Anda di halaman 1dari 6

ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


AKSERBASI (Aksi Sebar Informasi)
Memperingati World Health Day (WHD)
7 April 2011

Apa itu WHD ?


World Health Day (WHD) adalah Hari Kesehatan Dunia yang diperingati pada tanggal
7 April setiap tahunnya sebagai tanda atas berdirinya WHO. Setiap tahun WHO mengangkat
tema seputar isu kesehatan yang sedang berkembang di masyarakat sebagai tema WHD.
WHD merupakan wadah yang memungkinkan masyarakat di seluruh belahan dunia untuk
berpartisipasi dalam bentuk aksi-aksi yang bertujuan meningkatkan mutu kesehatan. Pada tahun
ini, tema yang diangkat adalah Antimicrobial Resistance and Its Global Spread (Resistensi
Antimikroba dan Penyebarannya Secara Global)

Apakah Antimikroba itu ?


Antmikroba adalah obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme termasuk bakteri, jamur, virus dan parasit. Antimikroba untuk mengobati
infeksi bakteri disebut sebagai antibakteri / antibiotik, untuk infeksi jamur disebut antifungi,
untuk melawan infeksi virus disebut antiviral, untuk melawan infeksi parasit salah satunya
contohnya adalah anti malaria.

Apa itu Antimikrobial Resistance ?


Antimikrobial Resistance (AMR) adalah keadaan dimana kuman penyebab penyakit
menjadi tidak peka terhadap antimikroba (obat) yang diberikan. Sehingga pengobatan menjadi
tidak efektif dan infeksi terus terjadi bahkan menyebar ke organ tubuh lain. AMR merupakan
konsekuensi dari penyalahgunaan pemakaian obat-obat tersebut, yang menyebabkan kuman
bermutasi dan menjadi kebal sehingga tidak mampu lagi dihancurkan oleh obat-obatan tersebut.

Mengapa AMR menjadi perhatian Global ?


 AMR dapat meningkatkan angka kematian
Resistensi mikroorganisme, sering mengakibatkan gagalnya pengobatan, sehingga akhirnya
memperlama kesembuhan dan bahkan meningkatkan resiko kematian;
 AMR mengurangi keefektifan pengobatan, sehingga memudahkan pemenyebar kuman;.

Theme: Antimicrobial Resistance & Its Global Spread

-No action today, No cure Tomorrow..-


Page 1
ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
AKSERBASI (Aksi Sebar Informasi)
Memperingati World Health Day (WHD)
7 April 2011

 AMR mengancam kembalinya era preantibiotik :


Penyakit infeksi menjadi tak terkontrol dan dapat menggagalkan target kesehatan dunia sesuai
United Nations Millenium Development Goals tahun 2015

Apa penyebab timbulnya resistensi antimikroba?

Tidak tepat dan tidak rasionalnya penggunaan obat memberikan kondisi yang
menguntungkan bagi mikroorganisme untuk resisten dan menyebar. Misalnya, ketika pasien
tidak rutin meminum obat antimikroba yang telah diresepkan atau ketika antimikroba yang
dikonsumsi tidak teratur dan tidak sesuai (obat dan dosis) dengan penyebab infeksi, sehingga
kuman bisa resisten dan menyebar.

Apa akibat resistensi antimikroba?

 AMR meningkatkan biaya pengobatan


Ketika kuman menjadi resisten pada tahap awal pengobatan, akan lebih mahal lagi terapi
yang dibutuhkan.selain itu, memperpanjang durasi penyakit dan juga pengobatannya.
 AMR membahayakan tindakan pengobatan
Berbagai macam pengobatan yang modern saat ini justru akan berisiko, akibat adanya
antimicrobial resistens. Tanpa obat antimikroba yang tepat untuk mengobati dan mencegah
infeksi, kesuksesan pelaksanaan transplantasi organ, kemoterapi kanker, dan operasi besar
akan diragukan keberhasilannya. Karena setiap tindakan tersebut, memungkinkan pasien
terpapar infeksi.

Fakta tentang resistansi antimikroba


 Sekitar 440.000 kasus baru resistensi obat TB muncul setiap tahun dan menyebabkan
setidaknya 150 000 kematian. Secara luas, resistensi obat TB (XDR-TB) telah dilaporkan di
64 negara sampai saat ini.

