Anda di halaman 1dari 7

138

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFITIK ACTINOMYCETES


DARI TANAMAN PADI LOKAL LOMBOK

(ISOLATION AND IDENTIFICATION OF ENDOPHYTIC ACTINOMYCETES BACTERY


FROM LOMBOK LOCAL RICE)

Erna Listiana1), Dwi Ratna Anugrahwati1), Irwan Muthahanas2)


1).
Dosen Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Mataram
2).
Dosen Program Studi Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Mataram

ABSTRAK

Empat isolat endofitik actinomicetes diperoleh dari jaringan sehat tanaman padi lokal Lombok.
Isolasi menggunakan dua jenis media yaitu Water Yeast Extract Agar dan Yeast Extract Cassamino Acid
Agar. Karakteristik masing-masing isolat berbeda yaitu pada substrat micelia, aerial micelia, spora dan
pigmen yang dikeluarkan. Salah satu isolat yaitu EL41 memiliki kemampuan untuk menghambat
pertumbuhan jamur fitopatogenik Fusarium sp. and Rhizoctonia solani.

Kata kunci : bakteri, actinomicetes, padi

ABSTRACT

Four strains of endophytic actinomycetes were isolated from stem and leaves tissues of healthy
Lombok local rice. The isolation used 2 types of poor-nutrient media, that is Water Yeast Extract Agar and
Yeast Extract Cassamino Acid Agar. Each strain has different characteristics on substrate mycelia, aerial
mycelia, spore and reverse pigment. One strain, EL41 has strong ability to inhibit the growth of
phytopatogenic fungi Fusarium sp. and Rhizoctonia solani.

Keywords : bactery, actinomycetes, rice

PENDAHULUAN Nusa Tenggara Barat terdiri dari pulau


Lombok dan pulau Sumbawa dengan mata
Peningkatan produksi padi masih pencaharian utama penduduk adalah bertani. Pulau
merupakan prioritas pembangunan di bidang Lombok menunjukkan relief yang kasar, karena
pertanian guna memenuhi kebutuhan dan stabilitas dibentuk oleh pegunungan utara yang mencapai
pangan secara nasional, bahkan beberapa tahun ketinggian 3775 m dari permukaan laut (dpl),
terakhir, dilakukan impor beras untuk memenuhi perbukitan di bagian selatan dengan ketinggian
kebutuhan beras dalam negeri. Kelangkaan beras sekitar 380 m dpl, dan daerah datar yang terletak
seperti ini diakibatkan antara lain karena diantaranya. Curah hujan bulan Desember – Januari
menyempitnya areal persawahan, kendala bersifat 150-400 mm/bulan sedangkan bulan Agustus –
biotik seperti serangan hama penyakit, maupun September 0 – 50 mm/bulan (BAPPEDA Nusa
bersifat abiotik seperti cekaman lingkungan. Tenggara Barat, 1997). Kondisi yang beragam
Usaha mengatasi permasalahan tersebut tersebut lambat laun memaksa terjadinya variasi
adalah dengan meningkatkan produksi padi dalam makhluk hidup sebagai sumber keragaman dalam
negeri yang dapat dilakukan melalui usaha jenis.
intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Salah Keanekaragaman hayati yang tercipta
satu bentuk intensifikasi pertanian adalah termasuk jenis tanaman dan mikroorganisme di
kecukupan pupuk dan pestisida yang akan sekitarnya.
membantu tanaman tumbuh berkembang dengan Sumarjan (2004) telah melakukan
subur dan mencegah kerusakan akibat serangan eksplorasi dan koleksi terhadap plasma nutfah padi
hama penyakit. Namun akhir-akhir ini, kelangkaan di wilayah pulau Lombok. Dari usaha tersebut
dan mahalnya harga pupuk sebagai dampak didapatkan 29 jenis padi yang telah secara turun
kenaikan harga bahan bakar minyak turut temurun ditanam oleh penduduk setempat.
menurunkan produktivitas lahan yang berakibat Keragaman pada jenis tanaman padi tersebut
pada menurunnya produksi beras.
disebabkan karena sejarah pembudidayaan yang
lama pada kondisi lingkungan dan iklim setempat.

