REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55 / KMK.03 / 2001
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, perlu diatur tata cara
pengamanan dan pengalihan barang milik/kekayaan negara dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah;
4. Keputusan Presiden Nomor 157 Tahun 2000 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pusat Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan
Tugas Departemen;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3. Barang tidak bergerak adalah BM/KN yang menurut sifat dan penggunaannya tidak dapat
dipindahkan antara lain tanah dan bangunan atau yang menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku ditetapkan sebagai barang tidak bergerak antara lain kapal/sarana
angkutan di laut berbobot mati di atas 150 ton dan barang bergerak yang nilai perolehannya di
atas Rp. 1 miliar per unit.
4. Barang bergerak adalah BM/KN yang menurut sifat dan penggunaannya dapat dipindahkan
seperti kendaraan dinas dan peralatan kantor.
8. Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset adalah Sub Tim yang merupakan
bagian dari Tim Kerja Pusat yang dibentuk berdasarkan Keppres 157 tahun 2000 yang
bertanggung jawab atas Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset milik Departemen atau
LPND kepada Pemerintah Daerah atau Instansi Lain.
9. Instansi Lain adalah Instansi Pemerintah penerima BM/KN selain Pemerintah Daerah, antara
lain Departemen, Kantor Menteri Negara, Kantor Menteri Negara Koordinator, dan LPND.
10. Unit Pengurus Barang (UPB) adalah satuan kerja/proyek, pejabat/pegawai yang diberi
wewenang oleh PPBI untuk mengurus dan menggunakan barang inventaris sesuai petunjuk
dan persyaratan yang ditetapkan.
11. Pembina Umum BM/KN adalah Presiden yang secara fungsional dilaksanakan oleh Menteri
Keuangan.
12. Instansi Vertikal adalah perangkat Departemen dan atau Lembaga Pemerintah Non
Departemen di daerah.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud pengaturan tentang tata cara pengamanan, penghapusan dan pengalihan BM/KN dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah adalah agar
terdapat prosedur pengamanan, penghapusan dan pengalihan yang sama bagi Departemen atau
LPND sehingga terdapat koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaannya.
Pasal 3
Tujuan pengaturan tentang tata cara pengamanan, penghapusan dan pengalihan BM/KN dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah adalah :
1. BM/KN pada Departemen atau LPND dalam keadaan lengkap secara administrasi maupun
fisik, untuk mendukung tugas dan fungsi instansi penerima, agar negara tidak dirugikan;
2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pada Pemerintah Daerah dalam rangka
pembentukan kantor-kantor dinas dan atau Instansi Lain;
3. Memberikan kepastian hukum kepemilikan BM/KN pada Pemerintah Daerah dan atau
Instansi Lain.
BAB III
TATA CARA PENGAMANAN BM/KN
Pasal 4
(1) Pengamanan administrasi dilakukan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas BM/KN pada
Kantor/Satuan Kerja/UPB dengan cara menyiapkan data administratif BM/KN berupa :
(2) Pengamnan fisik dilakukan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas BM/KN pada
Kantor/Satuan Kerja/UPB dengan cara melakukan pengamanan fisik terhadap BM/KN
sehingga jumlah, kondisi, dan keberadaan BM/KN tersebut sesuai dengan yang tercatat dalam
data administrasi.
(3) Tim Pengamanan. Penghapusan dan Pengalihan BM/KN yang merupakan bagian dari Sub
Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset melakukan inventarisasi terhadap
BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2).
(4) Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) terdiri dari unsur-unsur :
BAB IV
TATA CARA PENGHAPUSAN BM/KN
Pasal 5
(1) Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN menyusun dan mengelompokkan
hasil inventarisasi BM/KN yang telah dilaksanakannya per Departemen atau LPND, per
Propinsi, per Kabupaten/Kota dan per UPB.
(2) Hasil inventarisasi BM/KN per UPB oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN dirinci dan dituangkan ke dalam Daftar 1 sampai dengan Daftar IV sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan ini.
(3) Hasil inventarisasi pada ayat (1) dan (2) oleh Tin Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN dikelompokkan menurut :
a. BM/KN yang akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi Lain di
daerah.
b. BM/KN yang akan dialihkan kepada Instansi Lain di pusat.
(4) Penentuan BM/KN yang akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi lain
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mengenai penetapan
status instansi vertikal Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen di daerah.
Pasal 6
(1) Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN melaporkan hasil inventarisasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 beserta copy diskette kepada Menteri
Departemen/Pimpinan LPND terkait dan Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran
sebagai bahan penghapusan BM/KN.
(2) Tembusan laporan hasil inventarisasi dalam ayat (1) dikirimkan kepada :
a. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah selaku Ketua Tim Keppres 157 Tahun 2000
(tanpa lampiran).
b. Kepala Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah) selaku Ketua Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan
Keuangan dan Aset (tanpa lampiran).
