Anda di halaman 1dari 12

 

 ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN


A / n. Ny. P.
Dg. G1 – P0000 U – K 40 MGG, TUNGGAL, HIDUP, INTRA UTERIN, LETAK
BELAKANG KEPALA, KEADAAN JALAN LAHIR NORMAL, KEADAAN
IBU DAN JANIN BAIK INPARTU KALA II.
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN.
A. DATA SUBYEKTIF.

Nama ibu : Ny. P. Nama suami : Tn. M.


Umur : 22 Th. Umur : 25 Th.
Suku/Kebangsaan : Jawa/ Indonesia. Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indonesia.
Agama : Islam. Agama : Islam.
Pendidikan : SMA. Pendidikan : SMA
Pekerjaan : - Pekerjaan : Wiraswasta.
Alamat : Dsn. Kebonsari, Ds. Karang winongan, Kec. Mojoagung.

a. Anamnesa.

 Perasaan ( sejak terakhir datang ke klinik )


Ibu merasa ingin mengejan.

 Keluhan utama.
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, anak pertama, merasakan kenceng – kenceng dan
mengeluarkan lender darah, sejak tanggal 28 – 4 – 2008 jam 20.00. Wib, lalu pada
tgl. 29 – 4 – 2008 jam 08.00 Wib ibu dating ke bidan untuk memeriksakan
kandungannya.

 Tanda –tanda persalinan.


 Kontraksi : ada Sejak tgl. 28 – 4 – 2008 jam 20. 00
wib.
 Frekwensi : 4x/10 mnt. Lamanya : 40 dtk.
 Kekuatan : kuat.
 Lokasi ketidak nyamanan : Pada daerah pinggang.

 Pengeluaran Pervaginam.

 Darah lendir : Ada.


 Air ketuban : Utuh. Jumlah :- Warna : -
 Darah : Tidak ada. Jumlah :- Warna : -

 Masalah – Masalah Khusus.


Tidak ada.

 Riwayat Kehamilan Sekarang.


 Selama hamil periksa di bidan.
 Mulai periksa pertama kali, usia kehamilan 4 mgg.
 Frekwensi :
 Trimester I : 2 x di bidan.
 Trimester II : 2 x di bidan.
 Trimester III : 3 x di bidan.
 HPHT : tgl. 15 -07 -2007. TP. : 22 – 04 –
2008.
 Gerakan janin dalam 24 jam terakhir > 15 x / mnt.
 Imunisasi TT berapa kali 2x di bidan
 Keluhan :
 Trimester I : Mual muntah pusing.
 Trimester II : Kadang – kadang pusing.
 Trrimester III : Sering kencing, badan terasa panas.
 Riwayat Kehamilan Persalinan Nifas yang lalu.
Hamil ke Tgl lahir Jenis Jenis Tempat Penolong Bayi Nifas Keadaan
umur kelamin persalinan persalinan
BB/Pb Jen. kel
Hamil
ini

 Riwayat Menstruasi.
 Menarche : Umur 11 th.
 Siklus : 28 hari teratur. Lamanya 7 hari. Baunya Amis.
 Banyaknya :  2 kotek/hari.
 Disminorhoe : Tidak ada.
 Flour albus : Tidak ada.
 Bau :-

 Riwayat Kesehatan yang lalu.


Ibu tidak pernah menderita penyakit berat, tidak pernah operasi dan tidak pernah
opname / MRS.

 Riwayat Kesehatan Keluarga.


Didalam keluarga tidak pernah / tidak ada yang menderita penyakit menular
menurun dan tidak ada keturunan kembar.

 Pola Kebiasaan Sehari – hari.


 Pola Nutrisi
 Sebelum hamil : Makan frekwensi 3x/hr
Jenis: Nasi, sayur, Lauk, kadang buah.
Nafsu makan biasa.
Minum  6 – 7 gelas/ hr.
Jenis : air putih,
 Selama hamil : Makan Frekwensi 3 – 4 x/hr.
Jenis : Nasi, sayur, lauk, kadang buah,
Nafsu makan agak meningkat pada kehamilan T III
Minum 6 – 7 gelas/hr.
Jenis: air putih, susu hamil.

