Anda di halaman 1dari 2

Supervisi Pendidikan

Pengertian Supervisi Pendidikan


Karena aspek utama adalah guru, maka layanan dan aktivitas kesupervisian harus lebih
diarahkan kepada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru harus memiliki, yakni :
1) Kemampuan personal,
2) Kemampuan professional
3) Kemampuan sosial (Depdiknas, 1982).
Atas dasar inilah, maka pengertian supervisi dapat dirumuskan sebagai berikut, “serangkaian
usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh
supervisor (Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina lainnya) guna meningkatkan
mutu proses dan hasil belajar mengajar. Karena supervisi atau pembinaan guru tersebut lebih
menekankan pada pembinaan guru tersebut pula.“ Pembinaan profesional guru, yakni
pembinaan yang lebih diarahkan pada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
profesional guru.

Latar Belakang
Swearingen mengungkapkan latar belakang perlunya supervisi berakar mendalam dalam
kebutuhan masyarakat dengan latar belakang sebagai berikut :
 Latar Belakang Kultural, Pendidikan berakar dari budaya arif lokal setempat.
 Latar Belakang Filosofis, Suatu system pendidikan yang berhasil guna dan berdaya guna
bila ia berakar mendalam pada nilai-nilai filosofis pandangan hidup suatu bangsa.
 Latar Belakang Psikologis, Secara psikologis supervisi itu berakar mendalam pada
pengalaman manusia.
 Latar Belakang Sosial, Seorang supervisor dalam melakukan tanggung jawabnya harus
mampu mengembangkan potensi kreativitas dari orang yang dibina melalui cara
mengikutsertakan orang lain untuk berpartisipasi bersama
 Latar Belakang Sosiologis, Secara sosiologis perubahan masyarakat punya dampak
terhadap tata nilai.
 Latar Belakang Pertumbuhan Jabatan, Supervisi bertugas memelihara, merawat dan
menstimulasi pertumbuhan jabatan guru.

Fungsi Supervisi Pendidikan


1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu
situasi pendidikan, yang meliputi :
 Perumusan topic
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Konklusi hasil penelitian
2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek positif daripada negatif.
3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan atau
pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya
4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) ke arah pembinaan diri yang disupervisi.

Jenis-Jenis Supervisi Pendidikan Berdasarkan Prosesnya


1. Koraktif : lebih mencari kesalahan.
2. Preventif : mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Konstruktif : membangun (dapat memperbiki jika terjadi kesalahan).
4. Kreatif : menekankan inisiatif dan kebebasan berfikir.

Keterampilan-Keterampilan Supervisor Pendidikan


1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)
2. Keterampilan dalam proses kelompok
3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)
4. Keterampilan dalam administrasi personal
5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)

Tipe-Tipe Supervisor Pendidikan


1. Otokratis : supervisor penentu segalanya.
2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong
secara kekeluargaan.
3. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa
yang dikehendaki supervisor dengan cara musulihat.
4. laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk
melakukan apa yang dianggap mereka baik.
http://antiechems08.blogspot.com/2010/05/supervisi-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai