Visua Lkuu
Visua Lkuu
0
Dalam pemograman visual banyak istilah da konsep yang mneyebut “sesuatu” yang
membentuk aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama dalam lingkungan
pemograman visual yang lain, seperti misalnya objek, property dan event. Pemograman event-
driven telah ada sebelum GUI (Graphical User Interface) dibuat dan diimplementasikan dalam
beberapa cara. Dengan diperkenalkannya mouse pemograman event driven banyak disukai oleh
para pemakai dan perancang program. Sebelum ada pemograman event driven, pemograman
top-down digunakan untuk membuat kode yang menangani banyak pemrosesan. Selain itu
aplikasi yang dirancang dengan teknik ini mudah untuk diperbaiki, disamping kodenya menjadi
luwes. Namun aplikasi yang dibuat dengan metode ini biasanya memiliki menu yang kompleks
yang tergabung erat pada proses yang ada dalam program.
Pemograman event driven tidak mencoba menggantikan pemograman prosedural, namun
melengkapi dengan kerangka yang dapat membedakan antara user interface dan proses tertentu
dalam aplikasi. Ms. Visual Basic dan aplikasi event-driven lainnya menyediakan kerangka
tersebut sehingga akan lebih terkonsentrasi pada masalah aplikasi.
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang bekerja dalam ruang
lingkup Ms-Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 hampir dapat memanfaatkan seluruh kemudahan
dan kecanggihan yang dimiliki oleh sistem operasi windows, secara umum kemampuan visual
basic 6.0 adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan untuk membuat
program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja windows.
- TAMPILAN DASAR VISUAL BASIC 6.0
Pada tahap awal pemakaian VB 6.0 sebaiknya diatur tampilan untuk komponen-komponen
yang ada dalam VB 6.0 tersebut. Komponen-komponen yang tidak muncul pada layar dapat
ditampilkan pada menu View. Pemograman visual merupakan dimensi baru dalam pembuatan
aplikasi karena dapat langsung menggambarkan objek-objek kelayar sebelum dieksekusi. Dalam
lingkungan pengembangan visual, sekarang objek yang anda buat hasilnya langsung tampil dilayar.
Objek yang dibuat itu akan sama hasilnya pada saat program dijalankan. Dengan demikian tidak
perlu lagi melakukan pengubahan kode program secara manual. Setelah semua objek diletakkan
dalam suatu form, amak semua atribut obejk tersebut akan disimpan dalam suatu kode program
yang dapat langsung dijalankan.
Tampilan untuk ms. visual basic 6.0 terdiri dari beberapa interface yang saling berhubungan
yaitu :
Type Range
Variant Null, Error dan tipe seluruh tipe data yang lain
- VARIABEL
Variabel adalah tempat dalam memori komputer yang diberi nama (sebagai pengenal)
dan dialokasikan untuk menampung data. Sesuai data yang ditampung maka variabel harus
mempunyai tipe data yang sesuai dengan isinya.Untuk mendeklarasikan suatu variabel digunakan
dua perintah : Pertama dengan menggunakan perintah-perintah DIM, PRIVATE, STATIC, dan
PUBLIC yaitu mendeklarasikan nama variabel beserta type datanya pada awal procedure, seperti
contoh dibawah ini :
Dim nama as String
Dim Alamat as String * 30
Dim Gaji as Long
Kedua yang disebut dengan deklarasi implisit, seperti contoh dibawah ini :
Nama$ = “Sisnayati”
Alamat$ = “Jl. Kesambi N0. 58 A – Cirebon”
Gaji$ = 75000
RUANG LINGKUP VARIABEL
Ruang lingkup variabel (variabel scope) adalah ruang atau daerah dimana variabel yang
dibuat dikenal. Ada variabel yang dapat dikenal diseluruh bagian (proyek), ini yang dinamakan
dengan variael global dan hidup selama program berjalan, tetapi ada juga variabel yang hanya
dikenal di procedure atau fungsi tempat variabel tersebut dibuat dan hidup hanya selama
procedure atau fungsi tersebut berjalan, ini yang disebut dengan variabel lokal.
Suatu variabel yang dideklarasikan dalam ruang lingkup yang paling dalam yaitu procedure
maka variabel tersebut hanya dikenal dan dapat dipakai pada procedure yang bersangkutan.
Private sub command1_click()
Dim Nama as string
Dim Alamat as string
Static No as integer
……………..
End sub
Perbedaan antara perintah Dim dengan static adalah jika anda mendeklarasikan variabel
dalam procedure dengan perintah dim maka variabel tersebut hanya dikenal selama procedure
masih berjalan, sedang jika menggunakan perintah static maka variabel tersebut hanya dikenali
selama program aplikasi masih berjalan.
Perbedaan lain antara perintah Private dan Public adalah jika private prinsipnya sama
dengan Dim sedang jika dideklarasikan dengan perintah Public maka variabel tersebut akan
mempunyai level global, artinya dapat dikenali pada seluruh modul, form atau procedure yang
terdapat pada program aplikasi yang bersangkutan. Contoh deklarasi level modul atau form dan
level global, seperti berikut ini :
^ Pemangkatan
- Tanda Negatif
\ Pembagian Integer
Contoh :
A = (2+3) * 5, B = 78 mod 8
Operator Pembanding
Operator pembanding digunakan untuk membandingkan suatu data (ekspresi) dengan data
(ekspresi) lain dan menghasilkan nilai logika (boolean) Benar atau salah. Tentu saja antara kedua
data yang dibandingkan harus mempunyai tipe data yang sama.
Bentuk dari operator relasional/pembanding seperti yang terpampang pada tabel berikut :
Operasi
Operator
= Sama dengan
< ,>, <=,>= Lebih kecil, lebih besar, lebih kecil sama dengan, lebih besar sama dengan
Contoh :
3 > 2 atau 2 +3 = 5, “abc” = “ab”+ “c”
Operator Pembanding
Operator logika digunakan untuk mengekspresikan satu atau lebih data (ekspresi) logika
(boolean) yang menghasilkan data logika baru. Tabel operator logika dengan hierarki dari atas ke
bawah adalah sebagai berikut :
Keterangan
Operator
Not Tidak
Eqv Equivalen
Imp Implikasi
Contoh :
X > 2 and X < 6, X = 2 or x = 7 dst
III. KONTROL PROGRAM
Ada banyak perintah di visual basic 6.0. yang digunakan untuk mengontrol jalannya
program yang akan dibuat, fungsi kontrol program ini dibentuk dengan logika pemograman yang
nantinya akan berguna sebagai validasi terhadap data-data yang masuk maupun yang keluar dari
program tersebut.
Pencabangan On Error …
Pencabangan ini dipakai untuk penangan kesalahan (error) dalam program. Bentuk penulisannya
ada tiga macam, yaitu :
- On Error goto <baris>
- On Error Resume Next
- On Error Goto 0
On error Goto < baris> menyebabkan penanganan error aktif, sehingga jika terjadi kesalahan
program maka kesalahan yang terjadi tersebut akan menunjuk ke <baris> untuk proses selanjutnya.
Contoh :
Private sub command1_click()
On Error goto Salah
……..
……..
……..
Salah :
Msgbox “ Pesan Kesalahan “
End Sub
Kesalahan apapun yang terjadi, baik kesalahan dalam program maupun kesalahan dalam logika
pemograman, maka kesalahan tersebut tidak akan terlihat dimana letak kesalahannya karena
kesalahan apapun yang muncul maka kesalahan tersebut akan memunculkan tulisan pada baris
<salah>
Sedangkan, On Error Resume Next menyebabkan jika terjadi kesalahan, program akan
melanjutkan ke perintah yang mengikuti (dibawah) perintah yang salah.
