Isolasi
Isolasi
Dasar Teori
DNA pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan dan tumbuhan terdapat di dalam
inti sel, dan beberapa organ lain di dalam sel seperti mitokondria dan kloroplast. Penyebutan
nama DNA juga didasarkan pada lokasi asalnya. DNA genome inti (nuclear DNA genome)
berasal dari inti sel, DNA genom mitokondria (mitochondrial DNA genome) berasal dari
mitokondria, DNA genom kloroplast berasal dari kloroplast. Pada organisme tingkat rendah,
DNA penyusun kromosom dan plasmid dibungkus oleh dinding sel (pada bakteri) atau
dibungkus oleh protein tertentu (pada virus). Kromosom eukariot berbentuk linear
sedangkan kromosom prokariot berbentuk sirkular. Selain itu prokariot juga mengandung
satu atau lebih plasmid. Plasmid merupakan mulekul DNA sirkular dengan ukuran yang jauh
Prinsipnya adalah memisahkan DNA kromosom atau DNA genom dari komponen-
komponen sel lain. Sumber DNA bisa dari tanaman, kultur mikroorganise, atau sel manusia.
Membran sel dilisis dengan menambahkan detergen untuk membebaskan isinya, kemudian
pada ekstrak sel tersebut ditambahkan protease (yang berfungsi mendegradasi protein) dan
RNase (yang berfungsi untuk mendegradasi RNA), sehingga yang tinggal adalah DNA.
yang mendegradasi DNA (DNase). Larutan DNA kemudian di presipitasi dengan etanol dan
DNA plasmid merupakan wadah yang digunakan untuk kloning gen, sehingga DNA plasmid
harus di pisahkan dari DNA kromosom. DNA plasmid mempunyai ukuran yang jauh lebih
kecil daripada DNA kromosom. Untuk memisahkan DNA plasmid, maka memerlukan
perlakuan yang sedikit berbeda dengan prosedur di atas. Pertama, membran sel dilisis
dengan penambahan detergen. Proses ini membebaskan DNA kromosom, DNA plasmid,
RNA, protein dan komponen lain. DNA kromosom dan protein diendapkan dengan
cara sentrifugasi. Supernatan yang mengandung DNA plasmid, RNA dan protein yang
tersisa dipisahkan. Kemudian ditambahkan RNase dan protese untuk mendegradasi RNA
Isolasi RNA
RNA, terutama mRNA merupakan materi genetik yang mengkode suatu protein. Jumlah populasi
mRNA akan lebih banyak dibanding dengan DNA. mRNA eukariot dapat
dipisahkan dari DNA dengan menggunakan oligonukleotida dT. Atau RNA total juga dapat di
isolasi dari sel dengan menambahkan enzim DNase yang berfungsi untuk mendegradasi
DNA
Ekstraksi DNA dari organisme eukaryote (manusia, hewan dan tumbuhan) dilakukan melalui
proses penghancuran dinding sel (lysis of cell walls), penghilangan protein dan RNA (cell
digestion) dan pengendapan DNA (precipitation of DNA) dan pemanenan. Berbagai teknik
ekstraksi DNA telah dikembangkan dari prinsip dasar tersebut, sehingga saat ini muncul
berbagai teknik ekstraksi dan purifikasi DNA. Prinsip dasar ekstraksi DNA adalah
serangkaian proses untuk memisahkan DNA dari komponen-komponen sel lainnya. Hasil
ekstraksi tersebut merupakan tahapan penting untuk langkah berikutnya. Oleh sebab itu
Secara kimiawi penghancuran sel dilakukan dengan memanfaatkan senyawa kimia seperti
EDTA (ethyllenediamine tetraacetic), dan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate). EDTA berfungsi
sebagai perusak sel dengan cara mengikat ion magnesium (ion ini berfungsi untuk
merusak asam nukleat). SDS merupakan sejenis deterjen yang berfungsi merusak
membrane sel. Enzim proteinase K dapat digunakan untuk menghancurkan protein. Kotoran
akibat lisis sel dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Kemudian molekul nuleotida (DNA dan
RNA) yang telah dipisahkan dibersihkan dari protein yang masih ada dengan menggunakan
phenol. Dalam proses ini sebagian kecil RNA juga dapat dibersihkan. Sedangkan choloform
digunakan untuk membersihkan sisa-sisa protein dan polisakarida dari larutan. Enzim
RNAase digunakan untuk menghancurkan RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh.
Pemurnian atau purifikasi DNA dapat dilakukan dengan mencampur larutan DNA tersebut
dengan NaCl yang berfungsi memekatkan, memisahkan DNA dari larutan, dan
kecepatan tinggi akan mengendapkan tepung berwarna putih (DNA) dan menempel di dasar
tabung ependorf.
Pada manusia, hanya sel darah putih yang mempunyai inti dan mengandung DNA. Agar
lebih efisien, isolasi DNA dilakukan hanya terhadap sel darah putih. Oleh sebab itu sampel
darah total (whole blood) yang masih segar langsung dipisahkan menjadi serum, sel darah
merah dan sel darah putih (dilapisan buffy coat) dengan teknik sentrifugasi. Setelah
disentrifugasi, sampel darah total akan terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan paling atas
merupakan serum, lapisan tengah berwarna putih tipis adalah sel darah putih (buffy coat)
dan lapisan bawah adalah sel darah merah. Lapisan kedua yang merupakan sel darah putih