Anda di halaman 1dari 19

Data Lalu Lintas Selama 1 bulan

Bulan Februari

Tabel 3.1 Jumlah Kendaraan dan Penumpang Selama Satu Bulan


Jenis Jumlah Jumlah
No Keterangan
Kendaraan Kendaraan Penumpang
1 Angkot 2904 6895  
2 Bus Kota 1544 5789  
3 AKDP Kecil 3008 8964  
4 AKDP Sedang 1579 6348  

Dari data jumlah lalu lintas selama satu bulan diatas maka dirubah menjadi jumlah
lalu lintas perhari dengan membagi jumlah kendaraan dengan jumlah hari dalam
satu bulan.

Jumlah kendaraan dalam satubulan


Jumlah kendaraan perhari =
jumlah haridalam satubulan

2904
Angkot perhari = = 103,714 Kend
28

1544
Bus Kota perhari = = 55,143 Kend
28

3008
AKDP Kecil perhari = = 107,429 Kend
28

1579
AKDP Sedang perhari = = 56,393 Kend
28
Tabel 3.2 Jumlah Kendaraan Perhari
Jenis Kendaraan Ket.
  Hari AKDP AKDP
Angkot Bus Kota
Kecil Sedang
Selasa 103,714 55,143 107,429 56,393  
Rabu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu ke-1

Kamis 103,714 55,143 107,429 56,393  


Jum’at 103,714 55,143 107,429 56,393  
Sabtu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Senin 103,714 55,143 107,429 56,393  
Selasa 103,714 55,143 107,429 56,393  
Rabu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu ke-2

Kamis 103,714 55,143 107,429 56,393  


Jum’at 103,714 55,143 107,429 56,393  
Sabtu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Senin 103,714 55,143 107,429 56,393  
Selasa 103,714 55,143 107,429 56,393  
Rabu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu ke-3

Kamis 103,714 55,143 107,429 56,393  


Jum’at 103,714 55,143 107,429 56,393  
Sabtu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Senin 103,714 55,143 107,429 56,393  
Selasa 103,714 55,143 107,429 56,393  
Rabu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu ke-4

Kamis 103,714 55,143 107,429 56,393  


Jum’at 103,714 55,143 107,429 56,393  
Sabtu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Minggu 103,714 55,143 107,429 56,393  
Senin 103,714 55,143 107,429 56,393  
1. Data Kendaraan Angkot
Data kendaraan angkot yang diberikan dapat dilihat pada tabel
kemudian diolah dengan menggunakan formula sehingga dapat
digunakan untuk perencanaan terminal type B. Dari data diatas, diperoleh
jumlah kendaraan perhari kendaraan angkot yaitu 103,714.
Untuk menghitung kendaraan perjam adalah dengan membagikan
jumlah kendaraan per hari dengan waktu operasi terminal.
 Terminal beroperasi selama 12 jam (dari jam 06.00 s/d 18.00)
 Jumlah kendaraan per hari adalah 103,714 kendaraan
103,714 kend .
 Jumlah kendaraan per jam =
12 jam
= 8,64 kend
= 9 kend

Untuk menentukan jumlah kendaraan pada jam sibuk adalah


jumlah kendaraan per jam dibagikan dengan nilai PHF (peak hour factor).

LHR perjam
Jumlah Kendaraa pada jam sibuk =
PHF

PHF =

Dimana nilai PHF adalah 0,8 – 0,9.

 Jumlah kendaraan per jam = 9 kend


 Nilai PHF = 0,8
9 kend .
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk =
0,8
¿ 11,25 ≈ 12 kend
Untuk menentukan nilai LHR, dengan angka pertumbuhan
lalulintas ( e ) sebesar 9% dan umur rencana ( n ) adalah 15 – 20 tahun.
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk = 12 kendaraan
 e = 11%
 n = 20 tahun
 LHR n=LHR ( 1+ e )n

 LHR20 ¿ 12 (1+ 0,11 )20


= 96,747 ≈ 97 kend .

