Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP


INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH

Disusun oleh :

ANDRI MARTIN 1911060

FAKULTAS KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2011
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Tugas : Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap


Industri Parawisata Seni Dan Budaya Di Daerah

Dateline Tugas : 11 April 2011


Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 11 April 2011

PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini
kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk


mendapat nilai1/100 mata kuliah ini.

Penyusun

NPM Nama Lengkap Tanda Tangan

19110603 Andri Martin

Program sarjana S1 Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat
dan kasih sayang_Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar
ini.

Makalah Ilmu Budaya Dasar yang diberi judul Dampak adanya Taman Mini Indonesia
Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni dan Budaya di daerah ini, saya susun sebagai
pelengkap tugas dan mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembacanya maupun pihak yang terkait didalamnya serta dapat memberikan
motivasi atau dorongan agar memili kepribadian yang lebih baik di masa yang akan
mendatang dan bisa sebagai bahan acuan.

Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hambatan dalam penyusunan makalah


ini. Oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik agar dimasa yang
akan datang dapat menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik
dari sekarang. Dan dalam penyusunan makalah ini penyusun juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Bekasi, April 2011

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................iii


DAFTAR ISI..............................................................................................iiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................2
1.3 Sasaran..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kekuatan (Strength)...............................................................3
2.2 Kelemahan (Weakness).........................................................3
2.3 Peluang (Opportunity)............................................................4
2.4 Tantangan\Hambatan (Threats)............................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................5
3.2 Saran....................................................................................5
REFERENSI...............................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang sangat indah. Semua itu dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia sebagai obyek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan.
Wisatawan yang datang berkunjung merupakan sumber devisa negara yang dapat
meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

Pengembangan potensi pariwisata telah terbukti mampu memberi dampak positif


dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi
pariwisata memberi dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja,
peningkatan income per kapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang
kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan penduduk
setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam way of life masyarakat serta
terjadinya integrasi sosial.

Menurut Hidayat (2000: 79), berlakunya Undang-undang yang berkaitan dengan


Otonomi Daerah yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat
dan Daerah menjanjikan sebuah harapan dan tantangan bagi pemerintah daerah.
Dikatakan demikian karena dengan adanya kedua undang-undang itu, maka akan
terjadi perluasan wewenang pemerintah daerah. Secara teoritis, perluasan wewenang
dapat menciptakan local accountability, yakni meningkatnya kemampuan keuangan
daerah dalam memperhatikan hak-hak masyarakatnya. Akan tetapi di lain pihak daerah
otonom harus mampu untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri. Kondisi yang
demikian harus diikuti dengan kemampuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) sektor Pariwisata dalam PAD
adalah sebagai salah satu sektor yang sangat potensial yang dapat memberikan
alternatif lain sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah, dengan potensi ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan yang besar untuk menciptakan peluang dan
kesempatan kerja baru dalam kegiatan ekonomi.

Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan (leading sector) di samping industri
kecil dan agroindustri, merupakan suatu instrumen untuk menghasilkan devisa dan
sekaligus diharapkan akan memperluas dan meratakan kesempatan berusaha,
lapangan kerja serta memupuk rasa cinta tanah air. Untuk itu perlu dilakukan
pembangunan pariwisata.

Pembangunan sektor pariwisata merupakan bagian integral dari pembangunan


nasional yang pelaksanaannya melibatkan tiga stake holder kunci yakni pemerintah,
swasta dan masyarakat. Pengembangan sektor ini dilaksanakan secara lintas sektoral
yang melibatkan banyak institusi baik tingkat lokal, regional, nasional bahkan
internasional.
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembahasan ini akan dikhususkan mengenai “DAMPAK ADANYA TAMAN
MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI
DAERAH".
Intinya ini berkaitan dengan sektor ekonomi riil dan industri jasa angkutan, perhotelan
dan restoran di daerah termasuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).

1.3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia untuk
membangun dan mempertebal rasa cinta tanah air kepada seluruh kebudayaan yang
ada di Indonesia dan menghidupkan kembali minat wisatawan domestik maupun lokal
agar mengunjungi objek wisata yang ada di daerah .

