Anda di halaman 1dari 12

Troubleshooting PC

TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu
contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga
pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya
ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan
Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si
pemakai komputer).
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut
Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada
kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda
terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana
dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi
permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya
Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki
sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat
memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik
Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita
bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi
semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang
dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan
pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang
telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada
Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak
digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah
“jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat
kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.

Tabel Pendeteksian Masalah

Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam
lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih
banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam
pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

No Komponen Pendeteksian Masalah Analisa Pengukuran Analisa Suara Analisa Tampilan


1. Power Supply
2. Motherboard
3. Speaker
4. RAM
5. VGA Card + Monitor
6. Keyboard
7. Card I/O
8. Disk Drive
9. Disket

Analisa Pengukuran

Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada
komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur
tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur
tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara

Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh
BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang
dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk
mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :

§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau
DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA
Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.

§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.


§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila
temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain
kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan
dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan
letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting


§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan
bunyi
beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada
Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar
letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Supply dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih
memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer
Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun
harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh
tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita
untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita
dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting
ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
Troubleshooting Motherboard

Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung”
kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin
PC tersengal-sengal.
Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard
tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang
bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara
mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri.
Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejak motherboard
dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-
keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang
bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan
akan transfer data yang lebih cepat membutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-
perkembangn terbaru seperti teknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital,
wireless,
semuanya berkumpul pada lahan yang sama : motherboard.
Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tarik suatu
produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai menyediakan ruang
upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secara massal, untuk tetap membuatnya
tetap ekonomis.
Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga kian
membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagi selesai dengan
masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran,bagaimana mengatasi
persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah sedikit saja bisa membuat PC
termehek-mehek.
Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat dalam
belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengan kemampuan
praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya.

Repair or Replace
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah
motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi
motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer.
Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak
mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum
memutuskan untuk membeli yang baru.

Back to Basics !
- Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu
konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.
- Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan
prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di
dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
· Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai
listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan
menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yang
direkomendasikan pada buku manual.
· Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup,kotoran, juga
debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat lalu
lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek alias konslet.
· Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan
bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa
membuat motherboard Anda tak mau hidup.
· Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibat penguncian
tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat listrik terhenti
setiap kali tombol power ditekan.

Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard diganti dengan VGA Card
Masalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafis pada
motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian motherboard, Anda
harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini tidak akan terjadi kalau Anda tahu
tips dan triknya. Biasanya masalah akan terjadi ketika kartu grafis add on ditancapkan dan Anda
melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian tidak menyala sama sekali. Bahkan tidak
mengeluarkan bunyi beep sama sekali. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali
VGA onboard Anda. Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard yang Anda
pakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu BIOS. Pada menu
ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah mematikan fungsi ini keluarlah dari
BIOS dan matikan sistem. Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau
slot PCI sesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar pada slot
yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali menyala dengan kartu grafis add on sebagai
kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan kartu grafis tersebut.

Sistem tidak bekerja ketika prosesor diganti


Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan
menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB
533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja
pada FSB 533 MHZ. Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah
masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan
kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi
dibanding yang dipakai. Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan.
Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada
prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.

Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti


Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam ini terjadi.
Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru yang dipasang.
Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau masalah tipe memori yang dipakai.
Beberapa motherboard mensyaratkan secara tegas jenis chip yang dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard
tidak akan mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa
motherboard juga tidak mau dipasangi memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah
kompatibilitas
motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori,update BIOS
terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu. Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang
memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS
latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS.
Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai
dengan kemampuan memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-
2,5.

Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang


Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang
masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada
motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai
dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang
mengalir. Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang sesuai.
Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebih bagus. Penyebab
ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Ini memang biasa terjadi
kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki
posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak lurus terhadap motherboard. Penyebab keempat
yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power atau koneksinya yang menghubungkan front
panel dengan tombol power pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem
meski semua terpasang dengan benar.

Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock


Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponen yang
membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang
terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun
dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung. Penyebab kedua adalah
kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan
penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara ini riskan kaerena sangat tergantung
pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang.
Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukan pada
motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalahan ini biasanya muncul karena
Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak menggunakannya
buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi lantaran
penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada
kabel IDE untuk hardisk sementar a secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.

Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang


Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup baik. Pada
mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidak terpasang pada pin
yang sesuai yaitu pin CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi
prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power fan, atau
bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya
yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada pin yang sesuai.

Ketika booting sistem nyatakan disk fail


Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masih
difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini.

Sistem tidak bekerja ketika primary graphic adapter diganti


Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan diganti dengan kartu
grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan
kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah yang bisa diambil
adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk
melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untuk memaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah
booting dapat dilakukan, masuk pada menu BIOS dan ubah setting primary graphic adapter sesuai dengan
jenis kartu grafis yang dipasang. Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP
add on.

BIOS yang terkunci Password


Password BIOS biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada komputer. Dan bila Anda ingin
mereset password pada BIOS tidak terlalu susah untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan sedikit
trik pada Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut. Pertama keluarlah dari Windows atau me-reboot komputer,
jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan pilihan “ Command prompt only”
Pada C:\> prompt, ketik :
DEBUG
Tekan enter. Anda akan melihat tanda ( - ) pada DEBUG prompt, kemudia ketik: o 70 2e
Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik :

o 71 ff
Tekan enter, terakhir ketik :
QTekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG prompt dan kembali pada C:\> prompt
Sekarang reboot PC Anda, tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS pun
sudah lenyap

PC Bekerja Lambat

A. Spyware dan Virus


yang paling menjadi top untuk menganalisa pc yang melambat
adalah bagian ini, karena bagian ini yang paling mudah di susupi dan banyak user yang
berinteraksi denganya (secara tidak langsung), spyware berasal dari banner-banner daniklan-
iklan di suatu halaman web yang mulai beraksi saat kita mengakses halaman /banner tersebut
melalui sebuah browser yang memiliki celah keamanan yang tidak bagus.
Kebanyakan spyware masuk melalui IE, karena bisa memungkinkan spyware untuk menginstall
program didalam HDD kita secara silent, langkah awal, gunakanlah Firefox! secara garis besar
langkah dasar untuk menghapus spyware:

 1. Identifikasi dan analisa process yang sedang berjalan dengan windows task
 manager
 2. Identifikasi dan non aktifkan service yang bersangkutan melalui management
 console
 3. Identifikasi dan non aktifkan service yang ada di startup item dengan sistem
 configuration utilty
 4. Cari dan hapus entry di registry yang ada pada startup
 5. Identifikasi dan hapus file yang mencurigakan
 6. Install dan gunakan spyware detection dan removal.

B.Procesor Over heat

Kebanyakan modern prosesor mudah menghasilkan panas,


sehingga prosesor masa kini membutuhkan pendingin khusus dan jenis fan khusus,
supaya pada saat tempratur prosesor meningkat melampaui batas, sistem akan
melambat dan proses akan berjalan lambat, modern motherboard dapat memonitor
danmengatur temperatur prosesor, yang dapat dilakukan melalui bios. Kipas prosesor yang
gagal disebabkan karena :

 a. Debu yang menghambat perputaran kipas secara smooth


 b. Fan motor rusak
 c. Bearing fan ada yang doll sehingga fan “jiggling”
 jiggling yang dimaksud disini adalah jika fan yang sedang berputar putar ada bunyi krek
krek secara cepat maka bisa dikatakan kalau bearing fan sudah mulai dol.Kipas juga
tidak harus di ganti, jika berdebu kita hanya membutuhkan membersihkan debunya.
C. RAM yang buruk
Beberapa situasi dapat juga karena pengaruh RAM yang buruk, hal ini dikarenakan oleh:

 1. RAM timing lebih lambat dari spesifikasi mesin yang optimal


 2. RAM yang memiliki nilai minor hanya bisa dilihat setelah melalui beberapa
 test
 3. RAM terlalu panas
 Pada zaman ini banyak variasi RAM yang dapat kita gunakan dan kita beli, dan kita dapat
 menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan dari motherboard kita dan jangan
lupa
 untuk mengeset kecepatan RAM dari bios Hal buruk lainya dalam RAM adalah masing
 masing chips nya tidak semuanya bisa stabil sehingga akan menurunkan performa,
 sehingga ciri ciri RAM chips yang tidak bagus adalah pc selalu lambat dan akhirnya blue
 screen, jika kita menemukan RAM yang overheat kita bisa gunakan heatspreader untuk
 mengatasinya (saran saya, daripada beli heatspreader RAM mending beli RAM yang
 lebih bagus saja).

D.Harddisk Failed
Jika harddisk sering mengalami failure, ini juga akan
memperburuk performa komputer, dan jenis jenis fail ini banyak penyebabnya, bisa
sifatnya mekanis, elektronik, bahkan firmware nya yang ngga update, dari kerusakan harddisk
ini akan menyebabkan:

 1. Akses time yang lambat


 2. Jumlah bad sector yang terus meningkat saat di scandisk atau di chkdsk
 3. Ada bluescreen yang ngga terjelaskan
 4. Gagal Boot

mendeteksi harddisk itu masih dalam keadaan bagus atau ngga itu gampang gampang
susah, biasanya paling sering di windows xp slalu muncul “Windows delayed write
failure” saat harddisk mengalami kegagalan, nah disaat itulah kita mulai mensiasati ada
apa gerangan di harddisknya, pertama kita bisa melakukan scan dengan chkdsk, sampai
kita memeriksa fisik harddisknya. biasanya fisik harddisk dapat dilihat dari bunyinya,
semakin berisik berarti menandakan komponen komponen di dalamnya ada yang mulai
longgar, kita bisa juga menggoyang goyang harddisk ke kiri kanan dan mendengarkan
bunyinya, jika ingin menggunakan tools dan mengecek kondisi harddisk secara berkala
kita bisa menggunakan tools hddlife, ada yang gratis ada yang bayar.

E. Bios Settings
Biasanya bios yang belum di custom setting nya akan mengalami
proses perlambatan beberapa detik, khususnya pada saat booting, untuk itu kita harus
mengcustom bios setting agar performa kerja proses boot bisa dipercepat, secara umum
settingan bios yang harus diperhatikan adalah:
 1. Boot langsung ke harddisk
 2. Disable IDE drive yang tidak terpakai
 3. Set speed latency RAM
 4. Matikan IO / IRQ perangkat onboard yang tidak dipakai
 5. Gunakan Fast POST
 6. Disk type/controller compatibility Hal ini terkadang sepele, namun hal ini akan terasa
 saat kita menggunakan aplikasi yang akan menguras performa harddisk, biasanya
 motherboard sekarang sudah memiliki kontroler yang baik untuk paralel ATA disk,
 namun kita harus memperhatikan kabel IDE nya, karna kabel ini memiliki beberapa
 spesifikasi tertentu, ada yang udma 33, 66, dan 100, kalau kita lihat secara fisik, bentuk
 kabelnya memiliki serabut yang halus halus dan banyak, sedangkan yang udma 33
 serabutnya sedikit, jadi gunakanlah kabel yang memiliki spesifikasi yang tinggi untuk
 disk kita. dan jangan lupa, setiap 18 bulan pasti akan muncul disk dengan teknologi dan
 kapasitas terbaru jadi jangan lupa rencanakan untuk melakukan penggantian ini akan
 memberikan efek yang baik untuk kita. Selain itu jika motherboard yang digunakan saat
 ini adalah motherboard yang sudah dilengkapi dengan SATA Disk controler hal itu akan
 lebih baik lagi, karena sata lebih cepat dibandingkan pata

F. Windows Services
Secara default service yang di windows berjalan semua, walaupun
secara langsung kita tidak tahu apakah kita membutuhkanya atau tidak, service tersebut
bisa di akses dari control panel, administrative tools dan service, banyak service service
yang tidak diperlukan yang bisa hentikan, dengan begitu kita bisa menghemat RAM yang
terpakai di komputer dan otomatis komputer bisa berjalan lebih baik, beberapa service
yang harus diperhatikan dan dimatikan jika kita tidak membutuhkanya adalah:

 1. FTP 2. Indexing Service


 2. Remote Registry
 3. Telnet
 4. Remote Access
 5. Remote Desktop
 6. Automatic Update
 8. Process yang invisible Terkadang, tampa kita ketahui ada saja program yang berjalan
 di memory, padahal kita sudah tidak menggunakanya lagi atau bahkan kita sudah
 menguninstallnya namun programnya masih ada yang berjalan, untuk itu kita harus
 memperhatikan process apa saja yang sedang berlangsung di komputer kita dengan
 melihat task manager, dan kita bisa end task kan atau kill, lalu kita bisa hapus .exe nya

H. Disk Fragmentation
Sebagaimana karakteristik file dalam sebuah komputer pasti
mengalami proses file tersebut di add, di edit, atau di hapus, hal tersebut dapat
menyebabkan fragmentasi di beberapa areal sektor harddisk, untuk itu kita perlu
merapihkan data di komputer kita, yaitu dengan mendefrag nya. jika kita menggunakan
windows xp, kita bisa menggunakan defrag.exe dan meletakanya di schedule agar dapat
berjalan pada waktu yang kita tentukan

I. Background applications
Kalau kita perhatikan di systray saat kita klik arrow
kirinya akan berderetlah icon yang banyak, semakin banyak icon yang terpasang di
systray itu menyebabkan komputer semakin lambat merespons proses, karena memory
banyak yang terpakai untuk proses itu, sehingga untuk itu kita perlu mematikanya atau
menon aktifkan yang tidak diperlukan yaitu dengan mengakses registry:
HKEY_ LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run dan
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\RunOnce
Hapuslah key yang tidak diperlukan.

J. File system issues


Beberapa isu file system mempengaruhi performa itu mungkin benar, jika kita menggunakan OS
Windows NT 4.0, Windows 2000, or Windows XP, seharusnya kita menggunakan NTFS File
system, karena NTFS memiliki performa yang lebih baik daripada Filesystem sebelumnya
misalnya FAT32, dimana fat32 ini dari sisi
performance dia hanya mampu menangani disk yang berkapasitas 32GB dengan ukuran
cluster default, jika filesystem fat32 berjalan pada disk yang berukuran besar maka akan
sering terjadi fragmentasi dan menurunnya performance pc. Format dan ukuran cluster
juga berpengaruh, misalnya saja, kita mempunyai disk 60GB lalu memformat disk
tersebut dengan ukuran cluster 512 bytes, hal ini akan menyebabkan disk akan memakai
banyak cluster dimana harddisk akan sering melakukan track and seeknya, dan ini akan
menjadi problematik saat harddisk pada saat disk mengalami framgentasi yang banyak,
salah satu solusinya adalah menggunakan cluster yang lebih besar, misalnya saja 4K atau
lebih besar, dari situ kita akan melihat pemberitahuan tentang improvement load times,
dan perlu diketahui, semakin besar ukuran cluster akan signifikan meningkatkan jumlah
space cluster slack dan akan banyak membuat disk space banyak yang terbuang.
trik lain untuk melakukan tweaking dari NTFS ini adalah:

1. tweak variable NtfsDisable8dot3NameCreation, yang bisa ditemukan di:


HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Filesyste
m jika di set ke 1 maka ini akan menghentikan NTFS untuk menggenerate 8.3
file name convention, jika kita tidak membutuhkan model nama file lama, kita
bisa menghentikan ntfs untuk tidak membuatnya

2. yang kedua adalah variable NtfsDisableLastAccess value yang bisa


ditemukan di:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Filesyste
m ini adalah REG_DWORD entry, dan jika ini di set ke 1, maka ini akan
mencegan NTFS untuk mengupdate date and time stamp, saat kita melakukan
browsing file pada sebuah direktori, namun ini tidak akan menghalangi proses
update file yang sedang di akses pada saat filenya di akses atau berubah.

Anda mungkin juga menyukai