Anda di halaman 1dari 18

URGENSI LINGKUNGAN HIDUP

LAPORAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan
Sosial Budaya dan Teknologi
Dosen : Asep Sopian, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Frina Pratiwi
Reny Komala
Rigo Tampati
Vera Fuji Utami
Veranda Listya Bayu Ningrum

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2011
BAB I
KAJIAN TEORITIS

URGENSI LINGKUNGAN HIDUP

A. Landasan Pendidikan Lingkungan

Sejatinya, sebagai seorang manusia apalagi seorang muslim senantiasa

bertafakur dan merenungkan urgensi lingkungan bagi kelangsungan hidupnya dan

generasi berikutnya. Agar lebih jelas tentang urgensi lingkungan ini berikutnya di

sajikan landasan pendidikan lingkungan.

1. Landasan Religi

Sebagaimana dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa Al-Qur’an sebagai

sumber nilai dan moral manusia dengan tegas telah menjelaskan posisi manusia-

ekologi. Allah Swt. menetapkan manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi

(khalifatulah fil ardhi).

Agar peran mulia kekhalifahan bisa berfungsi optimal, dapat mencapai

dimensi kualitatifnya yang tinggi, maka manusia niscaya dengan ikhlas pada saat

yang bersamaan harus melibatkan dimensi kesediaan diri untuk menegakkan

ibadah (‘abdullah). Diantaranya dengan memperlakukan lingkungan dengan

penuh tanggung jawab. Karena pada pandangan Ilahi, alam memiliki hak yang

sama dengan manusia.

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


Beberapa hal yang sangat penting dan perlu dilakukan untuk menjaga

eksistensi dan kelestarian lingkungan yang kita cintai ini:

 Menerapkan pola hidup sederhana yang wajar dan selaras dengan

lingkungan dengan menggunakan sumber daya secara halal dan sah, hemat

tidak mencemari lingkungan dan dengan daya guna yang tinggi;

 Menerapkan usaha-usaha pelestarian lingkungan mulai dari lingkungan

keluarga, masyarakat, dst.; dan

 Meminimalisasi hasil-hasil aktivitas manusia yang berpotensi untuk

mencemari lingkungan.

2. Landasan Filosofis

Masyarakat harus dipersiapkan untuk menjdi manusia-manusia yang

bertanggung jawab melalui proses pendidikan sedini mungkin. Melalui proses

pendidikan diharapkan dapat membantu setiap anggota masyarakat di dalam

membangun kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan hidup dan segala

permasalahannya.

Pendidikan lingkungan hidup sejatinya dapat mendidik individu-individu

yang rensponsif terhadap laju perkembangan teknologi, mamahami masalah-

masalah yang terjadi di biosfir, dan berketerampilan siap guna yang produktif

untuk menjaga dan memepertahankan kelestarian alam.

Pendidikan lingkungan hidup yang diimplementasikan seyogianya bertujuan

memberikan:

 Kesadaran (awareness)

 Pengetahuan (knowledge)

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


 Sikap (attiudes)

 Keterampilan (skills)

 Partisipasi (participation)

B. Ekologi Manusia dan Kesadaran Individu dalam Mengelola

Lingkungan

Secara alamiah, manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia

sebagai makhluk yang mempengaruhi sekaligus di pengaruhi lingkungan.

Manusia sejatinya memelihara kelestarian lingkungan di samping

memanfaatkannya demi kelangsungan hidupnya dan generasi berikutnya. Ekologi

manusia merupakan suatu pandangan yang mencoba memahami keterkaitan

antara spesies manusia dan lingkungannya.

Ekologi manusia menurut Hawley yang di kutip Tumanggor, dkk

(2010:151) menyatakan bahwa, “human ecology maybe defined, therefore in

terms that have already been used, as the study of form and the development of

the community in human population”.

Dari pernyataan ini dapat dikatakan bahwa ekologi manusia merupakan

istilah yang biasa digunakan sebagai studi untuk mempelajari bentuk dan populasi

manusai. Selanjutnya, hampir senada dengan Hawley, Geral L. Young

sebagaimana dikutip Tummanggor, dkk. (2010:152) memaparkan bahwa “human

ecology then is an attempt to understanding the interrelation-ship between the

human species and its environment”. Dengan kata lain, ekologi manusia

merupakan suatu pandangan yang mencoba memahami keterkaitan antara spesies

manusia dan lingkungannya.

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


Kelangsungan hidup manusia, sebenarnya tergantung kepada kemampuan

dan kemauan manusia sendiri dalam mengontrolbahan atau barang penyebab

pencemaran yang dibuang kedalam tanah, sungai, danau, laut ataupun udara.

C. Pencemaran Lingkungan

Pada umumnya, lingkungan hidup dibagi menjadi tiga kategori, yakni:

 Lingkungan fisik, yaitu segala sesuatu disekitar kita berupa benda mati;

 Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu disekitar kita berupa benda

hidup; dan

 Lingkungan sosial, yaitu manusia yang hidup secara bermasyarakat

Kerusakan lingkungan hidup berupa permanen sudah banyak terjadi di

planet Bumi ini, termasuk di Indonesia. Dampak kerusakan yang terjadi di Biosfir

sudah mulai dirasakan olehumat manusia, misalnya: terjadinya bermacam-macam

bencana alam, timbulnya banjir, bermacam-macam penyakit, terjadinya global

warming, makin berkurangnya daya dukung atau produktivitas lingkungan alam

sekitar untuk menyangga kebutuhan hidup manusia, kehilangan spesies tertentu,

ketidakseimbangan ekosistem, dan banyak lagi dampak lain.

D. Pengaruh Lingkungan terhadap Individu

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pembentukan dan perkembangan perilaku individu baik fisik maupun sosial-

budaya. Diantara pengaruh lingkungan terhadap individu adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan menjadikan individu sebagai makhluk sosial

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


2. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu

Peran lingkungan terhadap individu adalah:

 Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi

alat pergaulan sosial individu, misalnya air untuk menjamu tamu;

 Tantangan bagi individu untuk berusaha menunduka lingkungan alam.

Misalnya, air banjir pada musim hujan.

 Sesuatu yang diikuti atau diteladani. Misalnya, orang yang bergaul

dengan orang yang pandai dan rajin belajar, sedikitnya akan ada sifat

rajin yang diikuti dari temannya; dan

 Objek penyesuaian diri bagi individu, baik secara allopatis maupun

autoplati.

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


BAB II
ANALISIS & SOLUSI MASALAH

A. Analisis Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan Urgensi Lingkungan Hidup dilihat dari 3 lingkungan.

1. Lingkungan Kampus

Aspek Point Contoh Masalah Penyebab


Landasan 1. Pola Hidup sederhana dan hemat Memfoto copy diktat, modul, Sifat malas mahasiswa
Realigi ataupun bahan ajar yang sebenarnya
masih bisa ditulis tangan
2. Pelestarian lingkungan - Membuang sampah Kurangnya kesadaran
sembarangan mahasiswa terhadap pentingnya
- Membiarkan kelas dalam kebersihan
keadaan kotor
3. Meminimalisasi pencemaran - Menjilid tugas dengan jilid Jilid plastik dianggap lebih
lingkungan (seperti penggunaan plastik, yang jelas-jelas rapih dan tidak mudah rusak
plastic, dll) plastik adalah salah satu
barang yang sulit hancur

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


2. Lingkungan SD

Aspek Point Contoh Masalah Penyebab Masalah


Landasan 1. Pola Hidup sederhana dan hemat Banyak barang ataupun - Karena sifat egosentris
Realigi makanan yang dibeli oleh anak - Mudah tergiur dengan
SD barang atau makanan
yang baru dilihatnya
2. Pelestarian lingkungan - Membuang sampah Kurangnya kesadaran siswa
sembarangan terhadap pentingnya kebersihan
- Membiarkan kelas dalam
keadaan kotor
3. Meminimalisasi pencemaran - Banyak pedagang yang Penggunaan plastic sebagai
lingkungan (seperti penggunaan berjualan di SD pembungkus dikarenakan
plastic, dll) menggunakan plastic kepraktisannya
sebagai pembungkusnya

3. Lingkungan Masyarakat

Aspek Point Contoh Masalah Penyebab


Landasan 1. Pola Hidup sederhana dan hemat Sifat Konsumerisme Gaya hidup yang dipengaruhi
Realigi oleh tayangan televisi

2. Pelestarian lingkungan - Terjadi banjir Banyaknya masyarakat


membuang sampah
sembarangan
3. Meminimalisasi pencemaran - Penggunaan deterjen pada Deterjen digunakan untuk

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


lingkungan (seperti penggunaan RT mencuci pakaian
plastic, dll)

E. Solusi Masalah

Solusi dari permasalahan yang berkaitan dengan Urgensi Lingkungan Hidup dilihat dari 3 lingkungan.

