2/P SKS 1.1 PENGERTIAN ILMU GEOLOGI Pengertian Ilmu Geologi Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi dan yang berhubungan dengan bumi dimana kita berada, di antaranya : Pegunugan atmosfir (udara) Daratan hidrosfir (cair) Samudra litosfera (padat) Sejarah kehidupan Urutan-urutan kejadian yang pernah ada di bumi. Atau dengan kata lain ilmu yang mempelajari tentang bumi dan proses yang terjadi atas bumi tersebut dan isinya. Ilmu geologi secara umum dapat dipisahkan ke dalam ilmu geologi fisik dan sejarahnya. Geologi Fisik Geologi fisik : mempelajari sifat dan penyebaran batuan : cara pembentukan, penyebaran, pergerakan. Goelogi sejarah : mempelajari perkembangan kehidupan dan perubahan yang terjadi sejak bumi ini ada.
Planet Bumi : Salah satu Planet dlm tata surya
Bumi Diselubungi Atmosfir yang terdiri dari macam-macam gas (terbagi atas Troposfir, Stratosfir, Mesosfir dan thermosfir). Hidrosfir bagian cair dari bumi Lithosfir bagian padat (bagian kerak bumi ) terletak diatas asthenosfir. Bumi selalu bergerak : terlihat pada gerak lempeng benua dan samudera a : inti bumi 6371 km b : mantel bumi 2900 km c : mantel atas 700 km d : kerak bumi 0 – 20 km Bumi bulat : Jari-jari di kutub = 6356 km di equator = 6371 km Bab I. Lanjutan Dipelajari karena 2 hal : keingintahuan terhadap gejala serta keganjilan alam yang timbul, terasa seperti meletusnya gunung, gempa bumi, pergerakan tanah dan sebagainya. Perlombaan untuk mengejar kemakmuran keperluan akan bahan baku (SDA). Pada tahun 1963 (Association Engineering Goelogist) memberikan pengertian geoteknik : adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan keterangan “teknik dan asas geologi untuk mempelajari bahan tanah, batuan, air tanah yang ada di alam ini. 1.2 Hubungan Geologi dan T. Sipil Hubungan ilmu geologi dan Teknik sipil sangat erat, dan keduanya dikenal dengan ilmu geologi teknik (Geotek). Kegunaan ilmu geotek ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Teknik Sipil dari Inggris yang kemudian lebih dikenal sebagai seorang ahli Geoteknik (Engineering Geologist) yang bernama William Smith (1769-1839). Karena pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan tanah dan batuan, maka akhirnya ia sungguh menguasainya (Purbo H. 1965). Di indonesia ilmu Geotek berkembang lebih kurang sekitar 100 tahun yang lalu yang dirintis oleh jawatan PU. Jadi bai kepentingan perencanaan sangat perlu ilmu Geotek ini adalah : agar diperoleh kepastian bahwa apa saja faktor geologi yang berpengaruh terhadap perencanaan , pembangunan, dan saat pemeliharaan bangunan teknik sipil. Cabang-cabang ilmu Geologi dan Hubungannya dengan Teknik Sipil.. ◦ Geomorphologi (Bentuk muka bumi) ◦ Struktur Geologi/ Gaya Geologi (Gerakan Batuan/tanah) ◦ Petrografi (Sejarah Batuan ) ◦ Stratigrafi (urutan Lapisan bumi) Lanjutan Bab 1.2 Ada perbedaan pandangan kedua ahli tentang geotek : Ahli Teknik Sipil melihat bagaimana dia dapat mengubah bumi untuk perencanaan. Sedangkan seorang Geologist dapat menemukan dan menjelaskan kesukaran-kesukaran yang akan mungkin dijumpai saat pembangunan atau[un saat perencanaan atau juga saat pemeliharaan dan mengatasi kesukaran tersebut dengan jalan penelitian. Sebagai contoh dapat dilihat pekerjaan Teknik Sipil berikut, misalnya jika dilihat dari segi Geomorfologi saja dapat menjelaskan hal berikut : 1. Jalan raya : - trace jalan - saluran air - tempat bahan bangunan 2. Waduk : - kebocorannya - kondisi geplogi yang baik untuk waduk 3. lapangam terbang : - saluran air - daerah kabut - air - bahaya banjir 4. Perencanaan kota dan pondasi : - tempat bahan bangunan - penentuan sejarah geomorfologinya 5. Teknik pantai : - perlindungan pantai - tempat pelabuhan - tingkat erosi dan akrasinya Bab 1.2 lanjutan Segi apa saja yang perlu diteliti atau diperhatikan terhadap batuan dan tanahnya : 1. Sifat fisik 2. Struktur geologinya 3. Pengaruh air tanahnya 4. Bahan-bahan apa saja yang tersedia ( banyak & mutu ) 5. Pengaruh apa yang mungkin timbul akibat pembangunan proyek teknik sipil 6. kegempaan Seismicitynya 7. Dan sebagainya 1.3 Tahap-Tahap Penggunaan Geologi
TahapPerencanaan : Dalam tahap perencanaan baik secara garis besar ataupun
terinci geologi diperlukan dalam hal melihat kemungkinan atau layak tidaknya lokasi, sumber bahan bangunan,, pondasi dan sebagainya. Tahap Pembangunan : Dapat dilihat dalam pembangunan terowongan , terutama untuk melihat struktur geologi yang tidak menimbulkan bahaya longsor yang dapat membahayakan pekerja atau meruntuhkan bangunannya sendiri. Tahap Pemeliharaan : Dapat kita lihat dalam kasus bendungan jika terdapat kebocoran, tanah yang bergerak, tentu jika tidak ditanggulangi segera akan dapat merobohkan bendungan tersebut. Ketiga tahap hampir berlaku pada semua jenis pekerjaan teknik sipil seperti : jalan raya, jalan K. Api, Lap. terbang, jembatan, bendungan, pondasi bangunan bertingkat, dan sebagainya. Apabila pada tahap awal atau perencanaan talah memasukkan dan memperhatikan faktor-faktor geologi sedemikian rupa, maka kan memudahkan pekerjaan selanjutnya dan akan mengurangi resiko pada tahap selanjutnya. Jadi ketiga tahap tersebut harus memenuhi kriteria geologi teknik yang ada, yang akan dijelaskan pada bab-bab dan subpokok bahasan berikutnya.