Untuk menghitung luasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


a) Kebutuhan Luasan Berdasarkan LHR
Untuk menghitung luasan area yang dibutuhkan pada umur
rencana 20 tahun, yaitu dengan mengalikan LHR pada umur rencana
dengan dimensi kendaraan.
 LHR 20=97 kendaraan
 Dimensi Aangkot = 2,20 m × 5,00 m
 Luasan Aangkot = 97 kend × (2,10 m × 5,80 m)
= 1181,46 m2
Dari perhitungan, diketahui bahwa jumlah kendaraan
angkot untuk umur rencana 20 tahun sebanyak 97 kend,
membutuhkan luasan sebesar 1181,46 m2

b) Kebutuhan Luasan Berdasarkan Formula


Jalur Kedatangan Angkot
Model Parkir posisi sejajar = 7 ( 20 × n )
= 7 ( 20 × 3 )
= 420 m2
Model Parkir posisi 90º = 9,5 ( 18 × n )
= 9,5 ( 18 × 3 )
= 513 m2
Model Parkir Posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Maka,dapat diketahui luasan untuk jalur kedatangan angkot
dengan posisi sejajar sebesar 420 m2, posisi 90º sebesar 513 m2,
dengan posisi 60º sebesar 1095,36 m2, sedangkan dengan posisi
45º sebesar 744,8 m2. Dengan lajur yang digunakan adalah 3 lajur.
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
kedatangan angkot menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
14 kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3lajur
kend
=4
lajur
 Dimensi Kendaraan angkot = 2,10 m x 5,80 m
 Lebar seluruh kend tiap lajur = 4 ×2,10 m
= 8,4m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5,80 m
= 17,4m
 Luas angkot lajur kedatangan ¿ 8,4 m ×17,4 m
= 146,16 m 2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 146,16 m2 dengan
model parkir posisi sejajar dengan luasan 420 m2.

Jalur Keberangkatan Angkot


Model parkir posisi 90º = 27 × {20,6 + [4 × ( n – 1 )]}
= 27 × {20,6 + [4 × ( 3 – 1 )]}
= 772,2 m2
Model parkir posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
keberangkatan angkot menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
12kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3 lajur

kend
=4
lajur

 Dimensi Kendaraan angkot = 2,10 m× 5,80 m


 Lebar seluruh kend. tiap lajur = 4 ×2,10 m
= 8,4 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5,80 m
= 17,4 m
 Luas angkot lajur keberangkatan= 8,4m× 17,4 m
= 146,16m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 146,16 m2 dengan
model parkir posisi 45º dengan luasan 744,8 m2.

Penentuan Jalur Tunggu Penumpang


Luas jalur tunggu penumpang angkot
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × n ×50 )
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × 3× 50 )
¿ 945 m 2
Maka, pelataran yang dibutuhkan untuk orang yang akan
melakukan perjalanan dengan menggunakan angkot adalah
seluas 945 m2

Penentuan Jalur Melintas


Luas Jalur Melintas ¿ 13 × ( 5 ×n )
¿ 13 × ( 5 ×3 )
=195 m 2
Jadi, luas jalur melintas untuk angkot adalah 195 m2.

2. Data Kendaraan Bus Kota


Data kendaraan bus kota yang diberikan dapat dilihat pada tabel
kemudian diolah dengan menggunakan formula sehingga dapat
digunakan untuk perencanaan terminal type B. Dari data diatas, diperoleh
jumlah kendaraan perhari kendaraan bus kota yaitu 55,143.
Untuk menghitung kendaraan per jam adalah dengan membagikan
jumlah kendaraan per hari dengan waktu operasi terminal.
 Terminal beroperasi selama 12 jam (dari jam 06.00 s/d 18.00)
 Jumlah kendaraan per hari adalah 55,143 kendaraan
55,143 kend .
 Jumlah kendaraan per jam =
12 jam
= 4,595 kend
= 5 kend

Untuk menentukan jumlah kendaraan pada jam sibuk adalah


jumlah kendaraan per jam dibagikan dengan nilai PHF (peak hour factor).
Dimana nilai PHF adalah 0.8 – 0.9.
 Jumlah kendaraan per jam = 5 kend
 Nilai PHF = 0.8
5 ken d .
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk =
0,8
¿ 6,25 ≈ 7 kend
Untuk menentukan nilai LHR, dengan angka pertumbuhan lalu
lintas ( e ) sebesar 8% dan umur rencana ( n ) adalah 15 – 20 tahun.
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk = 7 kendaraan
 e=9
 8%
 n = 20 tahun
 LHR n=LHR ( 1+ e )n

 LHR20 ¿ 7 ( 1+0,08 )20


= 32,63 ≈ 33 kend .

