Anda di halaman 1dari 15

C ara mengatasi kebosanan dan kejenuhan

Nikmati Hari dengan Inspirasi dan


Kreasi

Melakukan hal kecil yang berarti lebih


berharga daripada sekedar mengharapkan
hal besar tanpa upaya.
Setiap hari kita melakukan berbagai kegiatan
mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.
Belajar, bermain, berangkat sekolah, bekerja
atau sekedar duduk merenung. Pernahkah
kita menghayati makna semua kegiatan yang
kita lakukan, menikmatinya atau sekedar
menjalaninya? Seringkah kita merasa bosan
dengan apa yang kita alami?
Jika kita sudah memiliki pertanyaan-
pertanyaan itu, SELAMAT!…berarti kita masih
memiliki keinginan untuk tahu dan daya pikir
yang dinamis. Pertanyaan itu pasti akan
muncul ketika kita merasa jenuh dengan apa
yang kita alami. Jenuh, bosan. Untuk
mengatasinya, kita harus mencari tahu akar
dari rasa jenuh itu, sehingga bisa
menemukan cara untuk menyiasatinya.
Umumnya, kita merasa jenuh karena ada
yang kosong di hati kita. Itu bisa terjadi
karena sesuatu yang bersifat monoton,
rutinitas, dan gak ada harmoni. Tidak semua
orang suka keteraturan, banyak yang
menyukai tantangan. Sesuatu yang kita cari
untuk mengatasi rasa jenuh ialah inspirasi.
Sedangkan celah yang mampu
menghilangkan rasa jenuh ialah kreasi.
Inspirasi dan kreasi merupakan dua nilai idé
yang bisa menyentuh rasa dan jiwa untuk
berselera. Mengayuh pikir untuk terus
mengalir dan bermuara pada satu karya
yang bisa, biasa bahkan luar biasa. Inspirasi
lahir dari penglihatan, pendengaran yang
diteruskan ke ladang keinginan, harapan,
impian dan cita-cita. Kreasi tumbuh karena
adanya dorongan inspirasi untuk berani
menciptakan dan mewujudkan sesuatu itu
menjadi nyata.
Banyak membaca bisa merangsang
tumbuhnya inspirasi. Dengan banyak
membaca, kita menjadi banyak belajar.
Dengan banyak belajar, kita bisa
menghasilkan kreasi dan karya. Membaca di
sini bukan sekedar membaca serangkaian
aksara, melainkan membaca dengan
melibatkan unsur kepekaan telinga, hati dan
pikiran, sehingga jiwa kita tergugah untuk
mencipta. Medium seperti ini, tidak harus
selalu hal-hal yang kelihatan besar, tetapi
bisa dimulai dari hal-hal kecil yang kita alami
sehari-hari yang justru membuat kita merasa
jenuh tadi. Sebagai ilustrasi, kita sering
merasa bosan makan cireng (penganan yang
terbuat dari adonan tepung sagu yang
digoreng) dengan rasa yang standard (asin
gurih). Kebosanan itu bisa membuat kita
berpikir untuk membuat aneka rasa cireng.
Cireng isi oncom, isi ayam, isi keju, isi
daging, dan isi sosis. Ketika pikiran ini
menggugah perasaan dan keinginan kita
untuk mencoba, maka inilah inspirasi.
Inspirasi ini dapat dikembangkan menjadi
sebuah ide kreatif dan menghasilkan karya
yang disukai dan dinikmati orang lain. Ide
kreatif inilah yang akan menjadi sebuah
kreasi.
Kreasi lahir dari keberanian mencoba dan
berani tampil beda. Sesuatu yang dianggap
kreatif ialah yang berbeda dari kebanyakan
dan tak biasa. Pada awalnya, ilustrasi seperti
cireng aneka rasa mungkin hanya satu atau
dua orang saja yang mengembangkan,
sehingga banyak penikmat kuliner yang
berburu penganan tersebut sampai ke luar
kota. Penganan yang berbeda dari rasa,
kemasan, bahkan harga yang biasa. Dalam
perkembangannya, banyak orang yang
kemudian terinspirasi dan menciptakan rasa
yang lebih variatif. So, orang yang mau
membaca, berani mencoba dan menciptakan
sesuatu dapat mengasah kecerdasan pikiran,
perasaan dan tindakannya agar lepas dari
kejenuhan.
Bacalah dari sesuatu yang kita lihat, bacalah
dari pribadi yang sering kita temui, bacalah
dari pengalaman yang pernah dialami
siapapun dan bacalah dari seluruh keinginan
dan kenyataan. Lalu, cobalah melakukan
sesuatu yang kita bisa, kita harapkan dan
kita inginkan. Cobalah mewujudkan sesuatu
yang kita baca menjadi nyata. Niscaya hidup
lebih bermakna meskipun itu sederhana. Ide
itu tidak pernah mati selagi kita masih
memiliki rasa ingin tahu, mau berpikir dan
mau berupaya mewujudkannya.
 Memaksimalkan Kerja Otak

