Anda di halaman 1dari 15

10 Faktor Genetika (Genetic Factor) yang Membawa Sifat Keturunan

Memang sudah dari sananya," adalah ungkapan yang sering kita dengar jika berkomentar tentang
perilaku atau sifat seseorang. Artinya, memang sudah takdirnya. Apakah takdir itu jika ditinjau dari
sains? Yang jelas, ada faktor keturunan yang bisa menjadi takdir seseorang untuk mengalami suatu hal
yang sama dengan orangtuanya. Berikut ada 10 kondisi pada manusia yang bersikap "takdir"
keturunan.

1. Alkoholisme
Anak-anak penderita alkoholik tidak ditargetkan menjadi pecandu alkohol juga. Tapi studi terbaru
mengungkap bahwa sekitar 50 persen anak para alkoholik berisiko menderita nasib serupa dengan
orangtuanya. Sebesar 50 persennya lagi akan ditentukan oleh lingkungan. Ini disebabkan sejumlah gen
pada orangtua menurun ke anak, sejenis gen ketergantungan.

2. Kanker Payudara
Penyebabnya memang masih misteri, namun ilmuwan sudah menemukan bahwa terjadi mutasi
sejumlah gen seperti BRCA1 dan BRCA2 adalah pemicunya. Perempuan yang mewarisi mutasi gen ini
akan menderita kanker payudara. Sedangkan kaum lelakinya akan mengalami risiko kanker prostat.

3. Buta Warna
Sebanyak 10 juta lelaki AS tak bisa membedakan mana merah dan hijau. Gangguan pengelihatan ini
memang lebih banyak diderita Kaum Adam. Mengapa? Sebab gen reseptor warna hijau dan merah
berada di posisi dekat kromosom X.

4. Kekerasan
Mengerikan juga jika seorang ayah yang suka melakukan kekerasan akan menurun pada anaknya.
Perilaku agresif anak lelaki biasanya diturunkan dari gen ayahnya. Bukan hanya kebiasaan melakukan
kekerasan, melainkan juga perilaku antisosial dan suka mencuri. Gen suka mencuri ini lebih banyak
bekerja pada perempuan.

5.Obesitas
Kegemukan tak selamanya akibat lingkungan. Banyak kasus dimana orang memangvsulit menahan
nafsu makannya. Ini disebabkan ada gen yang membuat fungsi penahan nafsu makan tidak bekerja
dengan baik. Dan gen ini menurun. jadi jangan heran jika menjumpai satu keluarga yang bertubuh
gemuk semua.

6. Penyakit Jantung
Jika punya anggota keluarga menderita diabetes atau stroke, bisa dipastikan akan menderita gangguan
jantung. Anak dari orang tua penderita gangguan jantung dan peredaran darah akan mewarisi penyakit
tersebut. Ditambah lagi pasien gagal jantung juga akan menurunkan penyakit serupa.

7. Saudara Kembar
Ingin memiliki saudara kembar? Periksa dulu apakah ada kembar dalam keluarga kita. Kasus kembar
ini dipicu oleh suatu gen yang membuat seorang ibu melepaskan sel telur multipel selama evaluasi.
Keturunan kembar ini tidak selalu menurun langsung ke anak-anak, bisa melompat ke cucu atrau
sepupu.
8. Jerawat
Anda berjerawat parah? Agak sulit disembuhkan jika memang kedua orangtua kita berjerawat juga.
Studi mempelihatkan banyak anak usia sekolah berjerawat juga memiliki riwayat berjerawat pada
keluarganya.

9. Tak Doyan Susu


Ada sebagian orang yang tak bisa minum susu hewani dengan kandungan zat laktosa. Memang tubuh
mereka tak mampu menoleransi laktosa sama sekali. Untuk bayi, biasanya disediakan susu kedelai
dengan kandungan laktosa rendah. Kondisi seperti ini juga bersifat menurun dalam anggota keluarga.

10. Kebotakan
Walau kebotakan dianggap biasa pada kaum lelaki, ternyata hal itu juga dipicu oleh keturunan. Ada gen
yang diturunkan oleh salah satu pihak orangtua atau keduanya yang menyebabkan si anak juga
menderita kebotakan. Ada juga orang yang menderita kebotakan permanen yang pastinya juga
disebabkan oleh satu jenis gen.

Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.
Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.
b. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola
perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise
dan kekuasaan.
Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.
c. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-
nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan
(etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa, kesenian,
arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.

BENTUK-BENTUK DIFERENSIASI SOSIAL


a. Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras
berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya, bukan budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut :

b. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)


Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap
mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia
berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling
mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya.

c. Diferensiasi Klen (Clan)


Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan
(genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah sistem sosial
yang 10 berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi pada masyarakat
unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).

d. Diferensiasi Agama
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial bagi kehidupan
manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan terhadap agama
mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk golongan masyarakat moral (umat).
Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan
sebagainya. Jadi diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama atau
kepercayaannya.

e. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)


Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai umber penghasilan atau
mata pencahariannya. Deferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat didasarkan ada jenis
pekerjaan atau profesinya biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Misalnya guru memerlukan
keterampilan khusus seperti pandai berbicara,suka membimbing, sabar, dsb. Berdasarkan perbedaan
profesi kita mengenal kelompok masyarakat, berprofesi seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai
negeri, tentara, dan sebagainya.
Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya:perilaku
seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
f. Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis
kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi,
bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau pria
dan kelompok perempuan atau wanita.
g. Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya,
desa atau kota. Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa;
- masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal
berikut ini :
- perilaku
- tutur kata
- cara berpakaian
- cara menghias rumah, dsb.
h. Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka bermunculan
banyak sekali partai. Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur
kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan sealiran.

Apa itu DIFERENSIASI? Jangan buru-buru mengernyitkan dahi. Kalau menurut bung Hermawan
Kertajaya, definisi diferensiasi adalah sebagai berikut : “Semua upaya yang dilakukan perusahaan
untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik untuk
konsumen“. Dari pengertian tersebut si diferensiasi ini berkaitan
dengan bagaimana keputusan perusahaan supaya jadi warna HITAM diantara warna PUTIH ataupun
juga sebaliknya. Kalau dijabarkan lebih lanjut DIFERENSIASI ini merupakan faktor pendukung utama
POSITIONING.
Sebenarnya diferensiasi itu bisa dibangun dari beberapa aspek, bisa dari PRODUKnya, bisa dari
SERVICEnya, PERSONILnya ataupun dari CITRAnya. Kalau bicara soal citra erat kaitannya sama
BRAND, yang sudah kita bahas kemaren-kemaren. So, kita bahas dari sisi produk, service dan
personilnya disini.
Kita bicara PRODUK dulu, produk bisa berupa barang ataupun jasa. Dari produk konsep diferensiasi
bisa jadi diferensiasi yang benar-benar baru (KREATIF) ataupun menyisipkan INOVASI di tengah
persaingan dengan perusahaan lain (POSITIF). Anda tahu Miliuner Richard Branson? Bersama Virgin
Galactic, dia membuat sesuatu yang baru, yaitu wisata travel luar angkasa dengan tujuan ke bulan.
Inilah yang BERBEDA ditengah persaingan dunia penerbangan yang terfokus terhadap pelayanan
sebaik mungkin bagi konsumen, virgin mengeluarkan ide baru yang mungkin sulit ditiru oleh para
pesaingnya. Bisnisnya ini akan terwujud sekitar 1 tahun kedepan. Selain Virgin Galactic ada juga
Harley Davidson yang merupakan pelopor motor gede di dunia, sampai saat ini belum ada pesaing
yang mampu merebut pangsa pasar mereka, hal ini karena diferensiasi membangun LOYALITAS bagi
konsumennya.
Masih banyak produk-produk lain mengembangkan strategi diferensiasi, diantaranya BB dengan
qwerty dan fitur-fitur yang saat itu tidak dimiliki oleh para pesaingnya. J.co menjual donat berbeda
dengan Dunkin Donuts, karena konsep yang beda dengan franchise biasa. Kemudian Honda yang
mengeluarkan Scoopy untuk meraup pasar pecinta matic retro, Honda membuat sesuatu yang beda di
tengah masyarakat yang sedang tergila-gila pada motor matic.
Ada juga IMB, anda tahu sepertinya! Ditengah kejenuhan orang-orang Indonesia, karena terlalu
banyak ajang pencarian bakat menyanyi, seperti AFI, Idol, dll yang dahulu berjaya dan sekarang tidak.
Hal ini karena konsep mereka semua sama masih berupa ajang pencarian bakat menyanyi, tapi ketika
IMB muncul dengan konsep yang FRESH, acara tersebut mampu mendapat tempat di hati para
penonton.
Dari segi SERVICE kita lihat service yang diberikan oleh Singapore Airline (SIA ), SIA jelas memiliki
keunggulan diferensiasi tertentu, penerbangan yang dilakukan dilengkapi dengan berbagai macam
fasilitas, yaitu pelayanan telpon pesawat internasional, fasilitas facsimile, layar video interaksi individu
sehingga memungkinkan penumpang untuk mengakses berita, bermain game computer, memesan
barang yang dijual di pesawat dan dapat memantau saham atau harga pasar uang. Hal ini merupakan
service yang membedakan SIA berbeda dengan yang lain
Kalau dari segi PERSONAL sebenarnya ini mendukung berjalannya service yang dijalankan
perusahaan. Kembali ke SIA, perusahaan ini memberikan pelayanan yang beyond expectation,
pelayanan yang diberikan melebihi apa yang diharapkan oleh konsumennya, contohnya para
pramugarinya mengenal semua nama penumpangnya satu-persatu, itu merupakan hal yang diluar
pemikiran dari para konsumen, seberapa excitedkah ketika orang yang tidak anda kenal, tiba-tiba
menyapa dan mengenali anda?
Selain SIA kita tahu bagaimana pelayanan yang diberikan Bank Mandiri, oleh security ataupun oleh
tellernya, mereka selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi, terutama securitynya, MIND
SET yang ada di benak orang ketika mendengar kata Bank Mandiri adalah pelayanan dari securitynya.
Diferensiasi Sosial

A. Latar Belakang
Berbeda itu biasa. Pernahkah Anda sadari betul kata-kata ini ?Dunia terbentang dengan
segala macam perbedaan. Tidak ada satu makhluk hidup yang sama persis dengan yang lain.
Perbedaan memang anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang begitu indah. Oleh karena itu kita bisa
menyatakan bahwa perbedaanitu indah. Mampukah Anda menganalisa bentuk - bentuk struktur
masyarakat berdasarkan adanya perbedaan dan lapisan yang ada. Makalah ini membahas tentang
Diferensiasi Sosial.
B. Pengertian Diferensiasi Sosial
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-
perbedaan yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis, clan
(klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin. Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat
diklasifikasikan secara bertingkat/vertical seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi,
yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah. Perbedaan itu hanya secara horisontal.
Perbedaan seperti ini dalam sosiologi
dikenal dengan istilah Diferensiasi Sosial.
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.
Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara
horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut
yang lebih tinggi daripada golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada
perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial sedangkan
pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
Diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara horizontal berdasarkan pada
ciri-ciri tertentu.
1. Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial.
Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya : warna kulit, bentuk
mata, rambut, hidung, muka, dsb.
b. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang
dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah
perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan. Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan
berbeda dengan seorang karyawan kantor.
c. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat
menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi ataukepercayaan, sistem kekeluargaan,
keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat
kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
2. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
Pengelompokan masyarakat membentuk delapan kriteria diferensiasi sosial.
a. Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama.
Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri fisiknya, bukan
budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut :
1) Menurut A.L. Krober
§ Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin)
§ Mongoloid :
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli
Taiwan)
- American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
§ Kaukasoid :
- Nordic (Eropa Utara, sekitar L. Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
- Mediteranian (sekitar L. Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
- Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)
§ Negroid :
- African Negroid (Benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang
Semang, Filipina)
- Melanesian (Irian, Melanesia)
§ Ras-ras khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok) :
- Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan)
- Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)
- Ainu (di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang)
2) Menurut Ralph Linton
- Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan
sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras Mongoloid dibagi menjadi dua,
yaitu Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari Sub Ras Tionghoa
(terdiri dari Jepang, Taiwan, Vietnam) dan Sub Ras Melayu. Sub Ras Melayu terdiri
dari Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Mongoloid Indian terdiri dari orang- orang
Indian di Amerika.
- Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai
coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari Sub Ras Nordic,
Alpin, Mediteran, Armenoid dan India.
- Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata
lurus. Ras ini dibagi menjadi Sub Ras Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis
dan Hotentot-Boysesman. Aborigin.
- Bagaimana dengan Indonesia ? Sub ras apa saja yang mendiami negara kita ini ?
- Indonesia didiami oleh bermacam-macam Sub Ras sebagai berikut:
- Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.
- Veddoid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tomuna di
Sulawesi.
- Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan Kei dan Aru.
- Melayu, yang terdiri dari dua :
- Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang Batak, Toraja dan Dayak
- Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang, Bugis/ Makasar, Jawa,
Sunda, dsb.
b. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Apa yang dimaksud dengan suku bangsa atau etnis itu ? Menurut Hassan Shadily
MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai
hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan
ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling
mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan
berikut :
- ciri fisik
- kesenian
- bahasa daerah
- adat istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
- di Pulau Sumatera : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu,
dsb.;
- di Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger, dsb.;
- di Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar, dsb.;
- di Pulau Sulawesi : Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli, Bolaang
- -Mangondow, Gorontalo, dsb.;
- di Kep. Nusa Tenggara : Bali, Bima, Lombok, Flores, Timor, Rote, dsb.;
- di Kep. Maluku dan : Ternate, Tidore, Dani, Asmat, dsb.
- Irian
c. Diferensiasi Klen (Clan)
Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan
kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat
(tradisi). Klen adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama
umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun
garis ibu (matrilineal).
* Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada:
- Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
- Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin;
- Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar;
- Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
- Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan,
Pangkarego, Paat, Supit.
- Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina,
Lotul, Manuhutu, Goeslaw.
- Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa,
Leimena, Kleden, De- Rosari, Paeira.
* Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat
Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampuang-
kampuang. Nama-nama klen di Minangkabau antara lain : Koto, Piliang, Chaniago,
Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai, dsb. Masyarakat di Flores, yaitu suku Ngada
juga menggunakan sistem Matrilineal.
d. Diferensiasi Agama
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan
dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang
essensial bagi kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap
benar. Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu
membentuk golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali
dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya. Jadi, Diferensiasi
agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.
1) Komponen-komponen Agama
* Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu menggetarkan
jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya.
* Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti keyakinan
akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh
nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.
* Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa dan Roh
Nenek Moyang.
* Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.
* Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
2) Agama dan Masyarakat
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga
masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita
mengenal agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Disamping itu berkembang
pula agama atau kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan,
Kaharingan dan Kepercayaan-kepercayaan asli lainnya.
e. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai sumber
penghasilan atau mata pencahariannya. Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan
masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan
dengan suatu ketrampilan khusus. Misalnya profesi guru memerlukan ketrampilan khusus,
seperti : pandai berbicara, suka membimbing, sabar, dsb. Berdasarkan perbedaan profesi kita
mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai
negeri, tentara, dan sebagainya. Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada
perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter
ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
f. Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan
seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari
struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu, terdapat
kelompok masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
g. Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat
tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa;
- masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini : -
perilaku
- tutur kata
- cara berpakaian
- cara menghias rumah, dsb.
h. Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka
bermunculan banyak sekali partai. Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam
kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi
dan sealiran. Pada Pemilu tahun 1999 yang lalu terdapat 48 partai, pada Pemilu tahun 2004
mungkin jumlah partai sudah bertambah lebih banyak.
C. Kesimpulan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk atau diferensisasi sosial
adalah pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan – golongan atau kelompok
- kelompok secara hoirizontal atau tidak bertingkat. Adapun wujudnya adalah penggolongan
penduduk atas dasar ras, susku bangsa, agama dan lain – lain. Dalm pembedaan tersebut tidak
menunjukkan tinggi rendahnya martabat atau derajat seseorang sebagaimana yang terdapat dalam
stratifikasi sosial atau pelapisan sosial masyarakat.
Dengan nkata lain, pembedaan ras, suku bangsa, agama dalam masyarakat Indonesia bukan
merupakan bentuk pelapisan sosila, tetapi merupakan pembagian sosial yang mempunyai
kedudukan atau derajat yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati, S.Pd., Sosiologi jilid 1 untuk SMU kelas 2, Esis, Jakarta, 2001.
Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT Pradnya Paramita,
Jakarta, 1996.
Drs. Lukman Hakim & Dra. E.J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT. Grafindo Media Pratama,
Jakarta, 1997.
Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung, 1999.
Drs. Nursal Luth & Drs. Daniel Fernandez, Sosiologi dan Antropologi jilid 1, PT. Galaxy Puspa Mega,
Jakarta, 1989.
Drs. Nursal Luth, Kamus Sosiologi dan Antropologi, PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta, 1992.

