Aa Gym: Tak Ada Gunanya Saling Dendam

Kasus Poso

Kiai Haji Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym baru saja mengunjungi daerah konflik di Poso dan Tentena, Sulawesi
Tengah. Dari hasil kunjungan bersama Sekretaris Jenderal Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Pendeta I.P Lambe
tersebut Aa Gym mengambil kesimpulan baik umat Kristiani maupun umat Islam di Poso dan Tentena rindu ketenangan
dan kedamaian. Karena itu konflik harus segera diakhiri. "Perbedaan itu jangan menjadi sumber konflik tetapi harus
menjadi rahmat," kata Aa Gym yang mengulang kembali pernyataan itu dalam dialog Liputan 6 SCTV yang dipandu
Rosianna Silalahi, Selasa (1/10) petang.

Menurut Aa Gym, bila dendam membuat orang yang mati menjadi hidup kembali maka lanjutkanlah dendam itu.Tetapi
kenyataannya, dendam membuat orang yang hidup malah mati. "Karena itu kita harus mencoba lembaran baru," kata Aa
Gym. Aa Gym yang juga pimpinan Pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Jawa Barat, menekankan bahwa bila selama ini
agama menjadi sumber konflik, agama harus dikembalikan kepada sejatinya sebagai sumber kedamaian. Sebab, dalam
pendangan Aa Gym kedamaian adalah sarat dan wajib diperjuangkan untuk membangun negara. "Kalau tak ada
kedamaian apa yang ada di sekeliling kita tak bisa diolah," kata Aa Gym.

Seperti diberitakan sebelumnya, AA Gym bersama Pendeta I.P. Lambe mengunjungi Tentena, Sulteng, Ahad pekan
silam. Kedatangan dua tokoh agama tersebut diharapkan akan menyejukkan daerah konflik itu. Kedatangan Aa Gym
bahkan disambut hangat ribuan jemaat Gereja Moria, tempat ibadah umat Kristiani terbesar di Sulteng.
Semula, kedua tokoh itu dijadwalkan memberikan ceramah secara terpisah. Pendeta Lambe di Gereja Moria, Tentena
dan Aa Gym di lapangan Kasintuwu, Poso. Namun dalam silaturahmi dengan Musyawarah Pimpinan Daerah Poso Aa
Gym meminta agar dapat bersilaturahmi pula dengan umat Kristiani di Gereja Moria. Awalnya, permintaan itu sempat
merepotkan penyelenggara. Namun, niat pimpinan Pesantren Daarut Tauhid itu akhirnya kesampaian juga.(YYT)