 Pola Nutrisi dan tidur.


 Sebelum hamil : Tidur siang  2 jam mulai jam 12 s/d jam 14.00. wib.
Tidur malam  8 jam mulai dari jam 21.00 s/d jam 04.00
 Saat hamil : Tidur siang  2 jam mulai jam 12 s/d 14.00 wib.
Tidur malam  8 jam mulai jam 21.00 s/d 04.30. wib.

 Pola Eliminasi.
 Sebelum hamil : BAB 1x/ hr.
Konsistensi : lembek / lunak.
Warna : Kuning.
BAK 4 – 5x/hr.
Warna : Kuning jernih.
Frekwensi :  200 cc.
 Saat hamil : BAB 1x/hr.
Konsistensi lembek / lunak.
Warna : Kuning.
BAK : 6 -7x/hr.
Warna : Kuning jernih.
 Pola Kebersihan Diri.
 Sebelum hamil : Mandi 2x/hr, keramas 3 – 4x/mgg, gosok gigi 2x/hr,
ganti baju dan celana dalam 2x/hr.
 Saat hamil : Mandi 2x/hr, keramas 2 – 3x/hr, ganti baju dan celana
dalam 2x/hr.

 Pola Sexsualitas.
 Sebelum hamil :  4 x/mgg.
 Saat hamil :  2 x/mgg.

 Makan dan minum terakhir pukul 06.00 wib.


Jenis nasi, sayur, lauk.

 Buang Air Besar terakhir pukul 07.00 wib.

 BAK terakhir pukul 07.00 wib.

 Pengkajian Psikologis
Perasaan ibu dalam menghadapi persalinan adalah cemas banyak bertanya tentang
kemajuan persalinan, persalinan ini diharapkan dan harapan ibu dalam persalinan ibu
dan bayi baik.

 Pengkajian Sosial.
Suami dan keluarga memberi dukungan dan menemani saat persalinan, yang
mengambil kepusan adalah suami.

 Pengkajian Spiritual.
Ibu percaya pada Allah SWT dan melakukan Sholat 5 waktu di rumah.

B. DATA OBYEKTIF.
1. Pemeriksaan Umum.
Keadaan Umum : Baik.
Kesadaran : Compos Mentis.
Status Emosional : Stabil.

2. TTV.
TD : 120 x/mnt
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36.5 C
Pernafasan : 20 x/mnt
BB / TB : 72 kg / 167 cm
Lila : 28 cm

3. Inspeksi
a. Rambut : Hitam lurus.
b. Muka :
 Cloasma Gravidarum : tidak ada.
 Conjungtiva : merah muda, tidak pucat.
 Skera : tidak ikterus
c. Mulut
 Gigi : ada caries, tidak ada gigi palsu.
 Stomatitis : tidak ada.
 Bibir : lembab.
 Lidah : tidak pucat.
d. Payudara
 Bentuk : simetris.
 Areola : hyperpigmentasi.
 Putting susu : menonjol.
e. Perut
 Pembesaran : sesuai usia kehamilan.
 Striae : hyperpigmentasi.
 Asites : tidak ada.
 Bekas luka operasi : tidak ada.

f. Vulva
 Warna : normal.
 Luka parut : tidak ada.
 Varices : tidak ada.
 Oedema : tidak ada.
 Kelainan : tidak ada
 Pengeluaran pervag. : keluar lender campur darah.

g. Anus
 Bekas luka parut : tidak ada.
 Hemoroid : tidak ada.

e. Ekstremitas
 Oedema tangan dan jari : tidak tampak
 Oedema tibia kaki : + ka/ki
 Varices tungkai : tidak tampak.

4.Palpasi.
a. Muka
 Conjungtiva : tidak pucat.

b. Leher
 Pembesaran vena jugularis : tidak ada.
 Pembesaran kel. Tyroid : tidak ada.
 Pembesaran kel. Getah bening : tidak ada.

c. Payudara
 ASI : colostrums sudah keluar.

d. Pemerriksaan Leopold
 Leopold I :TFU 2 jr / px teraba lunak tidak melenting.
 Leopold II : Sebelah kiri teraba keras seperti papan datar
memanjang dan bagian kanan teraba bagian –
bagian kecil, ( Puki )
 Leopold III : Bagian bawah teraba bulat keras melenting ( letak
kepala )
 Leopold IV : Teraba 4/5 bagian masuk PAP ( convergen )

e. Pemeriksaan Mc. Donald : TFU 35 cm.


TBJ : 3565 Gr

5. Auskultasi
Djj : 11 . 12. 12. ( 140 x/ mnt ) teratur.

6. Perkusi
 Reflek patella kanan : +
 Reflek patella kiri :+

7. Pemeriksaan Dalam
Tanggal 29 – 04 – 2008 jam : 09.00 wib.
 Pembukaan : 10 cm
 Efficement : 100 %
 Konsistensi : lunak
 Ketuban : + dipecah jam 04.00 wib jumlah : 400 cc.
 Presentasi : belakang kepala.
 Denominator : UUK ki depan jam 1
 Penurunan kepala : Hodge II

8. Pemeriksaan Laboratorium
 Hb : 12 gr%
 Albumin : protein uria –
 Reduksi :-

II. INTERPRETASI DATA


a. DX :
G1 P0000 U – K 40 mgg, TUNGGAL, HIDUP, INTRA UTERIN, LETAK KEPALA,
KEADAAN JALAN LAHIR NORMAL, KEADAAN IBU DAN BAYI SEHAT,
INPARTU KALA II.

DS:
Ibu mengatakan hamil pertama usia kehamilan 9 bulan dan merasakan kenceng – kenceng
keluar lender darah.

DO:
TTV
Tensi : 120 / 80 mmHg.
Nadi : 84 x / mnt.
Pernafasan : 20 x / mnt.
Suhu : 36ºC
 BB : 72 Kg.
TB : 167 cm.

Palpasi:
Leopold I : TFU 2 jr/ px teraba lunak tidak melenting
Leopold II : Sebelah kiri teraba keras seperti papan datar memanjang dan bagian
kanan teraba bagian kecil ( puki )
Leopold III : B again bawah teraba bulat keras melenting ( letak kepala )
Leopold IV : Teraba 4/5 bagian masuk PAP ( Convergen )

MC. DONALD : TFU 35 cm.


TBJ : 3565 gram.

VT : Vulva /vagina tak ada oedema, tak ad avarices, vagina normal.


Pemb. Lengkap, efficemen tidak teraba, ketuban – dipecahjam 04.00
wib. Warna jernih, jumlah  400 cc. Bagian terendah teraba kepala
UUK
Kiri depan jam I Hodge II.

DJJ :  11. 12. 12. Teratur.

b. Masalah : Ibu merasa cemas menghadapi persalinan.


DS : Klien mengatakan khawatir dalam menghadapi persalinan.
DO : Klien banyak bertanya tentang kemajuan persalinan.

c. Kebutuhan : 1. Observasi TTV.


2.. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
3. Observasi His dan DJJ.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi.
5. Memberi dukungan moril dari keluarga.
6. Pertolongan Persalinan sesuai APN.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI
PENANGANAN.

d. Diagnosa / masalah potensial.


e. Antisipasi.

IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA BERDASARKAN


KONDISI KLIEN.

 Konsultasi.
 Kolaborasi.
 Rujukan.

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH.


DX. : G1 P0000 U – K 40 mgg, tunggal, hidup, intra uteri, letak belakang kepala,
Keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik inpartu kala II.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidannandiharapkan ibu dapat melahirkan bayinya


Dalam waktu maksimal 2 jam secara spontan.

Kriteria : 1. K / U Ibu dan bayi baik.


2. Bayi lahir spontan tanpa ada komplikasi.
3. Placenta dapat lahir spontan.
4. Kala IV berjalan normal tanpa terjadi komplikasi.

Menyusun Rencana Yang Menyeluruh dengan Rasional.


 Lakukan pendekan pada ibu dan keluarga melalui komunikasi therapeutic.
R/ : Dengan melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga melalui komunikasi
Therapeutic klien dan keluarga lebih kooperatif dan meningkatkan rasa saling
percaya kepada petugas kesehatan.

 Beri Dukungan moril


R/ : Klien akan lebih bias semangat menghadapi proses persalinan

 Atur posisi pasien


R/ :memberikan rasa nyaman pada klien waktu persalinan

 Observasi TTN
R/ : Parameter awal untuk mengetahui kondisi klien dan komplikasi

 Observasi His & DJJ


R/ : Mengetahui adanya his patologis dan keadaan janin

 Anjurkan ibu untiuk makan dan minum


R/ :Menambah energi ibu sehingga dapat menambah kekuatan pada saat meneran

 Siapkan alat-alat persalinan


R/ : Dengan kesiapan alat-alat pertolongan persalinan dapat berjalan lancar

 Lakukan pertolongan persalinan


R/ : Membantu keselamatan ibu dan bayi

 Lakukan perawatan BBL


R/ : Mempertahankan kondisi bayi supaya tetap hangat dan sehat tanpa komplikasi
VI. IMPLEMENTASI

Tgl : 29-4-2008 jam : 09.00 WIB


Hari/Tgl PELAKSANAAN DAN HASIL TTD
jam
Selasa 1. Melakukan pendekatan npada ibu dan keluarga dengan
29/0408 menanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan serta memberi
Jam 09.00 penjelasan tentang keadaan ibu dan proses persalinan

2. Memberikan dukungan moril pada ibu agar ibu tetap sabar


menunggu kelahiran bayi dan menggosok atau memberi
sentuhan lembut pada punggung ibu

3. Menganjurkan ibu miring kekiri dan membantu ibu mengambil


posisi yang nyaman

Jam 09.10 4. Melakukan observasi TTV


TD : 120/80 mmHg s : 36,5ºC P : 20 X/menit
N :84 X/mnt

5. Melakukan observasi His & DJJ :


His kuat 4*10 mnt50 dtk teratur
Djj 11.12.12. /140/mnt

6. Memberikan makan dan minum disela-sela his

7. Menyiapkan alat –alat persalinan (partus park) ,oxytocin

8. Melakukan pertolongan persalinan saat kepala sudah kelihatan


divulva dengan diameter 5-6 cm dan tidak masuk lagi di luar
his dengan standart APN

KEGIATAN
I. MENGENALI GEJALA-GEJALA TANDA KALA DUA

1. Mendengarkan dan melihat adannya tanda persalinan Kala Dua


 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rectum dan vagina
 Perineum nampak menonjol
 Vulva dan sfingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2. Pastikan kelengkapan peralatan,bahan dan obat – obatan


esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana
komplikasi ibu dan bayi baru lahir.untuk safiksia tempat datar
dan keras.2 kain dan 1 handuk bersih dan kering,lampu sorot
60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi
 Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat
resusitasi serta ganjal bahu bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik
steril sekali pakai di dalam partus pak

3 Pakai celemek

4.Melepas dan menyimpan semua perhiasan dipakai ,cuci tangan


dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan
dengan tisuue atau handuk pribadi yang bersih dan kering

5. Pakai sarung tangan DDT pada tangan yang akan digunakan


untuk periksa dalam

6 Memasukkan oksitoksin ke dalam tabung suntik (gunakan


tangan yang memakai sarung tangan DDT dan steril(Pastikan
tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)

III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN


KEADAAN JANIN BAYI BAIK

7. Membersihkan Vulva dan perenium,menyekannya dengan


hati –hati dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas
atau kasa yang dibasahi air DDT

8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap


 Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan
sudah lengkap maka lakukan amnitomi
9. Dekontaminasi sarung tanga dengan cara menyelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit.cuci tangan setelah sarung tangan
dilepas

10. Memeriksa denyut jantung (DDJ)senyelah kontraksi /saat


relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DDJ dalam batas
normal (120-60X/menit)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan
dalam,DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta
asuhan lainnya pada partograf

