2.1 Tujuan
Untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari batuan. Cara ini dapat digunakan
terhadap batuan yang tidak mudah hancur, mengembang dan melekat
satu dengan yang lainnya, serta tidak meresap air bila dipanaskan.
2.4 Prosedur
a. Siapkan ± 6 – 7 spesimen yang berbentuksilinder
Foto 2.1
Sempel Sepesimen
Foto 2.2
Jangka Sorong
c. Spesimen dijenuhkan dalam tabung vacum dengan daya isap kurang
dari 0,008 kg/cm2 selama 24 jam
Foto 2.3
Spesimen Dalam Tabung Vacum
Foto 2.4
Penimbangan Sepesimen
h. Selanjutnya batuan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105˚C
-110˚ C selama kurang lebih 24 jam
Foto 2.5
Oven Yang Digunakan
Foto 2.6
Penimbangan Sepesimen Berat Kering
9. Porositas
( Ww−Wo )
n= ×100 %
(Ww−Ws )
37.3−325.1
¿ × 100 %
375.3−103
¿ 18.4 %
10. Vold ratio
n
e=
( 1−n )
18.4 %
¿
(1−018.4 )
¿ 0.225
2.7 Analisa
Pada setiap sampel diperoleh nilai parameter yang berbeda – beda
dikarenakan setiap kelompok ada yang menggunakan campuran adonan semen
dan pasir yang sama ataupun berbeda. Penyebab tidak seragamya campuran
mengakibatkan volume pori yang dihasilkan menjadi berbeda pula. Sehingga
berpengaruh pada bobot jenuh dan pada akhirnya void ratio nya.
Sampel yang memiliki selisih bobot asli dan bobot jenuh yang besar berarti lebih
banyak dapat menyarangkan air. Hal itu disebabkan karena besarnya pori
diakibatkan campuran pasir yang relatif lebih banyak dari yang lain. Logikanya
merupakan sampel yang relatif lebih rapuh
2.8 Kesimpulan
Dapat kesimpulkan bahawa berdasarkan hasil pembahasan atas
pengolahan data di atas, maka dapat disimpulan bahwa setiap sempel memiliki
sifat fisik berbeda-beda dikarenakan komposisi adonannya berbeda-beda tujuan
dari percobaan ini telah tercapai yaitu dengan diperolehnya data-data tentang
sifat fisik suatu batuan yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA