Anda di halaman 1dari 1

Catatan PLN JEPANG

1. Terdapat beberapa pendekatan untuk memahami pola PLN Jepang.


a. Letak Geografis: posisinya terpencil, dan diantara Asia dan AS. Kekayaan SDA kurang
sangat menentukan PLN Jepang, oleh karena itu, Jepang memperkuat militernya di masa
lalu dan menjajah.
b. Faktor Homogenitas: keuntungannya adalah bangsanya nasionalisme tinggi, integrasi
kuat, lebih mudah dalam membuat kebijakan karena tidak ada perbedaan persepsi
dalam masyarakat dengan pemerintahan. Namun, jika terlalu homogen, maka akan
sulit terbuka dan berkooperasi dengan dunia luar, dan terdapat kecenderungan untuk
meng-underestimate bangsa lain (etnosentris atau primodialism).
c. Persepsi terhadap power: 1. Kekuatan militer >> Bergantung pada elite di tahun 1868,
Restorasi Meiji yang mengatakan “negara kuat dengan militer yang kuat”; 1945 berubah
menjadi “negara kuat dengan perekonomian yang kuat” prinsip ini bertahan hingga saat
ini.
d. PLN Jepang dipengaruhi oleh faktor sejarah, dimana Jepang kalah atas AS dalam WW 2,
sehingga Jepang harus menyepakati perjanjian untuk tunduk pada AS, seperti tidak
boleh mengembangkan kekuatan militer, o.k.i Jepang berkiblat pada AS.
2. PLN JEPANG PASCA WW 2
a. Sebelum perang dunia Jepang merupakan negara militer kuat. Setelah PD 2 kemudian
berubah menjadi lebih “feminis”, lalu economic-oriented.
b. Terdapat perubahan fundamental dalam seluruh aspek kehidupan di Jepang yang
disebabkan oleh kekalahan PD 2.
c. Prioritas PLN JEPANG: 1. AS; 2. Eropa Barat; 3. Asia-Pasifik; 4. Mid-east and Africa; 5.
Russia; 6. China and Korea | hal tersbeut karena prinsip “datsu-A nyu-O” yang artinya
“keluar dari A (Asia) dan memasuki O (Eropa=western). Karena terdapat konstelasi
POLIN dan economic interest, serta security, daripada kepentingan geopolitik. Lalu ada
ikatan yang kuat antara Jepang dan AS = fondasi utama PLN Jepang karena adanya San
Fransisco Peace Agreement (1952).
d. JEPANG –AS: fokus utama PLN Jepang.

Anda mungkin juga menyukai