Hirchsprung
Hirchsprung
A
Kelompok II
Heni Sri Wulan
Rafi Mardiana
Reni Nurmalitasari
Sarjito
Colon:
Asenden (naik), panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah
kanan, membujur keatas dari ileum kebawah hati. Dibawah hati
melengkung kekiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica.
Transversum (horizontal), panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon
asenden sampai ke kolon desenden berada dibawah abdomen, sebelah
kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura
lienalis
Desenden (menurun), panjangnya ± 25 cm terletak dibawah abdomen
bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai
kedepan ileum kiri sbersambung dengan kolon sigmoid.
Rectum (anus), saluran yang panjangnya ± 10 cm terbawah dari usus
tebal dimulai pada kolon sigmoid dan berakhir pada saluran anal yang
kira- kira 3 cm panjangnya.
Pengertian
Enterokoltis
Dilatasi abdomen/obstipasi
diare
Bayi baru lahir : Anak-anak :
Kegagalan dalam mengeluarkan mekonium Konstipasi
dalam 24-48 jam setelah lahir. Feses bebau menyengat dan seperti karbon
Menolak untuk minum air.
Distensi abdomen
Muntah bewarna empedu Masa fekal dapat teraba
Distensi abdomen
Anak biasanya mempunyai nafsu makan dan
Bayi : pertumbuhan yang buruk
Ketidak adekuatan penambahan berat badan
Konstipasi
Distensi abdomen
Episode diare dan muntah
Tanda-tanda ominous ( sering menandakan
adanya enterokolitis)
Diare berdarah
Demam
Letargi berat
Pemeriksaan Diagnostik
2. Auskultasi
Lakukan auskultasi tehadap bising usus dengan menekankan bel dan
diafragma stetoskop dengan rapat di atas abdomen. Dengarkan di keempat
kuadran dan hitung bising usus disetiap kuadran selama satu menit penuh.
Sebelum memutuskan bahwa bising usus tidak ada, peawat harus
mendengarkan minimal selama 5 menit. Bisisng usus dapat distimulasi, jika
ada, dengan mengusap abdomen dengan ujung jari.. bising usus yang normal
terjadi setiap 10 menit sampai dengan 30 detik dan dapat terdengar bunyi
berdeguk, bunyi ceklekan, dan bunyi keroncongan.
Bising usus dengan nada yang tinggi menunjukkan diare, gastroenteritis, atau
obstruksi.
3. Perkusi
Dengan menggunakan perkusi secara tidak langsung,
lakukan perkusi secara tidak langsung, lakukan
pekusi secara sistematik pada semua area abdomen.
Bunyi pekak dan flatness pada area yang tidak
diharapkan menunjukkan massa feses yang besar
4. palpasi
Lakukan palpasi dalam, dengan menggunakan satu
tangan di atas tangan yang lain atau menopang
struktur posterior dengan satu tangan ketika
melakukan palpasi struktur anterior dengan tangan
yang lain. Lakukan palpasi dari kuadran bawah kea
rah atas sehingga pembesaran hati dapat tedeteksi.
Jika anak mengeluh nyeri pda area abdomen, lakukan
palpasi pada area tesebut belakangan.
1. Gangguan eliminasi feses : obstipasi berhubungan
dengan spastis usus dan tidak adanya daya dorong.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3. Kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan
muntah dan diare.
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
adanya distensi abdomen
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Gangguan eliminasi feses : Klien tidak mengalami - Monitor cairan yang - Mengetahui warna dan
obstipasi berhubungan ganggguan eliminasi dengan keluar dari kolostomi konsistensi feses dan
dengan spastis usus dan kriteria defekasi normal, - Pantau jumlah cairan menentukan rencana
tidak adanya daya dorong. tidak distensi abdomen. kolostomi selanjutnya
- Pantau pengaruh diet - Jumlah cairan yang
terhadap pola defekasi keluar dapat
dipertimbangkan untuk
penggantian cairan
- Untuk mengetahui diet
yang mempengaruhi pola
defekasi terganggu.
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Kebutuhan nutrisi terpenuhi Berikan nutrisi Memenuhi
Gangguan
dengan kriteria dapat
nutrisi kurang mentoleransi diet sesuai
parenteral sesuai kebutuhan nutrisi
kebutuhan secara parenteal kebutuhan dan cairan
dari kebutuhan
atau per oral. Kalori: 100-120 per Mengetahui
tubuh kilogram berat keseimbangan
berhubungan badan. nutrisi sesuai
dengan intake Bila berat badan kebutuhan 1300-
yang inadekuat bayi 8 kilogram 3400 kalori
maka Untuk mengetahui
kebutuhannya: 8 x perubahan berat
100 /120 = 800/960 badan
kkal
Pantau
pemasukan
makanan selama
perawatan
Pantau atau
timbang berat
badasn
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Kekurangan cairan tubuh Kebutuhan cairan tubuh - Monitor tanda-tanda - Mengetahui kondisi dan
berhubungan muntah dan terpenuhi dengan kriteria dehidrasi. menentukan langkah
diare. tidak mengalami dehidrasi, - Monitor cairan yang selanjutnya
turgor kulit normal. masuk dan keluar. - Untuk mengetahui
- Berikan cairan sesuai keseimbangan cairan
kebutuhan? dan yang tubuh
diprograrmkan - Mencegah terjadinya
Kebutuhan cairan total per 24 dehidrasi
jam.
usia bayi 3 hari: 250-300
ml
10 hari : 400-500 ml
3 bulan : 750-850 ml
6 bulan : 950-1100 ml
9 bulan : 1100-1250 ml.
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Gangguan rasa nyaman Kebutuhan rasa nyaman - Kaji terhadap tanda nyeri - Mengetahui tingkat nyeri
berhubungan dengan terpenuhi dengan kriteria - Berikan tindakan dan menentukan langkah
adanya distensi abdomen. tenang, tidak menangis, tidak kenyamanan : selanjutnya
mengalami gangguan pola menggendong, - Upaya dengan distraksi
tidur ketenangan dapat mengurangi rasa
- Berikan obat analgesik nyeri
sesuai program - Mengurangi persepsi
terhadap nyeri yamg
kerjanya pada sistem
saraf pusat
Intevensi keperawatan/ rasional
Beri enema salin sesuai ketentuan untuk mengosongkan usus
Beri antibiotic sistemik sesuai ketentuan untuk menurunkan flor a bakteri dalam usus
Beri cairan dan elektrolit sesuai ketentuan untuk menstabilkan anak untuk menghadapi
pembedahan
Ukur dan catat lingkar abdomen karena distensi progresif merupakan tanda yang serius
Ukur abdomen yang terbesar
Tandai titik pengukuran dengan pena untuk meyakinkan ketepatannya
Pasang pita uku dibawah anak dan lakukan pengukuran dan pada saat pengukuran tanda-
tanda vital, agar tidak mengganggu anak untuk hal-hal yang tidak perlu
Pada anak enterokolitis
Pantau dengan ketat tanda-tanda vitaldan tekanan darah untuk mengetahui adanya tanda-
tanda syok.
Observasi gejala perforasi usus
Hasil yang diharapkan
Usus disiapkan untuk prosedur pembedahan
Anak dan keluarga menunjukan pemahaman tentang pembedahan dan implikasinya
Pasca Operatif
Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses keluarga
berhubungan krisis situasi ( anak dihospitalisasi)