Anda di halaman 1dari 2

Dalam budidaya jamur tiram, maka fakto pemasaran dan penentuan harga jual

produk menjadi penting untuk diperhatikan. Berapa harga yang harus ditentukan
agar kita tidak rugi. Berapa persentase tiap komponen yang perlu diperhitungkan
agar layak tidaknya usaha kita dapat diperkirakan. Disini akan kami coba paparkan
secara sederhana perhitungan biaya produksi dengan contoh rupiah dan
persentase. Contoh rupiah untuk memudahkan. Namun karena harga bahan baku
ataupun yang lain serta harga pasar berfluktuasi maka angka persen diharapkan
akan mempermudah perhitungan. Angka-angka yang ada akan mudah
dikembangkan jika diolah dengan worksheet seperti excel dsb. Komponen yang
dilibatkan jug dapat ditambah, persentase dapt diubah dan sebagainya sesuai
kondisi yang ada.
Pada tulisan ini dibuat singkat karena terbatasnya ruang. Silahkan dikembangkan
sendiri.
Diasumsikan(berdasar hitungan yang dilakukan oleh usaha yang sedang dijalankan)
biaya produksi per kg jamur adalah Rp 4.460,-. Perajin/Petani dapat mengambil
untung sebesar (60 %) yaitu Rp 2.740,- sehingga harga jual per kg jamur adalah Rp
7.200,- Ingat harga ini adalah harga ditingkat petani atau harga tangan pertama
yaitu di tempat panen. Untuk mencapai harga sebenarnya masih banyak yang
harus diperhitungkan.
Biaya produksi ditingkat petani (Rp 4.460,-) dihitung berdasarkan biaya tidak tetap
(82,20%) dari total biaya produksi dan biaya tetap 13,70%. Biaya tidak tetap
mencakup: jerami, bekatul, kapur, pembibitan, polibag, pupuk, kompos dan
sebagainya yang umum digunakan. Biaya tetap mencakup depresiasi alat dan
kombong serta tenaga kerja. Tenaga kerja dapat dihitung sebagai biaya tetap atau
tidak tetap tergantung pelaksanaan di temapt usaha. Pada industry kecil sering
masuk biaya tidak tetap karena mereka bekerja sesuai pekerjaan saat proses
produksi yang dibayar harian.
Hitung total biaya produksi anda (misal Rp 7.045.200,-), hitung total pendapatan
anda yaitu jumlah jamur yang dihasilkan dikalikan harga jual tingkat petani (missal
Rp 11.376.000,-), lalu bagilah total biaya produksi dengan total pendapatan jika
diperoleh 1: 1,61 (0,62 atau lebih besar dari 0,60) maka usaha anda ini layak untuk
dilakukan. Jika kurang harap diperhitungkan kembali beberapa factor biaya dan
juga harga jual yang anda tetapkan.
Pada penjualan jamur segar petani dapat menggunakan penjualan sendiri namun
cara ini kurang efektif jika hasil cukup banyak dan semakin besar sehingga mau
tidak mau kiat menggunakan jasa pedagang grosir atau pedagang eceran dalam
bentuk pasar, rook atau supermarket. Tentunya masing-masing tingkat pedagang
ingin memperoleh keuntungan. Semakin panjang rantai penjualan sampai ke
konsumen maka beda dengan harga jual di tingkat petani akan semakin besar.
Biaya yang dikeluarkan harus diperhitungkan pula dengan pajak dan transportasi.
Umumnya harga jual ditingkat petani adalah 60% dari harga jual ke konsumen.
Artinya harga jual yang kita tetapkan maksimum adalah 60 % dari harga yang
berlaku di pasar.
Penambahan biaya sebesar 40 % meliputi: biaya pemasaran sampai ke tingkat
pedagang eceran sebesar 8,33% (besar kecilnya ini tergantung daerah dan panjang
pendeknya jalur) sehingga harga sampi ke pengecer menajdi Rp 8.100,-. Pengecer
harus mengambil untuk untuk penjualananya (biasanya sebesar 20 %, disini
dianggap mengambil untung 31,67%) maka harga di tingkat pengecer menjadi Rp
12.000,- per kg. apakah harga ini dapat anda capai. Harga jual ke konsumen
sebesar Rp 12.000,- adalah harga perkiraan anda untuk melihat apakah lebih tinggi
atau lebih rendah dari harga yang sesungguhnya ada. Agar anda tahu untung tidak
usaha yang akan kita lakukan jika menggunakan jasa orang lain (rantai distribusi).
Biasanya setiap rantai menentukan biaya sendiri sehingga persentase yang ditulis
bukanlah harga mati jadi dapat diubah sesuai dengan situasi di sekitar tempat
usaha.
Produk jamur tiran yang dijual di pasar sering telah mengalami proses lebih lanjut
missal pengemasan dan pendinginan. Penjualan dengan cara ini jug akan
menambah biaya dn harga jualnya. Macam kemasan akan mempengaruhi harga
jualnya. Jika produk ini yang anda pakai maka ada penambahan biaya lagi harga
ditingkat petani bisa tidak lagi 60% tapi dapat turun sampai menjadi 20% jika
produk dikemas dalam kaleng dan sebaginya.
Jadi saat anda menentukan harga jual maka lihat harga jual di tingkat konsumen,
kemudian tarik mundur apakah harga yang anda tetapkan dapat bersaing. Jug
untuk menentukan harga minimal yang harus anda tetapkan apabila produk anda
akan dibeli oleh distributor (apakah anada harus mengantar produk ke distributor
atau distributor yang akan mengambil sendiri)
Selamat mencoba menghitung usaha anda, agar anda tidak rugi dalam melakukan
usaha budidaya jamur. Semoga sukses selalu menyertai anda. Amiin.

Anda mungkin juga menyukai