Counter (pencacah) adalah alat rangkaian digital yang berfungsi menghitung banyaknya
pulsa clock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray. Pada
counter asinkron, sumber clock hanya diletakkan pada input Clock di Flip-flop terdepan (bagian
Least Significant Bit / LSB), sedangkan input-input clock Flip-flop yang lain mendapatkan catu dari
output flip-flop sebelumnya. pencacah ripple menghitung dalam bilangan biner dari 0000 sampai
1111,kemudian terjadi reset. Mulai lagi dari 0000 dan seterusnya.Disebut pencacah ripple karena
bentuk ragam gelombang diagram pewaktuan proses pemindahan bit melalui flip-flop seperti riak
dalam air. Piranti tampilan yang digunakan untuk melihat hasil cacahan yaitu berupa Seven
Segment yang terdiri dari 7 nyala LED yang dapat membentuk angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Dalam
rangkaian Counter Asinkron dapat pula dilakukan perhitungan bergantian yaitu dengan Rangkaian
Up/Down Counter Asinkron.
LATAR BELAKANG
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami cara kerja Counter Asinkron
2. Mengetahui rangkaian Counter Asinkron
Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output dari flip-flop C menjadi clock dari flip-
flop B, sedangkan output dari flip-flop B menjadi clock dari flip-flop A. Perubahan pada negatif
edge di masing-masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop sesudahnya berganti
kondisi (toggle), sehingga input-input J dan K di masing-masing flip-flop diberi nilai ”1” (sifat toggle
dari JK flip-flop). Bentuk dasar dari Counter Asinkron 3-bit ditunjukkan pada gambar 2.10
Suatu piranti pencacah terdiri dari beberapa flip-flop JK, dalam keadaan Toglgle yaitu
masukan J dan K diberi sinyal 1. Karena masukan J dan K terpasang pada tingkat tegangan tinggi
(J=1 dan K=1) maka setiap flip-flop JK akan mengalami Toggle, ketika masukan pencacah
menerima pulsa pendetak. Keluaran Qo dari flip-flop yang pertama(FFo) akan diumpankan ke
masukan yang selanjutnya dan demikian seterusnya.
Ini akan mengakibatkan flip-flop yang pertama lebih sering mengalami keadaan Toggle
daripada flip-flop kedua. Flip-flop yang kedua (FF1) lebih sering Toggle daripada flip-flop yang
ketiga (FF2) Dan yang paling jarang mengalami Toggle adalah flip-flop yang keeempat / yang
terakhir(FF3).
Setiap pendetak datang, jika keluaran Q dari semua flip-flop (Ffo dampai FF3) kalau
diamati dengan cermat akan kita lihat adanya suatu aturan tertentu yaitu aturan sistem bilangan
biner. Jadi secara tak langsung piranti digital initelah melaksanakan suatu proses perhitungan
biner yang disebut dengan pencacahan bilangan biner.
Gambar 2.4 Pencacah yang dibangun dari keadaan flip-flop ; dan ragam gelombang diagram
pewaktuannnya
Pencacah ripple (Counter Asinkron) adalah pencacah yang paling sederhana. Counter
Asyncronous disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena
output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dari “0” ke “1” )
dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flip-
flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal Clock untuk flip-
flop lainnya diambilkan dari masing-masing flip-flop sebelumnya.
Perhatikan rangkaian pencacah ripple di atas beserta ragam gelombangnya. Misalkan Q
adalah sebuah data biner:
Q = Q3Q2Q1Q0
Q3 adalah bit yang paling berarti ( Most Significant Bit atau MSB) sedangkan Qo adalah bit yang
paling kurang berarti ( Least Significant Bit atau LSB). Apabila sinyal kendali HAPUS atau CLEAR
menjadi rendah (Low) , semua flip-flop akan direset. Ini akan menghasilkan data digital.
Q = 0000
Bila sinyal kendali CLEAR ke logika tinggi atau HIGH , pencacah telah siap melaksanakan
operasi. Karena flip-flop Ffo (yang pertama) adalah LSB, yang pertama kali menerima pulsa-pulsa
detak secara langsung, maka Q0 akan mengalami Toggle terlebih dahulu. Sekali setiap tepi pulsa
pendetak tiba, Flip-flop lain akan mengikuti kejadian yang sama. Karena flip-flop yang selanjutnya
menerima pulsa pendetak yang berasal dari keluaran flip-flop yang pertama, makanya flio-flop
yang lebih jarang bertoggle sebab tepi negatif pulsa yang diterima berasal dari flip-flop
sebelumnya. Dan flip-flop FF1 ( yang kedua) akan mengalami toggle setiap dua kali sinyal
pendetak berdenyut. Demikian seterusnya terjadi pada flip-flop yang selanjutnya.
Sebagai contoh, bila Q0 berubah dari 1 menuju 0 , maka flip-flop Q1 akan menerima sebuah
tepi negatif pulsa dan menimbulkan toggle paa keluaran Q1. Demikian pula jika Q1 berubah dari 1
menjadi 0 , maka flip-flop maka flip flop Q2 akan menerima tepi pulsa pencetak dan menimbulkan
toggle pada keluaran flip-flop ini, begitu pula seterusnya. Dengan kata lain, ketika suatu flip-flop
mengalami reset menjadi 0 , hal ini akan menimbulkan toggle pada flip-flop berikutnya. Pada
dasarnya, dalam kinerja pencacah ripple terdapat dua operasi yaitu Reset dan Pemindahan
( Carry)
Q0=0
Q1=0
Q2=0
Q3=0
Dinyatakan sebagai ,
Q0Q1Q2Q3 = 0 0 0 0
Untuk pembahasan selanjutnya disingkat,
Q=000 0
Jika pulsa pendetak pertama memasuki flip-flop LSB (FFo), Q0 akan menjadi 1 . Jadi data keluaran
pertama :
Q= 0 0 0 1
Ketika pulsa pendetak kedua tiba, Q0 mengalami reset dan pemindahan, maka data keluaran
berikutnya:
Q =0 0 1 0
Pulsa pendetak ketiga mengubah Q0 menjadi 1 dan keluaran pencacah menjadi :
Q= 0 0 1 1
Pada pulsa pendetak yang keempat , Q0 mengalami reset dan pemindahan , demikian pula Q1 dan
Q2, sedangkan Q3 berubah menjadi 1. Ini akan menghasilkan keluaran:
Q=0100
Pada pulsa detak yang kelima keluaran pencacah menjadi:
Q= 0 1 0 1
Pada pulsa detak yang keenam keluaran pencacah menjadi:
Q=0110
Pada pulsa detak yang ketujuh keluaran pencacah menjadi:
Q=0111
Pada pulsa detak yang kedelapan keluaran pencacah menjadi:
Q=1000
Pada pulsa detak yang kesembilan keluaran pencacah menjadi:
Q=1001
Pada pulsa detak yang kesepuluh keluaran pencacah menjadi:
Q=1010
Dan seterusnya,
Angka terakhir yang dapat dihitung adalah :
Q=1111
Ketika pulsa pendetak yang kelima belas hadir, akan terjadi sesuatu, yaitu pulsa detak yang
berikutnya akan mereset seluruh flip-flop. Dengan demikian, pencacah akan direset menjadi:
Q=0000
Dan selanjutnya siklus yang sama akan diulangi.
Rangkuman dari operasi pencacah diperlihatkan pada tabel di bawah ini. Angka pada jalur
cacahan menyatakan jumlah pulsa detak yang telah dihitungnya. Seperti kita lihat, keluaran
pencacah merupakan ekivalen biner dari hasil cacahan dalam desimal.
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
Pencacah ripple yang
7 0 1 1 1
melakukan proses penghitungan
8 1 0 0 0
dalam sistem bilangan biner
9 1 0 0 1
disebut pencacah biner. Jika kita
10 1 0 1 0
ingin melihat hasil keluaran Q dari
11 1 0 1 1
pencacah ripple maka pada
12 1 1 0 0
keluaran Q harus digunakan
sebuah dekoder biner ke desimal 13 1 1 0 1
(a)
(b)
Gambar 2.5 (a) Sinyal kendali count mengendalikan laju proses perhitungan (b) sinyal kendali count
dapat menghentikan dan melanjutkan proses pencacahan tetapi tidak menghapuskan data isi pencacah.
Sesudah sinyal kendali CLEAR diaktifkan, pencacah akan padam. Setelah itu sinyal
kendali CLEAR diubah menjadi tak aktif(1), maka pencacah akan mulai mmenghitung kembali dari
0000 sampai 1111
Gambar 2.6 Sinyal kendali CLEAR memiliki prioritas utama dalam bekerja, karena bekerja secara tak
sinkron terhadap sinyal pendetak.
Sinyal kendali CLEAR tersebut akan mereset dan memadamkan semua keluaran
pencacah. Tidak peduli dalam keadaan apa pencaah tersebut. Juga tidak peduli dalam keadaan
apa sinyal kendali COUNT. Sewaktu sinyal kendali CLEAR diaktifkan, pencacah akan padam
(tidak aktif)
Gambar 2.6 Fungsi rangkaian di atas adalah sebagai penerjemah, sehingga keluaran dari pencacah
ripple dapat dimengerti oleh orang awam.
Piranti tampilan yang digunakan berupa Seven Segment yang terdiri dari 7 nyala LED yang
dapat membentuk angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 ditambah dot atau dp. Ukuran fisik piranti tampilan ini
di pasaran komersil sangat beragam jenis ukurannya. Mulai dari yang kecil , sedang hinggga yang
besar dan tentunya denga berbagai warna
Menggunakanpiranti-piranti penerjemah caranya sangat mudah, cukup dengan
menghubungkan bagian dari masukan dari input BCD yaitu A0,A1,A2 dan A3 dengan keluaran dari
pencacah ripple yaitu Q0,Q1,Q2, dan Q3
Dalam melakukan percobaan dapat melihat proses pencacahandalam bilangan desimal,
piranti ini dapat menghitung mulai dari 0, 1 ,2,3,4,5... dan seterusnya.
2.8 Counter Asinkron Mod-N
Counter Mod-N adalah Counter yang tidak 2n. Misalkan Counter Mod-6, menghitung : 0, 1,
2, 3, 4, 5. Sehingga Up Counter Mod-N akan menghitung 0 s/d N-1, sedangkan Down Counter
MOD-N akan menghitung dari bilangan tertinggi sebanyak N kali ke bawah. Misalkan Down
Counter MOD-9, akan menghitung : 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 15, 14, 13,.. Sebuah Up
Counter Asinkron Mod-6, akan menghitung : 0,1,2,3,4,5,0,1,2,... Maka nilai yang tidak pernah
dikeluarkan adalah 6. Jika hitungan menginjak ke-6, maka counter akan reset kembali ke 0. Untuk
itu masing-masing Flip-flop perlu di-reset ke nilai ”0” dengan memanfaatkan input-input Asinkron-
nya . Nilai ”0” yang akan dimasukkan di PC didapatkan dengan me-NAND kan
input A dan B (ABC = 110 untuk desimal 6). Jika input A dan B keduanya bernilai 1, maka seluruh
flip-flop akan di-reset.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah “Counter Asynchronous”adalah :
1. Counter Asynchronous merupakan pencalah satu jenis pencacah dimana output dari
masing-masing flip-flop akan bergulingan 0 ke 1 atau sebaliknya, secara berurutan
(serial)
2. Pada counter asinkron ini, ketika pulsa pendetak terakhir hadir, maka pulsa detak yang
berikutnya akan mereset seluruh flip-flop. Dengan demikian, pencacah akan direset
kembali, dan siklus yang sama akan diulangi.
3. Ada beberapa sinyal kendali dalam counter asinkron, seperti COUNT untuk menahan
atau melanjutkan pencacahan dan CLEAR untuk mereset pencacah.
4. Hasil dari pecacahan dari counter asinkron ini dapat dilihat melalui Decoder Binary
Coded Decimal (BCD) dan piranti tampilan tujuh ruas Seven Segment Display
5. Counter asinkron dibagi menjadi dua berdasarkan penghitungan bilangan baik dari
bilangan tertinggi (n) atau terendah(0) yaitu Down Counter MOD-N dan Up Counter
MOD-N.
6. Dalam rangkaian Counter Asinkron dapat pula dilakukan perhitungan bergantian yaitu
dengan Rangkaian Up/Down Counter Asinkron.