2
BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri
pariwisata seni dan budaya di daerah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :

2.1. Kekuatan (Strength)


• Memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia
kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain. Dengan ini maka budaya yang
ada di Indonesia akan diketahui masyarakat luas bahkan sampai ke manca
Negara.
• Dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah maka seluruh kebudayaan yang
ada di Indonesia akah terlihat jelas tanpa kita harus pergi jauh-jauh ke daerah-
daerah tertentu untuk melihat apa saja kebudayaan di daerah tersebut.
• Mampu menjunjung tinggi nilai kebudayan nasional den memperkenalkan
kepada dunia luar atas keanekaragaman yang di miliki Indonesia.
• Untuk mengabadikan kebudayaan yang dimiliki Indonesia dan diwariskan ke
anak cucu kita nanti..

2.2. Kelemahan (Weakness)


• Kurangnya nilai suatu jati diri dan nilai-nilai suatu solidaritas dalam
mempertahankan budaya-budaya yang ada, di Indonesia sekarang masi kurang
adanya solidaritas untuk mempertahankan kebudayaan maka dari itu dibentuklah
sebuah miniature tentang kepulauan dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
• Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting
agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya
komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan
berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa daerah kita.
• Kurangnya kesadaran masyarakat, Kesadaran masyarakat untuk menjaga
budaya daerah sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih
budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal
ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman,
tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Budaya daerah juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan
masih tidak meningalkan ciri khas dari budaya tersebut.
• Kurangnya pembelajaran budaya, Pembelajaran tentang budaya, harus
ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak
menganggap penting mempelajari budaya daerah. Padahal melalui
pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya daerah dalam
membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya daerah
di tengah perkembangan zaman.

3
• Pariwisata yang ada langsung di daerah-daerah Indonesia terabaikan, dengan
adanya Taman Mini Indonesia Indah pariwisata yang ada di daerah-daerah
Indonesia tidak terpakai dan bahkan sepi akan pengunjung hanya untuk orang-
orang yang memiliki penghasilan lebih untuk berpariwisata langsung ke daerah-
daerah Indonesia.

2.3. Peluang (Opportunity)


• Masih ada kekuatan di budaya bangsa kita, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat
memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena
adanya saling menghormati antara budaya daerah sehingga dapat bersatu
menjadi budaya bangsa yang kokoh.
• Kemajuan pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian
para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan
menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai
karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.

2.4. Tantangan/Hambatan (Threats)


• Kemajuan teknologi
• Masuknya budaya asing
• Masih dibebani oleh sikap dan tanggapan dari beberapa kalangan dan lapisan
masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung.
• Masih ada pembangunan yang tidak merata untuk semua budaya daerah adad
di Taman Mini Indonesia Indah.
• Minimnya masyarakat untuk membudidayakan kebudayaan yang ada di daerah-
daerah Indonesia.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Taman Mini
Indonesia Indah memiliki beberapa kekayaan kebudayaan Indonesia bukan hanya itu
dampaknya sebagai tempat pariwisata memiliki keunikan tersendiri dibanding tempat –
tempat pariwisata yang lain, karena mungkin satu – satunya pariwisata yang
menampilkan ataupun menawarkan kepada masyarakat dalam hiburan kebudayaan
Nasional Indonesia.

Dalam peranannya sebagi “Wajah Indonesia” yang mewakili citra bangsa dan negara
Indonesia, TMII kerap dikunjungi oleh Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan
dari negara-negara sahabat di seluruh dunia. Hampir di setiap kedatangan tamu-tamu
kehormatan tersebut, diacarakan penanaman pohon beringin persahabatan di salah
satu lokasi TMII.

Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai daerah secara
terus menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina untuk tampil dan
berkarya, sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian pula pembinaan
terhadap para penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII bahkan juga membina
ratusan penjual jamu gendong. Masyarakat kecil yang memiliki andil besar dalam
pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.

3.2. Rekomendasi
• Pendorongan atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki
• b. Kecintaan atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.
• c. Mengusahakan agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran
yang baik.
• d. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-
tamahan dan solidaritas yang tinggi.
• e. Memperlebar isi dalam Taman Mini Indoenesia Indah agar dapat sepenuhnya
budaya yang ada di Indonesia terkumpul di dalamnya.
• f. Tetap menjaga pariwisata dalam daerah-daerah di Indonesia.

5
REFERENSI

• http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/profil-taman-mini-
indonesia-indah.html

• www.elib.unikom.ac.id/download.php?id=96033

• www.kamusbahasaindonesiaonline.com

Anda mungkin juga menyukai