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes


139
Keragaman pada jenis tanaman padi tersebut juga lingkungan tumbuhnya. Diyakini plasma nutfah
bukan tidak mungkin diikuti oleh keragaman pada padi yang telah dikumpulkan oleh Sumarjan (2004)
komunitas bakteri yang hidup berasosiasi dengan juga memiliki kemampuan untuk bersimbiose
tanaman padi. Seperti yang ditemukan oleh mutualisme dengan berbagai jenis bakteri lokal
Sudantha (2005) yaitu ada 5 jenis mikroorganisme setempat termasuk dari golongan actinomycetes.
endofit dalam batang tanaman vanili yang tumbuh Menurut Cook (1993) mikrobia yang bersimbiose
tersebar di wilayah kabupaten Lombok Timur dan dengan tanaman seringkali spesifik untuk lokasi dan
Lombok Barat. jenis tanaman tertentu. Lebih lanjut, Cottyn et al.
Menurut Hallmann (2001), bakteri endofit (2000) telah berhasil mengisolasi berbagai jenis
adalah bakteri yang menempati jaringan tanaman bakteri endofit dari benih padi yang dikoleksi dari
tanpa menimbulkan gejala penyakit pada tanaman. berbagai lokasi di Filipina.
Sebaliknya, bakteri endofit tersebut ada yang Berdasarkan informasi tersebut, penting
mampu memproduksi senyawa-senyawa bermanfaat dilakukan eksplorasi dan identifikasi bakteri
seperti senyawa antimikrobial, enzim pendegradasi endofitik actinomycetes pada berbagai jenis benih
dinding sel maupun zat pengatur tumbuh auxin, padi lokal pulau Lombok yang telah dikoleksi oleh
sitokinin dan etilin (Persello-Cartieaux, et al., Sumarjan (2004). Isolasi dan identifikasi
2003). actinomycete endofit ini penting dilakukan untuk
Senyawa metabolit sekunder yang menemukan strain-strain endofitik actinomycetes
diproduksi oleh mikrobia tersebut bermanfaat bagi yang spesifik untuk tanaman padi lokal yang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat disertai kemampuan memproduksi hormon tumbuh
pengatur tumbuh yang dihasilkan dapat menambah ataupun senyawa antibiotik. Selanjutnya strain-
panjang akar, jumlah cabang akar dan rambut akar, strain endofitik actinomycetes tersebut diharapkan
berat kering akar maupun panjang batang pada akan berguna dalam usaha membantu pertumbuhan
berbagai jenis tanaman. Pertumbuhan akar yang tanaman dan ketahanannya terhadap penyakit yang
cepat akan segera memantapkan pertumbuhan pada akhirnya akan mengurangi biaya yang
tanaman muda untuk menyerap air dan nutrisi dari dikeluarkan petani untuk membeli pupuk dan
lingkungannya. Hal ini bermanfaat terutama bagi pestisida.
tanaman yang tumbuh di daerah kering dimana air Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian
menjadi pembatas utama pertumbuhan. ini bertujuan untuk :
Antimikrobial dan enzim pendegradasi dinding sel 1. Mengisolasi dan mengidentifikasi endofitik
yang dihasilkan, dapat membantu mengatasi actinomycetes dari jaringan batang, akar dan
serangan pathogen penyebab penyakit pada daun plasma nutfah padi lokal NTB.
tanaman (Hallmann, 2001; Lezin et al., 2001; 2. Mengidentifikasi kemampuan sekresi antibiotik
Patten and Glick, 2002). antijamur melalui uji antagonisme dengan
Diantara bakteri endofit yang sudah dikenal jamur penyebab penyakit tanaman.
mampu memproduksi berbagai senyawa metabolit
sekunder yang bermanfaat adalah dari golongan METODE PENELITIAN
bakteri actinomycetes. Actinomycetes telah dikenal
sebagai mikrobia produsen berbagai jenis antibiotik Waktu dan Tempat Percobaan
baik antijamur maupun antibakteri. Sekitar 70%
dari antibiotik yang ada saat ini diisolasi dari Penelitian ini akan dilakukan di rumah kaca
actinomycetes, dimana sebagian besar berasal dari dan laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian
genus Streptomyces. Berbagai jenis antibiotik yang Universitas Mataram.
dihasilkan bakteri ini telah banyak dimanfaatkan
baik dalam bidang kedokteran maupun pertanian Bahan dan Alat Penelitian
(Berdy, 1989; Behal, 2000; Lezin et al., 2001).
Selain antibiotik, actinomycetes juga mampu Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
mensekresi berbagai senyawa lain yang berguna adalah benih 5 aksesi plasma nutfah padi Lombok,
dalam bidang pertanian seperti zat pengatur tumbuh campuran tanah-humus, ethanol, spiritus, NaOCl,
(Lezin et al., 2001; Donadio et al., 2002), enzim media PDA, WYE (Water-Yeast Extract Agar) dan
pendegradasi dinding sel seperti chitinase and β- YECD (Yeast Extract Casein-Hydrolysate Agar),
glucanase (El-Tarabily et al., 2000; Fogliano, 2002) streptomycin, benomyl, isolat jamur (Fusarium sp.).
serta siderophore (El-Tarabily, 2003). Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Tanaman lokal memiliki ciri khas tersendiri meliputi cangkul, pot plastik, ember, kantong
untuk setiap daerah, tanaman ini telah beradaptasi plastik, papan etiket, spidol, ballpoint, pensil,
dengan lingkungan tumbuhnya termasuk penggaris, kertas, pinset, pisau scalpel, gunting,
mikroorganisme yang banyak terdapat di sekitar petridish, lampu Bunsen, gelas ukur, Erlenmeyer,

