Anda di halaman 1dari 3

1METODE STERILISASI DAN DESINFEKSI

Kajian mikrobiologi membutuhkan metode yang tepat untuk pengamatan


mikrobia. Metode mikroskopik dan kemampuan mengkultur mikrobia
merupakan metodologi dasar yang dilakukan para ahli mikrobiologi untuk
mempelajari struktur, sifat-sifat fisiologisnya (metabolisme dan
pertumbuhan) serta mengungkapkan keragaman mikrobia. Penggunaan
dan pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode
molekuler dan immunologis memungkinkan peneliti melakukan pengujian
yang pada akhirnya berhasil membuat temuan-temuan baru dibidang
tersebut. Kemajuan dalam bidang metodologi ini telah mengungkap
pemahaman sifat-sifat dasar mikrobia serta aspek-aspek yang berkenaan
dengan teknik dan metodologi penelitian mikroba. Salah satu bagian yang
penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara
mematikan, menyingkirkan, dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Cara yang digunakan untuk menghancurkan,
menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan mikroorganisme berbeda-
beda tergantung pada spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan
tempat mikroba ini pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air,
sampah, riol, dan tanah. Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan cara untuk menghancurkan
mikroorganisme yang digunakan tergantung pada pengetahuan,
keterampilan, dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap situasi
yang dihadapi merupakan kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara
atau prosedur yang harus dilakukan.
Tujuan utama mematikan, menyingkirkan, atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencegah infeksi pada manusia, hewan piaraan, dan tumbuhan.
2. Untuk mencegah makanan dan lain-lain komoditi menjadi rusak.
3. Untuk mencegah gangguan kontaminasi terhadap mikroorganisme yang
digunakan dalam industri, hasilnya tergantung pada kemurnian
penggunaan
biakan murni.
4. Untuk mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai dalam
pengerjaan
biakan murni di laboratorium (diagnosis, penelitian, industri), sehingga
pengamatan tentang pertumbuhan satu organisme pada medium pembiakan
khusus atau pada hewan percobaan membingungkan karena adanya
organisme
lain yang tumbuh.
Beberapa istilah serta pengertian yang digunakan dalam pembicaraan
masalah
mematikan,
menghambat
pertumbuhan,
dan
menyingkirkan
mikroorganisme adalah sebagai berikut:
1. Sterilisasi
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau
substansi
dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
dalam
usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan
setempat
(in situ) oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau
betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung
ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara
mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi.
2. Disinfeksi
Disinfeksi berarti mematikan atau menyingkirkan organisme yang dapat
menyebabkan infeksi. Meskipun dengan melakukan disinfeksi dapat
tercapai
keadaan steril, namun tidak seharusnya terkandung anti sterilisasi.
Disinfeksi
biasanya dilaksanakan dengan menggunakan zat-zat kimia seperti fenol,
formaldehide, klor, iodium atau sublimat. Pada susu, disinfeksi (bukan
sterilisasi) dilakukan dengan pasteurisasi. Pada umumnya disinfeksi
dimaksudkan untuk mematikan sel-sel vegetatif yang lebih sensitif tetapi
bukan spora-spora yang tahan panas.
3. Desinfektan
Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan disinfeksi.
Seringkali sebagai sinonim digunakan istilah antiseptik, tetapi pengertian
disinfeksi dan disifektan biasanya ditujukan terhadap benda-benda mati,
seperti lantai, piring, pakaian.
4. Antiseptika
Antiseptika pada umumnya dimaksudkan bahan-bahan yang mematikan
atau
menghambat mikroorganisme, khususnya yang berkontak dengan tubuh
tanpa
mengakibatkan kerusakan besar pada jaringan. Untuk digunakan sebagai
antiseptika, kebanyakan disinfektan terlalu dekstruktif terhadap jaringan.
(Burdon, 1969d a l a m Yusuf, 2009).
2.2 STERILISASI
Sterilisasi merupkan proses menghancurkan semua jenis kehidupan
sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan
pengaplikasian
udara panas. Ada dua metode yang sering digunakan, yaitu :
1. Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk
sterilisasi
karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya
tembus
kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi
protein
sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah
121oC
pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang
digunakan :
pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort.
2. Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat
laboratorium.
Suhu efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada
umumnya adalah oven (Febrialdi, 2008).
Menurut Irwantod a l a m Yusuf (2009), sterilisasi dilakukan dalam 4
tahap,
yaitu:
1. Pembersihan sebelum sterilisasi
2. Pembungkusan
3. Proses sterilisasi
4. Penyimpanan yang aseptik.
Menurut Tim Dosen (Yusus, 2009), sterilisasi dapat dilakukan dengan
cara:
1. Sterilisasi secara fisik
Selama senyawa kimia yang disterilkan tidak berubah atau terurai akibat
suhu tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik dapat
dilakukan. Misalnya dengan pemanasan udara panas, uap air, bertekanan,

Anda mungkin juga menyukai