseluruhan
peristiwa ini terdapat 2 istilah yang harus dibedakan adalah pemimpin (leader)
yaitu orangnya, sedangkan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya8.
satu orang mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja sama kearah
sedemikian rupa, para guru perlu digerakkan secara efektif dan hubungan baik
antara mereka dibina agar tercipta suasana kerja yang professional. Demikian
sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong madrasah dapat
mewujudkan misi dan visi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program yang
kondisi dinamis yang mengandung suasana sadar, tertib dan aman pada diri
personil sekolah diantaranya siswa, guru dan anggota staf lain yang diciptakan
lembaga pendidikan yang baik adalah semua unsur harus mau bekerjasama
secara baik, disiplin dan mematuhi peraturan. Hal ini memerlukan organisasi
yang baik agar kegiatan madrasah dapat berjalan lancar menuju pada
sebagai generasi umat Islam dan bangsa Indonesia agar tidak mengalami
yang didalamnya ada penyampaian materi disiplin, seminar ilmiah, tadarus Al-
belajarnya, waktu maupun dalam bertingkah laku. Sehingga tidak heran banyak
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
khasanah referensi.
MAN Kandangan.
1. Kinerja adalah pola pikir yang disertai dengan perbuatan yang nyata.
Dalam pengertian lain, kepala madrasah adalah guru yang diberi tugas
madrasah.13
supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib atau ketaatan pada
4. Siswa adalah unsur dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa
12 Abdullah Munir. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
hlm. 30
13 Aan Komariah dan Cepi Triatna,. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 3
14 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, Jakarta
1982), hlm. 254
G. Sistematika Pembahasan
2). Syarat-syarat kepala madrasah 3). tugas dan fungsi kepala madrasah.
Yang kedua tinjauan tentang Kedisiplinan Siswa yang meliputi 1). Pengertian
siswa.
Bab III memuat tentang metodologi penelitian yang terdiri dari: A).
penelitian.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian yang terdiri dari latar belakang
KAJIAN TEORI
sendiri.
beberapa definisi:
dipengaruhi oleh cara–cara yang ditempuh, usaha yang dilakukan, dan pada
menjamin dipilihnya orang yang tepat, dengan pekerjaan yang tepat disertai
optimal.
yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan
bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok
harus lebih baik dari hari ini. Kerja produktif memerlukan ketrampilan kerja
penemuan baru untuk memperbaiki dan meningkatkan cara kerja. Untuk itu,
yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan yang nyaman dan kondusif,
kondisi kerja yang manusiawi, serta hubungan kerja yang harmonis dan
sebagainya.
Kedua, kata kepala madrasah berasal dari dua kata yaitu kepala
memberi pelajaran19.
mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi
untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Dalam praktik lembaga, kata
pada sikap demokratis, yakni dari, oleh dan untuk tenaga kependidikan,
2. Pembangkitan motivasi
yang sangat penting dalam suatu lembaga. Para pegawai akan bekerja
minat, mempunyai perhatian dan ingin ikut serta dalam suatu tugas dan
meningkat.
Ada dua jenis motivasi, yaitu intrinsik dan ekstrinsik (Owen, Cs.
1981)22
lama.
memotivasi pengikut:
itu.
merealisasikannya.
bersikap terbuka
hasilnya.
baik, adil dalam bersikap kepada orang yang ada disekitarnya, serta
rendah hati.
3. Penghargaan
4. Persepsi
kinerjanya.24
falsafah hidup yang sesuai dengan falsafah dan dasar Negara kita. Adapun
1. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah
dipimpinnya.
pengembangan sekolahnya. 25
madrasah adalah menanamkan pengaruh kepada guru dan staf agar mereka
mempunyai peranan multi fungsi, oleh karena itu kepala madrasah dituntut
strategi pencapaian.
masing staf.
Selain kata “discipline”, ada pula “disciple” yang berarti orang yang
belajar dari seorang pemimpin. Orang tua dan guru adalah pemimpin, dan
27 Hari Sudrajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Bandung: Cipta Cekas
Grafika, 2005), hlm. 121
28 Alex Sobur, Anak Masa Depan, (Bandung: Angkasa, 1991), hlm.144
anak-anak belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial, dan untuk
Jadi, kesimpulannya bahwa inti dari disiplin ialah untuk mengajar, atau
keteraturan dan atau ketertiban.30 Disiplin itu mempunyai tiga aspek, yaitu:
1. Sikap mental (mental attitude), yang merupakan sikap taat dan tertib
pengendalian watak.
ketaatan akan aturan, norma, kriteria dan standar tadi merupakan syarat
29 Charles Schaefer, Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak. (Jakarta: Kesaint
Blanc,1989), hlm.3
30 Soegeng Priyodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: PT Pradnya
Paramita,1992), hlm. 23
31 Ibid, hlm.24
bahwa kedisiplinan adalah suatu perubahan tingkah laku seseorang yang
disiplin itu muncul pada diri sendiri atau karena orang tersebut
sikap yang telah ada pada diri manusia dan sistem nilai budaya yang ada di
yang tampak akhir-akhir ini adalah tingkah laku yang mau menang sendiri,
sÎ*sù ÞOçFø Òs% no4qn=¢Á9$# (#rãà2ø $$sù ©!$# $VJ»u Ï% #Y qãèè%ur 4n?tãur öNà6Î/qãZã_ 4 #s Î*sù öNçGYtRù'yJôÛ$# (#qßJ Ï#
%r'sù no4qn=¢Á9$# 4 ¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. n?tã úüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öq¨B ÇÊÉÌÈ
disiplin baik mengenai waktu sholat maupun dalam hal yang lainnya
sangat penting bagi kita, oleh karena itu sebagai seorang yang beriman kita
harus mengamalkan amanat dari surat tersebut yaitu selalu disiplin dalam
sholat dan selalu menerapkan sikap hidup yang disiplin dalam setiap sendi
penting adalah memperoleh kepercayaan dari orang lain. Dalam surat Al-
Î óÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 A ô£äz ÇËÈ wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur
sebaliknya bila tidak disiplin hidup tidak teratur dan hidup akan hancur
berantakan.
2. Pengertian Siswa
pendidikan, oleh karena itu faktor siswa tidak dapat digantikan oleh faktor
yang lain.34 Siswa merupakan salah satu faktor pendidikan yang terpenting,
komponen lainnya.35
bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada
34 Zuhairini dan Abdul Ghofir, Metodologi Pembelajaran PAI, (Malang: UM Press, 2004),
hlm.30
35 Depag RI, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm.46-47
3. Pengertian Kedisiplinan Siswa
sangat mendukung. Jadi, kedisiplinan siswa adalah suatu usaha sadar yang
orang tuanya, sholat dan belajar tepat waktu dan bisa menjaga nama baik
dengan kultur/ budaya akademis sehingga siswa menjadi kritis, kreatif dan
sportif dan mempunyai emosi yang stabil sehingga tidak mudah goncang
37 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipata, 2000), hlm. 96-98
2. Upaya untuk menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses belajar
lingkungannya.
berorganisasi.
4. Rasa hormat terhadap orang lain; dengan ada dan dijunjung tingginya
disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan tahu dan
khususnya.
perkembangannya.39
tertib atau aturan yang berlaku untuk mencapai sebuah tujuan yang
terjadi seketika. Sehingga kedisiplinan pada siswa tidak dapat tumbuh adanya
intervensi dari pendidik, dan itupun dilakukan secara bertahap, sedikit demi
sedikit.40 Kedisiplinan yang ditanam oleh orang tua dan orang-orang dewasa
harus ditaati oleh siswa biasanya ditulis dan diundangkan, disertai dengan
tingkah laku yang pantas dan yang tidak pantas atau yang masih
mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah
pembentukan watak yang baik. Watak yang baik dalam diri seseorang akan
tugas dengan baik dan tepat waktu serta kehidupannya teratur. Menurut
43 The Liang Gie, Cara Belajar Yang Efisien, (Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada,1984), hlm.51
44 Harlock EB. Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1993), hlm. 97
pendidikan siswa supaya dengan mudah siswa dapat:
lain.45
terutama bagi siswa yang sedang belajar, karena dengan berdisiplin siswa
akan dapat melakukan proses belajar dengan baik dan teratur serta yang
paling penting yakni membentuk watak siswa yang baik sehingga akan
menjauhi larangan.
7. Unsur-Unsur Disiplin
tersebut adalah47:
1. Peraturan
standar yang sifatnya umum yang harus dipenuhi oleh siswa. Sedangkan tata
situasi atau suatu tata kehidupan tertentu.48 Dengan demikian peraturan dan
tertib.
46 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan. ( IKIP Malang,1973), hlm. 140
47 Harlock EB, Op.Cit, hlm.85-91
48 Amir Daien Indrakusuma, Op.Cit, hlm.141
a. Perbuatan dan perilaku yang diharuskan dan yang dilarang.
pelajaran.
kepada siswa dan orang tua siswa secara tertulis pada waktu
Dalam hal ini, maka dalam penyusunan sebuah peraturan atau tata
adanya kesepakatan bersama tentang isi dari sebuah peraturan yang harus
a. Otoriter
b. Kebebasan Liberal
perkembangannya.
ekstrem, pada satu segi siswa diberi kebebasan luas dan pada segi yang
lain siswa dikekang kuat. Sebagai usaha untuk memadukan kedua konsep
gunakan.50
kembali kepada hal-hal yang benar, yang baik dan tertib diantaranya
2. Hukuman
yang diperbuat
3. Ganjaran/penghargaan
kerajinan dan tingkah laku yang baik sehingga dapat menjadikan contoh
a. Pujian
bangga, mampu atau percaya diri. Pujian dapat berupa kata-kata seperti:
baik, bagus, bagus sekali dan sebagainya, tetapi dapat juga berupa kata-
b. Hadiah
c. Tanda Penghargaan
karena itu ganjaran atau tanda penghargaan ini disebut juga ganjaran
setiap kali terjadi dengan cara yang sama. 55 Maka dari itu untuk menjaga
disiplin harus tetap, supaya siswa dengan jelas mengetahui apa yang
tidak boleh dilakukan, dan ia harus tahu bahwa setiap pelanggaran akan
Sekolah memikul tanggung jawab pokok bila pelanggaran oleh murid terjadi
bertanggung jawab atas kedisiplinan termasuk siswanya dan bisa juga kepala
penyatu arah gerak sekolah, dan penyelaras kondisi di sekolah, maka perlu
Madrasah, diantaranya:
langsung akan membentuk sebuah pola kerja pada bawahannya. Mereka akan
sifat sebagai berikut: (1) jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4)
berani mengambil resiko dan keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang
stabil, dan (7) teladan (E. Mulyasa, 2003).59 Aspek-aspek tersebut di atas
tugas sesuai dengan harapan. Kepribadian dan dedikasi yang tinggi dapat
Kepribadian kepala sekolah yang baik akan memberikan dampak positif bagi
membimbing siswanya.
memahami bahwa teladan adalah sebuah alat yang ampuh dan efektif. Karena
kepala sekolah sebagai pemimpin harus bisa memberi contoh dan mengajak
para bawahannya agar selalu menjadi contoh dan tauladan bagi siswa.
Kepala sekolah atau pendidik yang menjadi teladan bagi siswa adalah pada
saat bertemu ataupun tidak dengan siswa maka senantiasa berperilaku yang
b. Kompetensi Manajerial
mempunyai pengaruh saja, sebab dalam praktek banyak hal yang harus
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk
60 Erry Riyana Hardjapamekas, Esensi Kepemimpinan Mewujudkan Visi Menjadi Aksi.
(Jakarta: Gramedia,2002), hlm. 39
61 Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan, Kepemimpinan Madrasah Mandiri. (Jakarta: 2005), hlm. 11
mencapai tujuan itu seefisien mungkin (Roger A. Kauffman, 1972).62 Jadi,
optimal, maka kepala sekolah perlu memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran,
operasional yang dilandasi keyakinan dan etika kerja yang tinggi serta
yang baik.
SDM dalam kaitan ini dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengelola
membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik. Oleh karena itu guru harus
agar tidak terjadi penyimpangan perilaku atau tindakan yang indisiplin. Untuk
perilaku disiplin yang baik kepada peserta didik, karena bagaimana peserta
hal ini guru harus mampu secara efektif menggunakan alat pendidikan secara
tepat waktu dan tepat sasaran, baik dalam memberikan hadiah maupun
bila pengelolaan sarana dan prasarana baik. Begitu pula dalam upaya
pembinaan kedisiplinan siswa tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
mengerti kondisi fisik sekolah serta bagaimana usaha dalam perencanaan dan
menyimpang/indisiplin.
harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis
belajar mengajar akan berjalan lancar dan menarik. Dengan demikian kepala
Moving class adalah mengubah strategi pembelajaran dari pola kelas tetap
menjadi kelas bidang studi memiliki kelas tersendiri, yang dilengkapi dengan
diantaranya juga adalah budaya dan suasana yang kondusif dan terjaga
dengan baik secara terus menerus sebagai komunitas inti dari sekolah.
Pembentukan lingkungan belajar yang kaya dan hangat serta iklim belajar
yang kondusif sebagian terbesar adalah tugas manajer sekolah. Artinya atas
teguran, sanksi dsb.67 Lingkungan belajar yang kaya dan menarik serta iklim
harus ditaati. Salah satu upaya tersebut dengan adanya disiplin sekolah adalah
usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan
yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif.
yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan hal-
67 Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana, 1995), hlm. 29
68 Akhmadsudrajad. Disiplin Siswa di Sekolah, Op.Cit
hal sebagai berikut:
catatan kumulatif.
didik;
tidak bertele-tele;
banyak penyimpangan.
gurunya; dan
a. Monitoring (pengawasan)
tingkat kemajuan dan perkembangan peserta didik tetap dapat diikuti dan
dengan itu upaya perbaikan atas tugas siswa akan dapat dilakukan secara
optimal.
diambil jika siswa ternyata melenceng dari apa yang telah digariskan atau
atau control.
70 Solichin Abdul Wahab, Evaluasi Kebijakan Publik, (Malang: FIA Unibraw dan IKIP
Malang, 1997), hlm.25
1. Catatan Tertulis (Anecdotal Records)
Catatan ini dibuat sekali atau dua kali dalam seminggu selama satu tahun,
percakapan informal antara guru dan siswa, laporan tentang cara siswa
2. Observasi
untuk mengamati tingkah laku siswa melalui observasi yang terus menerus
kelompok. Observasi terhadap para siswa yang sedang bermain, guru dapat
dipegang oleh kepala madrasah. Ia harus mengontrol sejauh mana para guru
kedisiplinan siswa.
71 Depag, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Op.Cit, hlm. 56-57
b. Evaluasi
Adapun dari segi istilah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Edwin Wadnt
dan Gerald W. Brown yang dikutip oleh Anas Sujiono. Evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu.72 Dalam suatu
sekolah dengan bantuan guru, petugas atau pihak lainnya yang berkompeten.
cara melakukan tes, Karena tes ini adalah alat atau prosedur yang
apakah ada perubahan baik dalam segi belajar ataupun dalam segi pergaulan.
Tes dibedakan menjadi dua macam yaitu tes dan nontes. Ditinjau dari segi
fungsi yaitu yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur perkembangan
belajar siswa.
c. Kompetensi Supervisi
bekerja dengan betul dalam mendidik dan mengajar siswanya. Dalam hal ini
72 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (PT Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 15
Kepala madrasah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif
antara lain:
langsung.
pemimpin.
bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan. Sikap kooperatif dan saling bekerja sama
a. Kinerja guru
siswa.
3. Guru harus bisa menolak pembagian tugas dan tanggung jawab yang
administrasi pendidikan.76
75 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Op.Cit, hlm: 3
76 Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 130
sehingga tercapai tujuan bersama yakni meningkatkan kedisiplinan siswa.
dalam kehidupan baik hidupnya sendiri maupun orang lain. Lebih mudah
Sebagaimana kata AA’Gym semua itu harus dimulai dari diri sendiri, dari
yang paling kecil dan dari sekarang. Artinya semua itu akan menjadi mudah
jika dimulai dari hal-hal yang kecil dan tidak menunda-nunda. Dari dari
sendiri itu paling penting, apapun itu namanya. Disiplin itu kiatnya ada tiga
yakni: mulai dari diri sendiri, mulai dari yang paling kecil dan mulai dari
sekarang.77
dihukum secara adil dan proporsional. Setiap orang punya kedudukan yang
77 Soejitno Irmim dan Abdul Rochim, Membangun Disiplin Diri Melalui Kecerdasan
Spiritual & Emosional, (Batavia Press,2004), hlm. 75
78 Ibid hlm. 96
tertib yang mengatur hidup siswa. Tata tertib disertai pengawasan akan
disiplin diri, terutama dalam hal belajar dan bekerja, akan memudahkan
kelancaran belajar dan bekerja, karena dengan adanya disiplin maka rasa
segan, rasa malas, rasa menentang dapat dengan mudah diatasi, seolah-olah
bertindak. Dengan demikian tingkah laku anak yang berarti dan bertujuan,
harus dibimbing oleh pendidik supaya tingkah laku siswa yang pada
dimulai dengan pribadi guru yang disiplin, kita tidak bisa berharap banyak
akan terbentuknya peserta didik yang disiplin dari pribadi guru yang
kurang disiplin. Anak adalah peniru yang terbesar didunia ini. mereka
terus menerus meniru apa yang dilihat mereka dan menyimpan apa yang
mereka dengar. Jadi bahwa tauladan yang jelek atau yang kurang baik
teratur, manajemen kelas dan cara mengajar yang buruk. Dalam hal ini
Selain itu kurangnya sarana dan alat-alat pelajaran, sehingga proses belajar-
bosan, yang berakibat siswa kurang tertarik untuk bersekolah dan cenderung
membolos.81
dampak buruk bagi anak-anak, bukan soal materi tetapi lebih pada efek
METODE PENELITIAN
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Ide pentingnya
tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah atau ’in situ’.85
berurutan.
B. Kehadiran Peneliti
85 Ibid, hlm. 26
86 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), hlm. 12
dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya".87 Kedudukan
peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian ini sangat tepat, karena ia
C. Lokasi Penelitian
disekitar Kandangan yang cukup maju dan merupakan salah satu sekolah
unggulan yang paling banyak diminati dan digemari oleh pelajar lulusan SMP
atau MTs negeri maupun swasta yang ada di daerah Kandangan dan
D. Informan Penelitian
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian ini
dan yang menunjang Kinerja Kepala Madrasah seperti bapak Syaiful Ulil
E. Sumber Data
menurut Lutfand (1984) yang dikutip oleh Moleong, bahwa sumber data
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.90 Adapun sumber data
1. Data Primer
disajikan oleh peneliti dari sumber utama. Dalam penelitian ini, data
primer yang diperoleh oleh peneliti adalah dari hasil wawancara dengan
2. Data Sekunder
sekunder yang diperoleh oleh peneliti adalah data yang diperoleh langsung
sebagai bahan utama yang relevan dan obyektif, yang digunakan penulis
meliputi:
1. Metode Observasi
penelitian.
tentang kondisi kedisiplinan siswa di MAN Kandangan saat ini dan segala
2. Metode Interview
interview adalah cara pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang
3. Metode Dokumentasi
dan siswa, sarana prasarana dan segala hal yang berkaitan dengan
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”.96 Sedangkan menurut
ini adalah kualitatif deskriptif. Yang mana analisis datanya dilakukan dengan
data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan dalam
dikatakan oleh Nasution bahwa data kualitatif terdiri dari kata-kata bukan
1. Perpanjangan keikutsertaan
interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang
ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan
atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
melihat data dan informasi serta fenomena secara lebih cermat, terinci dan
mendalam.
3. Triangulasi
I. Tahap-tahap Penelitian
terlebih dahulu apa yang harus dibawa ke lapangan, seperti daftar untuk
memperoleh data.
bersangkutan.
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian ini karena pada
tahap ini, peneliti menyusun data yang telah dianalisis dan disimpulkan
c) Bapak Munir
sebagai salah satu pendiri dan sekaligus sebagai Kepala Madrasah, tepatnya
tidak lagi mencukupi karena tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada.
Mengingat hal tersebut, maka pada tahun 1994 Madrasah Aliyah Filial
sehingga gedung yang ada tidak lagi mencukupi kebutuhan, oleh karenanya
dapat membeli tanah sendiri dan pada tahun 1999 mulai membangun 4
baru.
Dengan usaha yang keras dari pengurus BP3, Dewan guru dan
Dan pada tahun 2004 Kepala Madrasah dipegang oleh Bapak Drs. H.
oleh Bapak. Drs. H. Djamil Aly sampai sekarang ini (tahun 2009).
Pada tahun 2006 sejak dipimpin kembali oleh Bapak. Drs. H. Djamil
Aly sampai sekarang ini (tahun 2009). Banyak perubahan-perubahan positif
sekarang ini sudah berjalan dengan baik. Selain itu kedisiplinan dan
pelayanan terhadap siswa juga semakin meningkat. Sampai pada tahun 2009
ruang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dan sisa ruang dipakai
a) Identitas Madrasah
kab. Kediri
Pangkat/Golongan : Pembina/(IV/a)
TABEL 4.1
a) Lingkungan Geografis
umum baik angkutan kota maupun angkutan antar kota dari Kediri,
sekolah menengah pertama terutama SMP atau MTs baik negeri maupun
memondokkan putra-putrinya.
Kandangan tentu dapat dibaca dengan jelas yaitu penduduk pedesaan yang
lingkungan penduduk sekitarnya tetapi berasal dari daerah desa atau kota
bertentangan budaya dapat dibilang tidak ada sama sekali. Di sisi lain wali
murid Madrasah ini terdapat beberapa varian dalam hal apresiasi terhadap
pendidikan, yaitu :
tidak memahami biaya dan harga pendidikan. Mereka ingin anak- anak
mereka masuk madrasah ini dengan hasil baik tetapi dengan biaya
semurah-murahnya
pendidikan yang baik dan hasil yang baik pula walaupun harus
belajar tetapi orang tua mereka tidak peduli bahkan biaya pendidikanpun
kelompok yang pertama adalah 30%, kelompok yang kedua adalah 60%
a) VISI
masyarakat.
yang mempunyai:
teknologi
ekstra kurikuler
yang baik
berdedikasi tinggi.
Islami.
3. Gedung perpustakaan
5. Gedung ketrampilan
7. Peralatan olah raga seperti bola untuk sepak bola, voly, basket,
dll.
berdedikasi tinggi.
dilaksanakan
dilaksanakan
5. Mempunyai hasil lulusan yang hasil nilainya tinggi dan dapat meneruskan
setiap perlombaan.
organisasi yang jelas untuk memperlancar dan mencapai tujuan yang telah
(TERLAMPIR).
tahun ajaran 2008/2009 jumlah siswa dari kelas X sampai kelas XII
1) Kelas XII Bahasa terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 101 siswa.
3) Kelas XII IPS terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 101 siswa.105
Kandangan sejak mulai berdiri sampai sekarang, dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini.
TABEL 4.2
semakin meningkat, hal ini tidaklah terlepas dari adanya upaya kepala
Guru adalah salah satu faktor dalam proses belajar mengajar yaitu
ikut berperan dalam upaya membentuk sumber daya manusia yang potensial
salah satu faktor yang harus ada dalam bidang pendidikan. Sedangkan
Kandangan, tentunya tidak lepas dari beberapa faktor pendukung yang berupa
sarana dan prasarana. Karena disiplin siswa yang menyangkut tentang waktu
dan belajar serta bertingkah laku memang perlu latihan dan pembiasaan. Oleh
karena itu latihan pembiasaan ini perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana
yang memadai.
Maka untuk upaya penerapan target, baik sarana dan prasarana fisik,
dengan efektif dan efisien terutama oleh seorang kepala madrasah sebagai
pada lampiran.
Kamis tanggal 19 Maret 2009 sampai hari Kamis tanggal 9 April 2009 dengan
dapat peneliti paparkan beberapa data dari para informan yang terkait dengan
Kandangan:
Kesiswaan, bahwa:
106 Wawancara dengan Djamil Ali. Kepala MAN Kandangan. Tanggal 21 Maret 2009,
Pukul 08.30 WIB.