Kecerdasan otak merupakan harapan, keinginan dan


kebutuhan semua orang. Otak yang cerdas pada dasarnya
sangat ditunjang oleh kemampuan seseorang dalam
memaksimalkan kerja otak itu sendiri, sehingga otak
mampu menyerap berbagai informasi yang diterima untuk
disimpan di memori otak. Dengan memaksimalkan kerja
otak, berarti kita memaksimalkan kapasitas otak kita.
Kapasitas dan kinerja otak kita sebenarnya lebih dahsyat
dari tata surya. Berdasarkan penelitian, seumur hidup
manusia hanya sekitar 20% kapasitas otak yang digunakan,
80% lainnya belum diketahui. Ini menguatkan indikasi
keterkaitan antara kepikunan dengan optimalisasi otak kita.
Melihat kemampuan dan kapasitas otak yang luar biasa,
wajar saja kalau ada pernyataan bahwa tidak ada manusia
yang bodoh. Kebodohan merupakan hal yang terimplikasi
oleh kemalasan. Artinya, orang yang merasa tidak cerdas,
sebenarnya bukan bodoh, melainkan kurang
memaksimalkan kinerja dan kemampuan otaknya.

Bila kita telaah, optimasi otak berkaitan dengan kerusakan


sel-sel otak dan penurunan fungsi otak yang disebabkan
oleh pola hidup kita sendiri. Misalnya kita jarang atau
bahkan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya akan
memperkuat daya ingat kita seperti belajar, menghafal
sesuatu, atau meningkatkan frekuensi membaca dan
menulis, serta kegiatan yang bersifat mensinergikan gerak
tubuh dengan fungsi otak seperti menari, memainkan alat
musik atau kegiatan hobi yang sebenarnya menyenangkan
otak kita, sehingga kondisi senang ini dapat
memaksimalkan kerja otak kita.
Kemampuan otak manusia akan optimal jika fungsi kerja
saraf-saraf otak terhubung dengan baik. Bergerak, bersuara,
berpikir dan beristirahat merupakan bentuk aktivitas yang
dapat memaksimalkan kerja otak, sekaligus akan
menormalkan fungsi kerja otak. Artinya, pola hidup
seimbang dan teratur merupakan perilaku yang dapat
menjaga otak kita. Sinergi antara gerak tubuh dengan otak,
memperbaiki gaya hidup, serta mengelola emosi merupakan
cara memperlakukan otak dengan baik. Hal ini dapat
menjaga optimasi otak dan memperbaiki kerusakan sel-sel
otak yang menyebabkan kepikunan. Karena itu, beberapa
cara sederhana berikut ini dapat dilakukan untuk
memaksimalkan kerja otak kita, serta menjaga otak kita dari
kepikunan.