1. Lingkungan Kampus

Aspek Point Contoh Masalah Solusi


Landasan 1. Pola Hidup sederhana dan hemat Memfoto copy diktat, modul, - pihak kampus dapat
Realigi ataupun bahan ajar yang sebenarnya menggalakan fungsi dari
masih bisa ditulis tangan . perpustakaan sehingga
mahasiswa lebih
berminat meminjam dari
perpustakaan kampus
daripda memfoto copy
bahan ajar.
2. Pelestarian lingkungan - Membuang sampah - Meyusun jadwal piket
sembarangan secara teratur sehingga
- Membiarkan kelas dalam kebersihan kelas dapat
keadaan kotor terjaga tidak hanya oleh
beberapa orang tetapi
oleh seluruh warga kelas
dan kampus .
- Digalakkannya sifat

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


pelestarian lingkungan,
misalkan dengan
mengadakan kebersihan
antar kelas hal ini
diharapkan dapat
memotivasi setiap
mahasiswa sehingga
memilki kesadaran akan
kebersihan lingkungan
kampus.
3. Meminimalisasi pencemaran - Menjilid tugas dengan jilid - Pihak dosen dapat
lingkungan (seperti penggunaan plastik, yang jelas-jelas memberikan arahan
plastic, dll) plastik adalah salah satu untuk tidak harus
barang yang sulit hancur menggunakan jilid
plastik sebagai cover
dari tugas mata
kuliahnya.

4. Lingkungan SD

Aspek Point Contoh Masalah Solusi


Landasan 1. Pola Hidup sederhana dan hemat Banyak barang ataupun - Pihak sekolah dapat
Realigi makanan yang dibeli oleh anak menyarankan kepada
SD setiap orang tua agar
anak dapat membawa
bekal makanan dari
rumah, hal ini selain
dapat mendidik anak

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


agar hidup hemat juga
dapat lebih menjaga
agar makanan yang
dikonsumsi anak lebih
higienis.
- Pihak sekolah dapat
membatasi / mengontrol
pedagang, dalam artian
bagi pedagang yang
menjual barang yang
kurang bermanfaat atau
mungkin merugikan
siswa pihak sekolah
dapat membatasi hal itu.
2. Pelestarian lingkungan - Membuang sampah - Menyusun jadwal piket
sembarangan agar setiap anak meiliki
- Membiarkan kelas dalam tugas sendiri, selain itu
keadaan kotor hal ini mendidik anak
agar memiliki rasa
tanggung jawab akan
kelas yang ia tempati.
- Pihak sekolah dapat
mengadakan
perlombaan kebersihan
dan keindahan antar
kelas agar anak dapat
melaksanakan
kewajiban dengan

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


senang hati. Karena ia
dapat berkreasi di kelas
yang di tempati, sejauh
kreasi itu tidak
mengganggu proses
belajar mengajar, disini
tentu saja pendidik
berperan sebagai
pembimbing.
- Sekolah mengadakan
“jumsih” namun hal ini
tidak hanya dilakukan
oleh siswa saja tetapi
juga oleh guru, karena
pada dasarnya siswa
meniru sikap para
gurunya.
3. Meminimalisasi pencemaran - Banyak pedagang yang - Pihak sekolah dapat
lingkungan (seperti penggunaan berjualan di SD bekerja sama dengan
plastic, dll) menggunakan plastic pihak pedagang agar
sebagai pembungkusnya pembungkus makanan
tidak menggunakan
plastik hal ini dapat
diatasi dengan jalan
menggunakan kertas
yang bersih sebagai
pembungkus.
- Jikalau makanan hanya

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


dapat terjaga
kesterilannya dengan
menggunakan plastik di
harapkan plastik yang
digunakan bukan plastik
yang memilki tingkat
kehancuran yang tinggi.

5. Lingkungan Masyarakat

Aspek Point Contoh Masalah Solusi


Landasan 1. Pola Hidup sederhana dan hemat Sifat Konsumerisme Dengan memfilter tayangan
Realigi televisi yang ditonton.

2. Pelestarian lingkungan - Terjadi banjir - Pemerintah dan


masyarakat dapat
mengadakan
penghijauan pada lahan
lahan yang kurang dan
tidak produktif.
- Pemerintah dapat
menyebarkan
propaganda propaganda
tentang pelestarian
lingkungan hidup
melaui media massa
baik media cetak

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


maupun elektronik
3. Meminimalisasi pencemaran - Penggunaan deterjen pada - Penggunaan deterjen
lingkungan (seperti penggunaan RT pasti tidak mungkin
plastic, dll) apabila diberhentikan
penggunaannya. Namun
masyarakat dapat
meminimalisasi
penggunaan bahan ini.
- Pemerintah dapat
bekerja sama dengan
pihak produsen agar
produsen bisa
memproduksi deterjen
menjadi lebih ramah
lingkungan tanpa
mengurangi fungsinya.
- Setiap rumah disarankan
dapat memiliki
penempungan limbah
sendiri sehingga tidak
merusak lingkungan.