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes


140
gelas piala, tabung reaksi, botol vol 1L, autoclave, ditambahkan antibiotic streptomycin
incubator, laminar air flow. 50ug/l dan benomyl 50 ug/l sebagai
selektif media untuk mencegah
Prosedur Penelitian tumbuhnya bakteri dan jamur
kontaminan.
Penelitian ini meliputi 3 tahap kegiatan e. Sampel diinkubasi pada 27oC selama 1-2
yaitu: minggu sampai koloni actinomycetes muncul.
1. Penanaman 5 kultivar padi loka. Masing-masing koloni tunggal kemudian
Penanaman 5 kultivar padi lokal Lombok di dipindahkan ke medium PDA sebagai
kebun percobaan Fakultas Pertanian Unram. medium pertumbuhan.
Benih dari kultivar padi lokal masing-masing
ditanam dalam pot. Pengamatan dilakukan 3. Identifikasi endofitik actinomycetes
setiap 2 minggu sekali dimulai dari umur 2 Pengamatan dilakukan terhadap isolat-isolat
minggu hingga umur 6 minggu setelah tanam. yang didapat, meliputi pengamatan warna
Pengamatan dilakukan dengan mengambil 2 miselia, spora dan ada tidaknya sekresi warna
tanaman dari masing-masing kultivar lokal. ke medium.

2. Isolasi dan identifikasi endofitik actinomycetes 4. Identifikasi sekresi antibiotik


Isolasi endofitik actinomycetes dilakukan di Identifikasi sekresi antibiotik (antijamur)
Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian ditentukan melalui uji antagonis dengan spesies
Unram. Pertama-tama dilakukan sterilisasi jamur penyakit tanaman yaitu Fusarium sp.
permukaan tanaman sesuai dengan yang Sedangkan bakteri diwakili oleh bakteri gram
dipaparkan oleh Coombs dan Franco (2003) positif dan gram negatif. Media yang digunakan
sebagai berikut: dalam bioassay adalah PDA. Bioassay terhadap
a. Tanaman yang telah dibersihkan dengan air jamur dilakukan dengan cara menumbuhkan
mengalir, kemudian dipisahkan antara isolat actinomycetes pada sepertiga bagian
bagian akar, batang dan daun. petridis (diameter 9 mm). Actinomycetes
b. Sample tanaman dicelupkan 1 menit ke kemudian diinkubasi sampai terjadi sporulasi.
ethanol 99%, kemudian direndam dalam Pada saat ini diduga antibiotik telah meresap ke
larutan NaOCl 3% selama 6 menit dan dalam agar. 0.5 cm2 potongan agar dari kultur
dicelupkan kembali dalam ethanol 99% jamur diletakkan pada bagian tengah dari dua
selama 30 detik. Sampel kemudian dibilas per tiga bagian petri yang telah berisi kultur
dengan air steril dan dikeringkan dengan actinomycetes. Kultur tersebut kemudian
tissue steril. diinkubasi selama 2-3 hari untuk melihat
c. Masing-masing bagian tanaman yang telah penghambatan pada pertumbuhan jamur yang
steril tersebut kemudian dipotong-potong dites. Zona hambatan diukur sebagai selisih
kurang lebih 1 cm dan diletakkan pada antara diameter pertumbuhan jamur pada petri
media isolasi. Untuk mengecek yang bioassay dibandingkan dengan control yaitu
tumbuh adalah actinomycetes endofit, petri yang ditumbuhi jamur tanpa isolat
sebelum diletakkan pada medium isolasi, actinomycetes (Coombs dan Franco, 2003).
sampel tanaman tersebut digulingkan pada
media kontrol untuk meyakinkan bahwa HASIL DAN PEMBAHASAN
permukaan tanaman benar-benar steril.
d. Media isolasi yang digunakan adalah Isolasi Endofit Actinomycetes
beberapa media isolasi actinomycetes
terbaik dari hasil beberapa penelitian: Isolasi endofit actinomycetes dari dalam
- WYE (Water-Yeast Extract Agar) jaringan 5 aksesi tanaman padi berhasil
mengandung yeast extract 0,3 g/L; memunculkan 74 isolat mikrobia dari jaringan akar,
K2HPO4 0.5 g/L dan agar 18 g/L batang maupun daun tanaman padi yang sehat.
(Crawford, 1993) Identifikasi awal dengan observasi bentuk koloni
- YECD (Yeast Extract-Casein Hydrolysate dan ciri khas bau yang ditimbulkan kultur
Agar) mengandung yeast exstract 0.3 g/L; actinomycetes, yaitu bau tanah, menunjukkan hanya
K2HPO4 2 g/L; glucose 0.3 g/L dan agar 4 (empat) isolat yang diyakini tergolong dalam
18 g/L (Coombs dan Franco, 2003a). kelas actinomycetes. Keempat isolat tersebut
Masing-masing media dibuat dalam
kisaran pH 7.2 ± 0.2. Kedalam media

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes


141
Tabel 1. Isolat endofit actinomycetes yang diisolasi dari dalam jaringan tanaman padi.

No. Isolat Aksesi Bagian tanaman Umur tanaman Media yang


tanaman padi padi saat isolasi digunakan
1. EL41 A21 Daun 4 minggu WYE
2. EL48 A18 Batang 2 minggu YECD
3. EL70 A2 Batang 4 minggu WYE
4. EL71 A2 Daun 4 minggu WYE

Gambar 1. Isolat Endofit yang muncul dari dalam jaringan batang dan daun tanaman padi.

berasal dari bagian tanaman padi yang berbeda pada Identifikasi Endofit Actinomycetes
3 aksesi padi lokal NTB koleksi Laboratorium
Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Identifikasi keempat isolat actinomycetes
Universitas Mataram. Isolat-isolat lainnya dilakukan dengan mengkulturkan keempat isolat
kemungkinan bukan merupakan golongan tersebut pada tiga macam media berbeda. Media-
actinomycetes atau actinomycetes yang masih media yang digunakan adalah media PDA, ISP2 dan
tercampur dengan mikrobia golongan lain dan sulit ISP4.
terpisahkan sehingga kulturnya tidak menimbulkan Kharakterisasi dilakukan dengan
bau khas actinomycetes. Keempat isolat tersebut mengobservasi perbedaan warna koloni masing-
adalah isolat EL41, EL48, EL70 dan EL71 (Tabel masing isolat actinomycetes pada keempat media
1). Keempat isolat tersebut muncul dari dalam tersebut. ISP2 termasuk undefined medium karena
jaringan batang dan daun tanaman padi yang tersusun dari bahan-bahan organik yang tidak
berumur antara 2 - 4 minggu (Gambar 1). Frekuensi diketahui pasti komponen-komponen penyusunnya.
munculnya isolat dari batang sama dengan isolat ISP4 termasuk defined medium, karena tersusun
yang muncul dari daun yaitu masing-masing dari garam-garam anorganik. Perbedaan warna yang
sebanyak 2 isolat (50%). Fenomena ini terjadi disebabkan perbedaan kemampuan dari
menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebut mampu masing-masing isolat actinomycetes dalam
mengkolonisasi jaringan batang dan daun dari mencerna komponen-komponen media tersebut.
tanaman padi lokal hingga sedikitnya berumur satu Sifat atau karakter yang diamati meliputi
bulan. Actinomycetes mampu muncul dari kedua warna pada substrat miselia, aerial miselia, spora,
medium isolasi yang digunakan yaitu Water - Yeast reverse pigmen dan solubel pigmen. Substrat
Extract Agar dan Yeast Extract - Casein miselia adalah miselia yang tumbuh langsung dari
Hydrolysate Agar. Kedua medium tersebut adalah substrat. Sedangkan aerial miselia tumbuh kearah
medium yang miskin hara. Hasil penelitian Coombs luar substrat dan tumbuh di atas/setelah substrat
dan Franco (2003) juga menunjukkan bahwa, isolasi miselia. Reverse pigmen adalah warna yang
endofit actinomycetes lebih efektif dari media yang terbentuk dibagian dasar/bawah dari kultur
miskin nutrisi. Isolat-isolat actinomycetes tersebut actinomycetes. Reverse pigmen diamati dengan
dapat dilihat pada Tabel 2.