Pasal 7
(1) Menteri Departemen/Pimpinan LPND, berdasarkan laporan hasil inventarisasi BM/KN yang
disampaikan oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN mengajukan
permohonan persetujuan penghapusan BM/KN kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Anggaran.
Pasal 8
(1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran meneliti laporan hasil inventarisasi yang
disampaikan oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN.
Pasal 9
(2) Salinan Keputusan Penghapusan BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikirimkan
kepada menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, Kepala Badan Analisa Keuangan
dan Moneter (Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah), kepala badan
Akuntansi Keuangan Negara, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran.
Pasal 10
(2) Berdasarkan mutasi berkurang sebagaimana diatur dalam ayat (1), Departemen/LPND
berkewajiban memasukkan ke dalam Laporan Mutasi Barang Triwulan (LMBT) dan Laporan
Tahunan (LT) yang disampaikan kepada Badan Akuntansi Keuangan Negara sebagai bahan
pembukuan.
BAB V
TATA CARA PENGALIHAN BM/KN
Pasal 11
Tata cara pengalihan BM/KN kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi Lain di daerah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf a, dilaksanakan sebagai berikut :
1. Berdasarkan tembusan surat persetujuan penghapusan BM/KN dari Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Anggaran dan Keputusan Penghapusan BM/KN dari Menteri
Departemen/Pimpinan LPND, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran
melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN
di daerah, Gubernur, Pimpinan Instansi Lain di daerah/pejabat yang ditunjuk serta
menyiapkan Berita Acara serah terima BM/KN.
4. Penyerahan/pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam suatu Berita Acara serah terima BM/KN
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV dan V Keputusan Menteri Keuangan ini dengan
dilampiri Daftar I sampai dengan IV sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan
Menteri Keuangan ini.
6. Berdasarkan Berita Acara serah terima BM/KN, selanjutnya BM/KN tersebut dicatat dalam
buku/daftar inventaris barang dan menjadi milik Pemerintah Daerah atau instansi Lain di
daerah.
7. Berita Acara serah terima BM/KN dilaporkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Anggaran kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dengan
tembusan kepada Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara, Menteri Departemen/Pimpinan
LPND dan Kepala Arsip Nasional.
Pasal 12
Tata cara pengalihan BM/KN kepada Instansi Lain di pusat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
ayat (3) huruf b, dilaksanakan sebagai berikut :
4. Berdasarkan Berita Acara serah terima BM/KN, selanjutnya BM/KN tersebut dicatat dalam
buku/daftar inventaris barang dan menjadi milik Instansi Lain di pusat.
5. Berita Acara serah terima BM/KN dilaporkan oleh Menteri Departemen/Pimpinan LPND
kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dengan tembusan kepada Kepala
Badan Akuntansi Keuangan Negara dan Kepala Arsip Nasional.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
(1) BM/KN yang masih dalam pelaksanaan tukar-menukar, penjualan, penyertaan modal
pemerintah, penghibahan, peminjaman, penyewaan, atau bangun guna serah, wajib
dilanjutkan pelaksanaannya oleh Pemerintah Daerah/Instansi Lain yang menerima pengalihan
BM/KN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) BM/KN yang belum diinventarisasi oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN wajib diserahkan kepada Pemerintah Daerah/Instansi Lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 14
Pemerintah Daerah atau Instansi Lain yang menerima pengalihan berkewajiban untuk
menindaklanjuti BM/KN yang hilang, tidak ditemukan, tidak didukung dengan bukti-bukti
kepemilikan, atau masih dalam sengketa hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 15
BM/KN berupa barang tidak bergerak yang digunakan untuk kepentingan umum yang telah
dialihkan kepada Pemerintah Daerah atau Instansi Lain, apanila di kemudian hari BM/KN tersebut
akan dipindahtangankan, diubah statusnya atau dimanfaatkan oleh instansi pemerintah atau pihak
lain, harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
SALINAN sesuai dengan aslinya pada tanggal, 5 Februari 2001
KEPALA BIRO UMUM
ub
KEPALA BAGIAN T.U DEPARTEMEN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55 / KMK.03/2001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2002
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
DAFTAR I
HASIL OPNAME FISIK BARANG TIDAK BERGERAK DAN ALAT ANGKUTAN
Nama UPB : ………………………..
Kode UPB : ……………...………..
Departemen :
Lokasi :
Nomor Jumlah
Harga Bukti
No. Sub Sub Kelomp[ok Urut Barang/ Kondisi Barang Pengasaan
Barang Pemilikan
Pendaftaran Volume Keterangan
Nama Kode Tipe/ Tahun Tidak
B RR RB Ada Sendiri Pihak Sengketa
Barang Barang Merek Perolehan Ada
Nama Nama
NIP NIP
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, 5 Februari 2001
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/3001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.
DEPARTEMEN/LPND ……………….
Nama Pejabat
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/3001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.
TENTANG
5. Keputusan Presiden Nomor 157 Tahun 2000 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pusat Implementasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah Dan Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/KMK/V/4/1971 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tentang Inventarisasi Barang-Barang Milik Negara/Kekayaan
Negara;
MEMUTUSKAN :
KETIGA : Pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam Berita Acara Serah Terima BM/KN
dengan dilampiri laporan hasil inventarisasi dari Tim Pengamanan, Penghapusan
dan Pengalihan BM/KN.
KEEMPAT : BM/KN yang telah dihapus, dikeluarkan dari buku/daftar inventaris barang milik
Departemen/LPND ……… dan dicatat dalam buku/daftar inventaris barang milik
Pemerintah Daerah/Instansi Lain masing-masing dan menjadi milik Pemerintah
Daerah/Instansi Lain tersebut.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
NAMA PEJABAT
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
ttd.
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/2001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.
Pada hari ini ……………….tanggal ……… bulan ……………… tahun dua ribu satu, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan : Kepala Kantor Wilayah …..Direktorat Jenderal Anggaran ………… dalam hal ini
bertindak atas nama Menteri Keuangan yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
2. Nama :
Jabatan : Gubernur Propinsi …………… dalam hal ini bertindak atas nama Pemerintah
Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Atas dasar Keputusan Menteri Keuangan Nomor ……/KMK.03/2001 tentang Tata Cara
Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat
Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah serta Keputusan Menteri
Departemen/Pimpinan LPND Nomor… tanggal………… tentang Penghapusan Barang
Milik/Kekayaan Negara Departemen/LPND ………..dengan tindak lanjut dialihkan kepada
Pemerintah Daerah, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan serah
terima barang milik/kekayaan negara dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Laporan Hasil Inventarisasi barang milik/kekayaan negara dari Tim Pengamanan, Penghapusan dan
Pengalihan barang milik/kekayaan negara merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita
Acara serah terima ini.
Pasal 4
Berdasarkan serah terima ini, PIHAK KEDUA menyerahkan barang milik/kekayaan negara
Kabupaten/Kota di Propinsi …………..kepada masing-masing Bupati/Walikota di Propinsi
………………
Pasal 5
Barang milik/kekayaan negara tersebut selanjutnya dicatat dalam buku/daftar inventaris Pemerintah
Daerah masing-masing dan menjadi milik Pemerintah Daerah tersebut.
Pasal 6
Berita Acara serah terima ini dibuat rangkap 6 (enam), masing-masing disampaikan kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA (beserta lampiran), Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran, Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara, Menteri
Departemen/Pimpinan LPND dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (tanpa lampiran).
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Februari 2001
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/2001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.
Pada hari ini ……………….tanggal ……… bulan …… tahun dua ribu satu, kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan : Kepala Kantor Wilayah …..Direktorat Jenderal Anggaran ………… dalam hal ini
bertindak atas nama Menteri Keuangan (untuk Instansi Lain di Daerah) atau
Menteri Departemeen/Pimpinan LPND …………(untuk Insbtansi Lain di pusat),
yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama :
Jabatan : Pimpinan Instansi Lain yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Atas dasar Keputusan Menteri Keuangan Nomor ……/KMK.03/2001 tentang Tata Cara
Pengamanan, Penghapusan Dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat
Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah serta Keputusan Menteri
Departemen/Pimpinan LPND Nomor … tanggal ……… tentang Penghapusan Barang
Milik/Kekayaan Negara Departemen/LPND ………..dengan tindak lanjut dialihkan kepada Instansi
Lain, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan serah terima barang
milik/kekayaan negara dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Pasal 3
Laporan Hasil Inventarisasi barang milik/kekayaan negara dari Tim Pengamanan, Penghapusan dan
Pengalihan barang milik/kekayaan negara merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita
Acara serah terima ini.
Pasal 4
Barang miliok/kekayaan negara tersebut selanjutnya dicatat dalam buku/daftar inventaris Instansi
Lain dan menjadi milik Instansi Lain tersebut.
Pasal 5
Berita Acara serah terima ini dibuat rangkap 6 (enam), masing-masing disampaikan kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA (beserta lampiran), Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran, Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara, Menteri
Departemen/Pimpinan LPND dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (tanpa lampiran).
Pimpinan Instansi Lain Prop. (I.L. Daerah) Kakanwil DJA (I.L. Daerah) atau
Pimpinan Instansi Lain (I.L. Pusat) Menteri Dep/Pimp, LPND ( I.L. Pusat)
Saksi Saksi :
Kep. Kejaksaan Tinggi Prop. (I.L. Daerah) Gubernur Prop. (I.L. Daerah)
Direktur Jenderal Anggaran (I.L. Pusat) Kepala BAKUN (I.L. Pusat)
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Februari 2001
ttd.
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO