Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Pasar perdana adalah pasar dimana efek diperdagangkan untuk pertama kalinya
sebelum dicatatkan di bursa efek. Di sini saham atau efek lainnya yang diterbitkan
oleh emiten ditawarkan oleh penjamin emisi melalui perantara perdagangan efek
yang bertindak sebagai agen penjual saham kepada investor publik. Oleh karena
itu proses penawaran kepada public dikenal dengan istilah go public, atau istilah
umumnya Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO), (Direktori
Pasar Modal Indonesia, 2006). Go Public merupakan salah satu cara bagi
perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Perusahaan yang akan Go Public
1 UNIVERSITAS INDONESIA
melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offerings/IPO) di pasar
perdana sehingga sahamnya akan tercatat di bursa efek (listed) dan menjadi
perusahaan publik. Perusahaan publik yang ingin memperoleh tambahan dana
untuk kegiatan operasional maupun untuk pembiayaan lain dapat melakukan
penawaran saham tambahan yang disebut Seasoned Equity Offerings (SEO).
Terdapat dua jenis saham biasa (common stock) yang diterbitkan melalui pasar
perdana. Pertama, penawaran saham perdana (Initial Public Offering atau IPO)
adalah saham perusahaan yang pertama kali ke publik oleh perusahaan yang
tadinya berbentuk perseroan terbatas. Kedua, saham baru musiman (Seasoned
Equity Offering atau SEO) ditawarkan oleh perusahaan yang pernah menerbitkan
saham (Bodie, Kane, dan Marcus, 2006 : 86).
2 UNIVERSITAS INDONESIA
1. General cash offer adalah metode yang sama
dengan penawaran saham untuk pertama kalinya
(IPO) kepada publik. Menggunakan jasa penjamin
pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek untuk
merekomendasikan harga penawaran saham
tambahan, menawarkan dan mendistribusikan
saham kepada calon investor baru.
2. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMEFT/right
issue) adalah metode yang lebih umum digunakan di
Indonesia. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bapepam
Nomor IX.D.1 untuk mengutamakan penerbitan
saham tambahan dengan mempertahankan porsi
kepemilikan investor yang lama. Right issue adalah
penerbitan saham baru yang dilakukan emiten
sehubungan perlunya penambahan modal
perusahaan.
Dalam suasana perekonomian dan industri yang diliputi optimisme maka secara
normal perusahaan-perusahaan akan mengadakan ekspansi, baik dalam bentuk
fasilitas fisik maupun penambahan tenaga kerja penjualan. Jika kondisinya tepat
dan memenuhi harapan maka ekspansi tersebut akan meningkatkan laba bagi
perusahaan-perusahaan, dan selanjutnya dibutuhkan tambahan dana untuk
membiayai investasinya. Dengan demikian terbuka akses terhadap pasar modal
sebagai salah satu sarana sumber pembiayaan, salah satunya dengan melakukan
penawaran saham tambahan (SEO). Walaupun investor mempunyai informasi
yang cukup mengenai perusahaan yang melakukan SEO tersebut, asimetri
informasi (information asimmetry) tetap terjadi dalam penawaran ini (Guo dan
Mech, 2000).
3 UNIVERSITAS INDONESIA
antara perusahaan dengan underwriter dapat berupa perjanjian firm commitment
ataupun best effort. Firm commitment adalah dimana investment bank (atau grup
dari investment bank) membeli sekuritas lebih murah dari harga penawaran dan
menanggung resiko jika saham tersebut tidak laku terjual, sedangkan yang terjadi
pada best effort adalah sebaliknya, hanya bertindak sebagai agen, menerima
komisi untuk setiap saham yang dijual. sindikat terikat secara legal untuk
menggunakan upaya terbaiknya untuk menjual surat berharga di penawaran
dengan harga yang telah disepakati, jika saham tersebut tidak dapat dijual pada
harga penawaran, biasanya ditarik (Ross, 2002)
4 UNIVERSITAS INDONESIA
underwriter dapat disertifikasi secara kredibel nilai dari penerbitan yang mereka
jamin Chemmanur dan Fulghieri (1994).
Pada penelitian Korwar (1983) yang fokus pada dampak 424 penawaran saham
untuk pertama kalinya melalui SEO terhadap harga saham pada saat
pengumuman menemukan bahwa terdapat penurunan harga sebesar 2,5%.
Namun penelitian ini tidak mengaitkan SEO terhadap jumlah saham yang
ditawarkan melainkan pada perspektif struktur modal. Sedangkan,
padapenelitian Asquith dan Mullins (1986), terdapat penurunan harga saham
5 UNIVERSITAS INDONESIA
yang signifikan yaitu sebesar 2,7% apabila dikaitkan dengan jumlah saham
yang ditawarkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Robyn McLaughlin, Assem Safieddine dan Gopala
K Vasudevan (2000) pada saham perusahaan industri di Amerika menunjukkan
hasil adanya hubungan yang positif secara keseluruhan antara reputasi
underwriter dengan returns periode pengumuman (jangka pendek) akan tetapi
tidak menemukan hubungan yang signifikan antara reputasi underwriter dengan
kinerja dari harga saham tiga tahun setelah penerbitan berlangsung (jangka
panjang).
6 UNIVERSITAS INDONESIA
saat SEO menyediakan informasi penting bagi nilai perusahaan tersebut. Selain
itu, perusahaan yang melakukan SEO biasanya memiliki waktu yang lebih
panjang untuk menunjukkan kinerjanya kepada publik, informasi keuangan yang
telah diaudit tersedia dan analis sekuritas yang membantu perusahaan ini
menyediakan informasi tambahan. Penelitian lain mengenai SEO yang dilakukan
oleh Arifa Islamie menggunakan sampel perusahaan manufaktur sedangkan pada
penelitian ini seluruh perusahaan yang tercatat melakukan SEO di BEI kecuali
sektor keuangan.
Di Indonesia, metode right issue lebih umum digunakan daripada metode general
cash offer. Sangat jarang digunakannya metode general cash offer mungkin
disebabkan karena tidak adanya sistem perundang-undangan atau peraturan yang
mengatur, di samping adanya pengaruh tipe/bentuk pasar modal Indonesia
(emerging market) yang memang cenderung mempertahankan kepemilikan
mayoritas, sehingga dengan menggunakan right issue diharapkan kepemilikan
atas perusahaan tidak berubah. Kondisi tersebut berbeda dengan tipe pasar modal
Amerika Serikat dan Jepang (developed market), yang cenderung menerapkan
general cash offer dalam melakukan penawaran saham tambahan (Anoraga dan
Pakarti, 2003).
7 UNIVERSITAS INDONESIA
Pentingnya peranan underwriter untuk isu yang diberikan tergantung dengan
derajat dari asimetri informasi yang terjadi, analisis akan dilakukan melalui dua
tahap. Pada tahap pertama, penulis menguji pengaruh keseluruhan antara reputasi
underwriter, periode pengumuman perusahaan penerbit saham dan periode
pengembalian setelah penerbitan dalam jangka panjang. Pada tahap kedua,
memprediksi pengaruh dari tingkat prestige yang digunakan underwriter.
Mengacu pada penelitian yang ditulis oleh Robyn McLaughlin, Assem Safieddine
dan Gopala K Vasudevan peranan underwriter pada saat perusahaan melakukan
SEO tetaplah berpengaruh di mata investor, perusahaan yang melakukan SEO
kemungkinan besar kurang berpengalaman dengan asimetri informasi substansial
seperti yang dialami oleh perusahaan yang melakukan IPO. Dengan demikian,
pentingnya sertifikasi underwriter bagi perusahaan yang melakukan SEO
meninggalkan pertanyaan empiris terbuka. Announcement period return adalah
8 UNIVERSITAS INDONESIA
imbal hasil saham jangka pendek saham yang diperoleh setelah pengumuman
SEO sedangkan kinerja jangka panjang saham akan diukur tiga tahun setelah
pengumuman SEO tersebut berlangsung. Hubungan antara reputasi underwriter
dengan kinerja saham dan imbal hasilnya akan dilihat dari jangka pendek dan
jangka panjang setelah penawaran berlangsung di pasar sekunder.
9 UNIVERSITAS INDONESIA
mendalam bagi akademisi mengenai fenomene tersebut. Bagi pembaca hasil
penelitian ini menambah atau memperkaya teori atau pengujian teori mengenai
pengaruh reputasi underwriter terhadap kinerja perusahaan yang melakukan
Seasoned Equity Offering (SEO).
1.4.2 Signifikansi Praktis
1) Bagi investor
Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh reputasi underwriter terhadap
kinerja perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Offering (SEO), sehingga
dapat memilih sekuritas dengan pertimbangan yang berdasarkan hasil penelitian
yang terjadi pada sampel yang mewakili populasi pada penelitian ini.
2) Bagi perusahaan publik
Penelitian ini akan memberikan pengetahuan mengenai pengaruh reputasi
underwriter terhadap kinerja perusahaan yang melakukan Seasoned Equity
Offering (SEO) baik secara teoritis maupun aplikatif.
10 UNIVERSITAS INDONESIA
Bab ini akan memaparkan teori-teori yang mendasari penelitian, baik yang
berasal dari penelitian sebelumnya ataupun konstruksi model teoritis dan terdapat
gambaran model analisis penelitian juga hipotesis penelitian dan dilengkapi
dengan operasionalisasi konsep sehingga pembaca dapat memahami penelitian ini
secara jelas.
• BAB III Metode Penelitian
Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang diajukan, yaitu pendekatan penelitia, jenis penelitian,
variabel penelitian, populasi dan sampel, cara pengolahan dan analisis data,
batasan ruang lingkup penelitian serta tahapan penelitian.
• BAB IV Analisis Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan hasil penelitian mengenai dan penghitungan statistik
mengenai keterkaitan antara pengaruh reputasi underwriter terhadap kinerja
perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Offering (SEO).
• BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan
penelitian secara lebih ringkas. Selain itu, bab ini juga akan memberikan saran
untuk penelitian selanjutnya.
11 UNIVERSITAS INDONESIA