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes


142

Tabel 2. Karakterisasi Isolat Actinomycetes pada Tiga Macam Media

No. Isolat Media Kharakter Isolat Actinomycetes


Substrat Aerial Spora Reverse Pigmen Solubel
miselia miselia Pigmen
1. EL41 PDA Cream Cream Putih Kuning kecoklatan Tidak ada
keputihan keputihan keabuan
ISP2 Cream Abu-abu putih Cream kekuningan Tidak ada
keputihan keputihan
ISP4 Cream Abu-abu putih Cream kekuningan Tidak ada
keputihan keputihan
2. EL48 PDA Cream Cream Putih Cream kecoklatan Tidak ada
kekuningan kecoklatan kecoklatan
ISP2 Cream Cream Putih Cream kecoklatan Tidak ada
kekuningan kecoklatan kecoklatan
ISP4 Cream Cream Putih Cream kecoklatan Tidak ada
kekuningan kecoklatan kecoklatan
3. EL70 PDA Cream Putih Abu-abu Hitam Tidak ada
keputihan kebiruan
ISP2 Cream Putih Putih Hitam Tidak ada
keputihan keabuan
ISP4 Cream Putih Putih Hitam Tidak ada
keputihan keabuan
4. EL71 PDA Cream Cream Coklat Cream kekuningan Tidak ada
kecoklatan
ISP2 Cream Cream Putih Cream Tidak ada
kecoklatan kecoklatan
ISP4 Putih Cream Putih Cream Tidak ada
keputihan kecoklatan

membalikkan petri dan melihat warna yang Sekresi Anti Jamur


terbentuk pada bagian dasar kultur. Solubel pigmen
adalah warna yang diekskresikan oleh kultur Uji kemampuan sekresi antijamur antibiotik
kedalam media tumbuh. Hasil observasi dari dari masing-masing isolat dilakukan dengan
keempat isolat actinomycetes tersebut adalah seperti mengkulturkan isolat pada 1/3 bagian petri hingga
terlihat pada Tabel 2. Hasil pengamatan terjadi sporulasi. Setelah sporulasi, antijamur
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang jelas antibiotik dianggap telah disekresikan ke
diantara keempat macam isolat bila ditumbuhkan dalam media sehingga hambatan pertumbuhan
pada medium yang sama. Namun terdapat sedikit jamur patogen akibat antijamur dapat teramati.
perbedaan warna karakter-karakter yang diamati Jamur phytopatogen kemudian dikulturkan pada
dari suatu isolat pada tiga media berbeda. Selain itu, bagian tengah dari 2/3 bagian petri yang sama untuk
masing-masing isolat rata-rata membutuhkan waktu melihat hambatan pertumbuhan yang terjadi. Hasil
yang lebih lama untuk tumbuh pada medium ISP4. uji ini menunjukkan bahwa keempat isolat mampu
Diduga isolat-isolat actinomycetes tersebut lebih menghambat pertumbuhan jamur baik Fusarium sp.
mampu memanfaatkan bahan-bahan organik yang (Gambar 2) maupun Rhizoctonia solani. Namun
terdapat pada media PDA dan ISP2 sebagai sumber ”clear zone” atau zona hambatan yang jelas hanya
nutrisinya. ditunjukkan oleh isolat EL41. EL41 mampu
Masih diperlukan identifikasi lanjutan yang menghasilkan zona hambatan pada petri rata-rata
lebih akurat terhadap masing-masing isolat. selebar 17 mm melawan Fusarium sp. dan 19 mm
Identifikasi tersebut dapat dilakukan pada tingkat melawan Rhizoctonia solani. Crawford et al. (1993)
DNA dengan mengisolasi 16S ribosomal DNA dan Taechowisan et al. (2002) mengemukakan,
untuk mengidentifikasi golongan actinomycetes zona hambatan ≥ 20mm termasuk sangat kuat
hingga tingkat genus dan untuk mengetahui apakah (+++); 11-19 mm termasuk kuat (++); 2-10 mm
isolat-isolat tersebut masih dalam cluster yang sama termasuk pertumbuhan terhambat/zona hambatan
(Coombs dan Franco, 2003). dekat koloni (+); ≤ 1mm termasuk hambatan minor,

