ABSTRACT
Economic valuation on natural resou rces is required in the purposes o f environmental accounting in a
coastal zon e. T he coastal zone o f Bontang is one o f the coastal area in E ast Kalimantan wh ere is
positioned petrochemical industries and it hav e potential n atural resources. T his condition becomes a
primary reason to condu ct economic valu ation study in this region. T he objective o f this study is to
valuate co astal natural resou rces in the region. From this study, it was found that the high est value o f
natural resources is attributed to coral reef (1.8 T rillion Rupiah) and the less value attributed to
mangrove as wood production forest (3.2 Billion Rupiah). T he total value of overall coastal natural
resources is 2.4 T rillion Rupiah.
53
Juni Astuti et al ISSN 0852-8144
54
natural, resources, accounting ISSN 0852-8144
p ohon y ang khas atau semak-semak nelay an, p enduduk p esisir, dan devisa
y ang memp uny ai kemamp uan untuk negara y an g ber asal dari p erikanan dan
tumbuh dalam p erairan asin. Hutan pariwisata.
mangrove d isebut ju ga “ Coastal Pertumbuhan karang dan
Woodland” (hutan p antai) atau “Tidal peny ebaran terumbu karan g tergantung
Forest” (hutan surut)/hutan bakau, pada kondisi lingkun gany a. Kondisi
y ang merup akan form asi tumbuhan ini p ada keny ataannya tidak selalu
litoral y ang kar akteristikny a terdap at tetap , akan tetap i seringkali berubah
di daerah trop ika (Saen ger, 1983) karena ad any a gan gguan baik y ang
berasal dar i alam atau aktivitas
Ekosistem Terumbu Karang dan manusia. Faktor faktor kimia dan fisik
Padang Lamun yang diketahui dap at memp engaruhi
kehidup an dan atau laju p ertumbuhan
T erumbu karang merup akan ekosistem
laut y ang p aling produktif dan p aling karan g antara lain cah ay a matahari,
suhu, salinitas dan sedimen.
tinggi keaneka ragaman hay atiny a.
Sedan gk an faktor biolo gis biasany a
Berdasarkan d ata y ang d ikumpulkan
berup a p redator atau p emangsany a
selama Eksp edisi Snelius II (1984), d i
(Sup rihary ono, 2000).
p erairan Indonesia terdapat sekitar 350
sp esies karang keras y ang termasuk ke
Metoda Valuasi Ekonomi
dalam 75 genera. Sup rihary ono (2000)
mengemukakan bahwa karen a Potensi sumberdaya alam Kota
p roduktivitas y ang tinggi tersebut Bontang terdiri dari hutan mangrov e,
memun gkink an terumbu karan g terumbu karang dan lah an p esisir.
merup akan temp at p emijahan, Berikut ini dijelaskan m etoda y ang
p engasuhan dan men cari mak an dar i digun akan untuk m elakukan valu asi
kebany akan ikan. Oleh kar ena itu dari ketiga sumberday a tersebut.
secara otomatis p roduksi ikan d i Metoda ini men gikuti m etoda y ang
daerah terumbu kar an g san gat tinggi. telah digunak an oleh Sup armoko dkk
Pada ekosistem p adang lamun, (2005).
keran gka hewan kar ang berfun gsi
sebagai temp at berlindung atau temp at Nilai Ekonomi Hutan Mangrove
menemp elny a biota laut lainny a. Nilai ekonomi kay u hutan
Sejumlah ikan p elagis bergantung p ada
man grove d apat dihitung den gan
keberadan terumbu kar ang p ada masa
rumus
larvany a. T erumbu karan g ju ga
merup akan habitat bagi bany ak sp esies
Vkm = [(Lu × Q ) + (Ltu × α )]× Rkm /1/
laut. Selain itu, terumbu karan g dap at
berfungsi seb agai p elindun g p antai
Vkm =Nilai kayu mangrove, Lu=Luas
dari erosi. Dari sisi sosial ekono mi, hutan utuh (ha), Ltu=Luas lahan tidak
terumbu karang adalah sumber
utuh (ha), α =konstanta p ersentase
p erikanan y ang p roduktif, sehin gga
produksi hutan tidak utuh dan R km =
dapat meningkatkan p endap atan
unit rent kay u mangrove.
55
Juni Astuti et al ISSN 0852-8144
56
natural, resources, accounting ISSN 0852-8144
57
Juni Astuti et al ISSN 0852-8144
Dari T abel 3 terlihat bahwa den gan Hutan Mangrove S ebagai Nursery
memp erhitungkan biay a tebang Rp Ground
7000/m3 dan biaya an gkut Perhitungan valuasi hutan
3
Rp10.000/m dan tingkat suku bunga man grove sebagai nursery ground
18 %, maka did apatkan nilai ekonom i men ggunakan p ersamaan 2.
hutan man grove di Kota Bontang Perhitungan ini men ggunak an
sebagai p rodusen kay u adalah masukan biay a p embuatan tambak di
Rp3.290.779.050,-. Kota Bontang sebesar Rp 15.000/m2
dan frekwensi investasi satu kali d alam
5 T ahun (T abel 4).
58
natural, resources, accounting ISSN 0852-8144
59
Juni Astuti et al ISSN 0852-8144
T abel 7 . Valuasi ekono mi terumbu kar ang sebagai habitat ikan di Kota Bontang.
Biaya/Harga/Kuantitas Nilai Satuan
Luas T erumbu laran g total 8.744 ha
3
Biay a Pembuatan kolam 15.000 Rp /m
2
Konversi 1 ha 10.000 m
Frekwensi Investasi 5 Tahun
Manfaat Masih Utuh 30.000.000 Rp /ha
Persen Areal T idak Rusak 0,55
60
natural, resources, accounting ISSN 0852-8144
61
Juni Astuti et al ISSN 0852-8144
62
natural, resources, accounting ISSN 0852-8144
63
Juni Astuti et al ISSN 0852-8144
64