Anda di halaman 1dari 4

1.7.

Kebutuhan air untuk masyarakat


Oleh C.V Kutamas Aceh Timur/Tamiang yang memproduksi kebutuhan air
masyarakat pada tahun 2000 untuk industry, rumah tangga, industry dan lain-lain adalah:
- Industry 3.644.812 liter/hari = 1012 liter/second
- Ruamh tangga 27.429.940 liter /hari = 7619 liter/second
- Irigasi 284.659.200 liter/hari = 79072 liter/second
- Lain-lain 63.146.790 liter/hari = 17540 liter/second
Total kebutuhan air 378.980.742 liter/hari = 105.243 liter/second

Kebutuhan tersebut yang dihitung pada tahun 2000 dengan jumlah penduduk ±
450.000 jiwa untuk wilayah Aceh Timur/Taming. Sehingga dapat dihitung jumlah
kebutuhan air rata-rata perjiwa/liter/hari dan kebutuhan air untuk daerah-daerah lain
saat ini.

2. Kebutuhan air industri


Air untuk industry sangat sukar dibuat suatu generalization (penyamarataan)
tentang kualitas air untuk kebutuhan industry dan pabrik. Dalam banyak hal lebih dari satu
kwalitas air yang diperlukan tergantung dengan industry apa, misalnya untuk industry
makanan kwalitas air sangat tinggi. Sedangkan untuk kebutuhan boiler D.O tinggi perlu
dihilangkan pada system pembangkit uap, sehingga tidak terjadinya korosi di dalam
system yang disebabkan oleh oksigen terlarut. Jika dilihat dari mana sumber air yang
digunakan maka perlu adanya pengolahan air lanjut untuk kebutuhan industry yang
bertujuan:
1. Menghilangkan warna, gas-gas terlarut dan kegelapan warna air.
2. Menghilangkan rasa dan bau dari air.
3. Membunuh bakteri yang berbahaya.
4. Untuk menghilangkan sifat korosi dari air terutama untuk pemipaan.
5. Membuat aman untuk diminum dan dapat dipakai untuk keperluan berbagai
industry.
2.1. Proses pengolahan air
Langkah-langkah pengolahan air sangat tergantung dari kualitas air baku yang
dipergunakan dan diperlukan beerapa tahap proses seperti:
1. Air pemukaan; storage – post clorinasi – demineralisasi
Desinfektan
2. Air tanah; earasi – flokulasi cepat dan lambat – sedimentasi – saringan pasir cepat.
3. Air permukaan tingkat kekeruhan tinggi; flokulasi cepat dan lambat – sedimentasi –
saringan pasir cepat – post clorinasi.
Flokulasi cepat biasanya dilakukan dengan penambahan tawas atau soda (Na 2CO3). Lay out
(diagram) dari proses pengolahan iar yang sempurna baisanya terdiri dari:
1. Intake (pengambilan) termasuk pemompaan;
2. Plane sedimentasi (sedimentasi sederhana);
3. Sedimentasi dengan koagulasi;
4. Penyaringan;
5. Desinfeksi (clorinasi);
6. Resercoir (tempat penampungan air jernih);
7. Menara;
8. Jika air hardness (keras/sadah) maka dilakukan pelunakan sebelum penyaringan;
9. Distribusi system.

2.2. Sedimentasi
Sedimentasi diperlukan apabila air mengandung sejumlah kotoran-kotoran yang
berupa suspense, sehingga perlu dilakukan sedimentasi pendahuluan yang mungkin lebih
ekonomis untuk pengolahan selanjutnya. Sedimentasi dapat dibagi dua:
1. Sedimentasi sederhana/pendahuluan.
2. Sedimentasi dengan koagulasi.

Sedimentasi sederhana, air baku di diamkan dalam tangi/bak yang besar untuk
beberapa waktu, sehingga susupensi-suspensi kasar dakan mengendap pada dasar tangki.
Dengan adanya sedimentasi sederhana akan diperoleh beberapa keuntungan antara lain:
1. Impuritiesnya berkurang untuk proses selanjutnya dan mudah dikontrol;
2. Biaya untuk koagulasi dapat dikurangi;
3. Tidak ada bahan kimia yang hilang (terikut) di dalam pembuangan sludge
(lumpur).
Sedimentasi sederhana biasanya digunakan pada air baku yang banyak
mengandung suspensi atau tingkat kekeruhan tinggi, bila air baku yang berasal dari sungai
atau danau jernih sedimentasi sederhana tidak diperlukan.

1.2.1. Kecepatan pengendapan


Kecepatan pengendapan dari suat sumber air baku sangat tergantung dari sifat yang
dikandung oleh air itu sendiri seperti:
1. Spesifik grafity (density) dari partikel, makin besar spesifik grafitynya semakin
cepat pula kecepatan pengendapannya.
2. Spesifik grafity dari air makin tinggi, semakin rendah kecepatan
pengendapannya.
3. Bentuk dan ukuran partikel, makin besar ukuran partikel semakin cepat
pengendapannya.
4. Viskositas dan temperatur, pada temperatur tinggi viskositas likuid menjadi
rendah dan kecepatan pengendapan makin bertambah.

Kecepatan aliran dapat dikurangi dengan menambahkan detention time dari penjalanan
partikel tersebut, artinya partikel diharapkan berada dalam tangki lebih lama dari waktu
yang ditentukan. Detention time adalah waktu yang diperlukan untuk aliran guna mengisi
tangki jika tidak ada kebocoran. Adapun jenis dan ukuran partikel suspensi dalam air dapat
diklarifikasi seperti dalam Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi partikel suspensi dalam air
No. Material Diameter
1 Kerikil 2
2 Kerikil halus 2–1
3 Pasir:
- Kasar 1 – 0.5
- Medium 0.5 – 0.25
- Halus 0.25 – 0.1
- Sangat halus 0.1 – 0.05
4 Lumpur 0.05 – 0.01
5 Lumpur halus 0.01 – 0.005
6 Tanah liat 0.01 – 0.001
7 Bakteri 0.001
8 Koloid 1 x 10-5

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sedimentasi


1. Ukuran, bentuk, dan berat partikel;
2. Viskositas dan temperatur;
3. Permukaan over flow (limpahan);
4. Luas permukaan;
5. Kecepatan aliran;
6. Pengaturan inlet dan outlet;
7. Detention time (DT) dan;
8. Kedalaman tangki.

Anda mungkin juga menyukai