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes


143

EL41 vs Fusarium sp. EL48 vs Fusarium sp.

EL70 vs Fusarium sp. EL71 vs Fusarium sp.


Gambar 2. Foto Uji Sekresi Senyawa Anti Jamur dari Empat Isolat Endofit Actinomycetes

pertumbuhan hifa jamur tipis (tidak tebal) dan DAFTAR PUSTAKA


pertumbuhan terhambat (±); 0 mm bila tidak ada
hambatan pertumbuhan (-). Berdasarkan hasil Anugrahwati, D.R., 2005. Activity of endophytic
pengamatan, isolat EL41 termasuk kuat (++), actinomycetes against Meloidogyne
sedangkan EL48, EL70 dan EL71 termasuk javanica. Master Thesis. Flinders
hambatan minor (±) terhadap kedua jenis jamur. University of South Australia.
Dari hasil ini dapat diduga bahwa isolat EL41 Bappeda, 1997. Bank Data pembangunan Provinsi
mensekresi antijamur yang cukup kuat untuk Daerah Tk.I Nusa Tenggara Barat. Bappeda
menghambat pertumbuhan jamur Fusarium sp. atau NTB. Mataram.
Rhizoctonia solani. Isolat ini perlu diuji lebih lanjut Behal, V., 2000. Bioactive product from
secara in planta untuk melihat kemampuannya Streptomyces. Advances in Applied
dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen Microbiology. 47: 113-157.
saat berada dalam jaringan tanaman inang. Berdy, J., 1989. The discovery of new bioactive
microbial metabolites: screening and
KESIMPULAN identification. Progress in Industrial
Microbiology. 27: 3-25.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Castillo, U.F., Strobel, G.A., Ford, E.J., Hess,
1. Diperoleh 4 isolat endofit actinomycetes dari W.M., Porter, H., Jensen, J.B., Albert, H.,
dalam jaringan batang dan daun tanaman padi Robinson, R., Condron, M.A.M., Teplow,
lokal NTB yang sehat. D.B., Stevens, D. and Yaver, D., 2002.
2. Hasil identifikasi menunjukkan keempat isolat Munumbicins, wide-spectrum antibiotics
memiliki memiliki karakteristik warna berbeda. produced by Streptomyces NRRL 30562,
3. Isolat EL41 mampu mensekresi senyawa endophytic on Kennedia nigriscans.
antijamur yang menghambat pertumbuhan Microbiology. 148: 2675-2685.
Fusarium sp. dan Rhizoctonia solani. Coombs, J.T. and Franco, C.M.M., 2003. Isolation
and identification of actinobacteria
from surface-sterilized wheat roots. Applied
and Environmental Microbiology. 69(9):
5603-5608.

