Anda di halaman 1dari 12

Pengujian Hipotesis

Oleh:
Otong Suhyanto, M.Si

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Pendahuluan
Para ahli statistik dan seorang peneliti sangat
berkepentingan dalam melakukan penarikan kesimpulan
mengenai sesuatu populasi berdasarkan data sampel.
Ketika seorang guru dihadapkan pada permasalahan
untuk meningkatkan level penyerapan materi ajar, ia ingin
memahami apakah metode campuran antara ceramah
dan diskusi lebih baik dibandingakan metode tradisional
yang hanya menggunakan metode ceramah. Ketika
seorang petani akan bercocok tanam ia harus memilih
varietas padi dan jenis pupuk serta dosisnya yang akan
memberikan hasil panen maksimum. Seorang peneliti
mungkin mendasarkan kesimpulannya berdasarkan data
sampel.

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


¾ Inferensi statistik meliputi semua metode yang digunakan
dalam penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai
suatu populasi (Walpole, 1982).
¾ Inferensi statistik meliputi dua bidang utama yaitu pendugaan
parameter dan pengujian hipotesis.
¾ Dalam melakukan penelitian kita seringkali berhadapan pada
suatu prosedur yang membawa kita pada penerimaan atau
penolakan suatu hipotesis.
¾ Misalkan seorang peneliti masalah pendidikan ingin
mengetahui apakah penggunaan media visual untuk mata
ajaran IPA lebih efektif bagi siswa tingkat dasar dibandingkan
dengan metoda verbal/ceramah.

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Metode Pengujian Hipotesis
Terdapat tiga metode yang digunakan
untuk menguji hipotesis, yaitu:
• Metode tradisional
• Metode P-Value
• Metode Selang Kepercayaan.

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Hipotesis yang akan diuji ini sering dinyatakan dengan H0.
Penolakan H0 akan mengakibatkan penerimaan hipotesis
tandingan/hipotesis alternatif yang sering dinyatakan dengan
H1 atau Ha.
Terdapat dua macam hipotesis statistik untuk setiap keadaan,
yaitu hipotesis kosong atau hipotesis nol (null hypothesis) dan
hipotesis alternatif (alternative hypotesis).
Hipotesis nol sering dinyatakan dengan H0, adalah suatu
hipotesis statistik yang menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan antara suatu paramater dengan suatu nilai
spesifik, atau tidak terdapat perbedaan antara dua parameter.
Hipotesis alternatif biasa dinyatakan dengan Ha adalah
hipotesis statistik yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan antara suatu parameter dengan suatu nilai spesifik
tertentu, atau pernyataan bahwa terdapat perbedaan antara
dua parameter.
13 Mei 2009 by Otong Suhyanto
Lanjutan
Pendefinisian hipotesis akan sangat berpengaruh terhadap
penarikan kesimpulan, pendefinisian hipotesis juga akan sangat
berpangaruh ketika seorang peneliti ingin mencari nilai statistik
tabel yang akan dibandingkan dengan statistik hitung. Di bawah
ini diberikan tiga contoh hipotesis statistik ketika seorang peneliti
menguji nilai rata-rata dari dua kelompok sampel. Pada contoh
pertama, tingkat/taraf kesalahan dibagi menjadi dua bagian yang
sama besar di sebelah kiri dan sebelah kanan, sehingga kalau
kita mengambil taraf nyata 5%. Ketika kita mencari nilai statistik
tabel, taraf nyata yang digunakan dibagi dua sama besar,
sehingga menjadi 2,5%, hipotesis jenis ini sering juga disebut uji
dua sisi (two-tailed). Pada dua contoh berikutnya tingkat
kesalahan tidak dibagi dua, karena uji yang digunakan hanya
satu pihak/one-tiled (bisa pihak kiri saja atau pihak kanan saja).

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Uji Satu Arah dan Dua Arah
Uji Two-tailed Uji Right-tailed Uji Left-tailed
(Uji Dua Sisi) (Uji Sisi Kanan) Uji Sisi Kiri
H0 : μ1 = μ2 H0 : μ1 = μ2 H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2 H1 : μ1 > μ2 H1 : μ1 < μ2

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Bentuk-Bentuk Hipotesis
Pernyataan Umum Pengujian Hipotesis

> <
Lebih besar dari Lebih kecil dari
Lebih tinggi dari Lebih rendah dari
Lebih panjang dari Lebih pendek dari
Lebih meningkat Lebih menurun
≥ ≤
Lebih besar atau sama dengan Lebih kecil atau sama dengan
Tidak lebih kecil Tidak lebih besar
= ≠
Sama dengan Tidak sama dengan
Menyamai Berbeda dari
Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Tipe Kesalahan
Perlu ditegaskan bahwa prosedur pengambilan keputusan dapat
membawa kita pada dua jenis kesimpulan yang salah,
• Kesalahan Tipe I; kesalahan tipe ini terjadi ketika seorang peneliti
menolak hipotesis padahal sebenarnya hipotesis tersebut bernilai
benar, kesalahan ini biasa dilambangkan dengan alpha (α).
• Kesalahan Tipe II; kesalahan ini terjadi jika seorang peneliti menerima
suatu hipotesis padahal hipotesis tersebut benar, kesalahan tipe dua
biasa dilambangkan dengan beta (β).
H0 Benar H0 Salah

Kesalahan
Kesimpulan
H0 ditolak Tipe I
Benar
(α)

Kesalahan
Kesimpulan
H0 diterima Tipe II
Benar
(β)

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Hipotesis Nol dan Hipotesis
Tandingan

Pengujian hipotesis akan dirumuskan


dengan menggunakan hipotesis nol atau
ditulis H0. Hipotesis nol ini merupakan
hipotesis yang akan kita uji. Penolakan
terhadap H0 akan membawa kita pada
penerimaan hipotesis tandingannya yang
biasa kita sebut hipotesis alternatif dan
biasa kita lambangkan dengan Ha atau H1.

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


Tahapan Pengujian Hipotesis
Dalam melakukan pengujian hipotesis ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan, tahapan itu dapat disingkat sebagai berikut:
• Membuat/mendefinisikan hipotesis, baik H0 maupun H1
• Menentukan statistik yang akan digunakan, misalkan statistik t,
statistik F, statistik r dan sebagainya. Kemudian menghitung
statistik hitung tersebut.
• Mencari statistik tabel, untuk menentukan statistik tabel ada
dua nilai yang terlbih dahulu diketahui, yaitu menentukan taraf
kesalahan (α) dan mencari derajat bebas.
• Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel, jika
statistik hitung lebih kecil daripada statistik tabel, maka H0
diterima. Sebaliknya jika statistik hitung lebih besar
dibandingkan statistik tabel maka H0 ditolak (H1 diterima).
• Penarikan kesimpulan, berdasarkan tahapan kelima tersebut
selanjutnya mengambil kesimpulan dengan didasarkan pada
hipotesis yang kita definisikan pada tahapan 1.

13 Mei 2009 by Otong Suhyanto


13 Mei 2009 by Otong Suhyanto

Anda mungkin juga menyukai