End
Statement End dipakai untuk memaksa kontrol program berhenti dari suatu procedure
atau suatu blok program, beberapa contoh bentuk pernyataan End.. adalah sebagai berikut :
- End
Statement End biasanya digunakan untuk mengakhiri penggunaan suatu program,
misalkan pada program terdapat suatu tombol command button bercaption “Keluar” maka isi
untuk perintah command button kelaur tersebut adalah dengan “End”.
Contoh :
‘Dalam tombol Keluar
Private sub cmdKeluar_click()
End
End sub
- End Function
Jika dalam program menggunakan function, terutama function yang akan dibentuk
sendiri, maka diakhiri penulisan function tersebut harus ditutup dengan end function.
Contoh :
Private function Tambah(a,b as integer) as integer
Tambah = a + b
End function
- End if
- Ekpresi end if biasanya digunakan untuk mengakhiri penggunaan ekpresi if.. then.. else…,
setiap perintah if harus ditutupi atau diakhiri dengan end if
- Contoh :
Private sub cmdOK_click()
If text1.text = 2 then
Msgbox “nilainya dua”
Else
Msgbox “ nilainya selain dua”
Endif
End sub
Ekspresi if diatas akan menunjukkan jika nilai yang terdapat dalam object text box bernilai
2, maka akan muncul tulisan pesan “nilainya dua” selain itu muncul tulisan “nilainya selain
dua”.
- End Property
End property biasanya digunakan ketika akan bekerja dengan menggunakan class.
- End Select
Salah satu pernyataan pencabangan yang bersyarat adalah menggunakan Select case, diakhir
pernyataan tersebut jangan lupa dituliskan End Select yang menyatakan akhir dari pencabangan
tersebut.
Contoh :
Select Case Text1.Text
Case "1"
MsgBox "Data anda satu"
Case "2"
MsgBox "Data anda dua"
End Select
- End Sub
Setiap objek yang diletakkan dalam sebuah form akan membentuk suatu modul atau procedure
sendiri, proses selanjutnya tergantung dari event yang akan dilakukan dengan objek tersebut.
Diakhir pendeklarasian sebuah modul harus ditutupi dengan End Sub.
Contoh :
Private Sub Command1_Click()
…….
…….
……
End Sub
- End Type
Pendeklarasian End Type digunakan jika mendeklarasikan sekumpulan data bertype record data,
dan disetiap akhir pendeklarasian tersebut harus diakhiri dengan End Type.
Contoh :
Type DATASISWA
NIM as string
NAMA as string
Alamat as string
End Type
- End With
Pendeklarasian End With digunakan jika kita ingin mengakhiri penggunaan with diawal
sebuah pendeklarasian, perintah with dan end with dapat digunakan untuk menyingkat suatu
penulisan objek yang berulang-ulang. Contoh berikut menyatakan object textbox yang digunakan
dan beberapa atribut yang digunakan dalam object tersebut.
Contoh :
With Text1
.text = “Sani”
.Font = Arial
.FontBold = True
.FontSize = 15
End with
Komentar Program
Komentar dapat ditambahkan pada suatu baris program dengan menuliskan tanda petik
satu ( ‘ ) didepan statement yang ingin dinyatakan sebagai suatu komentar, sifat kometar ini
tidak akan dikerjakan dan hanya sebagai komentar bagi program dan visual basic tidak akan
menganggapnyanya sebagai kode sehingga tidak akan dijalankan.
Contoh :
Private Sub Command1_click()
A=3 ‘ Set nilai A=3
B=5 ‘Set Nilai B = 5
C = A+B ‘ Nilai A dan B akan ditambahkan dan disimpan dalam variabel C.