1. Biasakan sarapan. Sarapan merupakan energi


untuk aktivitas kita. Dengan sarapan, berarti kita memiliki
cadangan energi agar tetap fit dalam beraktivitas.
Kenyatannya, banyak orang menyepelekan sarapan.
Padahal, tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari
menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini
berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak
yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Karena
itu pula, di bulan puasa kita dianjurkan untuk bersantap
sahur. Tujuannya, agar ada cadangan energi untuk
melakukan aktivitas selama seharian berpuasa. Nutrisi
otak tidak hanya belajar dan menghapal, tapi juga
makanan yang akan mentimulasi saraf-saraf kerja otak
agar bekerja secara maksimal. Selain sarapan,
mengkonsumsi makanan penambah daya ingat seperti
minum teh dan pegagan juga sangat membantu asupan
nutrisi otak.
2. Hindari terlalu banyak makan. Mengontrol nafsu
makan sama pentingnya dengan mengontrol emosi.
Terlalu banyak makan akan mengeraskan pembuluh otak.
Dalam jangka waktu tertentu, pengerasan pembuluh otak
biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan
mental. Terlalu banyak makan biasanya mengundang
kantuk. Terlalu sering tidur umumnya berarti sering
membuat otak tidak terpakai alias libur. Lama-lama otak
menjadi tumpul, banyak lupa dan bisa saja menyebabkan
kemunduran mental dan pikun. Tidak salah kalau
Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan ketika lapar
dan berhenti sebelum kenyang karena perut yang terlalu
penuh terisi makanan akan melemahkan pikiran,
sehingga fungsi kerja otak tidak maksimal.
3. Menghindari Merokok. Selain berbahaya untuk
jantung, paru-paru dan mengganggu fertilisasi, merokok
juga berakibat sangat mengerikan pada otak kita.
Merokok menyebabkan otak kita bisa menyusut dan
akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Ih…
serem….Dengan menyusutnya otak dan hilangnya fungsi
otak, kita rawan Alzheimer (pikun), apalagi di masa tua
kelak. Bahaya merokok gak main-main, baik untuk
perokok aktif maupun pasif. Kandungan nikotin
berpengaruh besar terhadap kerusakan organ-organ
tubuh manusia, termasuk otak kita.
4. Hindari mengkonsumsi gula berlebihan. Terlalu
banyak mengkonsumsi gula bisa meningkatkan risiko
berbagi penyakit, seperti diabetes. Bagi otak, terlalu
banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan
protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan
perkembangan otak terganggu. Protein berguna untuk
kecerdasan dan ketajaman daya ingat, sehingga jika
asupannya terganggu, daya ingat akan melemah dan
kurang konsentrasi. Sebaiknya, konsumsi gula sesuai
kebutuhan tubuh saja, berimbang dengan kandungan gizi
makanan lainnya. Sesuatu yang terlalu atau berlebihan
memang tidak baik untuk kesehatan fisik, psikis dan otak
kita.
5. Mewaspadai dan menghindari polusi udara.
Saat ini memang cenderung sulit menghindari polusi
udara karena polusi udara sudah merambah ke hampir
tiap sudut wilayak negeri. Tetapi paling tidak kita harus
bisa mengantisipasi dan mengurangi risiko terkena polusi
itu. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak
menyerap udara. Jika terlalu lama berada di lingkungan
dengan udara yang penuh polusi akan membuat kerja
otak tidak efisien. Logikanya, kita pasti merasa tidak
nyaman ketika berada di lingkungan berpolusi, sesak, bau
dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, kita juga akan
sulit mengoptimalkan pikiran dan memusatkan perhatian
karena perasaan tak nyaman itu.
6. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur tidak
sekedar mengistirahatkan tubuh, tetapi juga
mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks.
Serebral korteks ini adalah bagian otak terpenting atau
fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk
mengingat, memvisualisasikan dan membayangkan,
serta menilai dan memberikan alasan sesuatu. Bila kita
sering melalaikan tidur akan membuat sel-sel otak
banyak yang mati kelelahan. Memaksakan otak bekerja