107 Wawancara dengan Abdul Kholik. Waka Kesiswaan MAN Kandangan. Tanggal 24
Maret 2009. Jam 09.00 WIB
MAN Kandangan, keteladanan kepala madrasah sebagai upaya untuk
memberikan keteladanan dengan cara berangkat lebih awal dari siswa dan
guru-guru yang lain. Jadi kepala madrasah tidak hanya menyuruh bawahan
mendisiplinkan para bawahan guru dan staf sehingga akan lebih mudah
masuk guru ke kelas sesuai jadwal dan menghubungi guru yang tidak
disiplin sehingga bila ada guru yang tidak disiplin khususnya dalam
tata tertib yang ada. Sebagaimana hasil interview dengan bapak kepala
madrasah, bahwa:
Kesiswaan bersama tim ketertiban pada awal tahun ajaran baru serta
dirapatkan bersama kepala madrasah dan guru-guru yang lain juga, setelah
adilnya terhadap siswa yang melanggar atau terkena kasus. Dalam hal ini
bantuan dan kerjasama dengan para guru dan staf yang secara langsung
Kandangan, bahwa:
MAN Kandangan secara langsung ada waka kesiswaan dan tim ketertiban
para guru MAN Kandangan untuk kedisiplinan siswa dikelas dan supaya
LKS dan PR. Supaya tidak monoton guru menggunakan metode yang
menarik, serta kegiatan belajar mengajar tidak hanya didalam kelas namun
1. Tadarus Al-Qur’an
dilaksanakan setiap hari, kecuali hari Senin. Karena siswa MAN Kandangan
sebelum pelajaran dimulai, dalam hal ini siswa membaca surat Yasin (14
ayat), ditambah doa-doa dan yang terakhir Asmaul Husna 1 kali, setelah itu
114 Wawancara dengan Saiful Ulil Amri. Waka Kurikulum MAN Kandangan. Tanggal
25 Maret 2009. Jam 13.30 WIB
115 Wawancara dengan Abdul Kholik, Op.Cit
keagamaan dari kantor, karena setiap kelas sudah ada soundnya masing-
diharapkan untuk dapat terbiasa shalat tepat waktu dan terbiasa hidup
Kurikulum bahwa:
menambahkan bahwa:
kwalitas siswa yang handal dan bertanggung jawab dalam memimpin baik
diri sendiri maupun komunitas secara luas yang juga merupakan sarana
untuk mengucapkan salam dengan tujuan supaya waktu tidak terbuang sia-
sia tanpa pahala karena tidak mengucapkan salam. Baik guru kesiswa
maupun siswa kesiswa, khusus untuk guru salam dan berjabat tangan.
meskipun masih ada beberapa siswa yang masih kelihatan cuek dan butuh
sistem pembelajaran fullday school dan juga moving class. Dalam hal ini
pembelajaran yang efektif dengan sistem fullday school dan dengan sistem
serta memastikan siswa berada pada lingkungan yang aman dari pengaruh
buruk yang ada di lingkungan luar madrasah. Sistem moving class MAN
mulai kelas X, XI dan XII pada hari Senin sampai hari Rabu dan dimulai
school tersebut maka diterapkan kebijakan baru yaitu moving class dengan
tujuan agar siswa tidak merasa jenuh atau bosan dengan situasi dan kondisi
kelas yang sama. Dari hasil pengamatan atau observasi peneliti pada saat
pelaksanaan fullday school pada siang hari sehingga setiap pindah jam
siswa terlihat tertib untuk mencari kelas yang akan ditempati jadi tidak
siswa
Kandangan untuk menilai kinerja guru serta tingkah laku siswa. Berikut
semata-mata dari murid melainkan bisa dari guru juga. Selain itu monitoring
yang harus mendapat tanda tangan kepala sekolah diakhir bulan setiap 1
berapa jumlah siswa yang izin di setiap kelas dan apakah sudah ditindak
dalam memantau siswa-siswinya jika izin lebih dari 3 hari misalnya dengan
Dalam kaitan ini kepala MAN Kandangan melakukan monitoring mulai dari
oleh OSIS dan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat. Sebagaimana
secara khusus bekerjasama dengan tim ketertiban dan dibantu OSIS bagian
Kamtibsis, wali kelas, BP. Selain itu bekerjasama dengan semua guru MAN
siswa MAN Kandangan bekerjasama dengan orang tua siswa, yang dapat
mengadakan home visit ke rumah siswa atau dengan cara sering diadakan
oleh anaknya atau pada saat pertemuan wali murid. Selain itu MAN
evaluasi juga sangat diperlukan. Evaluasi merupakan hasil akhir dari segala
dan kemajuan yang dialami siswa dari waktu kewaktu. Berikut hasil
bahwa:
siswa MAN Kandangan. Selain itu tiap 2 minggu sekali tim ketertiban
bulan 2 kali, yang dihadiri oleh semua Wakamad, Wali kelas, guru dan
solusinya. Jadi dalam setiap rapat, kepala MAN Kandangan selalu mereview
siswa yang dibina semakin baik atau tetap kalau tetap harus dikaji ulang,
madrasah, bahwa:
baik belajar maupun yang lain. Motivasi yang diberikan diantaranya berupa
prestasi kelas KBM, dalam kaitan ini siswa MAN Kandangan diberikan
131 Ibid
132 Wawancara dengan Syaiful Ulil Amri, Op.Cit
bahwa piagam tersebut diberikan di semua kelas mulai dari kelas X sampai
pada waktu upacara bendera, ini dilakukan agar siswa yang lainnya
termotivasi dan diharapkan siswa yang lain menjadi seperti kawannya yang
mempunyai prestasi.
pujian bagi siswa yang kegiatan upacara benderanya terbaik setiap 3 minggu
sekali yang diumumkan setelah selesai upacara supaya siswa tidak malas
prestasi dalam lomba yang diberikan juga berupa hadiah bagi kelas terbaik
mengikuti PBM dan tentang pakaian seragam. Dalam hal ini wali kelas yang
dan suasana belajar yang menyenangkan. Selain itu MAN Kandangan juga
dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana di MAN Kandangan juga
tidak mudah untuk bisa keluar sekehendaknya serta memastikan siswa berada
madrasah, sehingga untuk keluar masuk madrasah hanya melewati satu pintu
lebih mudah untuk memperoleh pengetahuan dan giat untuk membaca. Dari
133 Wawancara dengan M. Rofi’i, Waka Sarana Prasarana MAN Kandangan. Tanggal 9
April 2009. Jam 09.00 WIB
134 Wawancara dengan Djamil Aly, Op.Cit
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, pada waktu istirahat siswa –
memadai.
ashar baik guru dan siswa. Kegiatan Muhadharah pada tiap hari Sabtu dan
menyangkut tentang waktu dan belajar serta bertingkah laku memang perlu
latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu latihan dan pembiasaan siswa MAN
lingkungan madrasah selain tampak bersih juga terlihat indah karena di hiasi
dengan taman-taman yang asri. Hal ini sangat mendukung kedisiplinan siswa
siswa bisa belajar dengan tenang, nyaman dan dapat konsentrasi penuh.
