Anda di halaman 1dari 9

Kalau Pas Earth Hour, Kita Ngapain?

Sabtu, 26 Maret 2011, jam 20.30-21.30, beberapa kota di Indonesia akan ikut berpartisipasi
dalam kampanye global Earth Hour. Selama 1 jam, individu, pemerintah dan pelaku bisnis di
seluruh dunia diminta untuk mematikan lampu sebagai pernyataan dukungan atas upaya
penanggulangan perubahan iklim.

Tentu mematikan lampu satu jam adalah simbol komitmen kita untuk mengubah gaya hidup
yang hemat energi. Dengan mengubah gaya hidup menjadi hemat energi, maka bahan bakar
untuk menghasilkan energi berkurang, pemanasan global pun melambat. Ini karena pembangkit
energi manusia masih banyak yang menggunakan minyak bumi dan batu bara – menghasilkan
polusi.

Mematikan lampu berarti gelap donk? Iya betul. Dan tidak perlu takut pada kegelapan, karena
ternyata banyak hal yang bisa kita lakukan dalam kegelapan atau minim cahaya. Apa saja itu?
Di sini ada 3 kegiatan yang bisa kamu lakukan dalam kegelapan malam :

1. Beraktivitas dengan Sesama (keluarga, teman)


2. Mengamati Satwa di Malam Hari
3. Mengamati Langit Malam (Lintang Waluku)

Teman-teman dapat melakukan salah satu kegiatan di atas, ketika Earth Hour , 26 Maret 2011
ataupun seterusnya di malam-malam berikutnya.

Agar kita saling tahu kegiatan masing-masing, silakan teman-teman berbagi cerita (setelah 26
Maret 2011) di Page Facebook Wikimu.com : www.facebook.com/wikimu . Sharingkan di Wall
FB Wikimu.com sampai tanggal 3 April 2011. Untuk lembar kerja astronomi silakan dishare di
facebook atau kirim ke: bayu@wikimu.com

Nanti akan dipilih 3 cerita menarik, entah itu pengamatan bintang, pengamatan satwa , maupun
aktivitas menarik dengan sesama. Tiga yang terpilih, akan mendapat souvernir buku : 100
Tumbuhan Dilindungi di Gede Pangrango (baru saja terbit Maret 2011).

Kegiatan dan tips-tips ini disusun atas kerjasama :

1. Ady Kristanto (Jakarta Green Monster – www.jgm.or.id)


2. Armely Meiviana (www.greenlifestyle.or.id)
3. Bayu Wardhana (www.wikimu.com)
4. Ronny Syamara (HAAJ – http://penjelajahangkasa.blogspot.com)
Beraktivitas dengan Sesama

Berikut ini adalah kiat-kiat yang diambil dari teman-teman www.greenlifestyle.or.id ketika Earth
Hour beberapa tahun lalu. Kiatnya antara lain :

Romanza: Candle light dinner sama pasangan atau keluarga. Romantis! Ini juga bisa dijadikan
ajang curhat & ngobrol2 dengan sesama sahabat atau anggota keluarga.

Kreatif tapi nostalgis: Ingat saat kecil, kita sering bikin kerajinan tangan? Misalnya bikin 'lampu
disko' dari kaleng susu bekas. Gimana caranya? Kaleng dibolongin kecil-kecil pakai paku atau
solder, terus di dalamnya dikasih lilin kecil dan cahayanya memancar lewat bolongan yang
banyak itu.

Atau masih ingat dengan bermain tebak bayangan? Tiap orang bergantian membuat berbagai
macam bentuk lewat bayangan tangan & cahaya lilin/ lampu semprong. Lalu yang lainnya
menebak bentuk apa yang dimaksud.

Santai: Refleksi, yoga, meditasi atau bahkan sekedar menikmati 'sepi' itu sendiri...bisa sambil
berendam di bathtub. Kapan lagi kita bisa mengistirahatkan pikiran dan fisik di sela-sela
kesibukan yang begitu padat.

Sosial: Main gitar atau kumpul di lapangan dengan warga se-RT untuk konser skala kecil, atau
barbeque, bakar sate. Ngumpul di pekarangan/ lapangan dekat rumah, gelar tikar & bawa selimut
sambil mengelilingi api unggun kecil.

Keluarkan berbagai mainan yang ada di rumah. Saatnya kita memainkan kembali permainan
kartu remi, domino, uno, ular tangga, ludo, halma, monopoli, dsb.

Jangan lupa untuk bikin jagung bakar, dan minuman seperti kopi, teh atau STMJ panas. Akan
lebih seru kalau sambil berbagi cerita horor! 

Bisa juga meniru perayaan halloween, ronda keliling komplek rumah, mengetuk rumah-rumah
yang terlihat masih terang benderang & meminta penghuni rumah mematikan lampunya 1 jam
saja.
Beberapa tambahan tips dari pengunjung website greenlifestyle.or.id :

(Anita Arif) Setiap saat bisa dipraktekkan. Dalam kondisi gelap, pendengaran kita jadi lebih
tajam. Bisa mendengarkan pelajaran yang lebih dulu direkam di hp. Bagi saya ampuh belajar
dengan cara ini, mendengarkan berulang-ulang pelajaran yang direkam dengan bacaan sendiri.

(Rudi H) Menikmati keheningan malam,tanpa cahaya,tanpa suara-suara yang terkadang


memekakkan telinga. Terkadang hati ini rindu akan suasana yang tanpa rekayasa dan penuh
sandiwara.

(Diah) Amiin ... tidur cepet aja. Kalo nggak ya paling ngumpul di ruang tengah sama orang tua.
Itung-itung untuk lebih mendekatkan hubungan. Dulu sih, jaman kecil, kalo mati lampu, saya
sekeluarga bakal ngumpul di ruang tengah sambil nyanyi-nyanyi sesuka hati. Lagu yang sama,
tapi dinyanyiin dengan kunci nada yang beda. Ancur banget kan? Tapi seru! ^_^

(djavar) Hmmm... apa yaa...mungkin telpon-telponan sama yayang

(Catur) Bersepeda keliling kota aja, bagus lagi kalo sama temen-temen, rame, ntar bisa kumpul
di taman kota santai, ngobrol, becanda, dll.

Dari : www.greenlifestyle.or.id
Mengamati Satwa di Malam Hari

Mengamati satwa liar di malam hari, tidak kalah mengasyikkan dengan mengamati satwa di
siang hari. Banyak keunikan, hiburan serta berbagai manfaat yang didapatkan dalam kegiatan
ini. Satwa liar yang beraktifitas di malam hari dalam bahasa biologi disebut sebagai satwa
Nocturnal. Berbagai macam satwa bisa kita amati di waktu ini, mulai dari yang terkecil seperti
kunang-kunang, ngengat lalu ada katak, kodok, ular, cicak, hingga yang terbesar seperti
musang dan berang-berang dan tidak hanya itu langit-langit di malam hari pun dihiasi oleh
kepakan sayap burung serta kelelawar.

Kunang-kunang

Mengamati serangga malam seperti kunang-kunang sangat mengasyikkan, karena


seakan- akan kita dibawa ke dunia lain yang penuh fantasi. Kunang-kunang, memancarkan
sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, mereka menggunakan panjang
gelombang sinar yang berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sebagian kunang-kunang
menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar
sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.

Kehadiran kunang-kunang dianggap sebagai indikator sehat tidaknya lingkungan kita, seperti
udara segar, tanah subur dan air yang jernih hal ini dikarenakan habitat kunang-kunang berada
di tempat berkelembapan udara tinggi. Kebanyakan spesies kunang-kunang ditemukan di
daerah dengan kelembaban tinggi dan hangat seperti kolam, sungai, payau, lembah, parit dan
padang rumput. Udara lembab mengandung banyak uap air yang dimanfaatkan kunang-kunang
untuk bernapas dan menghasilkan cahaya.

Kupu-kupu Malam

Selain kunang-kunang serangga malam lain yang bisa kita amati adalah ngengat atau kupu-
kupu malam. Keberadaan ngengat berhubungan erat dengan tumbuhan inangnya. Jadi bila
ngengat kini semakin sulit ditemukan, khususnya di Jakarta, berarti mengindikasikan makin
minimnya tumbuhan inang satwa malam tersebut. Walaupun ngengat warnanya tak seindah
kupu-kupu namun ngengat juga mempunyai fungsi yang tak kalah penting yaitu sebagai
penyerbuk bunga dan juga mempunyai fungsi ekonomi seperti jenis ulat sutera (Bombyx mori),
Ayo masih adakah dua serangga malam ini di lingkungan sekitar kalian.

Katak

“Krook .. krook ……….. krook .. krok”, suara katak bergema di malam hari, menandakan katak
ini sedang berburu serangga atau sedang mencari pasangan. Saatnya mengamati katak serta
kodok di malam ini. Dalam mengamati katak maupun reptil kita memerlukan bantuan senter
untuk melihat kita dalam kegelapan, karena beberapa jenis satwa ini sangat sensitif terhadap
cahaya, dan lebih menyukai lingkungan yang gelap. Untuk mencari hewan ini kita perlu mencari
daerah yang dekat dengan air seperti, kolam, empang atau sungai kecil.
Namun ada juga katak yang kadang mampir di sekitar rumah, katak tersebut adalah katak
pohon bergaris (Polypedates leucomystax), jenis ini berbeda dengan katak atau kodok lainnya
yang melompat di atas tanah, katak pohon meloncat di antara pepohonan tetapi tetap tidak
pernah jauh dari sumber air.
Selain itu di tembok rumah kalo kita perhatikan dengan seksama ada 3 jenis cicak yang
beraktifitas di sana. Yang pertama adalah Cicak kayu (Hemidactylus frenatus) cicak ini
mempunyai ciri di ekornya terdapat duri-duri yang menonjol. Jenis lainnya adalah Cicak tembok
(Cosymbotus platyurus) cicak ini mempunyai cirri di ekornya terdapat kulit yang melebar. Nah
cicak terakhir yang biasa beraktifitas di rumah adalah cicak gula (Gehyra mutilata) Cicak ini
mempunyai ciri kulit yang transparan sehingga tulang belakangnya kelihatan, lalu di ekornya
mulus tidak ada duri yang menonjol atau pelebaran kulit.

Kehadiran katak, kodok serta cicak di rumah adalah sebagai pemangsa alami dari nyamuk, jadi
di lingkungan sekitar kalian adakah satwa-satwa ini?

Burung Malam

Burung-burung yang beraktifitas di malam hari tidak sebanyak yang di siang hari, untuk di
kota besar, burung-burung yang biasa ditemukan sebatas jenis Cabak kota (Caprimulgus affinis)
dan Celepuk reban (Otus lempiji). Mengamati burung ini mudah-mudah sulit, karena untuk
cabak kota burung ini sangat menyukai tempat-tempat yang tinggi seperti di atas gedung atau
menara, namun cabak kota pada saat terbang mengeluarkan suara yang khas dan apabila
terdengar, kita langsung bisa mengenali ini suara dari cabak kota, suaranya berbunyi “Cwuirp
… cwuirp … cwuirp” hingga tiga puluh menit lamanya.

Untuk celepuk atau yang biasa disebut burung hantu kecil kita membutuhkan senter yang besar
untuk mengamatinya dan apabila celepuk terkena lampu senter matanya akan memantulkan
warna merah. Sedangkan untuk mamalia yang biasa beraktifitas di malam hari adalah jenis-
jenis kelelawar yang mempunyai fungsi di alam sebagai pemencar biji buah-buahan, penyerbuk
bunga dan juga sebagai pengendali hama serangga seperti nyamuk. Untuk kelelawar pemakan
buah lebih mudah kita temukan di pohon berbuah seperti jenis pohon kersen/ceri, mangga atau
jambu. Berbeda dengan kelelawar pemakan serangga yang umumnya berukuran kecil dan
terbangnya tinggi sekali.

Jika beruntung di perkotaan kita masih bisa menemukan Musang luwak (Paradoxurus
hermaphrodites) dimana jika di kebun kopi musang ini terkenal karena kopi luwaknya.

Tips Mengamati Satwa Liar di Malam Hari

1. Untuk alat bantu penerangan pergunakan senter.


2. Untuk mencari satwa di sawah atau kebun, pergunakan sepatu boot.
3. Pakai lotion anti nyamuk untuk meminimalisir gangguan nyamuk.
4. Jangan terlalu berisik selama melakukan pengamatan.
5. Jangan membunuh satwa jika satwa tersebut tidak mengganggu.

Ady Kristanto
Jakarta Green Monster
Mari… Mengamati si “Lintang Waluku”
Lintang Waluku adalah sebutan bagi masyarakat Indonesia (khususnya di
Pulau Jawa) untuk menyebutkan sekelompok bintang yang secara
Internasional bernama rasi Orion. Dalam khazanah kebudayaan Indonesia,
Lintang Waluku digambarkan sebagai sebuah alat bajak sawah. Sehingga,
dahulu rasi ini sering dimanfaatkan oleh para petani sebagai pedoman musim
tanam dan panen padi. Ciri khas dari rasi bintang ini adalah adanya 3 buah
bintang terang yang segaris pada bagian sabuknya.

Di langit malam yang cerah dan bebas dari polusi cahaya maupun
udara, mata manusia paling tidak dapat melihat sekitar 5000 – 6000
bintang. Dan setiap bintang memiliki tingkat kecerlangan cahaya tampak
yang berbeda-beda. Kecerlangan cahaya tampak ini dikenal dengan nama
magnitudo semu. Dan mata kita mampu melihat terangnya sebuah
bintang (magnitudo semu) hingga +6.

Semakin suatu bintang terang, maka skala magnitudo semunya semakin kecil
bahkan bisa dibawah 0 atau minus (seperti contohnya matahari yang
memiliki magnitudo semu -27). Dan yang perlu diingat bahwa kecerlangan
yang tampak tidaklah sama dengan kecerlangan yang sebenarnya, suatu
objek yang sangat terang bisa menjadi cukup redup jika objek tersebut
letaknya cukup jauh dari pengamatan kita.

Polusi Cahaya
Maraknya lampu – lampu kota saat ini tentunya sangat berpengaruh saat kita melakukan pengamatan
benda langit di malam hari. Hal ini membuat cahaya – cahaya bintang yang redup terkalahkan
sinarnya oleh terangnya lampu - lampu kota. Hal inilah yang membuat para astronom membangun
observatorium berada jauh dari lingkungan kota, agar mendapatkan kondisi langit yang layak untuk
pengamatan dan penelitian benda langit.

Cahaya lampu malam hari di berbagai belahan dunia. Credit: twanight.org

Dan dalam rangka event Earth Hour yang jatuh pada tanggal 26 Maret 2011 pada pukul 20.30
– 21.30 WIB, kali ini kita akan melakukan pengamatan kecil dengan menghitung bintang terang
di rasi Lintang Waluku (Orion) dengan menggunkan mata telanjang (tanpa alat bantu –
binokuler maupun teleskop). Sekaligus membuktikan bahwa terangnya lampu dapat membuat
bintang dan benda langit menjadi redup cahayanya bahkan tidak terlihat oleh mata kita.

M e n i k m a t i S c i e n c e d i m a l a m h a r i . ... ☺ --by ronny--


Mari… Mengamati si “Lintang Waluku”

Pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 WIB, kita dapat melihat Lintang
Waluku di sebelah barat dengan ketinggian kira – kira sekitar 40 derajat di
atas ufuk. Sebagai ilustrasi Anda bisa melihat pada gambar di bawah ini yang
menyatakan posisi Lintang Waluku di malam hari.

Posisi Lintang Waluku (didalam elips) pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 WIB.

Peralatan Pengamatan
1. Peta langit atau bisa juga menggunakan software simulasi langit seperti, stellarium yang
dapat diunduh di http://stellarium.org
2. Lembar kerja pengamatan (pada halaman selanjutnya)
3. Senter dengan daya/watt kecil
4. Alat tulis, dan
5. Binokuler atau bisa juga monokuler.

Objek lain di Lintang Waluku

Nebula Besar Orion


Messier 42

M e n i k m a t i S c i e n c e d i m a l a m h a r i . ... ☺ --by ronny--


Mari… Mengamati si “Lintang Waluku”
Nama

Usia

Lokasi Pengamatan

Tanggal pengamatan

Lembar Pengamatan 1
Observasi Lintang Waluku dengan mata telanjang!!!
Pengamatan Pertama (Sebelum / Sesudah Lampu di Padamkan)
Cuaca : .................................................... Jumlah bintang yang teramati ……… bintang dari
Pukul : ................ WIB/WITA/WIT 7 bintang terang.
Gambarkan sketsa bintang yang terlihat serta latar depan pemandangan di sekitar pengamatan!!

Pengamatan Kedua (Saat Lampu di Padamkan)


Cuaca : .................................................... Jumlah bintang yang teramati ……… bintang dari
Pukul : ................ WIB/WITA/WIT 7 bintang terang.
Gambarkan sketsa bintang yang terlihat serta latar depan pemandangan di sekitar pengamatan!!

M e n i k m a t i S c i e n c e d i m a l a m h a r i . ... ☺ --by ronny--


Mari… Mengamati si “Lintang Waluku”
Nama

Usia

Lokasi Pengamatan

Tanggal pengamatan

Lembar Pengamatan 2
Observasi Nebula Orion dengan Binokuler!!!
Pengamatan Pertama (Sebelum / Sesudah Lampu di Padamkan)
Cuaca : .................................................... Dapatkah Anda melihat kabut nebula tersebut?
Pukul : ................ WIB/WITA/WIT Jika Ya, buatlah sketsanya di bawah ini!

Pengamatan Kedua (Saat Lampu di Padamkan)


Cuaca : .................................................... Dapatkah Anda melihat kabut nebula tersebut?
Pukul : ................ WIB/WITA/WIT Jika Ya, buatlah sketsanya di bawah ini!

M e n i k m a t i S c i e n c e d i m a l a m h a r i . ... ☺ --by ronny--

Anda mungkin juga menyukai