Anda di halaman 1dari 6

c cc

‘ ‘

   


YEkosistem i
Ekosistem air tawar secara umum dibagi atas 2 yaitu perairan Ñ 
(perairan tenang) misalnya danau dan perairan Ñ(perairan mengalir) yaitu
sungai. Perbedaan utama antara perairan lotik dan perairan lentik adalah arus.
Dimana arus pada perairan lotik umumnya mempunyai kecepatan arus yang
sangat tinggi disertai perpindahan massa air yang berlangsung dengan cepat.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir kesatu arah. Ekosistem lotik
atau sungai dibagi menjadi beberapa zona dimulai dengan zona l (mata
air) yang umumnya terdapat di daerah hulu.
Zona krenal dibagi menjadi   Ñ, yaitu mata air yang berbentuk air
terjun biasanya terdapat pada tebing-tebing yang curam, Ñ
 Ñ  yaitu
mata air yang membentuk genangan air yang selanjutnya membentuk aliran
sungai yang kecil dan helokrenal,yaitu mata air yang membentuk rawa-rawa.
Selanjunya aliran dari beberapa mata air akan membentuk aliran sungai di
daerah pegunungan yang disebut zona rithral, ditandai dengan relief aliran
sungai yang terjal.
Adanya perbedaan keterjalan dari topografi aliran sungai menyebabkan
kecepatan arus mulai dari daerah hulu sampai kehilir bervariasi. Daerah hulu
ditandai dengan kecepatan arus yang tinggi dan kecepatan arus tersebut akan
semakin berkurang pada aliran sungai yang mendekati daerah hilir. Ekosistem
sungai dapat dibagi berdasarkan urutan kejadian/order. Suatu sungai pada
umumnya akan dibentuk oleh beberapa anak sungai yang menyatu
membentuk suatu aliran sungai yang besar.
Aliran air pada perairan lotik dimulai dengan adanya berbagai mata air di
daerah hulu yang akan membentuk aliran-aliran yang kecil. Selanjutnya

Ý | |

   
Y
Y
Y
c cc
Y

aliran-aliran air yang kecil di daerah hulu/ pegunungan ini akan membentuk
aliran air yang lebih besar untuk selanjutnya membentuk aliran sungai yang
besar. Umumnya kecepatan arus di daerah hulu sangat tinggi terutama
diakibatkan oleh kecuraman topografi aliran yang terbentuk. Selanjutnya
aliran air tersebut akan memasuki daerah yang lebih landai sehingga
kecepatan arus akan menurun dengan cepat. Dalam perjalanan mulai dari hulu
sampai ke hilir, aliran air juga berfungsi sebagai alat transport bagi berbagai
jenis substrat, sedimen serta benda maupun zat lain termasuk berbagai jenis
limbah yang dibuang oleh manusia ke dalam badan air.

Ada dua zona utama pada aliran sungai (Odum,1998), yaitu:


1. Zona   yaitu daerah dangkal dimana kecepatan arus cukup tinggi
untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi lain
yang lepas sehingga dasarnya padat.
2. Zona      yaitu bagian sungai yang dalam dimana
kecepatan arus sudah mulai bekurang.



Yktor iotik k tik
Maktor abiotik suatu perairan sangat penting dalam ekologi. Bermacam-
macam faktor fisik dan kimia dapat mempengaruhi pertumbuhan,
kelangsungan hidup, dan produktivitas tumbuhan teresterial maupun perairan.
Maktor± faktor yang sangat penting bagi tumbuhan tersebut diantaranya ialah
kelarutan oksigen (DO), suhu, turbiditas/kekeruhan air, kandungan materi
organik terlarut (MOT), dan total padatan tersuspensi (TSS).

-issolvede
Oksigen terlarut (- Ñ   § DO) dibutuhkan oleh semua jasad
hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang
kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan.
Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik
dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu

ü | |

   
Y
Y
Y
c cc
Y

perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis
organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor,
seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti
arus, gelombang dan pasang surut. Kadar oksigen dalam air laut akan
bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin
tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi,
karena adanya proses difusi antara air dengan udara bebas serta adanya proses
fotosintesis.
Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen
terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadaroksigen yang
ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik
dan anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi
tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk
ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan
ikan pada saat bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat
menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih
terhadap perairan yang kekurangan oksigen terlarut. Kandungan oksigen
terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak
tercemar oleh senyawa beracun ( ). Kandungan oksigen terlarut
minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme.
Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm
selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 %
(HUET, 1970). KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5
ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut. Oksigen memegang
peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut
berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.
Selain itu, oksigen juga menentukan khan biologis yang dilakukan oleh
organisme aerobik atau anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen
adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil

Ú | |

   
Y
Y
Y
c cc
Y

akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan


perairan.
Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akanmereduksi
senyawa-senyawa kimia menjadilebih sederhana dala m bentuk nutrien dan
gas.Karena proses oksidasi dan reduksi inilah makaperanan oksigen terlarut
sangat penting untukmembantu mengurangi beban pencemaran padaperairan
secara alami maupun secara perlakuanaerobik yang ditujukan untuk
memurnikan airbuangan industri dan rumah tangga.Sebagaimana diketahui
bahwa oksigenberperan sebagai pengoksidasi dan pereduksibahan kimia
beracun menjadi senyawa lain yanglebih sederhana dan tidak beracun.
Disampingitu, oksigen juga sangat dibutuhkan olehmikroorganisme untuk
pernapasan. Organismetertentu, seperti mikroorganisme, sangatberperan
dalam menguraikan senyawa kimiaberacun rnenjadi senyawa lain yang
Iebihsederhana dan tidak beracun. Karenaperanannya yang penting ini, air
buanganindustri dan limbah sebelum dibuang kelingkungan umum terlebih
dahulu diperkayakadar oksigennya.

