ACARA PENYADAPAN
Oleh :
Kelompok A-4
Oktavianita : A1L008149
Janiti : A1L008160
A. PENDAHULUAN
menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi
Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya
juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 1.9 juta
ton pada tahun 2004. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2004
non-migas.
Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih
besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara
nasional pada tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton. Jumlah ini
karet di Indonesia adalah seluas 3,31 juta hektar (ha) dan menempati areal
perkebunan terluas ketiga setelah kelapa sawit (pertama) dengan luas 6,07
juta ha dan kelapa (kedua) dengan luas 3,82 juta ha. Setelah karet, kopi
penanaman seluas 1,26 juta ha dan kakao (kelima) seluas 1,19 juta ha.
Produksi nasional karet pada tahun 2006 adalah sebesar 2,27 juta ton karet
juta ton. Produktivitas karet nasional pada tahun tersebut mencapai 868 kg
dengan satu dekade yang lalu yang hanya mencapai 575 kg KK / ha (tahun
klon-klon karet unggul sebagai penghasil lateks dan penghasil kayu. Pada
2006 – 2010, yaitu klon: IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 104, IRR
112, dan IRR 118. Klon IRR 42 dan IRR 112 akan diajukan pelepasannya
sedangkan klon IRR lainnya sudah dilepas secara resmi. Klon-klon tersebut
Oleh karena itu pengguna harus memilih dengan cermat klon-klon yang
tanaman karet. Tujuan dari penyadapan karet ini adalah membuka pembuluh
lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir. Kecepatan aliran lateks
akan berkurang apabila takaran cairan lateks pada kulit berkurang Kulit
sekitrar 30 tahun. Oleh sebab itu penyadapan harus dilakukan dengan hati-
hati agar tidak merisak kulit tersebut. Jika terjadi kesalahan dalam
dalam lateks skim. Protein yang tersisa dalam lateks pekat kurang lebih
(60%) dan sisanya sebesar 40% terlarut dalam serum lateks pekat tersebut.
C. METODE PELAKSANAAN
1. Bahan
2. Alat
- Pisau sadap
- Pisau mal
- Mangkuk sadap
- Talang sadap
- Tali cincin
- Cincin mangkuk
- Sigmat
- Quadri
3. Prosedur kerja
- Dipilih pohon karet yang siap sadap atau memiliki kriteria siap
sadap
- Kemudian dibuat pola sadap :
garis horizontal
- Dilakukan penyadapan :
A. Hasil Pengamatan
Kriteria pohon yang siap sadap apabila umur rata-rata sudah mencapai
5 tahun atau 60% dari areal 1 hektar sudah mencapai lingkar batang 45 cm
sampai dengan 50 cm sudah bias dimulai buka sadap. Bila belum mencapai
60% sebaiknya diunda dulu buka sadapnya. Pada umur 5 tahun biasanya
Cara penyadapan sebaiknya satu arah atau maju dan jangan dua arah
atau maju mundur. Karena akan menyebabkan pori-pori kulit akan tertutup.
pohon, yang dinamakan panel B.01 yang digunakan selama tahun. Setelah
B.01 habis maka akan pindah ke B.02 dan kembali lagi ke panel B.01
B. PEMBAHASAN
tanaman karet. Tujuan dari penyadapan karet ini adalah membuka pembuluh
lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir. Kecepatan aliran lateks
akan berkurang apabila takaran cairan lateks pada kulit berkurang Kulit
sekitrar 30 tahun. Oleh sebab itu penyadapan harus dilakukan dengan hati-
hati agar tidak merusak kulit tersebut. Jika terjadi kesalahan dalam
dalam lateks skim. Protein yang tersisa dalam lateks pekat kurang lebih
adalah 1% terhadap berat lateks dan terdistribusi pada permukaan karet
(60%) dan sisanya sebesar 40% terlarut dalam serum lateks pekat tersebut.
mengandung protein, alkaloid, pati, gula, minyak, tanin, resin, dan gom.
