Bab I
Bab I
MATERI I
LATAR BELAKAFiG PERI(EMBANGAFI TATA CARA
PERIIITT]NGAN BETON di INDONESIA' MATERIAL BAJA' dan
BETON, FAKTOR PEMBEBANAN dAN LRFD
{. PBI'1955
* PBI', 1971
{' SKSM T 15 :03 : 1991
{. sM 03 -2847 - 1992
rl' S}{I 03 *2847 :2002
Beton adalah campuran antara Semen Portland atau Semen Hidrolik
laiq agregat halus, agfegat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambaV
additive yang membentuk masa padat serupa batu-batuan yang kuat sekali
menerima tahanan tekan tetapi sangat lemah apabila menerima tahanan tarik.
1. Air Entraining Agent adalah peningkatan kadar udara pada campuran agar
beton tahan terhadap pembekuan dan pencairan pada daerah salju
2. Water Reducing Agent adalah batran tambah untuk mengurangi jumlah
pemakaian air pada beton atau meningkatkan kelecakan/nilai slump beton
6. Mineral Admixture adalah bahan tambah untuk merubah sifat beton dalam
Sesuai sifatnya beton lemah dalam menerima gaya tarik. Apabila beton
difungsikan untuk menahan gaya tekan dan gaya tarik, maka harus diberi
tulanganatau batang baja berbentuk polos atau ulir/deform, atau pipa untuk
menahan gaya tarik pada komponen struktur yang sering disebut dengan
beton bertulang, yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan sesuai
dengan yang disyaratkan berdasarkan asumsi material bekerja bersama-sama
dalam menahan gay a y ang bekerja.
Untuk diketahui bahwa tulangan-tulangan baja tersebut bukan untuk
mencegah terjadinya retak-retak, tetapi hanya untuk mengurangi terjadinya
La:rn halnya, apabila kita tinjau pada strukfur balok yffig mengalami
lentur, misalnya suatu balok yang diberi pembebanan merata sepanjang balok
dengan ditopang perletakan sendi-sendi, maka akan terjadi defleksillendutan/
lenturan dapat digambarkan sebagai berikut :
Yrh
{E <-.h--+ e 6 6
%h
G ambar I 3. Penam
. p an g dengan d istribusi Regangan -Te gangan
ditimbulkan oleh beban luar yang bekerja pada balok (XM : 0). Momen
lentur ini sama dengan resultan dari gaya tarik atau gaya tekan dikali dengan
jarak antara kedua resultan. Jarak ini disebut dengan lengan pengungkit dalam
(lengan mamen dalam). Dan lendutan selalu identik dengan kekakuan.
M.LM
o--.
- w' maKa -=
P
::.::::
rl/'E'e
M.
6: 12EI12
sedangkan untuk balok dengan beban terbagi rata sepanjang balok, lendutan
ditengah bentang adalah :
. 5.M, P
d-_ 48EI
I.3. PERLETAKAN
Balok yang terlihat pada gambar 1 dibayangkan sebagai kantilever,
yakni sebuah balok dengan satu ujung bebas dan yang lain terjepit dalam
tembok. Bagian yang tedepit penuh pada tembok akan tetap tegak lurus
terhadap bidang tembok, ini merupakan perletakan atau tumpuan yang disebut
ryung terjepit atau tumpuan tetry dan ditunjukkan pada gambat 1.6.a.
Perletakan juga dapat berupa sendi atau pasak (lihat gambar 1.6.b).
sifat dari tumpuan ini adalah dapat berotasi tetapi tidak memungkinkan
perpindahan horisontal maupun vertikal.
Jenis perletakan lain adalah roll (gambar 1.6.c) yang memungkinkan
rotasi dan perpindahan horisontal, akan tetapi perpindahan arah vertikal tidak
Agar balok dapat terjepit sempurna, dinding atau strukfur lain yang
menahannya harus membangkitkan gaya dan momen lentur yangberlawanan.
b) Sendi
c) Roll
kecil pada diagram momen menyatakan arah lenturan balok yang dibebani.
Tegangan tekan akan te{adi pada "daerah cekung" dan tegangan tarik
terjadi
pada "daerah cembung" suatu balok. penempatan tulangan diletakkan pada
bagian cembung yakni padadaerah yang menerima tegangan tarik.
-.-l---J- I
Keteransan:
___rts Tulangan terletak di atas (teratas) kesatu
l
Batas antara duapenulangan dalam
Lubang padaplat
a : nama plat
8 : tebal plat
350 : tinggi plat + 3,0 m dari titik 0
r-11
MATERI ILATARBELAKANG dAN PERKEMBANGAN TATA CARA PERHITUNGAN
BETON di INDONESIA,MATERIAL BAJA, dan BETON, FACTORPEMBEBANAN dan
LRFD
PERMTT]NGAI\i STRT]KTIJR BETON
BERDASARKAN SI\[I 03 -2841 _2082
Faktor Beban
a. Kombinasi I 1,4 D
d. Kombinasi 4 I,zD+1,3W+0,5L+0,5R
e. Kombinasi 5 l,2D+1,5E+005L 1,05 (D + LR + E)
g. Kombinasi 7 1,2D+1,6L+l,6lH
Faktor Reduksi {
a. Lenfur 0.80 0.80
r-13
MATERI I LATAR BELAKANG dAN PERKEMBANGAN TATA CARA PERHITUNGAN
BETON di INDONESIA, MATERIAL BAJA, dan BETON, FACTOR PEMBEBA'NAN dan
LRFD
PERHITUNGA}I STRUKTUR BETON
BERDASARKAII Sl\tI03 -2847 _20A2
d. Menggunakan mutu bala yang tidak sesuai dengan kekuatan tarik yang
+R
Dengan;
0' t l.>1
Memperhitungkan Memperhitungkan
Fabrikasi
Penyederharlc.arL
Mr: M O