Hak asasi manusia merupakan hak dasar/pokok yang diperoleh atau dimiliki
manusia. Pokok persoalan mendasar dari hak asasi tersebut ialah pemikiran bahwa
kemampuan, dan cita-citanya. Hak-hak tersebut bersifat asasi dan universal (umum),
dalam arti bahwa hak asasi dimiliki manusia di manapun berada tanpa memperhatikan
Hak asasi manusia, adalah hak manusia yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang
dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya. Jadi,
hak asasi dapat dikatakan sebagai hak dasar yang dimiliki oleh pribadi manusia yang
merupakan anugrah Tuhan yang dibawah sejak lahi, sehingga hak asasi manusia itu tidak
dapat dipisahkan dari eksitensi (keberadaan) pribadi manusia itu sendiri. Hak-hak asasi
Sebagai mana kita ketehaui, disamping hak-hak asasi juga ada kewajiban-
kewajiban asasi yang seharusnya lebih kita utamakan pelaksanaannya dalam hidup
menuntut hak.
Secara mendasar, hak-hak asasi manusia itu antara lain meliputi hak untuk hidup,
hak untuk merdeka, dan hak untuk memiliki sesuatu. Dengan demikian, hak merupakan
kodrat manusia, yang diberikan oleh Tuhan, sehingga siapapu tidak boleh mengganggu
dan harus dilindungi oleh Negara. Walaupun demikian, batas batasnya tetap harus ada
dan pembatasan ini harus ditetapkan oleh Negara sesuai dengan pandangan hidup, tingkat
MANUSIA
itu biasanya terjadi tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan tersingkirnya hak atau
Oleh karena itu, Negara harus menjaga agar tidak terjadi pergeseran atau
perlombaan yang mngurangi atau bahkan merampas hak orang lain. Untuk menjamin
agar kepentingan masing-masing dirugikan atau dilanggar, maka perlu jaminan atas
pelaksanaan dan perwujudan hak-hak asasi tersebut. Jadi, dibalik hak-hak asasi itu
terdapat kewajiban asasi bagi setiap anggota masyarakat atau warga Negara. Warga
Negara adalah seorang yang sadar sebagai bagian dari kehidupan bernegara.
Yang dimaksud kewajiban asasi adalah kewajiban setiap pribadi untuk berbuat
agar keberadaan Negara atau masyarakat dapat dipertahankan. Di lain pihak, Negara
Meskipun bersifat mendasar (asasi), namun hak asasi manusia tidak dapat
dilaksanakan secara mutlak. Sebab, pelaksanaan hak asasi manusia secara mutlak dapat
melanggar hak asasi orang lain. Oleh karena itu, pelaksanaannya diatur dan harus sesuai
Konsep hak asasi yang berlaku di Indonesia adalah penjabaran dari kemanusiaan
yang adil dan beradab yang disemangati oleh sila-sila lainnya dari Pancasila.
Sila ini mengandung pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menjamin
setiap orang untuk melakukan ibadah menurut keyakinannya masing-masing. Sila ini,
menjamin kemerdekaan beragama bagi setiap orang, artinya kita bebas memilih dan
of man (harga diri) dan human freedom (kebebasan). Tiap-tiap orang diperlakukan
secara pantas, tidak boleh disiksa dan dihukum dengan semena-mena. Nilai
kepentingan bangsa di atas kepentingan suku, golongan, partai, daerah dan lain-lain.
mempunyai kedudukan dan kesempatan yang sama dalam negera Indonesia, dalam
arti adanya keseimbangan yang harmonis serta tidak mengutamakan yang satu dengan
d. Hak Asasi Manusia Menurut Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Negara di bentuk dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kedaulatan rakyat itu
sebagai penjelmaan dari kedaulatan rakyat itu adalah lembaga tertinggi dalam Negara
Republik Indonesia.
e. Hak Asasi Manusia Menurut Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Jadi, paham keadilan sosial menjamin hak manusia untuk hidup layak, antara lain
jaminan atas :
Hak milik;
Kehidupan sosial;
Pekerjaan dengan sistem pengupahan dan syarat-syarat kerja yang adil dan
baik;
D. DEMOKRASI PANCASILA
Inti demokrasi pancasila adalah sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
asas gotong royong. Prinsip musyawarah mufakat adalah bahwa pembahasan untuk
menyatukan pendapat bersama dalam mencapai kesepakatan bersama dijiwai oleh kasih
bersumberkan kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Intinya adalah sila
keempat yang dijiwai sila-sila lainnya. Pangkal tolak pelaksanaan demokrasi Pancasila
adalah asas kekeluargaan dan gotong royong. Dasarnya adalah musyawarah untuk
mungkin ditempuh dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat untuk kepentingan
rakyat.
Sistem penentuan keputusan dalam UUD 1945 dan budaya bangsa Indonesia
dengan Pasal 2 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi, “Segala putusan Majelis
pendapat/kesepakatan bersama.
lebih bermutu tinggi, dapat diterima orang banyak, mampu menampung aspirasi orang
banyak, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
maha Esa. Manfaat bermusyawarah, antara lain masalah sulit akan mudah dipecahkan,
masalah berat akan menjadi ringan, dapat meningkatkan rasa kekeluargaan, serta
Nilai lebih demokrasi Pancasila adalah adanya penghargaan terhadap hak asasi
manusia dan hak-hak minoritas tidak akan diabaikan. Oleh karna itu, demokrasi Pancasila
tidak mengenal dominasi mayoritas ataupun tirani minoriras. Dominasi mayoritas adalah
kelompok besar yang menguasai segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan
mengabaikan kelompok yang kecil. Tirani minoritas adalah kelompok kecil yang
menguasai segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengabaikan
kelompok besar.
DAFTAR ISI
Grafika.
Tugas Individual
Oleh:
MUAMMAR. RAUF