  
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari
permukaan laut, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman
dari badan air. Perubahan suhu berpengaruh terhadapproses fisika, kimia, dan
biologi di badan air. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan
viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatilisasi. Selain itu, peningkatan
suhu air juga mengakibatkan penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2,
CO2, N2, dan CH4.
Tinggi rendahnya nilai tempreatur suatu badan perairan sangat
mempengaruhi kehidupan organisme air termasuk plankton. Tingginya nilai
tempreatur dapat meningkatkan kebutuhan plankton akan oksigen. Hal ini
disebabkan karena tempreatur dapat memicu aktifitas fisiologis plankton
sehingga kebutuhan akan oksigen semakin meningkat. Dalam setiap

V | |

   
Y
Y
Y
c cc
Y

penelitian dalam ekosistem akuatik, pengukuran tempreatur air merupakan


hal yang mutlak dilakukan.
Hal ini disebabkan karena kelarutan berbagai gas di dalam air serta semua
aktifitas biologis-fisiologis di dalam ekosistem akuatik sangat dipengaruhi
oleh tempreatur. Menurut hukum º  bahwa kenaikan tempreatur
sebesar 10°C (hanya pada kisaran tempreatur yang masih dapat ditolerir)
dapat meningkatkan aktifitas fisiologis (misalnya respirasi) dari organisme
sebesar 2-3 kali lipat. Pola tempreatur ekosistem akuatik juga dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti intnsitas cahaya mata hari, pertukaran panas
antara air dengan udara sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi (penutupan
oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi badan.

 ridits
Turbiditas atau kekeruhan digunkan untuk menyatakan derajat kegelapan
di dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang. Kekeruhan
biasanya terdiri dari partikel organic maupun anorganik yang berasal dari
DAS (Daerah Aliran Sungai) dan resuspensi sediment di dasar danau.
Semakin kecil atau rendah tingkat kekeruhan suatu perairan, semakin
dalam cahaya dapat masuk ke dalam badan air dandengan demikian semakin
besar kesempatan bagi vegetasi akuatis untuk melakukan proses fotosintesis,
maka semakin besar persedian oksigen dalam air.

teririkerlr t
Bahan atau materi organik adalah semua senyawa yang mengandung
karbon termasuk substansi yang dihasilkan dari proses hidup (kayu, kapas,
wol), minyak bumi, gas alam (metan), cairan pelarut/pembersih, fiber sintetik
dan plastik.
Karbon merupakan bahan dasar dari semua bahan organik. Selain itu,
karbon ditemukan sebagai gas karbondioksida dan sebagai karbonat. Karbon
juga terdapat pada bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak).

¬ | |

   
Y
Y
Y
c cc
Y

Tumbuhan hijau menangkap karbondioksida (CO2) dan mereduksinya


menjadi senyawa organik.
Jumlah oksigen (dalam mg/l atau ppm) yang digunakan mikroorganisme
untuk menguraikan bahan organik yang  Ñ (dapat terurai) biasanya
menjadi tolok ukur terjadinya pencemaran atau beban bahan organik di
perairan. Kriteria ini dikenal sebagai Biochemical Oxygen Demand (BOD).
Sebuah indeks jumlah oksigen yang digunakan organisme untuk metabolisme
makanannya baik secara biologi maupun melalui proses kimiawi. Walaupun
ada yang menterjemahkan BOD sebagai Biological Oxygen Demand akan
tetapi sebenarnya proses yang terjadi bukan hanya proses biologi tapi juga
proses kimiawi. Jumlah BOD yang tinggi menunjukkan banyaknya bahan
organik. Bila air memiliki BOD rendah secara umum berarti jumlah limbah
bahan organiknya rendah sepanjang limbahnya adalah limbah yang
degradable.
Jumlah bahan organik terlarut dalam air biasanya melebihi rata-rata bahan
organik tidak terlarut. Hanya berkisar 1/5 bahan organik tidak terlarut terdiri
dari sel hidup. Semua bahan organik ini dihasilkan oleh organisme hidup
melalui proses metabolisme dan hasil pembusukan. 

otl speseolid
TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi adalah padatan
yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan inorganik yang
dapat disaring dengan kertas millipore yang memiliki pori sekitar 0,45 ȝm.
Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air
karena mengurangi penetrasi matahari ke dalam badan air, kekeruhan air
meningkat yang menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi organisme
produsen.

| |

   
Y
Y
Y

Anda mungkin juga menyukai