Anda di halaman 1dari 3

3.

Sifat – Sifat Asam Karboksilat


Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1) a) Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut
sempurna dalam air
b) Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut
dalam air
c) Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukat
larut dalam air.
2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki
jumlah atom C yang sama.
3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai
karbonnya semakin lemah sifat asamnya.

4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebut
reaksi penetralan.
a) CH3COOH + NaOH -------------> CH3COONa + H2O
Asam Etanoat Natrium Etanoat

5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini
dikenal dengan reaksi esterifikasi.

b. Reaksi Pengesteran

Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut
esterifikasi (pengesteran).

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-asam-karboksilat.html

asam benzoate

1. Reaksi dengan FeCl3 Cokelat : asam benzoate, asam aspargin


ASAM BENZOAT
• Rumus molekul : C7H6O2
• Berat molekul : 122,12
• Pemerian :
a. Hablur bentuk jarum atau sisik
b. Berwarna putih
c. Sedikit berbau, biasanya bau benzaldehida atau benzoin
d. Agak mudah menguappada suhu hangat
e. Mudah menguap dalam air
f. Titik lebur : antara 121˚C dan 123˚C
g. Titik didih : 205˚C
h. pH: 2,6
• beberapa reaksi yang ada pada asam benzoate :
1. Reaksi pendahuluan :
l
berwarna biru ( pembentukan kompleks garam Cu2+ )c. Larutan zat + NaOH +
CuSO4

2. Reaski spesifik :
c. Bau esterifikasi : Zat + etanol + H2SO4 dipanaskan, akan terbentuk etil benzoate
( bau seperti pisang ambon )
3. Uji identifikasi benzoate ( FI III, hal 921 )
endapan merah muda kekuningana. Larutan zat + FeCl3
endapan asam benzoate, mudah larut dalam eterb. Larutan zat + H2SO4 2N
http://budayadimatamanusia.blogspot.com/2010/11/analisis-gugusan-asam.html

Asam sitrat

1. Reaksi pendahuluan = zat + FeCl3 terbentuk warna kuning


2. Reaksi Cuprifil : sampel ditambah pereaksi kuprifil terbentuk warna
biru muda

Asam oksalat

Sifat-sifat umum Asam Oksalat

Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal, larut dalam air (8% pada 10o
C) dan larut dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali
(NaK), yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari alkali tanah,
termasuk Mg atau dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air.
Jadi kalsium oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam
oksalat digunakan untuk menentukan jumlah kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam
media asam kuat. Dengan keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih
kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom karbon lebih panjang. Namun
demikian dalam medium asam kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi
menurun.

Asam Oksalat
kuning kenari1. Zat + FeCl3
2. Reaksi Kupril
warna biruZat + CuSO4 1% + NaOH
dipanaskan warna hilang3. Zat dalam air + KmnO4 + H2SO4
4. Reaksi Carletti (+)
zat + resorsin padat + gliserin + H2SO4 pkt merah violet / biru ungu.

Asaam salisilat

Dari gambar rumus struktur asam salisilat di atas, terlihat bahwa asam salisilat memiliki
gugus polar dan gugus nonpolar. Gugus polarnya adalah gugus –OH dan gugus
nonpolarnya adalah gugus cincin benzennya. Dari rumus struktur ini dapat dilihat bahwa
asam salisilat larut pada sebagian pelarut polar dan sebagian pada pelarut non polar,
tetapi sukar larut dengan sempurna pada pelarut polar saja atau pelarut nonpolar saja
karena memiliki gugus polar dan nonpolar sekaligus dalam satu gugus. Sehingga
otomatis mudah larut pada pelarut semipolar seperti alkohol dan eter. Hal ini sesuai
dengan pustaka yang menyebutkan bahwa asam salisilat sukar larut pada air yang
merupakan pelarut polar dan benzena yang merupakan pelarut nonpolar tetapi mudah
larut pada etanol dan eter yang merupakan pelarut semipolar (Anonim, 1995).

Asam salisilat (murni) akan berubah menjadi ungu jika FeCl3 ditambahkan, karena
asam salisilat mempunyai gugus fenol
http://farmasi07itb.wordpress.com/2008/12/17/esterifikasi-fenol-sintesis-aspirin /

. Reaksi Pendahuluan : Zat + FeCl3 terbentuk warna ungu + alkohol


tetap ungu (stabil dalam alkohol)
2. Reaksi Esterifikasi : Zat + Metanol + H2SO4 pekat dipanaskan akan
tercium bau gondopuro (metil Salisilat)

Anda mungkin juga menyukai