Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sangat jarang dikemukakan, kalaupun ada maka tergabung dengan topik penyajian
Keseluruhan isi dari laporan tahunan tidak diatur oleh otoritas badan akuntansi
yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia, namun diatur oleh regulator bursa
diri di bursa efek sebagai pelaporan kegiatan selama satu tahun sebelumnya kepada
“At the top of every analyst’s list (of financial reports used by analysts) is the
annual report to shareholders. It is the major reporting document and every other
financial report is in some respect subsidiary or supplementary to it.”
25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
serta perubahannya.
Laporan Tahunan di BEJ dan BES diatur oleh Keputusan Ketua Bapepam No.
38/PM/1996 tentang Laporan Tahunan (Rizal, 2003). Peraturan tersebut hanya berlaku
bagi perusahaan publik saja. Bentuk dan isi dari laporan tahunan menurut peraturan
a. Ketentuan Umum, yang berisi peraturan fisik dan informasi yang wajib
mengenai perusahaan.
d. Bagian mengenai Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen, yang berisi
uraian singkat yang menganalisis laporan keuangan dan informasi lain dengan
26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
e. Bagian mengenai Laporan Keuangan, yang berisi laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Bapepam dan telah
menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini dikaitkan
pula dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang
lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya
keagenan tersebut. Di samping itu perusahaan besar merupakan emiten yang banyak
disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai
ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah karyawan, jumlah penjualan, rata-rata tingkat
penjualan, dan rata-rata total aktiva (Ferri and Jones, 1979 dalam Jaelani dkk.,2001).
Menurut Ronald Clapham (1996), ukuran perusahaan yang biasa dipakai untuk
Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar atau
27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Total hutang ditambah dengan nilai pasar saham biasa perusahaan yang
merupakan jumlah hutang dan nilai pasar saham biasa perusahaan pada saat atau
Size perusahaan pada penelitian ini ditunjukkan oleh total aktiva atau total asssets
perusahaan, dimana total aktiva yang didapat dari aktiva lancar ditambah aktiva tidak
berbeda pula. Sebagai salah satu prinsip dalam akuntansi keuangan, kadangkala istilah
Dari defenisi diatas maka istilah pengungkapan dapat digunakan baik dalam
laporan keuangan maupun laporan yang lainnya dengan alat penelitian (proxy) yang
28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
informasi lain diluar laporan keuangan. Imhoff (1992) dalam Ainun dan Fuad (2000)
menyatakan kualitas tampak sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi.
kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari
sisi laporan tahunan. Dengan kata lain Imhoff mengatakan bahwa tingginya kualitas
29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
sejalan dengan tujuan positif membuat laporan tersebut tidak menyesatkan (Rusiana,
2005). Pengungkapan wajar menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memberikan perlakuan
yang sama pada semua calon pembaca. Pengungkapan lengkap menyiratkan penyajian
pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, yaitu peraturan yang
pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Darrough (1993) dalam Ainun dan
Fuad (2000) mengemukakan ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan
mengungkapkannya.
perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Healy dan Palepu
30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah satu cara
secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis
manajemen.
bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan, dimana
1. neraca
2. laporan laba-rugi
tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value
peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok
Laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan dan informasi tambahan lainnya
memang secara khusus diatur dalam PSAK, sedangkan informasi lain yang tersedia di
31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
laporan tahunan, seperti hasil analisis dan diskusi manajemen tidak diatur secara
langsung oleh PSAK tetapi oleh regulator bursa, dalam hal ini Bapepam.
yang berguna (useful information) lebih baik disajikan dalam laporan keuangan
(financial statement) dan beberapa lainnya lebih baik disajikan dalam bentuk pelaporan
keuangan selain laporan keuangan, contohnya pendapatan dan arus kas telah disajikan
dalam laporan keuangan, tetapi investor mungkin mau melakukan perbandingan antar
perusahaan dalam jenis industri yang sama. Oleh karena itu investor bisa melihat pada
penyajian informasi yang diperlukan untuk operasi optimal pasar modal yang efisien. Ini
secara tidak langsung berarti bahwa informasi yang memadai harus disajikan untuk
modal intelektual pertama kali dikemukakan oleh Galbraith yang menulis surat yang
ditujukan kepada teman sejawatnya, Michael Kalecki, pada tahun 1969. dalam
tulisannya, Galbraith mengemukakan berikut ini: “I wonder if you realise how much
those of us the world around have owed to the intellectual capital you have provided
over these last decades” (Hudson, 1993 dalam Bontis, 2000). Kemudian, modal
intelektual dijelaskan secara rinci oleh Peter Drucker tahun 1993 dalam bukunya “Post-
32
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Capitalist Society (Bontis 2000). Sampai dengan akhir tahun 1990, referensi terhadap
modal intelektual dalam publikasi bisnis kontemporer menjadi hal yang lazim.
