Kebutuhan tersebut yang dihitung pada tahun 2000 dengan jumlah penduduk ±
450.000 jiwa untuk wilayah Aceh Timur/Taming. Sehingga dapat dihitung jumlah
kebutuhan air rata-rata perjiwa/liter/hari dan kebutuhan air untuk daerah-daerah lain
saat ini.
2.2. Sedimentasi
Sedimentasi diperlukan apabila air mengandung sejumlah kotoran-kotoran yang
berupa suspense, sehingga perlu dilakukan sedimentasi pendahuluan yang mungkin lebih
ekonomis untuk pengolahan selanjutnya. Sedimentasi dapat dibagi dua:
1. Sedimentasi sederhana/pendahuluan.
2. Sedimentasi dengan koagulasi.
Sedimentasi sederhana, air baku di diamkan dalam tangi/bak yang besar untuk
beberapa waktu, sehingga susupensi-suspensi kasar dakan mengendap pada dasar tangki.
Dengan adanya sedimentasi sederhana akan diperoleh beberapa keuntungan antara lain:
1. Impuritiesnya berkurang untuk proses selanjutnya dan mudah dikontrol;
2. Biaya untuk koagulasi dapat dikurangi;
3. Tidak ada bahan kimia yang hilang (terikut) di dalam pembuangan sludge
(lumpur).
Sedimentasi sederhana biasanya digunakan pada air baku yang banyak
mengandung suspensi atau tingkat kekeruhan tinggi, bila air baku yang berasal dari sungai
atau danau jernih sedimentasi sederhana tidak diperlukan.
Kecepatan aliran dapat dikurangi dengan menambahkan detention time dari penjalanan
partikel tersebut, artinya partikel diharapkan berada dalam tangki lebih lama dari waktu
yang ditentukan. Detention time adalah waktu yang diperlukan untuk aliran guna mengisi
tangki jika tidak ada kebocoran. Adapun jenis dan ukuran partikel suspensi dalam air dapat
diklarifikasi seperti dalam Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi partikel suspensi dalam air
No. Material Diameter
1 Kerikil 2
2 Kerikil halus 2–1
3 Pasir:
- Kasar 1 – 0.5
- Medium 0.5 – 0.25
- Halus 0.25 – 0.1
- Sangat halus 0.1 – 0.05
4 Lumpur 0.05 – 0.01
5 Lumpur halus 0.01 – 0.005
6 Tanah liat 0.01 – 0.001
7 Bakteri 0.001
8 Koloid 1 x 10-5