End Sub
IV.KONSEP DASAR PROGRAM
Dalam program yang kompleks akan selalu ditemukan adanya percabangan dan
perulangan. Sebagai contoh misalnya jika suatu keadaan A akan terjadi maka kerjakan
statement B, tetapi jika tidak kerjakan statement C. Kondisi ini dapat dipandang sebagai
hubungan sebab akibat, dimana keadaan A dapat disebut penyebab dan pekerjaan B sebagai
akibat 1 serta pekerjaan C sebagai akibat 2 dan seterusnya. Dengan menggunakan Visual Basic,
proses percabangan dapat dilakukan dengan statement if dan case sedangkan perulangan dalam
ms. Visual basic dapat dilakukan dengan menggunaan statement Repeat, While dan for. Berikut
ini akan diuraikan secara satu persatu yang dsertai dengan contoh dan latihan :
Pencabangan bersyarat If… Then
Dalam hampir semua program yang komplek mengandung suatu penyeleksi kondisi.
Dengan menyeleksi suau kondisi, program dapat menentukan tindakan apa yang harus
dikerjakan, tergantung dari hasil kondisi yang diseleksi tersebut. Untuk menyeleksi suatu
kondisi, didalam visual basic dapat dipergunakan statement If dan statement Select … case.
Pencabangan bersyarat If… Then …Else
Struktur if-Then… Else merupakan pengembangan dari struktur if-Then dengan struktur sebagai
berikut :
If Kondisi Then
Statement1
Else
Statement2
Pencabangan bersyarat Select Case
Struktur Select Case mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut dengan selector dan sejumlah
statement yang diawali dengan suatu label permasalahan (case label) yang mempunyai type sama
dengan selector. Statement yang mempunyai case label bernilai sama dengan nilai selector akan
diproses sedang statement lainnya tidak. Perbedaan dengan struktur if adalah bila statement if
menyeleksi suatu kondisi yang terpenuhi, setelah memproses statement dalam lingkungan yang
terpenuhi tersebut, proses penyeleksian masih dilakukan terhadap statement if berikutnya yang lain,
sedang pada struktur SELECT CASE bila salah satu kondisi terpenuhi (nilai case label sama dengan
nilai selector) dan statement tersebut telah diproses, selanjutnya statement-statement yang lainnya
dalam lingkungan CASE tidak akan diseleksi lagi.
Bentuk umum struktur SELECT CASE adalah sebagai berikut :
SELECT CASE ungkapan
CASE Daftar case-label1 Statement1
CASE Daftar case-label2 Statement2
CASE Daftar case-label3 Statement3
…………..
CASE Daftar case-labeln Statementn
END SELECT
Pengulangan For … Next
Salah satu proses yang hampir selalu ada didalam pemograman adalah proses berulang (looping).
Proses looping adalah suatu proses dimana komputer akan mengeksekusi satu atau lebih statement
berulang kali sesuai kebutuhan. Perulangan dengan for .. next merupakan salah satu struktur
perulangan yang sering terdapat pad abanyak bahas pemograman, perulangan for..next
menggunakan suatu variabel yang disebut counter untuk melakukan penambahan secara otomatis,
sesuai dengan nilai awal dari variabel tersebut.
Pengulangan Do .. Loop
Perintah Do …Loop mengeksekusi seperangkat blok dalam statement selama suatu kondisi
perulangan tersebut benar. Visual basic akan mengevaluasi suatu ekspresi dan jika benar maka
terdapat statement-statement tertentu yang dikerjakan. Dan jika salah, maka program akan berlanjut
dan statement yang ada diluar loop yang akan dieksekusi.
Terdapat dua variasi dari Do…Loop dan keduanya tetap menggunakan model standar dari Do…
loop, suatu loop akan dieksekusi selama suatu kondisi benar atau sampai suatu kondisi yang
dideklarasikan menjadi true. Dua variasi dari Loop ini menggunakan kata kunci While dan Until
yang akan menspesifikasikan berapa lama suatu statement akan dieksekusi.