Untuk menghitung luasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


c) Kebutuhan Luasan Berdasarkan LHR
Untuk menghitung luasan area yang dibutuhkan pada umur
rencana 20 tahun, yaitu dengan mengalikan LHR pada umur rencana
dengan dimensi kendaraan.
 LHR 20=33 kendaraan
 Dimensi Bus Kota = 3,20 m × 5,00 m
 Luasan Bus Kota = 68 kend × (2,40 m × 9,00 m)
= 1468,8 m2
Dari perhitungan, diketahui bahwa jumlah kendaraan bus kota
untuk umur rencana 20 tahun sebanyak 33 kendaraan, membutuhkan
luasan sebesar 1468,8 m2

d) Kebutuhan Luasan Berdasarkan Formula


Jalur Kedatangan Bus Kota
Model Parkir posisi sejajar = 7 ( 20 × n )
= 7 ( 20 × 2 )
= 280 m2
Model Parkir posisi 90º = 9,5 ( 18 × n )
= 9,5 ( 18 × 2 )
= 342 m2
Model Parkir Posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (2–1)]}
= 964,96 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 2 – 1 )]}
= 646,8 m2
Maka,dapat diketahui luasan untuk jalur kedatangan bus
kota dengan posisi sejajar sebesar 420 m2, posisi 90º sebesar 513
m2, dengan posisi 60º sebesar 1095,36 m2, sedangkan dengan
posisi 45º sebesar 744,8 m2. Dengan lajur yang digunakan adalah
3 lajur.
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
kedatangan bus kota menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
14 kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3lajur
kend
=4
lajur
 Dimensi Kendaraan Bus Kota = 3.20 m x 5,00 m
 Lebar seluruh kend tiap lajur = 4 ×3,2 m
= 12,8 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5,00 m
= 15m
 Luas Bus Kota lajur kedatangan ¿ 12,8 m× 15 m
= 192 m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 192 m2 dengan
model parkir posisi sejajar dengan luasan 420 m2.

Jalur Keberangkatan Bus Kota


Model parkir posisi 90º = 27 × {20,6 + [4 × ( n – 1 )]}
= 27 × {20,6 + [4 × ( 3 – 1 )]}
= 772,2 m2
Model parkir posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
keberangkatan Bus Kota menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
12kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3 lajur

kend
=4
lajur

 Dimensi Kendaraan Bus Kota = 3,20 m× 5,00 m


 Lebar seluruh kend. tiap lajur = 4 ×3,2 m
= 12,8 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5.00 m
= 15 m
 Luas Bus Kota lajur keberangkatan = 12,8 m× 15 m
= 192 m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 192 m2 dengan
model parkir posisi 45º dengan luasan 744,8 m2.

Penentuan Jalur Tunggu Penumpang


Luas jalur tunggu penumpang Bus Kota
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × n ×50 )
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × 3× 50 )
¿ 945 m 2
Maka, pelataran yang dibutuhkan untuk orang yang akan
melakukan perjalanan dengan menggunakan Bus Kota
adalah seluas 945 m2
Penentuan Jalur Melintas
Luas Jalur Melintas ¿ 13 × ( 5 ×n )
¿ 13 × ( 5 ×3 )
=195 m 2
Jadi, luas jalur melintas untuk Bus Kota adalah 195 m2.

3. Data Kendaraan AKDP Kecil


Data kendaraan AKDP yang diberikan dapat dilihat pada tabel
kemudian diolah dengan menggunakan formula sehingga dapat
digunakan untuk perencanaan terminal type B. Dari data diatas, diperoleh
jumlah kendaraan perhari kendaraan bus kota yaitu 55,143.
Untuk menghitung kendaraan per jam adalah dengan membagikan
jumlah kendaraan per hari dengan waktu operasi terminal.
 Terminal beroperasi selama 12 jam (dari jam 06.00 s/d 18.00)
 Jumlah kendaraan per hari adalah 55,143 kendaraan
55,143 kend .
 Jumlah kendaraan per jam =
12 jam
= 4,595 kend
= 5 kend

Untuk menentukan jumlah kendaraan pada jam sibuk adalah


jumlah kendaraan per jam dibagikan dengan nilai PHF (peak hour factor).
Dimana nilai PHF adalah 0.8 – 0.9.
 Jumlah kendaraan per jam = 5 kend
 Nilai PHF = 0.8
5 kend .
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk =
0,8
¿ 6,25 ≈ 7 kend
Untuk menentukan nilai LHR, dengan angka pertumbuhan
lalulintas ( e ) sebesar 9% dan umur rencana ( n ) adalah 15 – 20 tahun.
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk = 7 kendaraan
 e=9
 8%
 n = 20 tahun
 LHR n=LHR ( 1+ e )n

 LHR20 ¿ 7 ( 1+0,08 )20


= 32,63 ≈ 33 kend .