keras tanpa istirahat sama dengan membunuh banyak
sel-sel otak kita. Menurut penelitian, 24 jam saja kita
tidak tidur, maka akan muncul gejala gangguan mental
serius, seperti cepat marah, kehilangan memori,
berhalusinasi dan berilusi. Ini merupakan reaksi dari
kelelahan otak yang disebabkan pula lelahnya otot atau
fisik kita karena tidak tidur. Jika sudah begini, jangankan
memaksimalkan kerja otak, mengontrol emosi pun akan
lebih sulit.
7. Tidur dalam gelap tanpa menutupi kepala.
Ketika tidur, sebaiknya ada sirkulasi udara yang lancar.
Biasakan untuk meminimalkan penggunaan lampu agar
tercipta suasana kegelapan yang alami. Kegelapan
ternyata bisa membantu mengatasi kelelahan tubuh dan
pikiran kita, sehingga produksi hormon melatonin
optimal. Hormon melatonin bermanfaat untuk menjaga
irama tubuh dalam pengaturan tidur, meningktkan
imunitas tubuh, membantu relaksasi otot, meningkatkan
mood dan menghilangkan ketegangan pikiran.
Membiarkan kepala terbuka saat tidur sama dengan
menyerap asupan hawa yang penting untuk sirkulasi otak
kita. Sebaliknya, menutupi kepala ketika tidur merupakan
kebiasaan buruk yang sangat berbahaya. Karbondioksida
yang diproduksi selama tidur akan trkonsentrasi,
sehingga otak tercemari. Lama-lama otak menjadi rusak.
8. Jangan berpikir terlalu keras ketika sakit. Saat
sakit, tubuh sedang mengalami penurunan
kemampuannya. Bekerja keras, berpikir keras atau
memaksakan belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit
akan berpengaruh terhadap daya otak kita. Jika
dipaksakan, kerja otak menjadi tidak efektif dan bisa
merusak sel-sel otak. Karena itu, para ahli medis sering
menyarankan agar jangan banyak pikiran ketika sakit.
Tujuannya, supaya kerja otak kita yang tidak optimal saat
sakit tidak terlalu terbebani. Organ-organ tubuh manusia
memiliki kelemahan, sehingga perlu dipulihkan dan diberi
kesempatan untuk rehat (relaksasi). Berdoa dengan
khusyuk merupakan cara terbaik yang bisa
menumbuhkan penyerahan dan kepasarahan diri, serta
ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga bisa mempercepat
proses penyembuhan. Koneksi spiritual dengan Sang
Pencipta sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik
dan psikis seseorang. Semakin sering kita bermunajat
dan berserah kepada-Nya, semakin dekat kita dengan
Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Kedekatan ini yang
akan membuat pikiran kita semakin positif , sehingga
otak kita juga rileks dan cepat pulih.
9. Meningkatkan stimulasi otak. Berpikir adalah cara
terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru
membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi
maksimal. Kontinyuitas berpikir yang baik terjadi ketika kita
tetap belajar. Agama memberikan petunjuk yang sempurna
dan bijaksana tentang ini. Manusia diwajibkan menuntut ilmu
dari buaian hingga liang lahat. Artinya, kita wajib belajar
sepanjang usia kita. Belajar tidak harus selalu diasumsikan
dengan sekolah karena banyak sumber belajar yang sederhana
dan mudah dijalani. Membaca buku-buku yang bermanfaat,
membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari, serta
menjalankan ibadah dengan khusyuk merupakan kegiatan
belajar yang positif. Membaca dapat meningkatkan
kemampuan daya ingat dan konsentrasi. Membaca Al-Qur’an
merupakan energi positif bagi otak dan hati kita karena yang
dibaca adalah pedoman dan tuntunan hidup yang
mengarahkan daya pikir dan daya hidup kita ke jalan kebaikan
dunia dan akhirat. Otak yang terstimulasi dengan energi positif
akan bekerja secara positif dan maksimal, serta akan
menghasilkan pemikiran-pemikiran positif, sehingga kepikunan
dan kerusakan otak bisa dicegah.
10. Melakukan pembicaraan yang bermanfaat.
Ngobrol, bercerita, curhat atau melakukan percakapan
ternyata memiliki efek positif pada otak. Percakapan
intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja
otak yang dipicu oleh proses berpikir yang baik. Sharing
masalah dengan orang yang tepat juga bisa menstimulasi
