I. TUJUAN
1. Mampu menghitung usia kawin pertama pada perempuan dengan
menggunakan metode John Hajnal
2. Mampu mengetahui trend usia perempuan kawin dari 4 titik tahun yaitu
tahun 1971, 1980, 1990, dan 2000
Membuat tabel proporsi dengan kolom pertama yaitu kelompok umur, kolom
kedua adalah penduduk perempuan yang belum kawin, kolom ketiga adalah
jumlah total penduduk perempuan, kolom keempat merupakan proporsi
perempuan belum kawin
2. Perkiraan Rata – Rata Usia Kawin Pertama tahun 1971, 1980, 1990 dan
2000 (terlampir)
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
1. Rata-rata usia kawin pertama dapat diketahui menggunakan metode John
Hajnal, yaitu dengan menggunakan data proprosi wanita belum kawin
dari data sensus.
2. Rata-rata penduduk perempuan usia kawin pertama untuk propinsi
Sulawesi tengah pada tahun 1971, 1980, 1990, dan 2000 berturut-turut
adalah 17, 15.89, 15.9, dan 16.
3. Usia kawin pertama yang terlalu muda menyebabkan rawan bagi wanita
untuk melahirkan karena kondisi fisik wanita yang masih labil dan
cenderung belum siap untuk melahirkan anak.
4. Peningkatan pendidikan yang tinggi untuk anak terutama wanita mampu
menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menurunkan angka fertilitas
dengan menunda usia kawin pertama.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
BPS Indonesia. 1971. Sensus Penduduk Propinsi Sulawesi Tengah tahun
1971.Jakarta : Biro Pusat Statistik
BPS Indonesia. 1980. Sensus Penduduk Propinsi Sulawesi Tengah
tahun1980.Jakarta : Biro Pusat Statistik
BPS Indonesia. 1990. Sensus Penduduk Propinsi Sulawesi Tengah
tahun1990.Jakarta : Biro Pusat Statistik
BPS Indonesia. 2000. Sensus Penduduk Propinsi Sulawesi Tengah tahun
2000. Jakarta : Biro Pusat Statistik
Listyaningsih, Umi. 2009. Petunjuk Praktikum Perencanaan
Kependudukan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM
Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Putaka Pelajar
SENSUS 2000
Kelompok
umur perempuan belum kawin jumlah total perempuan proporsi perempuan belum kawin UKI=d+(1/S(d)-S(D)x5∑S(d)-(D-d)S(D))
15-19 85508 106992 0,799 15+(1/(1,439-0,0295)x 5(1,439-(54-15)x0
20-24 34643 102150 0,339 16,02335
25-29 13545 98509 0,1375
30-34 5284 80349 0,06576
35-39 2552 69371 0,0368
40-44 1761 55252 0,0319
45-49 1180 40937 0,0288
50-54 943 32016 0,0295
jumlah ∑(15-19)-(50-54) 1,46854
Sensus 1990
Kelompok
umur perempuan belum kawin jumlah total perempuan proporsi perempuan belum kawin UKI=d+(1/S(d)-S(D)x5∑S(d)-(D-d)S(D))
15-19 77814 95251 0,817 15+(1/(1,437-0,030)x 5(1,437-(54-15)x0.
20-24 27533 79041 0,348 =15,94785
25-29 8441 73780 0,114
30-34 3150 61768 0,051 sd 1,437 1/sd-SD
35-39 2205 51654 0,043 SD 0,030
40-44 1230 36203 0,034 0
45-49 910 30863 0,029
50-54 753 25281 0,030
jumlah ∑(15-19)-(50-54) 1,4666
sensus 1980
Kelompok
umur perempuan belum kawin jumlah total perempuan proporsi perempuan belum kawin UKI=d+(1/S(d)-S(D)x5∑S(d)-(D-d)S(D))
15+(1/(1,2946-0,0274)x 5(1,2946-(54-
15-19 49773 64287 0,7742 15)x0,0274)=
20-24 16623 62153 0,2675 15,89173
25-29 5240 49147 0,1066
30-34 2057 36193 0,0568 sd 1,2946 1/sd-SD 0
35-39 1464 35185 0,0416 SD 0,0274
40-44 627 25674 0,0244 0,
45-49 502 21392 0,0235 15,89173
50-54 473 17251 0,0274
jumlah ∑(15-19)-(50-54) 1,3221
sensus 1971
Kelompok
umur perempuan belum kawin jumlah total perempuan proporsi perempuan belum kawin UKI=d+(1/S(d)-S(D)x5∑S(d)-(D-d)S(D))
15-19 37232 49752 0,748 15+(1/(1,210-0,014)x 5(1,210-(54-15)x0,
20-24 10546 42507 0,248 17,7759
25-29 3126 36901 0,085
30-34 1658 27025 0,061 sd 1,210 1/sd-SD 0
35-39 583 25642 0,023 SD 0,014
40-44 462 17440 0,026
45-49 240 12809 0,019
50-54 162 11939 0,014
jumlah ∑(15-19)-(45-49) 1,21048