Untuk mengeksekusi seperangkat statement selama suatu kondisi benar, dapat menggunakan syntak
berikut :
Do While Kondisi
Statement-Blok
Loop
Sedangkan untuk mengeksekusi seperangkat block sampai suatu kondisi tertentu menjadi
True dapat menggunakan syntak berikut :
Do until kondisi
Statement-Block
Loop
Jika program diatas dijalankan maka loop yang terjadi adalah selama nilai dari variabel
angka <= 10 maka angka-angka tersebut akan ditulis, kemudian lewat suatu counter angka,
nilainya diset bertambah menjadi satu.
Bentuk lain dari Do … Loop :
Jika program diatas dieksekusi maka program akan dikerjakan dulu, kemudian dilakukan
seleksi apakah sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan, kondisi yang ditentukan adalah nilai
dari angka tersebut bertambah satu lewat variabel counter angka.
Pengulangan While … wend
Pengulangan While … Wend akan mengeksekusi sekumpulan statement-statement
perintah selama suatu kondisi itu benar. Looping atau perulangan yang menggunakan
while..wend ini mempunyai syntak sebagai berikut :
While Condition
Statement Blok
Wend
Jika kondisi benar, maka semua statement akan dieksekusi dan ketika mencapai baris
wend, control akan kembali lagi ke statement while untuk mengevaluasi kembali nilai dari
kondisi, jika nilai dari kondisi masih memenuhi syarat atau benar maka proses loop/perulangan
akan terjadi lagi. Jika nilai kondisinya Salah, maka program akan keluar dari loop dan
mengeksekusi perintah-perintah yanga da setelah Wend.
Contoh Statement while berikut akan mengevaluasi nilai numerik yang dimasukkan user
lewat keyboard, dan kondisi yang dievaluasi adalah selama nilainya lebih besar atau sama
dengan nol, jika nilainya negatif maka program akan berhenti.
Number = 0
While number => 0
Total = Total + Number
Number = InputBox(“Silakan masukkan nilai yang lain ?”)
Wend
Contoh :
Akan membuka file bernama MyFile.dat di direktory C:\ sebagai Output dimana data baru akan
ditambahkan pada bagian akhir
PROSES INPUT/OUTPUT
Perintah proses INPUT/OUTPUT sangat bergantung kepada bentuk perlakuan data. Untuk
penulisan yang berorientasi pada baris, Kita dapat menggunakan perintah PRINT, sedangkan jika
berorentasi pada data maka menggunakan perintah WRITE.
Syntax :
PRINT #nomor_file,daftar_list/variabel
WRITE #nomor_file [,daftar_list]
Contoh :
WRITE #1,”D0B92395”,”ROMY”,80,90
Artinya menulis ke file nomor 1, dan data dapat dibaca kembali dengan perintah :
INPUT #1,NPM,NAMA,UTS,UAS
Catatan :
Kita dapat menggunkaan fungsi bantu EOF(nomor_file) untuk memeriksa apakah berada
diposisi akhir file.
PROSES CLOSE
Untuk menutp file dapat digunakan perintah CLOSE
Syntax : CLOSE #nomor_file
Contoh : CLOSE #1
Artinya : menutup file nomor 1
CONTOH PROGRAM
Program berikut akan membuat file MyFile di directory C:\ dengan nama file Myfile.dat. Jika di
jalankan maka program tersebut akan menyimpan teks apapun yang dituliskan pada textbox ke
dalam file myFile.dat.
Sebagai latihan coba baris Open “c:\MyFile.dat” For Output As #1 diganti dengan
Open “c:\MyFile.dat” For Append As #1
‘LISTING PROGRAM 1
‘-----------------------------
Private Sub Command1_Click()
data = Text1.Text
Open “c:\MyFile.dat” For Output As #1
Print #1, data
Close #1
MsgBox “Text Telah disimpan.”
End Sub
Selanjutnya
pada program diatas juga coba tambahkan sebuah command button dan coba ketikkan listing
program dibawah ini, potongan program dibawah ini berguna jika kita ingin menampilkan kembali
data yang telah kita simpan dalam file.