otak kita untuk berpikir solutif dan terkontrol karena
masukan yang tepat akan membuat wawasan berpikir
kita semakin kaya. Dengan banyak menerima informasi
yang berbeda, memori otak juga semakin terlatih,
menyimpan dan menyalurkan informasi tersebut dengan
terarah. Otak juga bisa jenuh kalau hanya terkurung
dalam kebisuan dan menerima informasi yang monoton.
Memanfaatkan kemampuan bicara kita untuk menerima
dan menyampaikan hal yang bermanfaat baik untuk otak
dan hubungan sosial kita. Mengikuti kegiatan sosial juga
dapat menjadi sarana untuk melakukan pembicaraan dan
kegiatan yang bermanfaat, sehingga keuntungan
sosialisasi didapat, otak pun tidak cepat rusak.
11. Menulislah. Selain bicara, otak juga dapat
dioptimalkan fungsi kerjanya dengan menulis. Menulis
ekspresif seperti menulis diary atau menulis kronologis
seperti menulis biografi, serta menulis ilmiah akan
meningkatkan daya kerja otak. Membaca, berpikir dan
menulis merupakan rangkaian stimulus otak yang
komplit. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut
bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga
dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi
kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat
di tulisan kita. Saat ini, media menulis sudah semakin
berkembang, menulis di blog bisa menjadi salah satu
alternatif menulis dan sharing informasi dengan orang
lain. Selain otak kita terasah, perasaan dan pemikiran kita
tersalurkan juga bisa meluaskan hubungan sosial kita.
Insya Allah jauh deh dari pikun.
12. Olahraga teratur. Olahraga penting untuk menjaga
kebugaran tubuh dan mengaktifkan fungsi-fungsi organ tubuh.
Jika koordinasi antarorgan tubuh terjalin dengan baik, maka
asupan nutrisi juga lancar, sehingga tidak hanya tubuh yang fit,
tetapi juga otak yang “cling”. Saat ini dikembangkan kegiatan
olahraga yang berfungsi mengaktifkan fungsi kerja otak agar
tergindar dari kepikunan. Istilahnya GLO (Gerak Latih Otak)
atau biasa disebut senam otak. Inti dari senam otak ini ialah
meredakan ketegangan, peregangan saraf dan otot,
pengaturan nafas, serta pemusatan konsentrai. Kita juga dapat
melakukan olahraga ringan seperti jogging, dan catur.
Sebagaimana diungkapkan Ahli Geriatri dari Montefiore Medical
Center, Dr Gary Kennedy bahwa mengerjakan teka-teki
silang, bermain catur atau belajar bahasa bisa bermanfaat
untuk meningkatkan fungsi kerja otak, sehingga terhindar dari
demensia dan Alzheimer.
13. Relaksasi dan Rekreasi. Rekreasi merupakan salah
satu kegiatan relaksasi otak dari kepenatan. Rekreasi ke
tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi
dengan melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat
otak rileks. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan
ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita,
sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet.
14. Beribadah dengan khusyuk. Berdzikir, berdoa dan
shalat dengan khusyuk akan meningkatkan konsentrasi
dan meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian.
Kedua hal ini merupakan pilar sekaligus akar daya ingat
yang akan menjaga keseimbangan memori dan fungsi
otak Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat
merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu
menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan
karena hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha
Sempurna. Secara spiritual, shalat khusyuk dan
dzikrullah memberikan efek konsentrasi dan relaksasi
hati juga pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan
jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala persoalan hidup,
harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan
vertikal yang dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan
spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan Maha.
Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah
yang mampu menjaga otak dari kepikunan karena kita
selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita.