Untuk menghitung luasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


e) Kebutuhan Luasan Berdasarkan LHR
Untuk menghitung luasan area yang dibutuhkan pada umur
rencana 20 tahun, yaitu dengan mengalikan LHR pada umur rencana
dengan dimensi kendaraan.
 LHR 20=33 kendaraan
 Dimensi Bus Kota = 3,20 m × 5,00 m
 Luasan Bus Kota = 68 kend × (3,20 m × 5,00 m)
= 1088 m2
Dari perhitungan, diketahui bahwa jumlah kendaraan AKDP
untuk umur rencana 20 tahun sebanyak 68 kendaraan, membutuhkan
luasan sebesar 1088 m2

f) Kebutuhan Luasan Berdasarkan Formula


Jalur Kedatangan Bus Kota
Model Parkir posisi sejajar = 7 ( 20 × n )
= 7 ( 20 × 3 )
= 420 m2
Model Parkir posisi 90º = 9,5 ( 18 × n )
= 9,5 ( 18 × 3 )
= 513 m2
Model Parkir Posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Maka,dapat diketahui luasan untuk jalur kedatangan AKDP
dengan posisi sejajar sebesar 420 m2, posisi 90º sebesar 513 m2,
dengan posisi 60º sebesar 1095,36 m2, sedangkan dengan posisi
45º sebesar 744,8 m2. Dengan lajur yang digunakan adalah 3 lajur.
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
kedatangan bus kota menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
14 kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3lajur
kend
=4
lajur
 Dimensi Kendaraan AKDP = 3.20 m x 5,00 m
 Lebar seluruh kend tiap lajur = 4 ×3,2 m
= 12,8 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5,00 m
= 15m
 Luas AKDP lajur kedatangan ¿ 12,8 m× 15 m
= 192 m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 192 m2 dengan
model parkir posisi sejajar dengan luasan 420 m2.

Jalur Keberangkatan AKDP


Model parkir posisi 90º = 27 × {20,6 + [4 × ( n – 1 )]}
= 27 × {20,6 + [4 × ( 3 – 1 )]}
= 772,2 m2
Model parkir posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
keberangkatan AKDP menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
12kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3 lajur

kend
=4
lajur

 Dimensi Kendaraan AKDP = 3,20 m× 5,00 m


 Lebar seluruh kend. tiap lajur = 4 ×3,2 m
= 12,8 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5.00 m
= 15 m
 Luas AKDP lajur keberangkatan= 12,8 m× 15 m
= 192 m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 192 m2 dengan
model parkir posisi 45º dengan luasan 744,8 m2.

Penentuan Jalur Tunggu Penumpang


Luas jalur tunggu penumpang AKDP
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × n ×50 )
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × 3× 50 )
¿ 945 m 2
Maka, pelataran yang dibutuhkan untuk orang yang akan
melakukan perjalanan dengan menggunakan Bus Kota
adalah seluas 945 m2
Penentuan Jalur Melintas
Luas Jalur Melintas ¿ 13 × ( 5 ×n )
¿ 13 × ( 5 ×3 )
=195 m 2
Jadi, luas jalur melintas untuk AKDP adalah 195 m2.

4. Data Kendaraan AKDP Sedang


Data kendaraan AKDP yang diberikan dapat dilihat pada tabel
kemudian diolah dengan menggunakan formula sehingga dapat
digunakan untuk perencanaan terminal type B. Dari data diatas, diperoleh
jumlah kendaraan perhari kendaraan bus kota yaitu 55,143.
Untuk menghitung kendaraan per jam adalah dengan membagikan
jumlah kendaraan per hari dengan waktu operasi terminal.
 Terminal beroperasi selama 12 jam (dari jam 06.00 s/d 18.00)
 Jumlah kendaraan per hari adalah 55,143 kendaraan
55,143 kend .
 Jumlah kendaraan per jam =
12 jam
= 4,595 kend
= 5 kend

Untuk menentukan jumlah kendaraan pada jam sibuk adalah


jumlah kendaraan per jam dibagikan dengan nilai PHF (peak hour factor).
Dimana nilai PHF adalah 0.8 – 0.9.
 Jumlah kendaraan per jam = 5 kend
 Nilai PHF = 0.8
5 kend .
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk =
0,8
¿ 6,25 ≈ 7 kend
Untuk menentukan nilai LHR, dengan angka pertumbuhan
lalulintas ( e ) sebesar 9% dan umur rencana ( n ) adalah 15 – 20 tahun.
 Jumlah kendaraan pada jam sibuk = 7 kendaraan
 e=9
 8%
 n = 20 tahun
 LHR n=LHR ( 1+ e )n

 LHR20 ¿ 7 ( 1+0,08 )20


= 32,63 ≈ 33 kend .

Untuk menghitung luasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


g) Kebutuhan Luasan Berdasarkan LHR
Untuk menghitung luasan area yang dibutuhkan pada umur
rencana 20 tahun, yaitu dengan mengalikan LHR pada umur rencana
dengan dimensi kendaraan.
 LHR 20=33 kendaraan
 Dimensi Bus Kota = 3,20 m × 5,00 m
 Luasan Bus Kota = 68 kend × (3,20 m × 5,00 m)
= 1088 m2
Dari perhitungan, diketahui bahwa jumlah kendaraan AKDP
untuk umur rencana 20 tahun sebanyak 68 kendaraan, membutuhkan
luasan sebesar 1088 m2

h) Kebutuhan Luasan Berdasarkan Formula


Jalur Kedatangan Bus Kota
Model Parkir posisi sejajar = 7 ( 20 × n )
= 7 ( 20 × 3 )
= 420 m2
Model Parkir posisi 90º = 9,5 ( 18 × n )
= 9,5 ( 18 × 3 )
= 513 m2
Model Parkir Posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Maka,dapat diketahui luasan untuk jalur kedatangan AKDP
dengan posisi sejajar sebesar 420 m2, posisi 90º sebesar 513 m2,
dengan posisi 60º sebesar 1095,36 m2, sedangkan dengan posisi
45º sebesar 744,8 m2. Dengan lajur yang digunakan adalah 3 lajur.
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
kedatangan bus kota menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
14 kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3lajur
kend
=4
lajur
 Dimensi Kendaraan AKDP = 3.20 m x 5,00 m
 Lebar seluruh kend tiap lajur = 4 ×3,2 m
= 12,8 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5,00 m
= 15m
 Luas AKDP lajur kedatangan ¿ 12,8 m× 15 m
= 192 m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 192 m2 dengan
model parkir posisi sejajar dengan luasan 420 m2.

Jalur Keberangkatan AKDP


Model parkir posisi 90º = 27 × {20,6 + [4 × ( n – 1 )]}
= 27 × {20,6 + [4 × ( 3 – 1 )]}
= 772,2 m2
Model parkir posisi 60º = 32,6 × {25,6 + [4 × (n–1)]}
= 32,6 × {25,6 + [4 × (3–1)]}
= 1095,36 m2
Model Parkir posisi 45º = 19,6 × {28 + [5 × ( n – 1 )]}
= 19,6 × {28 + [5 × ( 3 – 1 )]}
= 744,8 m2
Dari perhitungan diatas, diperoleh posisi parkir untuk jalur
keberangkatan AKDP menggunakan 3 lajur dengan jumlah
kendaraan sebanyak 12 kendaraan, maka :
12kend
 Banyak kendaraan tiap lajur =
3 lajur

kend
=4
lajur

 Dimensi Kendaraan AKDP = 3,20 m× 5,00 m


 Lebar seluruh kend. tiap lajur = 4 ×3,2 m
= 12,8 m
 Panjang seluruh kend. tiap lajur = 3 ×5.00 m
= 15 m
 Luas AKDP lajur keberangkatan= 12,8 m× 15 m
= 192 m2
Jadi, luasan yang dibutuhkan adalah 192 m2 dengan
model parkir posisi 45º dengan luasan 744,8 m2.

Penentuan Jalur Tunggu Penumpang


Luas jalur tunggu penumpang AKDP
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × n ×50 )
¿ 12× ( 0,75 ×70 % × 3× 50 )
¿ 945 m 2
Maka, pelataran yang dibutuhkan untuk orang yang akan
melakukan perjalanan dengan menggunakan Bus Kota
adalah seluas 945 m2

Penentuan Jalur Melintas


Luas Jalur Melintas ¿ 13 × ( 5 ×n )
¿ 13 × ( 5 ×3 )
=195 m 2
Jadi, luas jalur melintas untuk AKDP adalah 195 m2.

Anda mungkin juga menyukai