terlaksana tahun 2011 sesuai dengan Renstra dengan langkah awal sudah
dan misi madrasah. Hal ini merupakan konsekuensi bagi pemimpin termasuk
apabila ingin meningkatkan kedisiplinan siswanya. Dalam hal ini bapak Jamil
MAN Kandangan adalah suatu hal yang sangat esensial terutama bagi
tidak dapat tawar, bagi semua kalangan madrasah baik guru, staf dan siswa
mematuhi segala peraturan atau tata tertib yang ada. Apabila semua sudah
dengan ide-ide dan gagasan kepala MAN Kandangan serta bekerja secara
mengatakan bahwa:
“Selama saya disini hingga dulu sampai sekarang tidak ada yang
kurang dari Pak Jamil tentang disiplinnya. Kinerjanya sudah cukup baik,
MAN Kandangan semakin maju dan berkembang. Pak Djamil Aly setelah
hijrah ke MAN Purwoasri selama 1½ tahun dan kembali lagi ke MAN
Kandangan yang diperjuangkan selama masih embrio sampai jadi gadis
jelita yang pandai bersolek dan cantik bila diibaratkan. Bahkan program
pertama masalah kebersihan dan kedisiplinan sudah dapat dirasakan yakni
terwujudnya lapangan basket, pertamanan yang asri dan perwujudan
gedung yang indah dan masalah kedisiplinan murid yaitu salah satunya
LDK, dari guru diaktifkan melalui program MGMP, worksop, studi
banding dan juga menyelenggarakan penataran guru dalam rangka
peningkatan kwalitas mengajar yang tepat dan aktif.”137
Predikat bapak kedisiplinan selalu melekat pada diri bapak Djamil
Aly. Kinerja kepala MAN Kandangan dari tahun ketahun semakin meningkat.
Sejak tahun 1990 menjadi kepala MAN Kandangan yang dirintis hingga
asri dan juga fasilitas gedung untuk pembelajaran, ruang laboratorium dan
lainnya.
hanya belajar di bangku sekolah atau perguruan tinggi saja, namun dengan
cara mengadopsi hal yang baik dan sesuai dengan kebudayaan MAN
sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh bapak Sahrul Munir bahwa:
138 Wawancara dengan Sahrul Munir, Staf ahli dan guru Al-Qur’an Hadits. Tanggal 27
Maret 2009. jam 8.30 WIB
139 Wawancara dengan Siti Malikah. Op.Cit
dianjurkannya kepada bawahan juga selalu dilakukan. Dalam kinerjanya tidak
yang terkait dengan kedisiplinan siswa. Hal ini terbukti pada saat penulis
langsung juga ikut memberi arahan siswa yang kedapatan knalpot sepeda
berkendaraan, jadi meskipun tanggung jawab tim tatib namun tidak menutup
kekompakan antara kepala madrasah dan para staf dalam menjalankan tugas
bagi para bawahan baik guru maupun siswa secara langsung yang
140 Wawancara dengan Khoirul Anam, ketua OSIS MAN Kandangan. Tanggal 28 Maret
2009. Pukul 13.30 WIB.
kepala madrasah atau terhadap kinerja para guru dalam mengajar atau
sudah baik. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh
Kandangan semakin ditingkatkan, dan ditegakkan dengan tegas baik oleh tim
tatib sendiri, dewan guru maupun kepala madrasah sendiri. Kepala madrasah
siswa MAN Kandangan sudah jarang yang terkena kasus-kasus berat, apalagi
Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa jumlah siswa MAN
Kandangan sudah cukup baik, untuk mewujudkan visi dan misi MAN
Melalui upaya dan cara-cara yang dilakukan kepala MAN Kandangan baik
Sehingga melalui peran aktif para guru dan staf dalam membina dan
kepala madrasah juga sudah tampak selalu berfikir maju, dengan ide dan
yakni dalam disiplin belajarnya, disiplin waktu, disiplin seragam, juga dalam
berperilaku sehingga untuk saat ini yang diterapkan oleh kepala madrasah
Kedisiplinan”.
Kediri
hasil wawancara dengan Ibu Malikah selaku guru Bahasa Inggris, bahwa:
disiplin, hal ini diantaranya dilatar belakangi oleh pengalamannya aktif dalam
mendisiplinkan siswa tidak menunggu dari hasil kerja guru, kepala madrasah
juga ikut mensosialisasikan tentang disiplin secara langsung seperti pada saat
madrasah.
lapangan. Keterlibatan para guru MAN Kandangan secara aktif dalam proses
secara langsung menangani siswa, BP dan juga wali kelas sudah tampak
dari bapak kepala madrasah, jadi selalu ada koordinasi dan kerjasama
penelitian, siswa yang terlambat masuk lebih dari jam 07.00 WIB maka akan
langsung didata oleh satpam bersama guru piket pada blangko yang tersedia,
bagi siswa yang terlambat diberi sanksi oleh guru piket menulis kalimat
toyyibah seperti istihgfar sebanyak 100 kali, bagi siswa terlambat lebih dari 5
kali maka dikasih surat pernyataan oleh BP langsung pulang panggilan orang
tua.
agar siswa-siswi MAN Kandangan tidak terlambat bapak ibu guru juga
berangkat lebih awal khususnya yang mengajar pagi karena harus berada di
dan pada saat pelaksanaan shalat berjamaah semua guru juga mengikuti
Kandangan secara aktif dalam proses kedisiplinan ini menjadi jaminan untuk
Rata-rata guru MAN Kandangan juga sudah memiliki antusias dan inisiatif
untuk memajukan madrasah, namun pada kenyataannya masih ada satu, dua
guru MAN Kandangan yang statis dan kurang memiliki semangat perubahan
tidak lengkap plat nomer juga langsung di tindak lanjuti oleh tim ketertiban
dan satpam serta untuk menindak lanjuti siswa yang terlambat. Jadi adanya
kesadaran siswa MAN Kandangan selain karena berasal dari siswa sendiri,
tatatertib MAN Kandangan diterapkan secara tegas dan konsisten. Selain itu
keberhasilan, disiplin tidak harus diawasi, disiplin tidak bisa ditawar, disiplin
tampak berjalan dengan baik, namun masih ada yang menjadi hambatan bagi
jalan raya serta dapat dilalui oleh angkutan umum baik angkutan kota
maupun angkutan antar kota dari Kediri, Jombang dan Malang. Keadaan ini
sangat memudahkan para siswa menuju madrasah ini dengan lancar. Namun
siswa yang sekolah di MAN Kandangan tidak semuanya berasal dari daerah
148 Wawancara dengan Indri Januswara. Op.Cit
kota saja akan tetapi juga berasal dari daerah pedesaan. Hal ini
kendala adanya bencana alam, seperti tanah longsor sehingga siswa kesulitan
terlambat dan terkadang tidak bisa masuk sekolah meskipun sudah sangat
minim.
peduli dan tidak bisa memantau anaknya di rumah baik belajar maupun
pergaulannya dan keluarga yang broken home sehingga masih butuh proses
sehingga masih ada beberapa siswa MAN Kandangan yang masih perlu
4. TEMUAN PENELITIAN
bawahan baik para guru dan staf dan siswa secara langsung. Dan untuk
mendisiplinkan siswa kepala madrasah menganjurkan dengan cara yang
sama.
Kesiswaan bersama tim ketertiban pada awal tahun ajaran baru serta
madrasah dan guru-guru yang lain juga, setelah disyahkan oleh kepala
siswa yang melanggar atau terkena kasus. Dalam hal ini kepala MAN
oleh kepala madrasah terhadap semua guru, staf maupun karyawan, maka
kelas, BP, waka kesiswaan serta tim ketertiban yang menangani siswa
kelas namun juga belajar di luar kelas, seperti dimasjid, dibawah pohon,
diperpustakaan.
sampai XII. Mulai pagi sampai sore sehingga siswa MAN Kandangan
lingkungan yang aman dari pengaruh buruk yang ada di lingkungan luar
pembinaan pada saat pindah kelas. Selain itu siswa tidak merasa jenuh
juga dilakukan oleh kesiswaan bersama tim ketertiban, BP, wali kelas,
OSIS bagian Kamtibsis dan bantuan dari dewan guru yang lain.
rumah.
dewan guru dan staf. Secara khusus, rapat diadakan sewaktu-waktu kepada
sebagainya.
upacara selesai, berupa sanjungan dan pujian. Prestasi dalam lomba, yakni
prestasi yang diberikan berupa hadiah bagi kelas terbaik dalam segenap
taman yang asri. Dan yang masih akan dilaksanakan adalah penambahan
LCD untuk tiap kelas serta pembangunan ma’had dengan langkah awal
siswa.
MAN Kandangan.
serta sikap tegas dan keteladanan yang ditunjukkan terhadap bawahan sehingga
wali kelas, BP, waka kesiswaan dan tim tatatertib yang secara langsung
dukungan dari dewan guru yang lain dalam menegakkan dan meningkatkan
kedisiplinan siswa . Meskipun masih ada guru MAN Kandangan yang masih
kedisiplinan siswa di MAN Kandangan untuk saat ini sudah terlihat berjalan
kedisiplinan siswa masih terdapat hambatan bagi para guru khususnya dari
rumah siswa baik masyarakat maupun masalah keluarga siswa yang kurang
mendukung seperti broken home dan kesibukan orang tua yang bekerja diluar
Selain itu siswa MAN Kandangan juga masih terlihat ada yang terlambat
diakibatkan siswa yang berasal dari daerah yang kurang strategis. Dengan
demikian masih ada sebagian kecil siswa MAN Kandangan yang menghambat
di MAN Kandangan
kaitan ini para pendidik/guru harus membiasakan disiplin bagi siswa, tetapi
bawahannya agar selalu menjadi contoh dan tauladan bagi siswa. Hal ini
penting sekali karena siswa akan senantiasa meniru perilaku dari pimpinan
151 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( IKIP Malang,1973), hlm. 140
atau pendidik. Mengelola sumber daya manusia tidak saja sulit, tetapi juga
bahwa teladan adalah sebuah alat yang ampuh dan efektif. Karena dia
kedisiplinan harus ibda’ bin nafsi atau memulai dari diri sendiri. Jadi
dalam kehidupan baik hidupnya sendiri maupun orang lain. Sehingga akan
lebih mudah mempengaruhi orang lain apabila diri sendiri sudah berhasil
152 Erry Riyana Hardjapamekas, Esensi Kepemimpinan Mewujudkan Visi Menjadi Aksi.
(Jakarta: Gramedia,2002), hlm. 39
dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan dari sekarang.153 Maka timbulnya
Sehingga kedisiplinan pada siswa tidak dapat tumbuh adanya intervensi dari
maka diajak berdiskusi, kalau belum berhasil juga maka dengan teguran dan
siswa
sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa.
Peraturan tersebut menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum
yang harus dipenuhi oleh siswa, sehingga kehidupan sekolah menjadi tertib.
proses belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, baik
tugas sebagai guru maupun tugas sebagai siswa. Sejalan dengan apa yang
153 Soejitno Irmim dan Abdul Rochim, Membangun Disiplin Diri Melalui Kecerdasan
Spiritual & Emosional, (Batavia Press,2004), hlm. 75
154 Harlock EB. Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1993), hlm. 97
kedisiplinan siswa peraturan dan tatatertib penting sekali. Jika
dan proporsional, setiap siswa punya kedudukan yang sama. Agar tata
sekolah dan siswa bisa menjaga diri untuk tidak melanggar peraturan yang
Oleh karena itu guru harus senantiasa mengawasi perilaku peserta didik,
Jadi disiplin itu tidak tumbuh dengan sendirinya, tapi melalui kebiasaan dan
latihan.156
siswa memiliki pribadi yang Islami dan berdisiplin tinggi dan akan
kedisiplinan siswa, karena selain mendekatkan diri pada Allah juga bisa
antara lain mengenai hak milik orang lain. 2). Mengerti dan segera menurut,
larangan. 3). Mengerti tingkahlaku yang baik dan buruk. 3). belajar
hukuman. 157
kedisiplinan, maka melalui MOS yang diadakan pada awal tahun ajaran
baru, siswa baru sudah diperkenalkan tentang disiplin, dan bagaimana harus
sehingga siswa akan termotivasi untuk hidup disiplin dalam semua situasi
157 Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Jakarta: Gunung Mulia,1987),
hlm: 137
dan kondisi, menjadi siswa yang memiliki kesadaran yang tinggi dan
kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk mencari gagasan
pembelajaran yang efektif yakni dengan sistem fullday school, yaitu sekolah
sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang dimulai pada pagi hari
sampai dengan sore hari. Sehingga waktu belajarnya siswa lebih banyak.
diterapkan kebijakan baru oleh kepala MAN Kandangan yaitu moving class
dengan tujuan agar siswa tidak merasa jenuh atau bosan dengan situasi dan
kondisi kelas yang sama. Hal ini sesuai apa yang diungkapkan oleh
strategi pembelajaran dari pola kelas tetap menjadi kelas bidang studi
memiliki kelas tersendiri, yang dilengkapi dengan alat peraga dan alat-
alatnya.158
perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Monitoring
pengawasan/control.
kegagalan sebuah proses tidak semata-mata dari murid melainkan bisa dari
dianggap berasal dari manajemen kelas dan cara mengajar guru yang buruk/
158 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2003), hlm. 118-119.
