Essay Batuan
Essay Batuan
NRP : A14090041
BATUAN
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan
lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari
kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang
dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah
kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama
lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorfik.
1. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan
terbentuk akibat pembekuan dari magma. Magma dapat mendingin dan membeku di
bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi,
terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan
beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila
magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan
beku luar atau batuan beku ekstrusif. Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan
cara terjadinya, kandungan SiO2, dan indeks warna. Dengan demikian dapat
ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam jenis batuan yang sama,
menurut dasar klasifikasinya. Mineral utama pembentuk batuan beku adalah kuarsa,
feldspar, piroksen hornblende, mika, magnetit dan olivine. Berdasarkan tempat
pembentukannya, batuan beku dibedakan menjadi batuan beku dalam (plutonik dan
batuan beku luar (asam).
1) Batuan beku luar adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma secara
ekstrusif atau hasil pembekuan di daerah permukaan diman proses pembekuan
berada di daerah vulkanik, proses pembekuan sangat cepat dengan
temperature yang tinggi sehingga umumnya butiran mineralnya lebih halus.
2) Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam
bumi. Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka
pendinginan berjalan sangat lambat sehingga mempunyai kristal yang
sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama. Contohnya granit,
yang biasanya digunakan untuk bahan bangunan rumah dan gedung, untuk
bangunan monument, jalan dan jembatan, sebagai batu hias, sebagai bahan
baku industri poles dan bahan bangunan.
Tak semua batuan beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung
pada sifat, komposisi mineral, kekuatan fisik, daya tahan, cara penggaliannya, dan
lain-lain. Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, tidak
semua jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan. batuan
mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya :
Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk
keperluan pekerjaan di laut
a. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah
industri.
b. Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai
untuk digunakan sebagai fondasi bangunan pengeras jalan juga bahan
lantai.
c. Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk
pelapis dinding atau lantai.
2. Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau
lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan
seterusnya terendapkan. Batuan sediemn banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat
luas dengan ketenalan antara beberapa sentimeter sampai beberapa kilometer. Ukuran
butirannya dari yang sangat halus sampai sangat kasar. Batuan sedimen hanya
merupakan beberapa tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sediment hanya 5% dari
seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi.
1) Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses
penegndapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada
sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic minerals
yang mempunyai daya tahan yang tinggi.
2) Batuan sedimen non klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat
proses kimia baik dari lautan ataupun aktivitas organik. Batuan sediment non
klastik banyak mengandung Authigenic mineral. Batuan sedimen non-klastik
terbentuk dari proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi
dan batuan rijang sebagai proses kimiawi. Batuan sedimen non-klastik dapat juga
terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti batugamping terumbu yang berasal
dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan
yang terubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material kimiawi
yang larut dalam air (terutamanya air laut). Material ini terendapkan karena proses
kimiawi seperti proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan
proses biologi (seperti membesarnya cangkang oleh organisme yang mengambil
bahan kimia yang ada dalam air).
Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk
dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi
(yang juga melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai dari
kedua-dua jenis sedimen ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu
sedimen endapan kimiawi / biokimia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
sedimen evaporit (evaporites), karbonat (carbonates), batugamping dan dolomit
(limestones and dolostone), serta batuan bersilika.
Manfaat batuan sedimen antara lain: untuk bahan dasar bangunan (gypsum),
untuk bahan bakar (batu bara), untuk Pengeras jalan (batu gamping), untuk
pondasi rumah (batu gamping)
3. Batuan metamorf
Batuan metamorf dapat digunakan untuk alat menulis (batu sabak), untuk lantai
(marmer), untuk dekorasi bangunan (marmer), untuk batu nisan (marmer).