Perlakukan otak kita dengan baik karena pada


dasarnya, kepikunan merupakan penyakit yang
bersumber dari kerusakan otak yang disebabkan
ketidakseimbangan pola hidup kita. Sebagai organ
penting, seharusnyalah otak dijaga, disinergikan dengan
tubuh, hati dan jiwa kita, serta dipelihara kondisinya
karena otak sangat menentukan kelangsungan hidup dan
kualitas hidup kita sebagai makhluk Allah SWT yang
memiliki bantuk paling sempurna. Semoga bermanfaat!

 Manfaat TTS sebagai penambah


wawasan dan mengasah kemampuan
Sebuah teka-teki bisa membuat kita berpikir, mencari dan
menemukan jawaban. Kehidupan penuh dengan teka-teki yang
kadangkala menyenangkan, membingungkan dan menyulitkan
langkah untuk memecahkannya. Teka-teki silang seperti sebuah
misteri yang menggelitik perasaan dan pikiran untuk meng-ulik-nya,
sekedar hobi atau kebutuhan. Sebuah teka-teki bisa menutrisi
kesegaran pikiran dari kepenatan sekaligus menambah wawasan
dan mengasah kemampuan otak.
 Mengisi TTS menjadi bagian tak terpisahkan dalam kondisi
menunggu sesuatu atau seseorang, menghadapi situasi yang
membosankan atau di waktu luang sebagai kegiatan pengisi waktu.
Sejatinya, para penggemar TTS mampu mengambil manfaat dari
mengisi TTS, lebih dari sekedar mengalihkan rasa bosan atau hanya
sekedar mengisi waktu luang.
 Sejarah Singkat TTS

Teka-teki silang yang menjadi kegemaran lintas generasi ini,


sesungguhnya merupakan hal baru, tetapi tidak begitu baru.
Artinya, hal ini sudah berlangsung dari zaman ke zaman dengan
format dan bentuk yang serupa tapi tak sama. Catatan sejarah
menyatakan bahwa format TTS seperti sekarang sudah ada sejak
zaman kuno. Bentuknya masih cukup sederhana, yaitu sebuah bujur
sangkar berisi kata-kata, huruf-huruf yang sama pada bujur sangkar
itu menghubungkan kata-kata secara vertikal dan horizontal.
Hampir serupa dengan TTS yang kita kenal sekarang.

 Dalam buku Tell Me When – Science and Technology, TTS pertama


muncul di suratkabar New York World pada tanggal 21 Desember
1913. TTS pertama ini disusun oleh Arthur Winn dan diterbitkan
pada lembar tambahan edisi hari Minggu suratkabar tersebut.
Selama beberapa waktu, TTS ini menjadi ciri tetap suratkabar
tersebut. Bentuk dan formatnya sudah seperti TTS yang kita kenal
sekarang. Pola kotak-kotak hitam dan putih, dengan kata-kata
berbeda yang saling bersilangan secara mendatar dan menurun,
serta terdapat panduan pertanyaan atau definisi untuk tiap kata
sebagai petunjuk pengisian. Hingga tahun 1924, yaitu ketika buku
TTS pertama kali terbit, TTS belum begitu populer. Namun, setelah
buku-buku TTS menyebar, TTS sangat digemari di seluruh Amerika,
selanjutnya merambah ke Eropa dan seluruh dunia termasuk kita di
Indonesia.
 Setelah TTS ini begitu digemari, para pegiat buku TTS mulai
berkreasi menciptakan teka-teki gambar dan kemudian dikenal
dengan nama puzzle. Selain untuk hiburan, fungsi teka-teki gambar
atau puzzle lebih diarahkan kepada fungsi edukasi, yakni untuk
menstimulasi otak anak-anak. Baik TTS maupun teka-teki
gambar/puzzle hingga saat ini masih sangat populer dan digemari.
Biasanya untuk mengisi waktu santai kita. Bersantai sambil
mengasah otak.
 Filosofi TTS (: sebuah renungan menjelang berbuka puasa)

Sebuah TTS tidak hanya merupakan sekumpulan pertanyaan teka-


teki yang dibukukan, tetapi memiliki makna. Tak sekedar sebagai
hiburan, tetapi juga mendidik kita untuk terus menambah wawasan
dan mengasah kemampuan berpikir cepat. Terlepas dari adanya
anggapan bahwa mengisi TTS merupakan indikasi kemalasan atau
pun ada tujuan lain dari pembuatnya, TTS memiliki nilai filosofis.
Ada beberapa arti filosofis dalam TTS yang menurut pandangan
saya tidak berlebihan untuk diungkapkan. Pertama, bila
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, kotak-kotak berwarna
hitam dan putih melambangkan bahwa kehidupan kita juga tak
lepas dari keadaan hitam putih, benar-salah, baik-buruk. Kotak yang
sama sekali dikosongkan (warna hitam) bisa diartikan bahwa setiap
keburukan tidak akan memiliki nilai yang lebih daripada kebaikan.
Kotak yang harus terisi merupakan gambaran bahwa hidup tak
selalu sama, kadang-kadang ada atau tiada sesuatu pun yang kita
dapat. Panduan pertanyaan untuk mengisi kotak-kotak putih
menandakan usaha dan upaya untuk mengisi kehidupan itu agar
lebih bermakna.

 Kedua, persilangan kata dan huruf yang saling berkaitan secara


vertikal dalam TTS menggambarkan kehidupan manusia yang
membutuhkan hubungan dengan kekuatan supra yang akan
melindungi hidupnya. Kekuatan di atas segala kekuatan makhluk,
kekuatan penguasa kehidupan, Yang Maha Kuasa. Bila dikaji dari
pandangan spiritual, kotak-kotak dan kata-kata yang tersusun
secara vertikal melambangkan perintah dari atas ke bawah untuk
menemukan pilihan hidup, memaknai keterjalinan baik dan buruk,
serta mencapai tujuan hidup dalam keutuhan hakiki, yang
digambarkan dengan seluruh kotak putih yang semuanya terisi.
Ibadah, doa dan pengharapan hanya kepada Sang Khalik. Selain itu,
dapat digambarkan bahwa dalam kehidupan manusia selalu ada
yang berperan sebagai penguasa atau berkuasa. Stratifikasi sosial
merupakan hal yang tidak dapat dihilangkan begitu saja. Ada
penguasa ada yang dikuasai, ada yang di kelas atas, ada yang kelas
menengah dan kelas bawah, walaupun secara hakikat manusia itu
diciptakan sama. Namun, huruf yang di tengah atau di bawah pun
bisa merangkai kata sendiri. Ini menandakan bahwa keberhasilan
bisa diperoleh siapa saja, sekalipun dari kelas atas atau bawah.
 Ketiga, secara horizontal, kotak dan kata pada TTS itu
melambangkan kehidupan sosial manusia yang saling
membutuhkan satu sama lain, saling berkaitan dan saling memiliki
keterhubungan antarindividu maupun antargenerasi. Satu huruf dari
satu kata bisa merangkaikan kata-kata yang berbeda. Ini
menggambarkan kehidupan yang dinamis, tidak ada selembar
catatan hidup pun yang bisa terhapuskan. Sejak awal sejarah
kehidupan manusia, hidup terus bergulir melahirkan berbagai
generasi yang heterogen, multibangsa, multibudaya,
multikeyakinan dan multidinamika dalam menjalani kehidupan.
Keterkaitan antarhuruf pada kata yang berbeda juga dapat diartikan
sebagai keharusan untuk menjalankan hubungan sosial dengan
baik, kesatuan untuk mencapai tujuan hidup bersama, sehingga
tercipta kehidupan yang tertib dan tentram.
 Keempat, panduan pertanyaan dari sebuah TTS secara mendatar
atau menurun merupakan patokan dan petunjuk yang harus dibaca
agar bisa mengisi kotak-kotak putih yang kosong hingga benar-
benar selesai. Hal ini menunjukkan makna bahwa hidup harus
memiliki pedoman. Melakukan berbagai upaya tentu harus disertai
landasan ilmu, landasan moral dan landasan keyakinan agar tujuan
hidup yang benar bisa tercapai dengan hasil yang optimal. Hidup
tanpa pegangan moral, tanpa pedoman iman akan terombang-
ambing, sehingga sulit mencapai tujuan. Kalau pun ada kotak yang
tak terisi setelah kita baca panduan itu, itu menandakan
keterbatasan kita sebagai manusia. Tidak semua hal bisa dikuasai
dengan sempurna dengan kemampuan yang sama, yang penting
kita sudah berusaha dengan tidak menyalahi pedoman.
 Kelima, seluruh rangkaian proses pengisian TTS merupakan
gambaran proses kehidupan manusia. Ada usaha, ada cobaan dan
ujian, ada kesulitan dan kemudahan, ada doa dan pengharapan,
serta ada kemampuan (ilmu) yang harus dimiliki, dikuasai dan
diterapkan dalam mencapai tujuan hidup walaupun dalam
kenyataannya ada yang berhasil dan ada yang gagal. Semua
merupakan proses pembelajaran hidup.

Anda mungkin juga menyukai