kurang profesional. Maka upaya yang dapat dilakukan oleh kepala madrasah
monitoring juga tidak hanya dilakukan dimadrasah saja baik oleh kepala
madrasah sendiri serta bantuan para guru dan staf, namun juga di luar
menentukan nilai sesuatu. Maka dalam kaitan ini, pelaksanaan evaluasi pada
kedisiplinan siswa, karena tidak mungkin suatu proses akan berhasil tanpa
bisa melakukan dengan bantuan guru, petugas atau pihak lainnya yang
159 Oteng Sutrisno, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional,
(Bandung: Angkasa,1993), hlm 117
berkompeten.
evaluasi terhadap kinerja bawahan melalui rapat baik secara umum maupun
bahkan setiap guru untuk selalu mengevaluasi siswa apa yang sudah
evaluasi ini akan tetapi kepala sekolah juga melakukan evaluasi kepada
dengan peraturan yang berlaku.160 Motivasi ini diberikan pada siswa yang
dan tingkah laku yang baik sehingga dapat menjadikan contoh tauladan bagi
kepada siswa yang memiliki prestasi terbaik, kegiatan upacara terbaik dan
kategori kelas terbaik. Bentuk dari motivasi ini tidak hanya berupa barang,
proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak
siswa tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan
waktu dan belajar serta bertingkah laku memang perlu latihan dan
MAN Kandangan berada pada tempat yang aman dari pengaruh luar serta
adalah menanamkan pengaruh kepada guru dan staf agar mereka melakukan
mempunyai pengaruh saja, sebab dalam praktek banyak hal yang harus
MAN Kandangan.
Kinerja akan bergantung pada perpaduan yang tepat antara individu dan
yang ditempuh, usaha yang dilakukan, dan pada gilirannya akan memunculkan
hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam lembaga,
secara maksimum, maka sekolah harus menjamin di pilihnya orang yang tepat,
dengan pekerjaan yang tepat disertai dengan kondisi yang memungkinkan bagi
kedisiplinan siswa di MAN Kandangan. Hal ini senada dengan tugas pokok
warga sekolah. 5). Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan
baik secara analitis sistematis maupun pemecahan masalah secara kreatif, dan
disiplin diri (self-dicipline). Dalam kaitan ini, pemimpin harus mampu: a).
2. Pembangkitan motivasi
mereka terhadap visi itu. 2). Menjelaskan tujuan, membantu mereka dalam
163 Hari Sudrajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Bandung: Cipta
Cekas Grafika, 2005), hlm. 121
mereka dalam keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi mereka.
panutan, bersikap jujur, berakhlak baik, adil dalam bersikap kepada orang
kinerjanya.165
siswanya sudah tampak dari berbagai upaya-upaya yang dilakukan dan sangat
visi dan misi MAN Kandangan. Kedisiplinan di MAN Kandangan tidak bisa
ditawar, bagi semua kalangan madrasah terutama siswa sebagai obyek yang
sedang belajar. Dengan melalui ide dan gagasan yang dituangkannya ke dalam
kedisiplinan siswa MAN Kandangan. Dan melalui upaya dan cara-cara yang
164 Thariq M. As-Suwaidan & Faishal Umar Basyarahil, Melahirkan Pemimpin Masa
Depan, (Gema Insani: Jakarta,2005), hlm.73
165 E. Mulyasa, Op.Cit, hlm 151
dilakukan kepala MAN Kandangan baik secara langsung dengan memberikan
pengaruh melalui keteladanan, dan sikap yang tegas konsisten kepada semua
melalui peran aktif para guru dan staf dalam membina dan membimbing siswa
terobosan baru yang dilakukan kepala madrasah ini menandakan semakin jelas
MAN Kandangan sudah cukup baik. Walaupun setiap kepemimpinan tentu ada
kepribadian, pengalaman masa lalu, dan harapan pemimpin. Hal ini mencakup
harapan dan perilaku bawahan. Serta harapan dan perilaku rekan yakni sikap
kooperatif dan saling bekerja sama tentu akan menunjang kinerja seseorang.166
tersebut maka secara tidak langsung akan membentuk sebuah pola kerja pada
kepala sekolah merupakan salah satu bagian dari upaya pendisiplinan siswa.
peniru yang terbesar didunia ini, mereka akan senantiasa terus menerus meniru
kedisiplinan para siswa. Jadi tugas guru bukan hanya menyampaikan materi
saja, hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh E. Mulyasa dalam
bukunya yang berjudul Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru bahwa peran
guru dalam mendisiplinkan peserta didik diantaranya juga sebagai
perilaku disiplin yang baik kepada peserta didik, karena bagaimana peserta
didik tidak akan berdisiplin kalau gurunya tidak menunjukkan sikap disiplin.
Dengan adanya saling pengertian antara kepala sekolah dan guru, maka
kesadaran dari para guru MAN Kandangan dalam melaksanakan tugas dan
MAN Kandangan yang masih statis sehingga kurang menunjang kinerja kepala
lahir, tumbuh, dan berkembang dari sikap seseorang di dalam sistem nilai
budaya yang telah ada di dalam masyarakat. Terdapat unsur pokok yang
membentuk disiplin, pertama sikap yang telah ada pada diri manusia dan
sistem nilai budaya yang ada di dalam masyarakat. Dengan demikian bila
pengaruh sistem nilai budaya yang ada didalam masyarakat siswa kurang
mendukung maka akan memberikan pengaruh kurang baik pada diri siswa.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sudah cukup baik yakni tampak dari pemikiran yang selalu ingin maju
untuk mewujudkan visi misi madrasah dan memiliki motivasi kuat untuk
tingkahlaku.
keteladanan dan kontrol langsung dari kepala madrasah dan adanya kinerja
masih statis dan juga permasalahan yang timbul dari sebagian kecil siswa.
B. SARAN
melalui visi, misi, dan tujuan. Dengan demikian kepala madrasah sebagai
pemimpin dalam sebuah lembaga maka harus lebih tegas lagi dalam
wawasan yang lebih luas tentang wacana dan permasalahan yang terjadi
dan mengerti mana yang baik untuk diambil dari masyarakat dan mana
Abdul Wahab, Solichin. 1997. Evaluasi Kebijakan Publik. Malang: FIA Unibraw
dan IKIP Malang
Depag RI. 2005. Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
Irmim, Soejitno & Abdul Rochim. 2004. Membangun Disiplin Diri Melalui
Kecerdasan Spiritual & Emosional. Batavia Press
Pidarta, Made. 1995. Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar, (Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana
Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan. 2005. Kepemimpinan Madrasah Mandiri. (Jakarta:)
The Liang Gie. 1984. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada