BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalin relasi dengan orang lain yang ada di dalam ataupun diluar
organisasi, kita membutuhkan komunikasi dalam mencapai keinginan individu atau
tujuan bersama, sebagaimana dikemukakan oleh Katherine Miler “ Organizational
communication, broadly speaking is : people working together to achieve individual
or collective goal ”. Dalam dunia kerja, komunikasi merupakan satu hal yang paling
penting dan menjadi bagian dari tuntutan profesi (keahlian)1.
Untuk bisa berkomunikasi dengan baik dibutuhkan tidak hanya bakat, tapi
terutama kemauan untuk melakukan proses belajar yang kontinu. Keterampilan
berkomunikasi yang baik meliputi kemampuan dasar untuk mengirim dan
menguraikan pesan secara akurat dan efektif untuk memperlancar pertemuan, untuk
memahami cara terbaik dalam penyebaran informasi dalam sebuah organisasi, serta
untuk memahami makna simbolis tindakan-tindakan seseorang sebagai manajer.
Walaupun demikian, terlalu sering kita melakukan pendekatan dengan suatu
pertukaran tanpa mempertimbangkan bagaimana pihak lain bereaksi. Pesan yang
kita sampaikan seringkali terlalu berorientasi kepada diri sendiri, sehingga apa yang
terjadi dengan pihak lain menjadi sesuatu yang terabaikan.
2
2. Rumusan Permasalahan
Ada beberapa bagian dalam proses ini yang dapat mengganggu kelancaran
berkomunikasi. Sebagai contoh, penerima mungkin tidak mengerti simbol-simbol
bahasa. Bahasa dalam arti yang luas seringkali memberikan simbol dan bentuk yang
hanya tepat untuk berkomunikasi dalam suatu organisasi tertentu saja, dalam satu
lingkungan saja. Atau kadang-kadang juga pengirim terbawa oleh kemampuannya
untuk memanipulasi bahasa dan dengan kurang hati-hati mencampuradukkan pesan
dengan pesan yang tidak dapat dimengerti oleh si penerima4. Akibatnya penerima
pesan tidak dapat memahami apa yang disampaikan oleh si pengirim.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Tujuan yang ketiga diajukan oleh Ford dan Ford (1995) yang
mengusulkan bahwa komunikasi lisan antar manajer tingkat tinggi
mendorong kekuatan program perubahan organisasi.Interview terjadi
setiap hari dalam organisasi, dimana anggota organisasi bertemu
dengan bawahan, rekan setingkat, dan para atasan. Mereka bertukar
informasi pada apa yang mereka kerjakan, pada mengapa suatu
jabatan sebaiknya dikerjakan dengan cara yang tertentu, dan pada
seberapa baik mereka melaksanakannya8.
Pada setiap tingkatan yang dilalui oleh sebuah pesan, seorang pimpinan
memutuskan seberapa banyak informasi yang perlu dikirimkan. Jelasnya, dengan
sembrono, pesan awalnya menjadi berubah. Informasi hilang, dan pesan menjadi
terdistorsi. Seberapa seriuskah masalah filtering ini ? Sebagaimana diungkapkan
oleh Nichols beberapa pihak telah melaporkan bahwa sebanyak 80% informasi
hilang sebagai pesan yang turun dari atas ke bawah organisasi, mengindikasikan
bahwa filtering dapat menjadi masalah besar12.
a. Hambatan Teknis
b. Hambatan Semantik
7
c. Hambatan Manusiawi
Hubungan antar pesona cenderung menjadi lebih baik bila kedua belah pihak
melakukan hal-hal berikut yaitu menyampaikan perasaan secara langsung dan
dengan cara yang hangat dan ekspresif, menyampaikan apa yang terjadi
dalam lingkungan pribadi mereka melalui penyingkapan diri, menyampaikan
pemahaman yang positif, hangat kepada satu sama lainnya dengan
memberikan respons-respons yang relevan dan penuh pengertian, bersikap
tulus kepada satu sama lain dengan menunjukan sikap menerima secara
verbal maupun non verbal, selalu menyampaikan pandangan positif tanpa
syarat terhadap satu sama lainnya dalam perbincangan yang tidak
menghakimi dan ramah, berterus-terang mengapa menjadi sulit atau bahkan
mustahil untuk sepakat satu sama lainnya dalam perbincangan yang tidak
menghakimi, cermat, jujur, dan membangun.
b. Hubungan Posisional
c. Hubungan Berurutan
A.G. Smith (1973) memperkenalkan empat fungsi dasar yang dilakukan seorang
pengulang pesan, yaitu :menghubungkan, menyimpan, merentangkan dan
mengendalikan. Para pengulang pesan adalah orang-orang perantara – penengah
antara pengirim dan penerima. Mereka menghubungkan unit-unit sistem dengan
menyelaraskan unit-unit tersebut satu sama lainnya19. Adakalanya pengulang
pesan mengubah pesan yang dibawanya untuk tujuan menghasilkan
keharmonisan antara unit-unit dalam sistem tersebut, namun mengubah pesan
bertentangan dengan etika memelihara dan melestarikan sistem. Meskipun
demikian, dengan mengatur penyampaian, penyimpanan, dan penafsiran pesan,
seorang pengulang pesan melakukan pengendalian atas sistem komunikasi.
BAB III
PENUTUP
4. Kesimpulan
Pada setiap tingkatan yang dilalui oleh sebuah pesan, seorang pimpinan
memutuskan seberapa banyak informasi yang perlu dikirimkan. Jelasnya, dengan
sembrono, pesan awalnya menjadi berubah. Informasi hilang, dan pesan menjadi
terdistorsi. Beberapa pihak telah melaporkan bahwa sebanyak 80% informasi hilang
sebagai pesan yang turun dari atas ke bawah organisasi, mengindikasikan bahwa
filtering dapat menjadi masalah besar. Hambatan yang pada umumnya terjadi dalam
komunikasi biasanya terjadi disebabkan hambatan tehnis ( keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi ), hambatan semantik ( salah penafsiran informasi yang
diterima ) dan hambatan manusiawi ( faktor emosi, prasangka pribadi dan ketidak
cakapan panca indera ).
5. Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan dalam tulisan ini antara lain
pentingnya seorang atasan dan bawahan untuk dapat membuka komunikasi secara
efektif dan efisien sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan lancar dalam
mencapai tujuan ( goal ) yang telah ditentukan. Kemudian seluruh individu yang
tergabung dalam sistem organisasi hendaknya menyadari perlunya
ketanggapsegeraan untuk meminimalisir hambatan komunikasi yang terjadi dengan
melakukan beberapa pendekatan / solusi yang ditawarkan yaitu menciptakan
hubungan antar persona yang intim, memperbaiki hubungan posisional sehingga
dapat menjernihkan hubungan antar individu dan setiap individu yang berkompeten
agar memposisikan diri menjadi pengulang pesan ( relayor ).
11
Demikian Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang dberikan oleh
Dosen Mata Kuliah Perilaku Organisasi, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna maka penulis meminta koreksi, saran dan kritik yang membangun
dari para dosen dan pembaca demi lebih baiknya makalah ini kedepan.
DAFTAR PUSTAKA