a. Data-data
No Jenis kendaraan Jumlah kendaraan
.
1. Mobil penumpang (2 ton) 15559 kendaraan
2. Bus kecil (5 ton) 1423 kendaraan
3. Bus besar (8 ton) 2511 kendaraan
4. Truck 2 as (13 ton) 2348 kendaraan
5. Truck 3 as (20 ton) 790 kendaraan
6. Truck 5 as (30 ton) 430 kendaraan
LHR 2007 23061 kend/hr/4lajur
Penyelesaian
1. LHR pada tahun 2010 ( awal umur rencana ) sebagai berikut :
Rumus : (1+i)n
No Jenis kendaraan Jumlah kendaraan
1. Mobil penumpang (2 ton) 15559 (1+0,03)3 17001,7kendaraan
Rumus : LEP =
∑ j=1 LHR j xCj xEj
Digunakan LHR pada tahun 2010
Dari daftar II (jalan 4 lajur 2 arah) diperoleh koefisien distribusi kend (c) :
Kendaraan ringan : 0,30
Kendaraan berat : 0,45
No Jenis kendaraan Perhitungan LEP
1. Mobil penumpang (2 ton) 17001,7x 0,30 x 0,0004 = 2,04
Rumus : LEA =
∑ j=1 LHR j xCj xEj
Digunakan LHR pada tahun 2022
No Jenis kendaraan Perhitungan LEA
1. Mobil penumpang (2 ton) 27220,3 x 0,30 x 0,0004 = 3,27
D1 = 7 cm
Susunan perkerasan
Surface course : Hot Rolled Asphalt (a1) = 7 cm
Base caourse : Lapen (a2) = 20 cm
Subbase caourse : Batu pecah A (CBR 100) (a3) = 10 cm
Penyelesaian
1. LHR pada tahun 2034 ( awal umur rencana ) sebagai berikut :
Rumus : (1+i)n
No Jenis kendaraan Jumlah kendaraan
12
1. Mobil penumpang (2 ton) 15559 (1+0,03) 22183,4 kendaraan
Rumus : LEP =
∑ j=1 LHR j xCj xEj
Digunakan LHR pada tahun 2022
Dari daftar II (jalan 4 lajur 2 arah) diperoleh koefisien distribusi kend (c) :
Kendaraan ringan : 0,30
Kendaraan berat : 0,45
No Jenis kendaraan Perhitungan LEP
1. Mobil penumpang (2 ton) 15559 x 0,30 x 0,0004 = 1,87
4.
5. Menghitung lintas ekivalen akhir (LEA) sebagai berikut :
n
Rumus : LEA =
∑ j=1 LHR j xCj xEj
Digunakan LHR pada tahun 2034
No Jenis kendaraan Perhitungan LEA
1. Mobil penumpang (2 ton) 22183,4 x 0,30 x 0,0004 = 2,66
LAMPIRAN – LAMPIRAN
( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen )
Daftar II
Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )
Jumlah Kendaraan ringan* ) Kendaraan berat * * )
lajur 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
1 lajur 1,00 1,00 1,00 1,00
2 lajur 0,60 0,50 0,70 0,50
3 lajur 0,40 0,40 0,50 0,475
4 lajur - 0,30 - 0,45
5 lajur - 0,25 - 0,425
6 lajur - 0,20 - 0,40
*
) berat total < 5 ton, misalnya : mobil penumpang, pick up, mobil hantar.
**
) berat total ≥ 5 ton, misalnya : bus, truk, traktor, semi trailler, trailler.
( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen)
2. Angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraan.
Daftar III
Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Benban Sumbu Angka Ekivalen
Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda
1000 2205 0,0002 -
2000 4409 0,0016 0,0003
3000 6614 0,0183 0,0016
4000 8818 0,0577 0,0050
5000 11023 0,1410 0,0121
6000 1328 0,2923 0,0251
7000 12432 0,5415 0,0466
8000 17637 0,9238 0,0794
8160 18000 1,0000 0,0860
9000 19841 1,4798 0,1273
10000 22046 2,2555 0,1940
11000 24251 3,3022 0,2840
12000 26455 4,6770 0,4022
13000 28660 6,4419 0,5540
14000 30864 8,6647 0,7452
15000 33069 11,4184 0,9820
16000 35276 14,7815 1,2712
( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen )
Daftar IV
Faktor Regional (FR)
Kelandaian I Kelandaian II Kelandaian III
(<6%) (6-10%) (> 10%)
% kendaraan % kendaraan % kendaraan
berat berat berat
≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 %
Iklim I
0,5 1,0-1,5 1,0 1,5-2,0 1,5 2,0-2,5
< 900 mm/th
Iklim II 1,5 2,0-2,5 2,0 2,5-3,0 2,5 3,0-35
> 900 mm/th
Catatan : Pada bagian-bagian jalan tertentu, seperti persimpangan, pemberhentian
atau tikungan tajam (jari-jari 30 m) FR ditambah dengan 0,5. pada daerah
rawa-rawa FR ditambah dengan 1,0.
( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen )
Daftar VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Roughness * )
Jenis lapis perkerasan IPo
(mm/km)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3,9 – 3,5 > 1000
LASBUTAG 3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 > 2000
HRA 3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 > 2000
BURDA 3,9 – 3,5 < 2000
BURTU 3,4 – 3,0 < 2000
LAPEN 3,4 – 3,0 ≤ 3000
2,9 – 2,5 > 3000
LATASBUM 2,9 – 2,5
BURAS 2,9 – 2,5
LATASIR 2,9 – 2,5
JALAN TANAH ≤ 2,4
JALAN KERIKIL ≤ 2,4
( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen)
2. Lapis Pondasi :
Tebal Minimum
ITP Bahan
(cm)
< 3.00 15 Batu pecah, stabilitas tanah dengan
semen, stabilitas tanah dengan kapur.
3,00 – 7,49 20 * ) Batu pecah, stabilitas tanah dengan
semen, stabilitas tanah dengan kapur.
10 Laston atas
7,50 – 9,99 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan
semen, stabilitas tanah dengan kapur,
pondasi macadam.
15 Laston atas.
10 – 12,14 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan
semen, stabilitas tanah dengan kapur,
pondasi macadam, lapen, laston atas.
≥ 12,25 25 Batu pecah, stabilitas tanah dengan
semen, stabilitas tanah dengan kapur,
pondasi macadam, lapen, laston atas.
*
) batas 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi
bawah digunakan material berbutir kasar.
( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen)
7. Pelapisan tambahan
Daftar IX
Nilai kondisi perkerasan jalan
1. lapis permukaan :
Umumnya tidak retak, hanya sedikit deformasi pada
jalur roda……………………………….……………………….90 – 100 %
Terlihat retak halus, sedikit deformasi pada jalur roda
namun masih tetap stabil………………………………………...70 – 90 %
Retak sedang, beberapa deformasi pada jalur roda,
pada dasarnya masih menunjukkan kestabilan…..……………....50 – 70 %
Retak banyak, demikian juga derformasi pada jalur
roda, menunjukkan gejala ketidak stabilan………………………30 – 50 %
2. Lapis pondasi :
a. Pondasi aspal beton atau penetrasi macadam
umumnya tidak retak……………………………………………90 – 100 %
Terlihat retak halus namun masih tetap stabil…………………70 – 100 %
Retak sedang, pada dasarnya masih menunjukkan
kestabilan…………………………………………………………50 – 70 %
Retak banyak, menunjukkan gejala ketidak stabilan…………….30 – 50 %
b. Stabilisasi tanah dengan semen atau kapur :
Indek plastisitas (plasticity index = PI) ≤ 10………………… 70 – 100 %
c. Pondasi macadam atau batu pecah :
Indek plastisitas (plasticity index = PI) ≤ 6………………… 80 – 100 %
3. Lapis pondasi bawah :
Indek plastisitas (plasticity index = PI) ≤ 6………………… 90 – 100 %
Indek plastisitas (plasticity index = PI) > 6…………………… 70 – 90 %
8. Nomogram
Nomogram 1 (2)