Anda di halaman 1dari 2

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi merupakan kondisi dimana didapatkan anemia dan adanya bukti
jelas defisiensi besi (Fe) dalam tubuh. Defisiensi Fe dapat terjadi dalam tiga tahap.
Tahapan tersebut berupa :
1. Keseimbangan negatif dari Fe.
Kebutuhan Fe melebihi kemampuan tubuh untuk mengabsorbsi Fe dari dalam
tubuh. Kondisi in dapat terjadi melalui beberapa mekanisme termasuk kehilangan
darah, kehamilan (bayi membutuhkan Fe, tetapi asupan ibu tidak mencukupi),
pertumbuhan yang pesat pada masa remaja, atau asupan Fe yang tidak adekuat.
Pada umumnya terjadi seseorang dalam masa pertumbuhan, atau wanita yang
sedang hamil, karena perkembangan bayi. Dua kondisi ini membutuhkan asupan
Fe yang besar dan tidak dicukupi oleh asupan yang memadai. Kehilangan darah
sebanyak 10 – 20 ml perhari melebihi dari kemampuan tubuh untuk mengabsorbsi
Fe melalui usus terhadap makanan.
2. Defisiensi pembentukan sel-sel darah merah.
Pada kebutuhan untuk memproduksi darah meningkat akan terjadi
perombakan penyimpanan Fe di sumsum tulang dalam bentuk Feritin, selama
jumlah penyimpanan masih mencukupi maka tingkat sel darah merah akan tetap
normal. Ketika penyimpanan Fe dalam tubuh menjadi berkurang dan kadar Fe
dalam darah menjadi rendah. Ketika cadangan Fe berkurang lebih dari 15% akan
terjadi penurunan kadar sel darah dalam tubuh.
3. Anemia defisiensi besi
Kondisi anemi yang berlanjut terus menerus hingga masuk ke derajat sedang
(Hb 10 – 13 g/dL) sumsum tulang menjadi tipis. Dan pada kondisi yang berat (7 –
8 g/dL), pembentukan sel darah merah normal akan berkurang sebaliknya akan
terbentuk sel-sel darah merah yang abnormal dalam aliran darah, yang memiliki
fungsi abnornal pula.

Penyebab
Penyebab defisiensi besi dalam tubuh dapat berupa
1. Peningkatan kebutuhan pembentukan darah atau Fe dalam tubuh
Pertumbuhan yang pesat pada bayi baru lahir dan remaja
Kehamilan
Terapi eritropoetin
2. Kehilangan ion besi
Kehilangan darah yang kronis
Menstruasi
Kehilangan darah yang cepat (kecelakaan, proses kelahiran)
3. Penurunan asupan dan absrobsi Fe
Asupan makan yang tidak cukup
Gangguan absorbsi (penyakit Chron)
Gangguan absorbsi akibat operasi (pemotongan usus)
Peradangan akut dan kronis

Tampilan Klinis
Beberapa kondisi yang merupakan faktor risiko terjadinya defisiensi Fe seperti
kehamilan, remaja, dan kehilangan darah yang bertahap merupakan pertanda awal curiga
adanya anemia defisiensi besi. Semua penderita dewasa dengan anemia harus dicurigai
awal sebagai perdarahan dari saluran cerna sampai terbukti tidak. Gejala yang timbul dari
seseorang dengan defisiensi Fe bergantung pada derajat defisiensinya, tanda yang biasa
ditemukan yaitu lemah, pucat dan menurunnya stamina. Cheilosis (luka / fissura di sudut
bibir) dan koilonychia (kuku menjadi seperti sendok) merupakan tanda defisiensi Fe yang
berat dan lama. Diagnosa pasti defisiensi ini berdasarkan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan Laboratorium
• Kadar Fe dalam darah dan total iron-Binding Capacity (TIBC)
Kadar Fe dalam darah memberikan gambaran jumlah ion Fe yang terikat membentuk
transferin yang bersikulasi di seluruh tubuh. Kadar normal berkisar 50 – 150 µg/dL.
TIBC merupakan pemeriksaan tidak langsung terhadap transferin yang beredar dalam
darah. Kadar normal berkisar 300 – 360 µg/dL. Saturasi transferin didapat dari kadar
serum darah x 100 / TIBC. Apabila hasi saturasi ini dibawah 18% merupakan
pertanda defisiensi besi. Pada kondisi saturasi transferin > 50% memiliki arti bahwa
terdapat jumlah yang tidak sesuai dari Fe yang terikat dalam bentuk transferin di
bawa ke jaringan non-sel darah merah. Apabila kondisi ini berlanjut terus-menerus
akan kadar Fe berlebihan dalam jaringan.
• Kadar Feritin dalam darah
Fe bebas dalam darah bersifat racun terhadap jaringan, sehingga tubuh berusahan
mengikat Fe dan membentuk feritin. Dalam sel darah merah feritin ini akan berikatan
dengan protein membentuk hemosiderin. Pada kondisi normal kadar feritin dalam
darah berhubungan dengan kadar simpanan Fe dalam tubuh. Sehingga pemeriksaan
ini paling mendekati perkiraan kadar Fe dalam tubuh. Pada orang dewasa laki-laki
didapatkan kadar berkisar 100 µg/L, sedangkan pada wanita dewasa berkisar 30 µg/L.
Pada kondisi cadangan Fe dalam darah mengalami penurunan, kadar feritin akan <15
µg/L.
• Gambaran sumsum tulang

• Kadar protoporfirin dalam darah


• Kadar Transferin Receptor Protein dalam darah

Anda mungkin juga menyukai