VI. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK


MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN

11. beritahukan bahwa pembukaan sudah klengkap dan keadaan


janin baik dan membantu ibu menemukan posisi yang nyaman
dan sesuai dengan keinginannya
 Tunggu hingga timbul rasa meneran ,lanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin
(ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif0dan
dokumentasi semua temuan yang ada
 Jelaskan pada anggata keluarga tentang bagaimana
peran mereka untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu untuk meneran secara benar

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (bila


ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat ,ban ibu
ke posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada


dorongan kuat untuk meneran:
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan
efektif.
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan
perbaiki cara meneran apabila caranya tidak
sesuai.
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya ( kecuali posisi berbaring terlentang
dalam waktu yang lama )
 Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan
semangat untuk ibu.
 Berikan cukup asupan cairan per-oral ( minum )
 Menilai DJJ setip kontraksi uterus selesai.
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera
lahir setelah 120 menit ( 2 jam ) meneran
( primigravida ) atau 60 menit ( 1 jam ) meneran
( multigravida )

14.Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil


posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan
untuk meneran dalam 60 menit

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI


15. Letakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) diperut
ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5
– 6 cm.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI.


Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan
kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan
dangkal.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusar dan ambil
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segara lanjutkan
proses kelahiran bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di
dua tempat dan potong di antara dua klem tersebut.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.

Lahirnya Bahu.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu
muncul dibawah arcus pubis dan kemudian gerakkan kearah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

Lahirnya Badan dan Tungkai


23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawahkaerah perineum
ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang ke
dua mata kaki ( masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang
masing – masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya)

9. Melakukan pertolongan BBL dengan cara letak kering, jepit


potong.

Bayi lahir tgl 29 – 04 – 2008 jam 10. 15 wib.

VII. EVALUASI.
Kala II. Tgl. 29 – 04 – 2008 jam. 10. 20 wib.

S : Ibu mengatakan lega dan mengucapkan Syukur dan terimakasih atas kelahiran
bayinya dengan selamat.

O : Ibu tampak gembira dan senang.


Bayi lahir spontan, langsung menangis, jenis kelamin laki – laki.
BB : 3400 gr PB : 50 cm, lingkar dada : 34 cm.
Lingkar kepala : MO : 38 cm. FO : 34 cm. SOB : 32 cm.
Cacat bawaan : tidak ada. Anus :  .

A : P10001 Kala III

P : 1. Lakukan penilaian ( selintas )


a. Apakah bayi menangis kuat dan / bernafas tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap – megap lakukan
resusitasi ( lanjut kelangkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir )
2. Keringkan tubuh bayi.
Keringkan bayi mulai dari muka, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
tangan membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang
kering.
Biarkan bayi diatas perut ibu.
3. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
( hamil tunggal )
4. Beritahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitisin agar uterus berkontraksi baik.
5. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM ( intra
muskuler ) di 1/3 paha atas bagian distal lateral ( lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin )
6. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira – kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal ( ibu ) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
7. Pemotongan dan Pengikatan Tali Pusat.
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang lebih dijepit ( lindungi perut
bayi ), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau stril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
c. Lepaskan klam dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
8. Letakkan Bayi Agar Ada Kontak Kulit Ibu Ke Bayi.
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga
menempel di dada / perut ibu. Usahakan bayi berada diantara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari putting susu ibu.
9. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
Penata Laksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga.
10. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva.
11. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi.
Tangan lain mengangkat tali pusat.
12. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas ( dorso – cranial )
secara hata – hati ( untuk mencegah inversion uteri ). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pdan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas
a. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi putng susu.

Mengeluarkan plasenta
13. Lakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti poros jalan lahir ( tetap lakukan
tekanan dorso cranial )
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindah kan klem hingga berjarak sekitar 5
– 10 cm dari vulva dan melahirkan plasenta
b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat.
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.
2. Lakukan kateterisasi ( aseptic ) jika kandung kemih penuh.
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya.
5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir.
plasenta
6. Bila terjadi perdarahan, lakukan placenta manual
14. Saat placenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar placenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan placenta pada wadah yang telah disediakan.
a. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari – jari tangan atau
klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.

FOLLOW UP : Tgl : 2 - 05 – 2008.


.

Anda mungkin juga menyukai