112
Pada awal tugas penilaian, seorang penilai mengidentifikasi
properti yang akan dinilai dan menetapkan tanggal penilaian,
tujuan/kegunaan penilaian, definisi tiap jenis nilai yang dipilih dan batasan-
batasan masalah yang semuanya dinyatakan dalam laporan penilaian.
Tahap selanjutnya yang dilakukan penilai adalah memilihan dan
menganalisa data pembanding. Penilai juga perlu mengidentifikasi semua
hak-hak yang melekat pada properti, batasan-batasan undang-
undang/peraturan, karakteristik fisik dan pengembangan-pengembangan
yang ada di atas tapak.
113
1.4. Karakteristik Fisik dan Pengembangan Tapak
114
Penggunaan tertinggi dan terbaik juga dipengaruhi oleh seberapa
besar pengembangan-pengembangan yang ada menambah atau
mengkontribusi nilai properti. Besarnya kontribusi tersebut diestimasi
melalui pengurangan nilai tanah terhadap nilai properti secara
keseluruhan. Jadi tanah dikatakan sebagai pemilik nilai, sedangkan
pengembangan (improvement) adalah mengkontribusi nilai. Jika
pengembangan tidak lagi memberi kontribusi nilai maka memberi indikasi
perlunya dilakukan pembongkaran (demolition) bangunan.
115
Pendekatan ini digunakan untuk menilai tanah kosong atau tanah
yang dipertimbangkan sebagai tanah kosong untuk tujuan penilaian.
Dengan metode ini, terhadap penjulan-penjualan atas sebidang tanah
yang serupa dilakukan analisis perbandingan dan penyesuaian
(adjusment) untuk menghasilkan indikasi nilai untuk tanah yang akan
dinilai. Proses perbandingan didasarkan atas analisa kesamaan dan
ketidaksamaan dari kedua bidang tanah tersebut.
116
umumnya bukan merupakan elemen perbandingan yang penting
dibandingkan dengan tanggal transaksi dan lokasi karena kebanyakan
jenis pengembangan mempunyai ukuran tapak yang optimal, jadi jika
tapak lebih besar, nilai dari tanah lebihan (excess land) akan cenderung
menurun.
2.2. Alokasi
117
suatu properti pada suatu lokasi tertentu. Metode alokasi adalah kurang
konklusif untuk diterapkan daripada prosedur lain, tetapi ini lebih berguna
ketika data transaksi pembanding tidak tersedia.
Rasio dari nilai tanah terhadap total nilai properti pada suatu
bangunan yang sudah lengkap adalah 0.333 hingga 1.0, sehingga indikasi
nilai tanah untuk rumah-rumah di sekitar danau adalah berkisar antara Rp
50.000.000,00 (yaitu 0.333 x Rp 150.000.000,00) sampai dengan Rp
66.600.000,00 (yaitu 0.333 x Rp 200.000.000,00).
2.3. Ekstraksi
118
dari biaya pembuatan baru bangunan yang telah disusutkan, dan nilai
sisanya menunjukkan nilai tanah. Estimasi nilai tanah yang dihasilkan
melalui metode ekstraksi dapat digunakan bersama dengan data yang
terkumpul dari penjualan tanah kosong dalam perbandingan penjualan.
Namun indikasi nilai yang diturunkan dari tehnik ini umumnya kurang
meyakinkan karena assessment ratio yang dihasilkan mungkin tidak dapat
diandalkan dan metode ekstraksi tidak mencerminkan pertimbangan
pasar.
119
tanahnya. Sebagai contoh fasilitas air bersih, drainase, dan
jalan/perkerasan halaman.
120
• Keuntungan pengembang 300.000.000,-
Total Rp
2.650.000.000,-
Rp 2.350.000.000/4 = Rp 587.500.000,-
x PV of $ 1 per annum 3.1699
Rp 1.862.300.000,-
121
c. Proporsi capitalisasi rate dari tanah dan bangunan dapat
dipisahkan dari pasar.
122
penyewaan tanah. Tingkat kapitalisasi yang diturunkan dari rate pasaran
digunakan untuk mengkonversi sewa dasar tanah kedalam estimasi nilai
pasar, yaitu dengan mengalikan nilai sewa dasar tanah per tahunnya
dengan tingkat kapitalisasi yang sesuai. Hasil pengkapitalisasian itulah
menunjukkan besarnya estimasi nilai tanah. Prosedur ini sangat berguna
ketika analisis dari data pembanding dari tanah yang disewakan
mengindikasikan range sewa dan tingkat kapitalisasinya.
123