Anda di halaman 1dari 5

MINYAK NABATI

Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan. Minyak ini
digunakan sebagai makanan, menggoreng, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi (parfum),pengobatan,
dan berbagai penggunaan industri lainnya.

Berdasarkan kegunaannya, minyak nabati terbagi menjadi dua golongan.Pertama, minyak


nabati yang dapat digunakan dalam industri makanan (edible oils)dan dikenal dengan nama minyak
goreng meliputi minyak kelapa, minyak kelapasawit, minyak zaitun, minyak kedelai dan sebagainya.
Kedua, minyak yang digunakandalam industri non makanan (non edible oils) misalnya minyak kayu
putih, minyak jarak.
Fungsi minyak nabati sebagai berikut:

1) sumber energi

2) pembawa vitamin A,D,E,K

3) mengandung asam lemak esensial terutama asam lemak tak jenuh

Contoh Minyak Nabati

Kelapa Sawit

1.Pendahuluan

Kelapa sawit terdiri dari dari 2 spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk
pertanian komersil dalam pengeluaran minyak komersil. Kelapa sawit termasuk tumbuhan
pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buah berupa tandan serta bercabang
banyak. Buahnya kecil dan apabila sudah masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya
padat. Daging dan kulit buah mengandung minyak. Minyak tersebut digunakan sebagai bahan
minyak goring, sabun, dan lilin. Ampasnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak,
khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan
sebagai bahan bakar dan arang. Kelapa sawit berkembang biak dengan biji, tumbuh didaerah
tropika pada ketinggian 0 – 500 meter diatas permukaan laut. Kelapa sawit menyukai tanah yang
subur, tempat terbuka dengan kelembaban yang tinggi.

Minyak sawit memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap dibandingkan dengan minyak zaitun
dan VCO (Virgin Coconut Oil). Selain mengandung provitamin A, yaitu alfa dan beta karoten,
minyak sawit mengandung berbagai jenis mineral yang terdiri atas riboflavin, fosfor, potassium,
magnesium, kalsium, mangan, niasin, retinal dan licopen. Selain dikembangkan sebagai minyak
goreng, minyak sawit dapat diaplikasikan untuk mensitesis berbagai produk pangan karena
kandungan mikronutrien yang tinggi seperti karetenoid (500-700 ppm) dan vitamin E (1000
ppm). Minyak mentah atau CPO dikenal kaya akan mikronutrien, terutama karetenoid
(provitamin A) dan sitosterol. CPO berwarna merah kecoklatan menandakan kandungan
karetenoid yang tinggi. Minyak sawit terdiri dari gliserida campuran yang merupakan ester
gliserol dan asam lemak rantai panjang. Dua jenis asam lemak yang paling dominan dalam
minyak sawit yaitu asam palmitat (jenuh) dan asam oleat (tidak jenuh). Asam lemak ditemukan
dalam bentuk ikatan asam lemak dengan molekul lainnya dikenal denal dengan aam lemak bebas
atau free fatty acid. Asam lemak bebas terbentuk karena putusnya ikatan pada trigliserida
menjadi asam lemak dan gliserol.

2.Diagram Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit


3. Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

3.1 Proses Pengambilan Minyak Kelapa Sawit

EKSTRAK

Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak dari kelapa sawit. Adapun cara
ekstraksi ini bermacam-macam, yaitu rendering (dry rendering atau wet rendering),
mechanical dan solvent extraction.

3.2 Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit

Proses pemurnian minyak kelapa sawit mentah bertujuan untuk membuat minyak sawit
sebagai minyak pangan. Pemurnian minyak sawit dilakukan untuk menghilangkan asam
lemak bebas, fosfolipid, bahan- bahan pigmen, dan bahan-bahan yang mudah menguap
dengan melakukan degumming, netralisasi, bleaching, dan deodorisasi.

o Degummin
o Netralisasi

o Bleaching

o Deodorisasi

o Fraksinasi

Daftar pustaka

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22472/4/Chapter%20II.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabati

http://www.scribd.com/doc/32060612/tugas-minyak-nabati

Anda mungkin juga menyukai