>> Diferensiasi <<

>Definisi

"Tindakan merancang suatu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari
penawaran pesaing" (Phillip Kottler: 1999)

"Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan perbedaan yang lebih unik
daripada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai yang lebih tinggi"
(Thompson & Strickland: 1998)

>Sumber Diferensiasi

Produk fisik merupakan hal yang potensial untuk dijadikan pembeda. Perusahaan dapat membedakan
produknya berdasarkan spesialisasi, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, tahan banting, keandalan,
mudah diperbaiki, gaya dan rancangan

>Diferensiasi Pelayanan

Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan,


pemeliharaan dan perbaikan

>Diferensiasi Personal

6 Karakteristik personel yang terlatih, yaitu :

• Kemampuan

• Cepat tanggap
• Kesopanan

• Komunikasi

• Kredibilitas

• Dapat diandalkan

>Diferensiasi Saluran (Distribution Channel)

Perusahaan dapat melakukan diferensiasi strategi berdasarkan distribusi :


• Eksklusif

• Selektif

• Intensif

>Diferensiasi Citra (Image)

Perusahaan dapat mengkespresikan citra (yang baru atau berbeda dengan yang lama) melalui lambang,
media tertulis dan audio visual serta suasana

>Strategi Diferensiasi

Efektif bila :
• Kebutuhan konsumen yang beragam sehingga sulit dipenuhi oleh satu jenis produk tertentu

• Studi tentang perilaku konsumen tentang faktor penentu diferensiasi produk akan membantu
mendeteksi preferensi konsumen

• Akan menaikkan profitabilitas perusahaan bla keuntungan dari harga mampu menutup biaya
untuk diferensiasi produk

>Daya Tarik Strategi Diferensiasi

Menjadi benteng pertahanan karena konsumen menjadi loyal terhadap merk/model yang menjadi
preferensi mereka

Manfaat lainnya :
• Membentengi perusahaan dari masuknya pesaing

• Mengurangi kekuatan tawar menawar dari pembeli

• Menempatkan perusahaan pada persaingan yang lebih kuat dari perusahaan lain yang
menghasilkan produk substitusi

>Resiko Penerapan Strategi Diferensiasi

• Bila konsumen hanya melihat sedikit nilai yang diciptakan karena diferensiasi, maka strategi
biaya rendah akan menggesernya

• Mudah tergeser bila pesaing dapat merekayasa strategi yang sama dalam waktu yang singkat

• Untuk mendapatkan produk yang unik dibutuhkan investasi yang cukup besar

>Inovasi dan Diferensiasi

Diferensiasi merupakan penerapan dari konsep inovasi


• Inovasi : kemampuan seseorang/lembaga menciptakan “sesuatu” yang baru dengan nilai yang
lebih tinggi dengan “sesuatu” yang sudah ada sebelumnya

>Value pada Inovasi

Value yang lebih tinggi dirasakan oleh konsumen :


• Kualifikasi produk yang lebih tinggi dari sebelumnya (tapi harga tetap)

• Harga produk yang lebih rendah (kualifikasi produk tetap)

>Inovasi dan Kreativitas Tinggi

bagaimana caranya mencapai produk dengan kualifikasi lebih baik atau membuat produk yang lebih
murah; artinya perusahaan harus lebih mampu memproduksi dengan biaya lebih rendah. Ini yang
disebut kreativitas tinggi
Integrasi sosial
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian
fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi
dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu
sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai
tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas
dua landasan berikut :
• Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara
sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat
fundamental (mendasar)
• Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara
kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas
ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling
ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-
batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial

Faktor-Faktor Pendorong
A. Faktor Infernal :
• kesadaran diri sebagai makhluk sosial
• tuntutan kebutuhan
• jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
• tuntutan perkembangan zaman
• persamaan kebudayaan
• terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
• persaman visi, misi, dan tujuan
• sikap toleransi
• adanya kosensus nilai
• adanya tantangan dari luar

Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial


1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan
perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang
lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti dua macam, yaitu:
1. Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan
yang berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:


1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia
secara turun temurun.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:


1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan
masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung, antara
lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon
seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).

Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:


1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia
yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari
semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat
beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah,
dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau
saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari
budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan
salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman
Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk
agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di
Indonesia baru 5 (lima) macam.
4. Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan bidang olahraga tingkat nasional yang
diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Melalui Pekan Olahraga Nasional akan terpupuk
persatuan Indonesia dan menggali potensi para atlet daerah untuk dapat berkembang mewakili negara
di tingkat internasional.
integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
1. Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
2. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Anda mungkin juga menyukai