Theme: Antimicrobial Resistance & Its Global Spread

-No action today, No cure Tomorrow..-


Page 2
ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
AKSERBASI (Aksi Sebar Informasi)
Memperingati World Health Day (WHD)
7 April 2011

 Resistensi terhadap obat antimalaria generasi sebelumnya seperti klorokuin dan sulfadoksin-
pirimetamin tersebar luas di negara-negara endemik malaria. Parasit malaria falsiparum
resisten terhadap artemisinins muncul di Asia Tenggara
 Persentase yang tinggi dari infeksi yang didapat di rumah sakit disebabkan oleh bakteri yang
sangat tahan seperti Staphylococcus aureus yang resisten-methicillin (MRSA) dan tahan
enterococci vankomisin.
 Ciprofloxacin adalah satu-satunya antibiotik yang dahulu dianjurkan oleh WHO untuk
tatalaksana diare berdarah akibat organisme Shigella, namun saat ini telah resistence.
Meningkatnya prevalensi resistensi terhadap ciprofloxacin telah mengurangi pemilihan obat
yang aman dan berkhasiat untuk Shigellosis, karena itulah penemuan antibiotik yang cocok
untuk digunakan oral sangat dibutuhkan.
 AMR telah menjadi masalah serius bagi pengobatan gonore (yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae). Peningkatan infeksi gonokokal yang tidak mampu diobati akan
meningkatkan insidensi penyakit dan kematian.

Apakah antibiotik itu?


Antibiotik adalah obat untuk melawan bakteri. Alexander Fleming menemukan antibiotik
pertama, penicillin, pada tahun 1927. Setelah digunakan pertama kali tahun 1940an, antibiotik
membawa perubahan besar pada pelayanan kesehatan dan penyembuhan infeksi bakterial. Kata
"antibiotik" mengacu pada bahan alam yang dihasilkan oleh jamur dan mikroorganisme lain
yang dapat membunuh bakteri. Kini, antibiotik dapat berupa bahan sintetis (tidak dihasilkan oleh
mikroorganisme) yang juga membunuh atau menghambat pertumbuhan balteri. Meski antibiotik
memiliki banyak manfaat, penggunaannya yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri
terhadap antibiotik.

Apakah resistensi antibiotik itu?


Resistensi terhadap antibiotik adalah perubahan kemampuan bakteri hingga menjadi kebal
terhadap antibiotik. Resistensi terhadap antibiotik terjadi akibat berubahnya sifat bakteri
sehingga tidak lagi dapat dimatikan atau dibunuh. Keampuhan obat menjadi melemah atau malah

Theme: Antimicrobial Resistance & Its Global Spread

-No action today, No cure Tomorrow..-


Page 3
ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
AKSERBASI (Aksi Sebar Informasi)
Memperingati World Health Day (WHD)
7 April 2011

hilang. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik tidak akan terbunuh oleh antibiotik, lalu
berkembang biak dan menyebar sehingga menjadi lebih berbahaya.

Kenapa kita harus perduli terhadap resistensi antibiotik?


Masyarakat sering mengira bahwa tubuh manusialah yang kebal terhadap antibiotik tertentu.
Padahal sesungguhnya, mikrobalah dan bukan manusia, yang kebal terhadap antibiotik.
Hampir semua jenis bakteri kini telah menjadi lebih kuat dan tidak mempan terhadap antibiotik.
Resistensi terhadap antibiotik menyebabkan bahaya besar bagi manusia karena infeksi yang
semula mudah diobati dengan antibiotik kini menjadi sulit atau bahkan tidak dapat lagi diobati
dengan antibiotik. Pasien yang bakteri dalam tubuhnya resisten terhadap antibiotik bisa jadi
memerlukan jenis-jenis antibiotik yang lebih kuat dan lebih mahal, dan dalam jumlah yang lebih
besar karena waktu penyembuhan yang lebih lama. Bakteri yang kebal terhadap antibiotik
dengan cepat menyebar ke anggota keluarga, teman sekolah, rekan kerja, dan mengancam
masyarakat dengan menimbulkan jenis infeksi baru yang lebih sulit diobati sehingga lebih mahal
biaya perawatannya. Jika satu mikroba resisten terhadap beberapa antibiotik, maka akan lebih
sulit lagi mengobati penyakit.

Kenapa bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik?


Penggunaan antibiotik yang tidak tepat meningkatkan jumlah dan jenis bakteri yang kebal
terhadap antibiotik. Setiap kali seseorang mengonsumsi antibiotik, maka bakteri yang sensitif
akan terbunuh, tetapi bakteri yang kebal akan terus hidup, tumbuh dan berkembang biak.
Penggunaan antibiotik yang berulang-ulang dan tidak tepat adalah penyebab utama
peningkatan jumlah bakteri yang kebal terhadap obat. Penggunaan antibiotik secara cerdas, tepat,
adalah kunci pengendalian penyebaran bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Bagaimana bakteri bisa kebal terhadap antibiotik?


Beberapa bakteri mampu menetralkan antibiotik sebelum membunuhnya, bakteri lain
mampu dengan cepat mengeluarkan antibiotik dari sel mereka dan bakteri lainnya mampu
mengubah titik serang antibiotik sehingga tidak menggangu fungsi hidupnya.

Theme: Antimicrobial Resistance & Its Global Spread

-No action today, No cure Tomorrow..-


Page 4
ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
AKSERBASI (Aksi Sebar Informasi)
Memperingati World Health Day (WHD)
7 April 2011

Antibiotik membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang peka. Tetapi,


terkadang, salah satu bakteri dapat bertahan hidup karena mampu menetralisir atau menghindar
dari efek antibiotik. Bakteri semacam ini akan berkembang biak dan menggantikan tempat
bakteri-bakteri yang terbunuh. Bakteri yang semula peka terhadap suatu antibiotik pun dapat
menjadi kebal melalui perubahan genetik di dalam selnya, atau dengan menerima DNA yang
sudah reisten dari bakteri lain. Artinya bakteri dapat menjadi resisten terhadap beberapa
antibiotik sekaligus. Ini tentu menyulitkan para dokter memilih antibiotik yang tepat untuk
pengobatan.

Bagaimana cara mencegah infeksi yang resisten terhadap antibiotik?


Gunakan antibiotik hanya jika diperlukan! Pahami apa itu antibiotik, manfaat dan bahayanya
adalah langkah awal mencegah resistensi terhadap antibiotik. Perlu dipahami, meski sangat
bermanfaat, antibiotik hanya ditujukan mengatasi infeksi akibat bakteri.
Beberapa tips untuk diingat:
1. Menanyakan tentang resistensi antibiotik kepada tenaga kesehatan. Tanyakan apakah
antibiotik yang digunakan memang sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit. Tanyakan
juga apa lagi yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan.
2. Jangan konsumsi antibiotik untuk infeksi akibat virus.
3. Jangan menyimpan antibiotik untuk persediaan mengatasi sakit yang akan datang.
4. Habiskan antibiotik dengan tuntas sesuai anjuran dokter. Buang sisa obat yang menurut dokter
tidak perlu diteruskan.
5. Gunakan antibiotik secara tepat seperti diresepkan dokter. Jangan melewatkan waktu dan dosis
yang diharuskan. Habiskan semua obat meskipun Anda telah merasa lebih sehat. Jika pengobatan
dihentikan mendadak, beberapa bakteri yang bertahan dapat menyebabkan infeksi kembali
6. Jangan gunakan antibiotik yang diresepkan bagi orang lain, yang tentunya tidak tepat untuk
penyakit Anda. Menggunakan antibiotik yang salah dapat memperlambat pengobatan yang tepat
dan memberi waktu bakteri berkembang biak.
7. Jika dokter memastikan anda tidak memiliki infeksi bakteri tanyakan cara untuk mengurangi
gejala. Jangan paksa dokter memberikan antibiotik.

Theme: Antimicrobial Resistance & Its Global Spread

-No action today, No cure Tomorrow..-


Page 5
ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
AKSERBASI (Aksi Sebar Informasi)
Memperingati World Health Day (WHD)
7 April 2011

Bagaimana petugas kesehatan membantu pencegahan resistensi antibiotik?


Dokter dapat menghambat penyebaran resistensi terhadap antibiotik dengan cara:
Hanya meresepkan antibiotik jika memang tepat bagi pasien
Gunakan antibiotik yang tepat untuk bakteri penyebab penyakit
Gunakan antibiotik dengan dosis dan jangka waktu yang benar.

Untuk informasi lengkap:


http://www.who.int/world-health-day/2011/en/index.html
http://www.who.int/topics/drug_resistance/en/
http://www.searo.who.int/EN/Section260/Section2659.htm
http://www.cdc.gov/getsmart/antibiotic-use/anitbiotic-resistance-faqs.html
http://www.cdc.gov/getsmart/antibiotic-use/know-and-do.html

Jadi, Berantas resistensi obat, sekarang ! tanpa tindakan hari ini, tak ada penyembuhan di
hari esok !

Theme: Antimicrobial Resistance & Its Global Spread

-No action today, No cure Tomorrow..-


Page 6

Anda mungkin juga menyukai