Pada banyak tumbuhan lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga
yang berwarna kuning, jingga, atau merah Untuk memperoleh hasil sadap
yang baik, penyadapan harus mengikuti aturan tertentu agar diperoleh hasil
tanah dan pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik
memenuhi kriteria matang sadap. Kriteria matang sadap antara lain apabila
keliling lilit batang pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah telah
mencapai minimum 45 cm. Jika 60% dari populasi tanaman telah memenuhi
kriteria tersebut, maka areal pertanaman sudah siap dipanen. (Chairil Anwar,
2001)
(Setyamidjaya, 1993)
Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon. Matang
dan lilit batang”. Diameter untuk pohon yang layak sadap sedikitnya 45 cm
diukur 100 cm dari pertautan sirkulasi dengan tebal kulit minimal 7 mm dan
tanaman tersebut harus sehat. Pohon karet biasanya dapat disadap sesudah
akan menurun.
kambium. Sadapan dilakukan dengan memotong kulit kayu dari kiri atas ke
kanan bawah dengan sudut kemiringan 30˚ dari horizontal dengan
pengirisan. Bentuk irisan berupa saluran kecil, melingkar batang arah miring
ke bawah.. Melalui saluran irisan ini akan mengalir lateks selama 1-2 jam.
Sesudah itu lateks akan mengental. Lateks yang yang mengalir tersebut
aluran V tadi dan menetes tegak lurus ke bawah yang ditampung dengan
wadah.
waktu dalamhari (d), minggu (w), bulan (m), dan tahun (y) tergantung dari
setiap hari ditandai dengan notasi d/1, dua hari sekali d/2, tiga hari sekali
waktu dalamhari (d), minggu (w), bulan (m), dan tahun (y) tergantung dari
setiap hari ditandai dengan notasi d/1, dua hari sekali d/2, tiga hari sekali
produksi yang dapat dilakukan pada pohon karet yanng telah berumur
3. Sistem eksploitasi tusuk atau mikro : sistem tusukan pada jalur kulit
tinggi gerakan zat gula dalam kulit tidak terhalangi, kekeringan alur
sadap dapat dihindari dan dapat dilakukan pada tanaman yang berumur
3 tahun.
1. Mal sadap
Mal sadap berfungsi membuat gambar sadapan yang menyangkut
dibuat dari sepotong kayu dengan panjang 130cm yang dilengkapi plat
seng selebar + 4cm dan panjangnya antara 50-60cm. Plat seng dengan
2. Pisau sadap
Pisau sadap ada 2 macam, yaitu pisau untuk sadap atas dan pisau untuk
Pisau sadap atas bertangkai panjang untuk menyadap kulit karet pada
menyadap kulit karet pada bidang sadap bawah, ketinggian mulai 130
Talang lateks berfungsi untuk mengalirkan cairan lateks atau getah karet
dari irisan sadap ke dalam mangkok. Talang lateks terbuat dari seng
dengan lebar 2,5 cm dan panjangnya antara 8-10 cm. Pemasangan talang
bidang irisan melalui talang. Mangkok ini biasanya dibuat dari tanah liat
atau plastik atau aluminium. Paling baik adalah dibuat dari aluminium
karena tahan lama dan bisa menjamin kualitas lateks. Namun sulit dicari
5. Cincin mangkok
atau cawan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan cincin mangkok ini
tali cincin. Diameter cincin dibuat sedikit lebih besar dari ukuran
1995).
6. Tali cincin
dari kawat atau ijuk. Letaknya pada pohon karet disesuaikan dengan
(meteran kayu) dan mengukur lilit batang pohon karet (meteran gulung).
Meteran yang digunakan terbuat dari bahan lunak atau kulit. Meteran
1995).
8. Meteran kayu
terbuat dari kayu (panjang 130 cm) dan berbentuk panjang pipih .
9. Pisau mal
Pisau mal berfungsi sebagai alat untuk menoreh kulit batang karet saat
akan membuat gambar bidang sadap. Alat ini dibuat dari besi panjang
dengan ujung runcing dan pegangannya terbuat dari kayu atau plastik.
10. Quadri
Alat ini berfungsi untuk mengukur tebalnya kulit batang yang disisakan
kambium atau pembuluh empulurnya. Alat ini terbuat dari besi, bagian
11. Sigmat
Alat ini berfungsi untuk mengukur tinggi sadapan. Ketebalan ± 10 cm.
Sigmat ditempatkan pada bagian pohon yang akan diukur tebal kulitnya,
ditekan sampai terasa keras atau tidak dapat menembus kulit lebih dalam
(Nazaruddin, 1998).
Kesimpulan
tusuk.
Saran
.
LAMPIRAN
Gambar 5 sigmat
Gambar 6. Meteran
A1008157 A1L008152