Ac Power
Ac Power
POWER
B. Harga rms
Harga rms sebenarnya adalah harga rata-rata. Karena kurva sinusoidal
terdiri dari positif pada separoh bagian dan negative pada separoh yang
lain, maka harga rata-ratanya NOL, untuk itu digunkan rms (root mean
square).
1 1
rms = = = 0,707
2 2
Gambar 4. Penurunan harga rms
Contoh :
Jika 120 V adalah harga rms tegangan rumah, berapakah
amplitudonya ?
Solusi :
Rms = 0,707 Vmax, maka Vmax = 120 V / 0,707 = 167,7 Volt
C. Reaktansi (Reactance)
Review hukum Ohm :
V=IxR
V= tegangan
I = arus
Gambar 6. Arus tertinggal 90o dari voltase. Fungsinya V(t) = Vmax (sin ωt )
dan I(t) = Imax (sin ωt –π/2)
Ketika lilitan kawat ini ditempatkan pada rangkaian a.c., fakta fisik kedua
adalah perubahan medan magnet pada kawat induktor menginduksi suatu arus
untuk mengalir melalui kawat ini. Karena medan magnet berubah secara kontinu
maka akan menginduksi arus yang lain di dalam kawat. Arus induksi ini
proportional dengan perubahan medan magnet. Arah arus induksi ini berlawanan
dengan arus yang memproduksi medan magnet. Akibatnya akan membuat arus
tertinggal (lagging) dibelakang tegangan sejauh seperempat siklus atau 900.
Efek dari induktor pada rangkaian a.c. diekpresikan oleh reaktansinya,
ditulis XL. Reaktansi induktif adalah hasil frekuensi angular a.c. dan induktansi (L,
bersatuan henry (H) )
XL = ω.L
Penurunan tegangan (V) melalui suatu induktor adalh hasil perkalain
induktansinya L dan laju perubahan arus I melaluinya.
∂I
V=L
∂t
2. Reaktansi kapasitif
Tipe reaktansi yang lain adalah reaktansi kapasitif. Komponen dasar kapasitif
adalah kapasitor. Suatu kapasitor terdiri dari dua permukaan penghantar atau
plat yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh gap kecil. Plat ini dapat
membawa muatan listrik dengan pengisian yang berlawanan. Dengan pengisian
yang berlawanan pada plate berbeda, sangat dekat tapi tidak menyentuh,
memungkinkan mengumpulkan muatan yang besar pada masing-masing plat.
Sebuah tahanan yang besarnya 12 Ohm dan sebuah kapasitansi yang besarnya
300 mikroFarad dihubungkan secara seri. Sebuah kumparan dengan induktansi
0,5 henry dan tahanan 8 Ohm adalah parallel dengan komponen-komponen ini.
Suatu sumber 1 fase sebesar 240 V, 50 Hz dipasang ke ujung-ujung
gabungannya.
Hitung arus pada masing-masing rangkaian
Hitung arus total
Jawaban :
Z1= 16 Ω ; I1= 15 A ; Faktor daya ( cos φ1) = 0,75 (leading)
Z2= 157,3 Ω ; I2= 1,526 A ; Faktor daya ( cos φ2) = 0,05 (lagging)
Itot=14,1 A ; cos φ = 0,8 (leading)
Soal tambahan :
Bila di suplai dengan tegangan 240 V satu fase, 50 Hz, sebuah kumparan
induktif memerlukan arus 13,62 A. Jika frekuensi sumber diubah 40 Hz, arus
bertambah menjadi 16,62 A. Hitung tahanan dan induktansi kumparan ?
( 17,2 Ω ; 0,05 H)
B. Daya Listrik (Electric Power)
Power adalah ENERGI per SATUAN WAKTU, Satuan umumnya adalah
watts (W).
Perkalian antara Voltase dan Arus untuk rangkaian a.c. umumnya bersatuan
VA ( Volt Ampere ) atau kVA (kilo Volt Ampere) disebut sebagai apparent
power. Cara pengukuran rangkaian a.c adalah pengalian antara bacaan
Voltase dengan bacaan Arus. Sedangkan daya sesungguhnya
pengukurannya mengunakan wattmeter, disebut sebagai true power. Untuk
sistem daya rangkaian a.c. sangat perlu mengetahui ratio antara true power
dengan apparent power yang kemudian ratio ini disebut sebagai FAKTOR
DAYA (Power Factor).
For example, a motor requiring 5 kW from the line is connected to the utility service entrance. If it has
a power factor of 86%, the apparent power demanded by the load will be 5 kW divided by 86%, or more
than 5.8 kW. The true power is 5 kW, and the apparent power is 5.8 kW. The same amount of work is being
done by the motor, but the closer the power factor is to unity, the more efficient the system. To expand
upon
this example, for a single-phase electric motor, the actual power is the sum of several components,
namely:
• The work performed by the system, specifically lifting, moving, or otherwise controlling an object
• Heat developed by the power that is lost in the motor winding resistance
• Heat developed in the motor iron through eddy-current and hysteresis losses
• Frictional losses in the motor bearings
• Air friction losses in turning the motor rotor
All these values are expressed in watts or kilowatts, and can be measured with a wattmeter. They
represent the actual power. The apparent power is determined by measuring the current and voltage with
an ammeter and a voltmeter, then calculating the product of the two. In the single-phase motor example,
the apparent power thus obtained is greater than the actual power. The reason for this is the power factor.