‘LISTING PROGRAM 2
‘---------------------------
Private Sub Command2_Click()
Dari dua listing diatas jika kita menambahkan sebuah data baru dalam file
maka data yang lama akan dihapus dan digantikan dengan data yang baru. Hal ini
terjadi karena mode yang kita gunakan adalah mode Input, sekarang coba tambahkan
sebuah command button lagi dan coba ketikkan listing program dibawah ini :
‘LISTING PROGRAM 3
‘-----------------------------------
Private Sub Command3_Click()
data = Text1.Text
Open “c:\MyFile.dat” For Append As #1
Print #1, data
Close #1
MsgBox “Text telah disimpan.”
End Sub
Sekarang kita lihat hasilnya, pada listing program 2 coba perbaiki dan tambahkan programnya
sehingga menjadi seperti berikut ini :
‘LISTING PROGRAM 4
‘----------------------------------
Private Sub Command2_Click()
KESIMPULAN :
Ada tiga(3)langkah yang mesti dilakukan dalam mengakses sebuah file 1. Buka file tersebut
(OPEN)
2. Simpan data ke file atau baca data dari file (INPUT/OUTPUT)
3. Tutup file tersebut (CLOSE).
Statement Open file terdiri atas 5 mode, yaitu Append, Binary, Input, Output dan Random.
Mode Binary dan Random sering digunakan untuk advanced programming dalam kasus ini kita
tidak akan singgung.
Statement Print # akan menyimpan data dalam sebuah open file
Statement Input # akan meloads data dari sebuah open file.
Ketika selesai bekerja dengan file baik untk proses INPUT/OUTPUT file sebaiknya di tutup
dengan statement CLOSE. Kegagalan dalam menutup sebuah file akan mengakibatkan
kehilangan data
Mode Output akan membentuk sebuah file jika belum ada atau belum terbuka atau menghapus
file jika ada.
Mode Input akan mengaktifkan file untuk membaca data dari sebuah file yang aktif.
Mode Append akan mengaktifkan file untuk menambahkan data dalam file yang telah aktif.
Fungsi EOF akan mengembalikan nilai true jika program telah mencapai batas akhir file dan
mengembalikan false jika belum.
Membuka file “siswa.rec” untuk diolah secara acak sebagai file nomor 1 dan ukuran tiap record
adalah sama dengan ukuran variable DAT
JUMLAH RECORD
Untuk mendapatkan jumlah record pada file acak yang telah terbuka
JlRec = LOF(1) /LEN(Datas(10))
Jumlah record dalam file acak adalah ukuran keseluruhan file acaka dibagi dengan ukuran tiap
record.
MENULIS DATA
Untuk menulis data pada file ACAK dapat menggunakan perintah PUT
PUT [#] filenum[,nomorrecord],[,variable]
Contoh :
Datas(1).NIM = “D0b94395”
Datas(1).NAMA = “IWAN”
Datas(1).Alamat = “Kesambi”
PUT #1,JlhRec+1,Datas(1)
MEMBACA DATA
Sedangkan untuk proses pembacaan data dalam file dapat kita gunakan :
GET [#] filenum[,nomorrecord][,variable]
Contoh :
GET #1,1,datas(1)
Membaca data record nomor 1 dari file ACAk nomor 1 ke variable Datas
MENUTUP DATA
Setelah selsai digunakan, file ACAK perlu ditutup untuk memastikan semua data ditulis ke
media penyimpanan, dan memberikan indicator EOF
Contoh :
CLOSE #1
Program berikut berguna untuk melakukan penginputan data Mahasiswa STMIK CIC ke
dalam file kemudian disimpan dalam file bernama Myfilea.dat pada folder C:\ kemudian dicek
keberadaan datanya. Type file yang digunakan adalah bertipe RANDOM.
http://ns1.cic.ac.id/~marsani.asfi/tulisan/Modul_1.htm