mendefinisikan modal intelektual sebagai nilai ekonomik dari dua kategori intangibles
assets perusahaan,yaitu:
• Human capital
(subset) dari intangible assets secara keseluruhan karena ada unsur yang bersifat
intangible secara logis bukan merupakan bagian dari modal intelektual, misalnya
menghasilkan aset yang bernilai tinggi. Definisi tersebut memiliki dua masalah, yaitu:
33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
akhirnya hanya terdapat tiga skema yang sering dikutip dalam penelitian, yaitu skema
yang diusulkan Sveiby (1997), Stewart (1997), Edvinsson dan Sullivan (1996). Ketiga
skema tersebut memiliki tiga elemen yang sama, yaitu modal intelektual terletak dalam
diri manusia, modal intelektual yang melekat dalam perusahaan dan modal intelektual
yang terkait hubungan dengan pihak eksternal. Dalam penelitian ini, skema komponen
modal intelektual yang akan digunakan adalah skema yang diusulkan oleh Sveiby (1997).
yaitu stakeholder theory dan legitimacy theory yang menggunakan content analysis
1. Stakeholder theory
kepada mereka. Stakeholders memiliki hak untuk diberi informasi bagaimana dampak
aktivitas perusahaan bagi mereka meskipun mereka memilih untuk tidak menggunakan
informasi tersebut, atau tidak memainkan peran konstruktif dalam kelangsungan hidup
perusahaan. Selain itu, teori ini menganggap bahwa akuntabilitas organisasional tidak
hanya terbatas pada kinerja ekonomi atau keuangan saja sehingga perusahaan perlu
melakukan pengungkapan tentang modal intelektual dan informasi lainnya melebihi dari
34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. Legitimacy theory
masih dalam batas-batas ikatan dan norma masyarakat tempat perusahaan bekerja.
Dengan demikian, perusahaan akan melaporkan dengan sukarela aktivitas tertentu yang
di sekitarnya. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu beroperasi dengan cara-cara yang
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya. Untuk itu, perusahaan perlu
dan penggunaan metode content analysis untuk mengukur keluasan pelaporan modal
intelektual. Perusahaan akan melaporkan modal intelektual jika manajemen merasa perlu
melakukannya karena tidak dapat melegitimasi statusnya melalui aktiva berwujud (hard
assets) yang dikenal sebagai suatu simbol keberhasilan perusahaan. Keluasan pelaporan
modal intelektual paling baik diukur dengan menggunakan content analysis. Dengan
demikian, antara legitimacy theory, modal intelektual, dan content analysis saling
berkaitan (intertwined).
35
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Intelektual Perusahaan
Perusahaan besar pada umumnya memiliki tingkat laba yang tinggi. Karena
perusahaan besar memiliki tingkat laba yang tinggi, biasanya mendapat perhatian luas
dari kalangan konsumen, media maupun pemerintah. Karena itu perusahaan akan
pemerintah.
dibanding perusahaan yang kecil. Variabel size merupakan variabel yang paling
pengungkapan:
masyarakat.
b) Perusahaan besar mungkin juga lebih kompleks dan lebih mempunyai dasar
kepemilikan yang luas dibanding perusahaan kecil (Cooke, 1989). Oleh karena
itu, perlu pengungkapan yang lebih luas untuk menjelaskan dasar kepemilikan
36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
yang lebih luas lagi untuk jenis-jenis informasi seperti itu. Karena jika hanya
e) Pada umumnya perusahaan yang besar memiliki lebih banyak pemegang saham.
penelitian ini lebih dikhususkan lagi ke dalam pengungkapan modal intelektual, lebih
37