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusian dan Lingkungan memiliki keterkaitan yang erat. Untuk

membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya,

proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah dengan menyentuh hati.

Jika proses penyadaran telah terjadi dan perubahan sikap dan pola pikir terhadap

lingkungan telah terjadi, maka dapat dilakukan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman mengenai lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam

mengelola lingkungan hidup.

Pengembangan pola hubungan manusia dengan alam lingkungan

ditentukan oleh kearifan serta rasa tanggung jawab dari manusia itu sendiri

sebagai makhluk dominan dalam memanfaatkan alam lingkungannya. Ilmu

pengetahuan dan teknologi bersifat netral, menjadi bermanfaat atu merusak

lingkungan sangat tergantung kepada manusia yang menerapkannya,

Kearifan serta rasa tanggung jawab dalam mengelola lingkungan baik

sebagai jaminan kelangsungan hidup maupun pemenuhan kehidupan, merupakan

perwujudan kesadaran etik lingkungan hidup dalam diri setiap orang. Etika

lingkungan hidup merupakan etika yang dimiliki manusia dalam memangdang

dirinya di alam semesta.

Krisis lingkungan ini hanya bisa di atasi dengan melakukan perubahan

cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam yang fundamental dan

radikal.yang dibutuhkan sebuah pola hidup yang hanya tidak menyangkut orang

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


per orang, tetapi budaya masyarakat keseluruhan. Artinya dibutuhkan etika

lingkungan hidup yang menuntut manusia untuk berinteraksi dengan alam. Maka

dari itu, menjaga dan melestarikan alam merupakan kewajiban manusia yang tidak

pernah terlepas dari alam.

F. Kritik & Saran

Urgensi lingkungan hidup yang sangat mempengaruhi pola kehidupan

manusia dan makhluk hidup lainnya maka dengan ini perlu adanya perhatian, baik

berupa perlakuan terhadap lingkungan itu sendiri maupun dalam memanfaatkan

serta menggunakannya. Lingkungan dan manusia adalah dua unsur yang saling

terkait dan tak terpisahkan hal ini dapat dikatakan berdampak timbal balik

terhadap pola kehidupan makhluk hidup, perlu adanya kesadaran terhadap

lingkungan demi mencapai keseimbangan antara manusia dan lingkungan itu

sendiri, setiap tahun bahkan setiap waktu lingkungan sekitar kita sudah mulai

rusak, hal ini dapat dirasakan dari adanya global warming atau pemanasan global

yang disebabkan oleh efek rumah kaca maka dimulai dari sekarang oerlu adanya

kesadaran dalam memperbaharui bahkan merawaty lingkungan itu sendiri,

dimulai dari diri sendiri kemudian mengajak yang lain untuk ikut menjaga bumi.

Tidak hanya itu, lingkungan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh

kecerobohan tangan manusia itu sendiri, penggunaan plastik yang hanya dapat

hancur setelah ±1000 tahun merupakan salah satu penyebab kerusakan

lingkunagan, dengan ini kesadaran akan pemanfaatan sangat di anjurkan, proses

recycle adalah salah satu usaha dalam meminimalisir masalah terbut.

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


DAFTAR PUSTAKA

Pratomo, Suko. 2008. Pendidikan Lingkungan (Environment Education) Program


S1 PGSD. Purwakarta: Sonagar Press
Rahmat. T, Burhanuddin & Asep Sopian. 2011. Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya & Teknologi. Subang: Royyan Press

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011


LAMPIRAN

Pertanyaan
Penanya : Sintia Maharani

1. Bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran diri mahasiswa untuk

peduli terhadap kebersihan di sekitar kampus, terutama di kelas?

Jawaban

1. Cara menumbuhkan kesadaran diri untuk peduli terhadap kebersihan

kampus terutama di kelas yaitu bisa dengan diadakan piket kelas, lomba

kebersihan di kampus, atau dengan adanya peraturan di kampus tentang

kebersihan dan mengadakan hukuman bagi mahasiswa yang mencoba

mengotori kampus atau kelas seperti memberikan sanksi bagi yang

membuang sampah sembarangan atau bagi yang tidak mengerjakan piket

kelas.

© Kelompok 2 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi 2011

Anda mungkin juga menyukai