Anda di halaman 1dari 4

REVIEW MATERI STADIUM GENERALLE TECHNOPRENEURSHIP

“PELUANG DAN INVESTASI BISNIS PRODUCT BASED TECHNOLOGY”


SABTU, 26 MARET 2011 DI GRAHA ITS

Disusun Oleh :
Bambang Budi Utomo
3608100015

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
REVIEW MATERI STADIUM GENERALLE TECHNOPRENEURSHIP

Pengantar Technopreneurship
“PELUANG DAN INVESTASI BISNIS PRODUCT BASED TECHNOLOGY”

Pemateri :
1. Ir. Sunaryo Suhadi MBA
2. M. Tibiyani, BSc
3. Ir. G. Thomas Lewianto
4. DR. (HC). Hermawan Kartajaya

1. KENAPA HARUS MENJADI ENTREPRENEUR ( Ir. Sunaryo Suhadi, MBA )


Menurut Ir. Sunaryo Suhadi, MBA setiap orang yang menjadi entrepreneur dikarenakan
dua hal, yaitu by accident (kepepet,) dan by design (sengaja memprogram atau sudah
mempersiapkan diri sendiri untuk menjadi entrepreneur). Yank dimaksud menjadi
entrepeneur by accident adalah ketika seseorang sudah terdesak untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehingga memaksa orang tersebut untuk membuat suatu
ide-ide yang sebenarnya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, namun
karena dilihat peluang yang ada sehingga usaha tersebut terus berkembang dan
bahkan hasil yang didapat melebihi apa yang diharapkan sebelumnya. Menjadi
entrepeneur by accident (kepepet) merupakan salah satu jalan yang dapat membuat
kita dapat berkembang, namun alangkah baiknya jika kita menjadi seorang entrepeneur
yang telah merencanakan segala sesuatunya terlebih dahulu sehingga kita tidak
kesulitan menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada (entrepeneur by design)
Entrepeneur by design adalah dimana seseorang telah mempunyai planning (rencana)
tentang usaha yang akan ditekuni sehingga dalam pelaksanaannya usaha tersebut
akan dapat berjalan dengan baik dikarenakan telah dilakukan planning (rencana) secara
matang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi entrepeneur dapat dilakukan melalui dua
cara yaitu by accident (kepepet) dan by design (telah direncanaka). Kedua cara tersebut
merupakan penggerak bangkitnya jiwa entrepeneur dalam diri kita, untuk itu dibutuhkan
kerja keras untuk menggapai cita-cita yang diinginkan. Karena hanya dengan kerja
keraslah semua dapat dilaksanakan.

2. KEBERANIAN MEWUJUDKAN IMPIAN ( M. Tibiyani, BSc )

Pengantar Technopreneurship
Pelajaran yang dapat diambil dari pemaparan yang telah disampaikan oleh Bapak M.
Tibiyani adalah ketika kita mempunyai keberanian dalam melakukan suatu inovasi maka
apa yang telah kita cita-citakan / impikan akan segera kita raih tanpa harus memikirkan
suatu kegagalan, karena kegagalan adalah hanya bagian kecil dari cerita sukses kita
dimasa depan.
Bapak M. Tibiyani, BSc adalah penemu dan pemilik paten dari CDI Rextor. CDI
(Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada
kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge
current) dari kondensator, guna mencatudaya Kumparan pengapian (ignition coil).
Bapak M. Tibiyani ini mampu menemukan CDI Rextor dan CDI Programmable Rextor
yang sudah terjual ribuan unit. Bahkan CDI yang dibuat beliau telah digunakan oleh
para pembalap motor khususnya dalam lomba-lomba road race baik itu dalam skala
nasional maupun internasional dimana hasil yang didapatkan sangat baik, dimana
motor yang menggunakan CDI tersebut berhasil menjadi juara 1 dalam kompetisi-
kompetisi tersebut. Karena hal tersebut, ribuan unit CDI yang dibuat oleh beliau telah
terjual. Bahkan stok yang tersedia tidak mampu memenuhi banyaknya permintaan
pasar. Dapat disimpulkan bahwa beliau teah berhasil mewujudkan mimpi menjadi
kenyataan karena adanya keberanian untuk membuat suatu inovasi tanpa takut akan
kegagalan.

3. PEMASARAN ( Ir. G. Thomas Lewianto )


Pemasaran menurut Ir. G. Thomas Lewianto adalah suatu sistem yang saling
berhubungan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan suatu produk. Hal yang juga harus diperhatikan
dalam suatu perusahaan salah satunya adalah pemasaran (marketing) disamping harus
ada money (modal), material, manpower (tenaga atau sumberdaya manusia), dan
machinary. Dalam pemasaran sendiri harus memperhatikan beberapa hal agar
pemasaran tersebut berhasil dan tepat sesuai harapan, antara lain product, price, place,
promotion, people, dan public relation. Dan satu hal yang harus ditekankan disini adalah
kita harus senang dengan apa yang kita lakukan, karena dengan senang tersebut maka
kita akan enjoy dan akan mendapatkan atau menghasilkan keberhasilan dari usaha kita
tersebut.

4. MARKETING IN THE 21TH CENTURY – WHAT HAPPENES WHEN THE WORLD IS


FLAT? ( DR. (HC). Hermawan Kertajaya )
Pengantar Technopreneurship
Dalam pemaparannya Bapak Hermawan Kertajaya menjelaskan bahwa di era
globalisasi saat ini persaingan didunia bisnis sangatlah berat, bahkan banyak bisnis yag
cenderung didominasi oleh bangsa Barat. Globalisasi sendiri merupakan suatu
persaingan dunia di bidang teknologi, ekonomi (perdagangan), budaya, dan lain
sebagainya yang bersifat mendunia. Globalisasi bermula pada tahun 1492 hingga tahun
1800 melihat pada negara-negara di eropa dan amerika yang sangat kuat baik itu di
bidang ekonomi dan juga teknologi. Globalisasi kedua terjadi pada tahun 1800 hingga
tahun 2000 yang mana ditandai dengan dunia yang terlihat semakin kecil dikarenakan
perkembangan teknologi yang sangat canggih terutama di eropa dan amerika. Karena
itu akhirnya lahir multinational companies dimana hampir seluruhnya dikuasai oleh
bangsa eropa dan amerika.
Hal ini memicu bangsa-bangsa di Asia untuk bersaing pada era globalisasi tersebut,
sehingga terjadi globaliasasi ke tiga pada tahun 2000 hingga sekarang. Dimana ditandai
dengan adanya flat world and individualisme (dengan teknologi yang semakin canggih
semua orang tidak perlu bertatap muka dalam melakukan komunikasi, yaitu dengan
menggunakan komputer, dll). Jepang, china, korea merupakan pelopor bangsa-bangsa
di Asia untuk mengikutik persaingan di era globalisasi saat ini dengan memasarkan
produk-produk berkualitas ke seluruh dunia.
Juga menurut Bapak Hermawan Kertajaya, Terdapat 4 prinsip dalam pemasaran di era
globaliasasi saat ini, yaitu change (ada perubahan atau inovasi), customer (pelanggan
atau konsumen yang akan menikmati produk), company (perusahaan), dan competition
(persaingan). Sedangkan faktor perubahan yang membentuk landscape adalah
digitalization, globalization, dan futurization (berorientasi pada masa depan).

TECHNOLO
GY
POLITIC ECONOMY SOCIAL
AL CULTUR
LEGAL E

MARKET

Pengantar Technopreneurship

Anda mungkin juga menyukai