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes


144
Coombs, J.T., Michelsen, P.P. and Franco, C.M.M., Nejad, P. and Johnson, P.A., 2000. Endophytic
2003. Evaluation of endophytic actinobacteria bacteria induce growth promotion and wilt
as antagonists of Gaemannomyces graminis disease suppression in oilseed rape and
var. tritici in wheat. Biological Control. tomato. Biological Control. 18: 208-
29: 359-366. 215.Nishimura, T., Meguro, A.,
Cook, R.J., 1993. Making Greater use of introduced Hasegawa, S., Nakagawa, Y., Shimizu,
microorganisms for biological control of M. and Kunoh, H., 2002. An endophytic
plant pathogens. Annuual Review of actinomycete, Streptomyces sp. AOK-30.
Phytopathology. 31: 53-80. Journal of General Plant Pathology.
Cottyn, B., Regalado, E., Lanoot, B., De Clenee,
68(4): 390-397.
M., Mew, T.W. and Swings, J., 2000.
Okazaki, T., Takahashi, K., Kizuka, M. and
Bacterial Population Associated with Rice
Enokita, R., 1995. Studies on actinomycetes
Seed in The Tropical Environment.
isolated from plant leaves. Annual Report of
Phytopathology. 9 (3): 282-292.
the Sankyo Research Laboratory. 47: 97-
Crawford, D.L., Lynch, J.M., Whipps, J.M. and
106.
Ousley, M.A., 1993. Isolation and
Patten, C.L and Glick, B.R., 2002. Role of
characterization of actinomycete
Pseudomonas putida Indoleacetic Acid in
antagonists of a fungal root pathogen. Applied
Development of the Host Plant Root System.
and Environmental Microbiology. 59 (11):
Applied and Environmental Microbiology. 68
3899-3905.
(8): 3795-3801.
Donadio, S., Monciardini, P., Alduina, R., Mazza,
Persello-Cartieaux, F., Nussaume, L. and Robaglia,
P., Chiocchini, C., Cavaletti, L., Sosio, M.
C., 2003. Tales from the underground:
and Puglia, A.M., 2002. Microbial
molecular plant-rhizobacteria interactions.
technologies for the discovery of novel
Plant, Cell and Environment. 26: 189-199.
bioactive metabolites. Journal of
Shimizu, M., Nakagawa, Y., Sato, Y., Furumai, T.,
Biotechnology. 99: 187-198.
Igarashi, Y., Onaka, H., Yoshida, R. and
El-Tarabily, K.A., Soliman, M.H., Nassar, A.H., Al-
Kunoh, H., 2000. Studies on endophytic
Hassani, H.A., Sivasithamparam, K.,
actinomycetes (I) Streptomyces sp. isolated
McKenna, F. and Hardy, G.E.St.J., 2000.
from rhododendron and its antifungal activity.
Biological control of Sclerotinia minor using
Journal of General Plant Pathology. 66 (4):
a chitinolytic bacterium and actinomycetes.
360-366.
Plant Pathology. 49: 573-583.
Sulistyowati, L., N. F. Deci and A. R. Gendall.
Fogliano, V., Ballio, A., Gallo, M., Woo, S., Scala,
2005. Isolation and Sequencing of Chitinase
F. and Lorito, M., 2002. Pseudomonas
and Glucanase Genes of Endophytic
Lipodepsipeptides and fungal cell wall-
Trichoderma asperellum from Citrus
degrading enzymes act synergistically in
Stem. In Program and Abstract The 1st
biological control. Molecular Plant-Microbe
International Conference of Crop Security
Interactions. 15 (4): 323-333.
2005, Brawijaya University, Malang,
Hallmann, J., 2001. Plant interactions with
September 20th – 22nd, 2005. 264 p.
endophytic bacteria. Biotic interactions in
Sumarjan, 2004. Laporan Pengembangan
plant-pathogen associations. CAB
Konservasi Plasma Nutfah. Koleksi Plasma
International. pp 87-119.
Nutfah Tanaman Pangan di Nusa Tenggara
Irawati, A. F. C. 2005. Characterization and
Barat. Program Studi Pemuliaan Tanaman.
Hypovirulent Test of Rhizoctonia sp. from
Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.
Healty Vanilla Roots. Paper Presented on
Taechowisan, T., Peberdy, J.F. and Lumyong, S.,
The 1st International Conference of Crop
2003. Isolation of endophytic actinomycetes
Security 2005, Brawijaya University, Malang,
from selected plants and their antifungal
September 20th – 22nd, 2005. 17 p.
activity. World Journal of Microbiology and
Lezin, D.C., Salove, M.K.H., Crawford, D.L. and
Biotechnology. 19 (4): 381-385.
Beaulieu C., 2001. Actinomycetes, promising
Waksman, S.A., 1967. The actinomycetes, a
tools to control plant diseases and to promote
summary of current knowledge., 1967. The
plant growth. Phytoprotection. 82 (3):
Ronald Press Company. New York. 280p.
85-102.
Mundt, J.O. and Hinkle, N.F., 1976. Bacteria within
ovules and seeds. Applied and Environmental
Microbiology. 32: 694-698.

Erna Listiana et all : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofitik Actinomycetes

Anda mungkin juga menyukai